Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27394 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Fennielly Dhinawany; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan
S-2387
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yessi Oktavia; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Ahmad Fadli, Muhammad Damawan
Abstrak:
ndustri panas bumi merupakan penghasil gas alam diantaranya adalah gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang sangat berbahaya terhadap manusia. Tesis ini menganalisis persepsi risiko bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S) terhadap pekerja lokal di lapangan panas bumi PT XYZ pada tahun 2020. Persepsi risiko adalah penilaian subyektif dari kemungkinan jenis kecelakaan dan potensi bahaya yang terjadi dan seberapa besar tingkat kepedulian seseorang terhadap konsekuensinya. Penelitian ini menggunakan paradigma psikometri yang merupakan ilustrasi terbaik untuk menentukan persepsi risiko seseorang dimana pendekatan ini dapat menganalisis risiko dengan memberikan jawaban yang baik dan jelas dari setiap dimensi, diantaranya paradigma kesukarelaan terhadap risiko, paradigma pemahaman terhadap risiko, paradigma pengendalian terhadap risiko, paradigma pengetahuan terhadap risiko serta paradigma kebaruan risiko. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan metode analisis deskriptif. Data diperoleh melalui kuesioner dengan 90 responden pekerja lokal yang kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dengan tingkat kepercayaan ( CL) sebesar 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa gambaran persepsi risiko bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S) terhadap pekerja lokal di lapangan panas bumi PT. XYZ pada tahun 2020 adalah mayoritas sukarela terhadap risiko, paham dan mampu mengendalikan risiko tersebut namun tidak memiliki pengetahuan yang baik terutama tentang sains gas H2S serta menganggap risiko merupakan risiko lama yang sudah familiar. Disarankan bagi PT. XYZ untuk melakukan upaya upaya promotif seperti pelatihan tarkait gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang lebih terencana, memaksimalkan materi safety induction terkait bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S), memaksimalkan forum toolbox meeting, weekly safety meeting serta pertemuan lainnya untuk meningkatkan awareness pekerja terkait bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S), membuat analisa mendalam terhadap observasi pekerja terkait unsafe behavior dan meningkatkan program industrial hygiene

Geothermal industry is a producer of natural gas including hydrogen sulfide gas (H 2 S) which is very dangerous to humans. This thesis will analyze the hazard risk perceptions of hydrogen sulfide gas (H 2 S) to local workers in the geothermal field of PT. XYZ in 2020. Risk perception is a subjective assessment of the following things, such as the likely types of an accident, the potential hazards that will occur, and how much a person is concerned about the consequences. This study uses a psychometric paradigm which is the best illustration to determine a person's risk perception where this approach can analyze risks by giving good and clear answers from each dimension, including the volunteerism dimension to risk, the dimension of understanding risk, the dimension of controlling risk, the dimension of knowledge towards risk as well as the newness dimension of risk. This study uses a cross-sectional design with a descriptive analysis method. Data obtained through a questionnaire with 90 respondents local workers who then analyzed using the univariate and bivariate analysis to determine the relationship between the dependent variable and the independent variable with a confidence level (CL) of 95%. The results of the analysis show that the description of the risk perception of Hydrogen Sulfide (H 2 S) gas for local workers in the geothermal field of PT. XYZ in 2020 is voluntary toward risk, have a good understanding and able to control of risk while does not have good knowledge especially about the science of hydrogen sulfide gas (H 2 S) and assume the risk of exposure to hydrogen sulfide gas (H 2 S) is an old risk. It is recommended for PT. XYZ to make promotive efforts such as more planned training of hydrogen sulfide gas (H 2 S), maximizing safety induction related to the hazard of hydrogen sulfide gas (H 2 S), maximizing toolbox meeting forums, weekly safety meetings and other meetings to increase workers' awareness regarding hazards Hydrogen Sulfide gas (H 2 S), makes an in-depth analysis of worker observations related to unsafe behavior and also increase the industrial hygiene programs.

Read More
T-5907
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Made Truly Pinanti Sastra; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Fatma Lestari, L. Meily; Milla Tejamaya
Abstrak:
Latar belakang: Fenomena korosi pada material carbon steel di fasilitas produksi hulu minyak dan gas dapat menyebabkan penipisan lapisan logam sehingga terjadi kebocoran hidrokarbon. Untuk mencegah kerugian tersebut, perusahaan perlu menerapkan corrosion management dengan injeksi corrosion inhibitor sebagai lapisan pelindung material. Salah satu jenis Corrosion inhibitor (CI) yang diinjeksikan mengandung bahan baku asam tioglikolat (TGA), seperti yang digunakan di PT. X, yaitu produk CI-A. Selain memiliki manfaat dalam melapisi logam, TGA dapat terdekomposisi menjadi H2S (hidrogen sulfida) akibat perubahan suhu, misalnya akibat paparan sinar matahari saat penyimpanan produk. Pelepasan gas iritan dari CI dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan pernafasan pekerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko H2S dalam produk CI yang mengandung TGA beserta usulan prioritas perbaikan existing control measures di tempat kerja. Metodologi: Penelitian menggunakan data sekunder hasil pengukuran gas H2S dari drum produk CI-A, hasil pengukuran gas H2S dari simulasi pemanasan sampel CI-A di laboratorium PT. X, dan dokumen prosedur kerja PT. X. Selain itu, penelitian menggunakan data primer dari kuesioner untuk mendapatkan data demografi pekerja PT. X, frekuensi dan durasi penanganan CI pada 2 Unit Kerja (area produksi dan warehouse) di PT. X, dan riwayat keluhan kesehatan pekerja sebagai basis melakukan Chemical Health Risk Assessment (CHRA) menurut DOSH versi 2018. Hasil: Dari 113 responden kuesioner PT. X, 96 orang (85%) merupakan pekerja yang rutin menangani produk CI, di mana 2% pekerja pernah merasakan keluhan kesehatan saat menangani produk CI pada periode 2020-2022. Identifikasi risiko kesehatan pada kegiatan ini mengacu pada hasil pengukuran gas H2S yang diperoleh lebih dari 200 ppm dari drum dan lebih dari 700 ppm saat pemanasan 40 ºC selama 180 menit. Nilai konsentrasi ini melebihi STEL-TWA H2S menurut ACGIH yaitu 5 ppm selama 15 menit waktu pajanan. Sesuai CHRA DOSH, tingkat risiko kesehatan gas H2S termasuk hazard rating (HR) = 5. Analisis exposure rating (ER) secara kualitatif menunjukkan ER area produksi (4) lebih tinggi dari ER di area warehouse (3) karena perbedaan frequency-duration rating (FDR) antar unit kerja (magnitude rating (MR) saat aktivitas membuka tutup drum CI = 4). Oleh karena itu, perhitungan tingkat risiko kesehatan gas H2S dari produk CI-A yang mengandung TGA menghasilkan high risk level, yaitu RR = 20 pada Unit Kerja 1 dan RR = 15 pada Unit Kerja 2, sehingga pengendalian risiko utama yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan subsitusi bahan kimia CI di perusahaan dengan produk CI alternatif yang tidak menghasilkan gas berbahaya, seperti green corrosion inhibitor yang mulai umum dikembangkan untuk industri minyak dan gas bumi. Kesimpulan: Risiko kesehatan akibat pajanan H2S dari CI termasuk pada high risk level menurut CHRA DOSH dan langkah utama yang perlu dilakukan adalah subsitusi sebagai bagian dari technical control untuk menurunkan level risiko kesehatan pekerja di PT. X. Perusahaan memastikan kembali kesesuaian langkah pengendalian teknis, administratif, dan APD saat bahan TGA ini digunakan produk corrosion inhibitor.

Background: Thioglycolic acid (TGA) is used as iron ion reduction in corrosion inhibitor which can produce H2S (hydrogen sulfide) and expose to human health. The purpose of this research is to analyze the risk level of H2S exposure from CI along with the proposed risk control in the company. Methodology: Chemical Health Risk Assessment (CHRA) according to DOSH (2018) in two exposed work units in PT. X (Work Unit 1 as production area and Work Unit 2 as warehouse area). Result: According to DOSH, the hazard rating of H2S is 5. Qualitative exposure rating (ER) analysis shows the ER of the production area (4) is higher than ER in the warehouse area (3) due to the difference in frequency-duration rating (FDR). By considering the Magnitude rating (MR) during drums opening is 4, the level of health risk is at high risk level (RR Work Units 1 = 20; RR Work Units 2 = 15). Conclusion: H2S exposure from CI is at high risk level according to CHRA DOSH and the main required control is substitution to reduce the risk level. Adequacy of technical, administrative, and PPE control measures is critical when TGA is used in corrosion inhibitor.
Read More
T-6562
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Priadi Aek H; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Dadan Erwandi, Henry Matakupan
S-4161
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Soedarmadji; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Sjahrul M. Nasri, Ridwan Z. Sjaaf, Mayarni, Susanto Kusnadi
T-3419
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Doni Masditok; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Ira Siti Sarah
T-3520
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meizora Arifima Meza; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Dewi Susanna, Widyawaty, Revi Agustian
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pajanan gas hydrogen sulfida terhadap gejala gangguan pernapasan (mengi) pada Masyarakat di Sekitar TPA Sarimukti, Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode PHA (Public Health Assement) yaitu terdapat dan metode penelitian ARKL (Analisa Risiko Kesehatan Lingkungan) dan EKL (Epidemiologi Kesehatan Lingkungan) dengan desain studi cross ssectional. Hasil penelitian didaptkan tingkata risiko terhadap efek non karsinogonik pada pajanan gas hidrogen sulfida udara ambien sekitar TPA Sarimukti pada 8 titik dari 12 titik penelitian menunjukan RQ real- time > 1 yang artinya berada diatas batas aman (RQ real- time maksimal yaitu 1,94). Hasil dari perhitungan RQ dengan konsentrasi Hidrogen Sulfida (H2S) 0,008 mg/m3, pada warga dengan berat badan 48 kg dan bermukim di rumahnya selama 15 jam/hari dalam 365 hari selama 6,65 tahun, dengan RQ real-time ≤1 (RQ = 0,7467) menunjukan dalam batas aman. Analisa bivariat yang dilakuka antara Intake pajanan hidrogen sulfida di udara ambien dengan gejala gangguan pernapasan terdapat hubungan yang signifikan (p=0,019) dengan arah korelasi positif (r=0,228). 

This study aims to analyze the risk of hydrogen sulfide gas exposure to symptoms of respiratory disorders (wheezing) in the Community Around the Sarimukti Landfill, in 2025. This study uses the PHA (Public Health Assessment) method, namely the ARKL (Environmental Health Risk Analysis) and EKL (Environmental Health Epidemiology) research methods with a cross-sectional study design. The results of the study obtained the level of risk for non-carcinogenic effects on exposure to ambient air hydrogen sulfide gas around the Sarimukti Landfill at 8 points out of 12 research points showing real-time RQ> 1 which means it is above the safe limit (maximum real-time RQ is 1.94). The results of the RQ calculation with a Hydrogen Sulfide (H2S) concentration of 0.008 mg/m3, in residents weighing 48 kg and living in their homes for 15 hours/day in 365 days for 6.65 years, with a real-time RQ ≤1 (RQ = 0.7467) showed within safe limits. Bivariate analysis conducted between Intake of exposure to hydrogen sulfide in ambient air and symptoms of respiratory disorders showed a significant relationship (p=0.019) with a positive correlation direction (r=0.228).
Read More
T-7316
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iwan Gimyar Tanihatu; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi
T-833
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Maulani Kartikasari; Pembimbing: Agustin Kusumawati; Penguji: Ema Hermawati, Didik Supriono
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas hidrogen sulfida terhadap anak-anak di sekitar TPA Galuga, Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk efek pajanan realtime, pajanan lifespan, dan pajanan pola aktivitas singkat (aktivitas istirahat atau tidur, aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat). Hasil perhitungan menunjukkan nilai RQ < 1 berarti pajanan H2S tidak memiliki risiko yang berarti untuk anak-anak yang berada di pemukiman penduduk di sekitar TPA Galuga. Namun, anak-anak memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan efek kesehatan yang dapat ditimbulkan pajanan gas H2S, yaitu gangguan ISPA sebanyak 43 anak (48,3%) dan iritasi mata sebanyak 21 anak (23,6%). Hasil analisis uji T pada riwayat gangguan ISPA dan gangguan iritasi mata dengan intake individu menyatakan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata intake realtime kelompok responden yang tidak mengalami gangguan kesehatan dengan kelompok responden yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan pengukuran kejadian hanya dilihat berdasarkan kejadian sesaat bukan dalam suatu periode. Kata kunci : Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, Hidrogen Sulfida, Pemukiman di sekitar TPA Galuga This study aims to determine the level of health risks due to exposure of hydrogen sulfide gas to children around Galuga landfill, Bogor. This research uses environmental health risk analysis approach. The results showed that the RQ <1 for the effects of realtime exposure, lifespan exposure, and exposure to short activity patterns (rest or sleep activity, light activity, moderate activity, heavy activity). The calculation result shows that RQ <1 value means H2S exposure has no significant risk for children residing in settlement around Galuga landfill. However, children have health problems associated with the health effects that H2S gas exposure can cause, 43 children have acute respiratory infections (48.3%) and 21 children have eye irritation (23.6%). The result of T-test analysis on the history of acute respiratory infections and eye irritation disorder with individual intake stated no significant difference in mean of realtime intake of the respondent group that did not experience health problems with the group of respondents experiencing health problems. This is because the measurement of events is only seen on the basis of a momentary event not in a period. Keywords: Environmental Health Risk Analysis, Hydrogen Sulfide, Settlement around TPA Galuga
Read More
S-9378
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachmawati; Pembimbing: Tejamaya, Mila
M-1711
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive