Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39027 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Afra Azizah; Pembimbing:Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Tiara Amelia, Raden Putri Annisya Afriany Prasetyo
Abstrak:
PHBS tatanan rumah tangga berarti seluruh anggota di rumah tangga tersebut mampu memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan. PHBS tatanan rumah tangga memiliki 10 Indikator. Menurut website open data, Kota Depok menduduki peringkat ketiga dengan 76.88%. Kelurahan Sawangan di peringkat terendah dengan 43,18%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor predisposisi dan penguat dalam pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan menggunakan teori Green & Kreuter. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, pendekatan Rapid Assessment Procedures (RAP), dan metode wawancara mendalam dengan 6 orang ibu dengan bayi dan balita sebagai informan utama, seorang Ahli Promosi Kesehatan UPTD Puskemas Sawangan sebagai informan kunci, serta 2 orang Duta Gendis sebagai informan pendukung. Data dianalisis dengan analisis tematik, sehingga didapatkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan sudah baik. Seluruh informan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga dari individu itu sendiri. Seluruh informan juga merasa mendapatkan dukungan keluarga dan duta gendis, untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang mudah, serta sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga. Sebagian informan tidak merasa mendapakan dukungan dari tenaga kesehatan karena informan tidak menjadi sasaran prioritas penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena memiliki PHBS yang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja sama yang lebih antara tenaga kesehatan dan duta gendis, serta lintas sektor lainnya, seperti pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, serta anggota keluarga agar dapat mempertahankan cakupan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan, atau meningkatkan cakupannya menjadi lebih baik.

PHBS in the household order means that all members in the household are able to maintain, improve and protect health. PHBS household order has 10 indicators. According to the open data website, Depok City is in third place with 76.88%. Sawangan Village is in the lowest rank with 43.18%. The purpose of this study was to describe the predisposing and reinforcing factors in the implementation of PHBS in households in Sawangan Village using the Green & Kreuter theory. This study used a qualitative design, the Rapid Assessment Procedures (RAP) approach, and in-depth interview methods with 6 mothers with infants and toddlers as the main informants, a Health Promotion Specialist at UPTD Puskemas Sawangan as a key informant, and 2 Duta Gendis as supporting informants. The data were analyzed using thematic analysis, so that it was found that the PHBS of the household order in Sawangan Village was good. All informants had good knowledge and attitudes, thereby influencing PHBS of the household order of the individual himself. All informants also felt that they had the support of their families and gendis ambassadors, to get easy access to health services, as well as adequate facilities and infrastructure, thus influencing the PHBS of the household order. Some informants did not feel that they had received support from health workers because the informants were not the priority targets for counseling conducted by health workers because they had good PHBS. Therefore, it is necessary to carry out more collaboration between health workers and gendis ambassadors, as well as other cross-sectors, such as policy makers, community leaders, and family members so that they can maintain the coverage of PHBS in the household order in Sawangan Village, or increase the coverage for the better.
Read More
S-11466
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Suryanti; Pembimbing; Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, M Taufik
Abstrak: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh diri sendiri dan keluarga dalam mewujudkan budaya hidup sehat dalam keluarga baik secara fisik, mental dan spiritual. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktorfaktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Desa Iwul Kecamatan Parung Bogor tahun 2015. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (pendidikan, umur, pendapatan), pengetahuan tentang PHBS, ketersediaan sarana PHBS dan dukungan sosial. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan 4 indikator yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, melakukan aktivitas setiap hari minimal 30 menit dan tidak merokok di dalam rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional dan menggunakan uji chi square untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendapatan, pengetahuan dan ketersediaan sarana terhadap pelaksanaan PHBS di Desa Iwul (p value < 0,05). Sedangkan pada faktor umur, pendidikan dan dukungan sosial menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna terhadap pelaksanaan PHBS. Penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan evaluasi dalam menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Iwul. Kata kunci : faktor, PHBS, 4 indikator, rumah tangga.
Clean and Healthy Behavior Lives (PHBS) is a health maintenance efforts undertaken by yourself and family in creating a culture of healthy living in the family both physically, mentally and spiritually. Behavioral indicators of clean and healthy household arrangement chosen in this study is weigh infants and toddlers regularly, wash hands with soap and clean water, physical activity and not smoking in the house. This study aimed to obtain information about distribution and the factors associated with PHBS households in the order of the District Iwul Parung Bogor in 2015. The independent variables in this study are the characteristics (education, age, income), knowledge of PHBS, availability resources of PHBS and social support. The dependent variable in this study is a clean and healthy living behaviors (PHBS) with 4 indicators of weighing babies and toddlers regularly, wash hands with clean running water and soap, do activities every day at least 30 minutes and no smoking in the house. The design study is cross-sectional and the chi square test to look at the relationship between independent variables and the dependent variable.The results showed that there was a significant relationship between income, knowledge and availability of resources for the implementation of PHBS in the village Iwul (p value significant relationship to the implementation of PHBS. This research can be a comparison and evaluation of the plan of activities to improve the behavior of a clean and healthy living in the village Iwul particularly on four indicators. Keywords : factor, PHBS, 4 indicator, household
Read More
S-8923
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khairunnisa; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Tri Krianto, Eti Rohati
Abstrak: Menurut Riskesdas Jawa Barat tahun 2007, Kota Depok merupakan kota dengan proporsi Rumah Tangga yang memiliki PHBS baik paling rendah di Jawa Barat yaitu 35,0%, dibanding 8 kota lainnya yang sudah memiliki proporsi di atas 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga di kota Depok tahun 2014 dan faktor-faktor yang berhubungan, dengan sumber data Survey Cepat PHBS kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 295 responden dari 11 kecamatan di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan 63,4% responden tingkat pendidikannya tinggi, 51,5% responden pendapatannya sudah di atas UMR Kota Depok, dan 68,1% responden cukup mendapat dukungan sosial. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana responden yang tingkat pendidikannya tinggi, berpeluang melakukan PHBS baik hampir 4 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan responden dengan pendapatan tinggi berpeluang melakukan PHBS baik hampir 2 kali daripada responden dengan pendapatan rendah, dan responden yang mendapat cukup dukungan sosial berpeluang memiliki PHBS baik 2,2 x dibandingkan responden dengan dukungan sosial kurang. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Dukungan Sosial
Read More
S-8594
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Utami Zubaidah; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Rafli Sofyan
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Berdasarkan Profil Puskesmas Ganjar Agung pada tahun 2007 sampai
 
tahun 2009 pencapaian PHBS Puskesmas Ganjar Agung angka pencapaiannya
 
hanya 47% dari SPM yang ditetapkan oleh Kota Metro. Tujuan penelitian ini
 
adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap
 
pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di
 
Kelurahan ganjar Agung Kecamatan metro Barat Tahun 2011. Penelitian ini
 
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil
 
penelitian menunjukan70% ibu rumah tangga memiliki perilaku yang baik
 
terhadap 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga, 69,1 % ibu rumah tangga
 
memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS pada tatanan rumah tangga dan
 
secara umum pengetahuan ibu rumah tangga dikatakan tinggi. Sedangkan Sikap ibu
 
rumah tangga tentang PHBS secara umum cenderung rendah terhadap 10 indikator
 
program perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada hubungan yang bermakna
 
antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap 10 indikator PHBS pada
 
tatanan rumah tangga.
 

 
ABSTRACT
 
 
Based Health Center Profile Ganjar Great in 2007 until the year 2009
 
achievement of PHBs Ganjar General Health Center only 47% achievement rate
 
of the SPM is defined by the Metro City. The purpose of this study was to
 
determine the relationship of knowledge and attitudes to the behavior of the
 
implementation of the program clean and healthy lifestyle behaviors in mothers of
 
households in the Village of West metro Ganjar District Court in 2011. This study
 
is a quantitative study using design of Cross Sectional.
 
The results menunjukan70% housewives have good behavior against 10
 
indicators of PHBs in the order of the household, 69.1% housewives have a good
 
knowledge of PHBs in the order of the household and general knowledge of the
 
housewife said to be high. While the attitude of the housewife of PHBs in general
 
tend to be low on 10 indicators of the program clean and healthy living behavior.
 
There was no significant relationship between knowledge and attitudes to the
 
behavior of the 10 indicators in order household PHBs.
Read More
S-6833
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imelda Wijaya; Pembimbing: Adi Sasongko, Besral; Penguji: Anwar Hassan, Noerzamanti Lies, Dewi Syarifah
Abstrak:

ABSTRAK Penerapan pengobatan massal dalam memberantas cacingan murid sekolah dasar di kota Depok telah bertahun-tahun dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program pemberantasan cacingan dengan penerapan pengobatan massal (pendekatan blankei treatmeny terhadap prevalensi cacingan serta perilaku hidup bersih dan sehat murid sekolah dasar di kelurahan Mcmyung Depok dengan desain penelitian rancangan potong lintang atau crow; sectional. Scbanyak 438 sampel murid sekolah dasar dipilih secara acak dari 795 total populasi murid kelas satu, kelas tiga dan kelas lima sekolah dasar di kelurahan Meruyung Depok. Dari penelitian ini diperolch rata-rata prevaiensi cacingan murid adalah 1,l% dan gambaran kondisi kebersihan murid mengalami perbaikan tiap kelasnya, separuh respondcn keias lima memiliki sikap baik namun pengetahuan dan praktek/ perilaku hidup bersih dari murid kelas lima umumnya buruk. Data diolah dengan menggunakan uji chi square dan diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna antara pengobatan massal terhadap prevalensi cacingan dan kondisi kebersihan diri anak. Pada penelitian ini juga dihasilkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara karaktcristik murid dengan prcvalcnsi cacingan. Namun berdampak pada kebiasaan minum obat cacing pada murid yang diberikan oleh orang tuanya di rumah.


ABSTRACT Applying of' mass medication in fighting against worm infestation in primary school in town of Depok have through years executed without existence of data survey early and also evaluation survey. This research aim to for the influence of wormy eradication program with applying of mass medication (approach of treatment blanket) to obtain the prevalence on worm infestation and clean living behavior at primary school using cross sectional study design in sub-district of' Meruyung Depok using transversal crosscut device or sectional cross. ln amount of 438 students of primary school were randomly selected from the 795 total population of first class student, third class student and iitth class student in primary school in the Sub district Meruyung Depok. From this research obtained prevalence rate of worm infestation of the student was I, 1% and there was an improvement condition of hygiene of the student, knowledge and clean living behavior of fifth class students majority badness. Data were analyzed using Chi square to see the relation of mass medication to obtained the prevalence of worm infestation. It was revealed that mass medication do not have any relation with wormy PICVUIUIIUC UIIU U15 UUIIUILIUII UI. |l_y5lG|lC U1 UIC DLUUCIIL UUUHUDC LHCIU Wilb HU blglllllbdlll. ditterence amon the class but it took influence in habit of taking medicine worm to children that given by their parents at home.

Read More
T-2551
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aris Purwanto; Pembimbing: Indang Trihandini
T-1481
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Junita; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Tri Krianto, Nanik Widayani, Tini Setiawan
Abstrak:

Rumah tangga sehat rnerupakan salah satu indikator Standar Pelayanzm Minimal (SPM) Promosi Kesehatan karena perilaku di rumah tangga Iebih representatiftcrhadap perilaku masyarakat dibanding tatanan yang lain. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko teqiadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit Serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Masalah program PHBS di Kota Bogor dari sisi infonnasi yang ada saat ini adalah belum adanya data base dan informasi yang dihasilkan belum meyajikan infonnasi yang spesifik untuk pcngambilan keputusan dalam rangka perencanaan dan evaluasi PI IBS. Dari hasil analisis terhadap kebutuhan sistem informasi, maka sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang dapat menyajikan informasi yang spesifik tentang masalah perilaku di masyarakat sehingga dapat diambil langkah upaya penccgahan dan penanggulangan masalah kesehatan, Untuk itu diperlukan pengcmbangan sistem infommasi yang discsuaikan dengan kebutuhan. Sistem Informasi PHBS yang dihasilkan, dibangun dari pengkajian masajah sistem dengan mengacu pada kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan dalam rnenanggulangi masalah kesehatan di Kota Bogor. Dari kajian kebutuhan infonnasi ini kemudian dibangun kebutuhan sistem meliputi kebutuhan input dan kebutuhan proses serta kebutuhan output berupa tampilan output yang informatif dan akurat sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Sistem informasi PHBS Tatanan Rumah Tangga yang dikembangkan mempunyai beberapa kelebihan diantaranya output yang dihasilkan, interpretasi hasil dengan bantuan gratik dan peta yang mcnggambarkan perilaku menurut kelurahan dan kecamatan, kemudahan akses infonnasi dan kelebihan lain seperti efisensi waktu dan tenaga juga pengelolaan data dan informasi dengan memanfaatkan manajemen basis data sedangkan informasi yang dihasilkan dan sistem sebelumnya hanya berupa klasifikasi Kelurahan Sehal. Diharapkan pengembangan sistem informasi PHBS Talanan Rumah Tangga dapat menjadi solusi permasalahan sistcm informasi yang ada sehingga inlormasi yang dihasilkan dapat mcnjadi dasar pengambilan keputusan untuk mcmccahkan masalah kesehatan. Diperlukan beberapa tahapan yaitu uji coba, sosialisasi dan advokasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi secara tems mcnerus agar sistem dapat diterapkan di lapangan.


Healthy household is one of the indicators of Health Promotion Minimal Service Standard because household behavior is more representative toward public behavior compared to other sequences. Hygiene and Healthy Life Behavior in Household is effort to aware household member would and could conduct Hygiene and Healthy Life Behavior to maintain and increasing their health, prevent risk of disease and protecting self from disease threat and actively responsible in health association in public. Hygiene and Healthy Life Behavior program problems in Bogor City from available information recently is unavailability of database and infomation output not yet produced specific information to make a decision in order to plan and evaluating Hygiene and Healthy Life Behavior. From result analysis toward information system needs, needed system is system that presenting specific information toward behavior problems in public so that decided preventing and overcoming action of health problems. Therefore, require information system development that is appropriate with needs. Hygiene and Healthy Life Behavior Infornation System resulted, developed from system problem study by referred from infomation needs for decision-making in overcoming health problems in Bogor City. From this information needs study then developed system needs including input needs and process needs and output needs in the form of informative and accurate output appearance so that become decision-making basis. Hygiene and Healthy Life Behavior Information System of Household Sequences that developed has several excess such as output resulted, result interpretation with graphic assistance and map that describe behavior. According to sub-district and chief of village, ease information access and other excess such as time and force efficient; and data and infomation management by using data basis management while information resulted fiom previous system only in the form of I-lealth Sub-district classilication. Suggested that Hygiene and Healthy Life Behavior information system development of Household Consequence is become problems solution of infomation system so that information outputs become decision-making basis to solve health problems. Need several stages, which are test, socialization and advocate, training, monitoring and evaluation continually so that system implemented in field.

Read More
T-2561
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rangga Errena Rukmana; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Triani Posma Rohana
Abstrak: Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan pada perempuan di Indonesia dan angka kasusnya diprediksi terus naik sehingga perlu dilakukan upaya deteksi dini agar penyakit ini dapat segera ditangani. Meskipun begitu, masih banyak perempuan yang enggan melakukan deteksi dini kanker payudara dengan berbagai alasan. Pemerintah Kota Depok pun telah memberlakukan program skrining kanker payudara dan ditemukan kasus curiga kanker serta tumor/benjolan yang meningkat dari tahun ke tahun, terutama di Puskesmas Sawangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, motivasi, dan keterampilan terkait perilaku terkait deteksi dini kanker payudara pada wanita di Puskesmas Sawangan Kota Depok. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 235 responden. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan di bawah rata-rata mengenai deteksi dini kanker payudara dan kurang terampil dalam melakukan SADARI. Responden yang memiliki motivasi lemah maupun kuat tidak terpaut jauh, dimana responden yang memiliki motivasi kuat untuk melakukan dini kanker payudara berjumlah sedikit lebih banyak. Responden juga memiliki self-efficacy yang tinggi dalam melakukan SADARI. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,003), keterampilan SADARI (p=0,000), dan self-efficacy (p=0,000) dengan perilaku deteksi dini kanker payudara. Sementara itu, tidak ada hubungan antara motivasi (p=0,949) dengan perilaku deteksi dini kanker payudara. Saran bagi Puskesmas Sawangan yaitu mempromosikan layanan SADANIS dan edukasi rutin mengenai deteksi dini kanker payudara baik kepada pengunjung Puskesmas Sawangan maupun ke masyarakat langsung dengan memanfaatkan internet/media sosial yang mampu menjangkau kalangan luas.
Breast cancer remains one of the deadliest diseases among women in Indonesia, with cases predicted to continue rising. Early detection are therefore crucial to ensure timely treatment of this disease. Despite this, many women are reluctant to do early breast cancer detection for various reasons. The Depok City Government has implemented a breast cancer screening program, revealing an increasing number of suspected cancer and tumor/lump cases annually, particularly at the Sawangan Public Health Center. The purpose of this study is to know the relationship between knowledge, motivation, and skills related to early breast cancer detection behavior among women at the Sawangan Public Health Center, Depok. This research employed a cross-sectional method with a sample size of 235 respondents. The findings indicate that the majority of respondents have below-average knowledge regarding early breast cancer detection and lack skills in performing Breast Self-Examinations (BSE). The proportion of respondents with weak and strong motivation was relatively similar, with slightly more respondents showing strong motivation for early breast cancer detection. Additionally, respondents demonstrated high self-efficacy in performing BSE. The study found significant relationships between knowledge (p=0.003), BSE skills (p=0.000), and self-efficacy (p=0.000) with early breast cancer detection behavior. However, no significant relationship was found between motivation (p=0.949) and early detection behavior. The recommendation for Sawangan Public Health Center is to promote Clinical Breast Examination services and provide regular education on early breast cancer detection to both visitors of the health center and the broader community by utilizing the internet and social media platforms to reach a wider audience.
Read More
S-11841
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive