Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30159 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hilda Septania Sapari; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Saprita Aliance, Trisnasari
Abstrak:
Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal ini berkolerasi dengan peningkatan pembiayaan BPJS. Oleh sebab itu BPJS membuat suatu kuesioner skrining riwayat kesehatan berbasis online, untuk mengetahui faktor risiko 4 jenis penyakit tidak menular yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner dan Ginjal kronis pada peserta JKN berusia 15 tahun keatas agar dapat ditindaklanjuti sedini mungkin. Skrining ini dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta dengan menggunakan gawai, atau datang ke FKTP dengan pendampingan petugas. Setiap tahun BPJS menetapkan target skrining sampai ke tingkat FKTP. Puskesmas Pabuaran Indah merupakan salah satu FKTP di Kabupaten Bogor yang berhasil melampaui target capaian pada tahun 2022, namun tidak dapat memanfaatkan data tersebut karena tidak adanya akses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan BPJS dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan disain studi kasus di Puskesmas Pabuaran Indah untuk melihat input, proses dan output program ini. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa BPJS Pusat belum membuka akses data skrining riwayat kesehatan untuk FKTP sehingga Puskesmas Pabuaran Indah tidak dapat melakukan upaya tindak lanjut terhadap peserta dengan faktor risiko sedang dan tinggi PTM, sementara itu kesadaran peserta JKN yang mengisi skrining secara mandiri untuk berkonsultasi kembali ke FKTP pun masih rendah, sehingga tujuan deteksi dini PTM dan meningkatkan angka kontak peserta masih belum dapat direalisasikan. Sementara itu di tingkat Cabang, BPJS Cabang Cibinong memanfaatkan data skrining riwayat kesehatan terbatas pada evaluasi target capaian di wilayah saja. Pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan telah dilakukan di tingkat Pusat, selain untuk evaluasi data skrining juga telah digunakan untuk pengembangan program serta menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan kebijakan. Perlu dilakukan pembukaan akses terbatas untuk pihak eksternal khususnya FKTP agar peserta JKN dengan risiko sedang dan tinggi PTM dapat ditindaklanjuti. Data skrining riwayat kesehatan BPJS diharapkan dapat dimanfaatkan hingga level terbawah sehingga upaya deteksi dini PTM di Indonesia berjalan optimal.

Sufferers from non-communicable diseases (NCDs) in Indonesia increase every year, this correlates with increased BPJS funding. For this reason, BPJS created an online-based health history screening questionnaire, to determine the risk factors for 4 types of non-communicable diseases, namely Diabetes Mellitus, Hypertension, Coronary Heart Disease and Chronic Kidney in JKN participants aged 15 years and over so that they can be followed up as early as possible. This screening can be carried out independently by participants using a device, or by coming to the FKTP with the assistance of an officer. Every year BPJS sets a screening target up to the FKTP level. Pabuaran Indah Community Health Center is one of the FKTPs in Bogor Regency which has succeeded in exceeding the achievement target in 2022, but cannot utilize this data due to lack of access. This research aims to determine the use of BPJS health history screening data in efforts to detect non-communicable diseases early, using a qualitative approach and case study design at the Pabuaran Indah Community Health Center to see the input, process and output of this program. Information was collected by conducting in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGD) and reviewing documents. The results of this research found that the Central BPJS has not opened access to health history screening data for FKTP so that the Pabuaran Indah Community Health Center cannot follow-up on participants with medium and high risk factors for NCDs, meanwhile the awareness of JKN participants who fill out the screening independently to consult FKTP is still low, so the goal of early detection of NCDs and increasing participant contact rates cannot yet be realized. Meanwhile at the branch level, BPJS Cibinong Branch uses limited health history screening data to evaluate achievement targets in the region only. The use of health history screening data has been carried out at the central level, apart from evaluating screening data, it has also been used for program development and has become a consideration in policy formulation. It is necessary to open limited access to external parties, especially FKTP, so that JKN participants with medium and high risk of PTM can be followed up. It is hoped that BPJS health history screening data can be utilized at the lowest level so that early detection for NCDs in Indonesia run optimally.
Read More
T-6872
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chandra Octavianus Siregar; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Agustin Kusumayati, Bayrizal
Abstrak: Abstrak
Peningkatan kinerja, produktivitas dan keefektifan perusahaan merupakan usaha yang sulit, memerlukan kerja sama antara manajemen, karyawan dan perusahaan. Puskesmas Perawatan Merlung merupakan sarana layanan kesehatan di wilayahnya yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Bila dilihat dari hasil evaluasi penilaian puskesmas dari tahun 2009 sampai 2011, pencapaian indikator Puskesmas Perawatan Merlung mengalami penurunan yaitu dari 45,17% pada tahun 2009 menjadi 37,79% pada tahun 2011. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara kepuasan kerja dan kepatuhan terhadap kinerja petugas layanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Merlung. 
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh petugas Puskesmas Perawatan Merlung berjumlah 40 orang yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan. Dimensi kepuasan kerja, kepatuhan petugas dan kinerja diukur dengan menggunakan semantic differential scale, selain mengukur sikap dan karakteristik juga mengukur 5 dimensi pelayanan seperti tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Keseluruhan analisis menggunakan program SPSS ver. 20.0 dengan tingkat kemaknaan uji p<0,05. 
Hasil akhir dari keseluruhan analisis pada penelitian ini didapati regresi linier antara variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja petugas, menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja sebagai prediktor untuk kinerja petugas. Oleh sebab itu perlu senantiasa perbaikan dan evaluasi dari kebijakan yang sudah ada untuk peningkatan kepuasan kerja dan kepatuhan petugas sehingga menghasilkan peningkatan kinerja yang baik terhadap pelayanan kesehatan. 
 Improved performance, productivity and effectiveness of the company is a difficult undertaking, requiring cooperation between management, employees and the company. Merlung Service Health Care Center is a health care Facilities in the region are certainly much needed local community. When seen from the results of the evaluation assessment clinic from 2009 to 2011, the achievement indicators Merlung Service Health Care Center is decreased from 45.17% in 2009 to 37.79% in 2011. 
This study aims to determine the direct and indirect influence between job satisfaction and compliance with the performance of the hospitality officer at Merlung Service Health Care Center. 
This study is an observational research using cross sectional study. Population were all officers Merlung Service Health Care Centers are 40 people who are directly related to health care. Dimensions of job satisfaction, compliance officers, and performance was measured using semantic differential scale, in addition to measuring attitudes and characteristics were also measured 5 dimensions of service such as tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Overall analysis using SPSS ver. 20.0 with a significance level of test p <0.05. 
The end result of all this research is the analysis of the linear regression was found between job satisfaction variable on the variable performance officer, indicated that job satisfaction variables as predictors for performance officer. Therefore it is necessary to constantly repair and evaluation of existing policies to increase job satisfaction and compliance officers resulting performance improvement is good for health care services.
Read More
T-3692
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abstrak: Puskesmas dalam pembangunan kesehatan khususnya pada upaya kesehatan adalah sebagai pelaksana pelayanan kesehatan dasar. Dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka Puskesmas harus dapat memantapkan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta meningkatkan mutu pelayanan. Puskesmas Pal V merupakan salah satu Puskesmas di Kota Pontianak yang mempunyai jumlah kunjungan yang cenderung mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Wilayah kerja Puskesmas Pal V terletak dipinggiran Kota Pontianak dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pontianak, merupakan daerah perkebunan dan pertanian, sebagian besar penduduknya berpendidikan SD. Wilayah kerja Puskesmas ini belum terjangkau sumber air bersih PDAM, sehingga memanfaatkan air hujan, air pant, sumur (kolam). Pola penyakit berpotensi wabah seperti diare dan demam berdarah sering ditemui, begitu juga dengan malaria dan TBC. Hasil pemantauan status gizi tahun 1999 menunjukkan bahwa KEP total adalah 32,6 %. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pemanfaatan pelayanan pengobatan Puskesmas dan faktor faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan serta mendapatkan gambaran kepuasan pasien pelayanar pengobatan Puskesmas Pal V. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jeni; penelitiannya adalah potong lintang (crosectional ). Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan pelayanan pengobatan Puskesmas Pal V Kota Pontianak tahun 2000 adalah 54 %. Proporsi kepuasan terendah terletak pada kebersihan wc/toilet, waktu pelayanan sesuai jadwal dan waktu tunggu yang terlalu lama. Proporsi terbanyak alasan tidak memanfaatkan pelayanan pengobatan Puskesmas Pal V adalah jaraknya yang jauh. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa variabel jarak, tarif dan kebutuhan berhubungan bermakna dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan. Pada Analisa Multivariat menunjukkan bahwa variabel jarak, tarsi, pendidikan dan kebutuhan berperanan dalam pemanfaatan pelayanan pengobatan. Di samping itu variabel independent yang dominan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan adalah variabel kebutuhan. Saran sehubungan hasii penelitian ini, bahwa Pemda pada masa yang akan datang dalam rangka reformasi Puskesmas maka evaluasi terhadap pelayanan Puskesmas agar dilakukan dengan Community Based dan bukan Facility Based. Di samping itu Puskesmas perlu melakukan pengukuran kepuasan pasien secara berkala dan terus menerus sebagai sarana evaluasi terhadap pelayanan yang telah diberikan.
Read More
T-923
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kristiana Hartati; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Besral, Ratu Ayu Dewi Sartika, Better Ridder, Liandajani
T-4215
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evvi Rotua; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Ede Surya Darmawan, Trio Toufik
Abstrak: Posbindu PTM diharapkan dapat menanggulangi masalah tingginya angka kesakitan dan angka kematian akibat PTM. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan pemanfaatan Posbindu PTM di KKP Kelas I Tanjung Priok. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 114 sampel dan menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu PTM dan hasil pemeriksaan kesehatan pegawai. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik untuk memperoleh gambaran hubungan antara karakteristik individu dan status kesehatan terhadap pemanfaatan Posbindu PTM. Berdasarkan hasil uji bivariat dan uji multivariat regresi logistik baik usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status kesehatan tidak mempengaruhi pemanfaatan Posbindu PTM (p value > 0,05).

The role of Posbindu PTM for NCDs is to overcome the mortality rate and morbidity rate. The aim of this study is to anlyze the role of Posbindu PTM for NCDs on Health Quarantine Office on Port of Tanjung Priok. The amount of sample that used in thir risert was 114 sample and the data was taken from the activities of Posbindu PTM and the resulth of health examination that have been done. Analyses technique used in this analyses was chi square and logistic regression to get the pictures of the correlation between the characteristic and health status. The result shows that there was no correlation between the utilization of Posbindu for NCDs with age, gender, education, job title and healt status ( p value > 0,05). 
Read More
T-5067
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadia Putri Maretta; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Ede Surya Darmawan, Adang Bachtiar, Mira Miranti Puspitasari, Utang Wardaya
Abstrak:
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang menjadi 60% penyebab kematian di Indonesia. DM tipe 2 dapat dilakukan pencegahannya yaitu dengan melakukan deteksi dini pada kelompok tanpa gejala dan prediabetes. Adanya Posbindu PTM menjadi salah satu wadah kegiatan untuk menyebarluaskan upaya deteksi dini DM tipe 2 di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok pada tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Didapatkan informan sebanyak 11 orang dengan latar belakang peran yang berbeda. Teknik triangulasi sumber dan metode digunakan untuk melakukan crosscheck atau validasi data informan. Hasil: Belum semua Kelurahan di wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok memiliki Posbindu PTM dan pelaksanaanya masih belum optimal dalam menjangkau warga usia produktif (usia >15 tahun). Di masa pandemi Covid 19 pelaksanaan Posbindu PTM dihentikan. Permasalahan yang ditemui pada kesiapan variabel input yaitu ketersediaan SDM yang kurang memadai dan kompetensi kader yang tidak merata, keterbatasan dana operasional, sarana dan prasarana yang kurang memadai, tidak tersedianya petunjuk teknis bagi kader, dan kurangnya dukungan dari instansi pemerintah maupun swasta. Kemudian dari kesesuaian variabel proses mulai dari perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, kontrol dan evaluasi masih harus dimaksimalkan yaitu dengan melakukan kolaborasi lintas sektoral dengan memaksimalkan peran masing-masing pihak yang terlibat. Pada capaian output indikator kuantitas pelaksanaan Posbindu PTM sudah berjalan sesuai panduan, namun pada indikator cakupan pemeriksaan faktor risiko DM tipe 2 dan cakupan rujukan masih belum tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kesimpulan: Pemberdayaan Posbindu PTM dalam upaya pencegahan DM tipe 2 belum berjalan optimal yang berakibat pada belum optimalnya temuan dini pada kelompok yang rentan menderita DM tipe 2. Disarankan agar semua pihak yang terlibat untuk berkolaborasi meningkatkan peran masing-masing di dalam pemberdayaan Posbindu PTM sebagai upaya pencegahan DM tipe 2

Background: The existence of Posbindu PTM has become a place for activities to disseminate early detection efforts for type 2 diabetes in the community. The purpose of this study was to investigate the implementation of empowerment Posbindu PTM. Method: This study use a qualitative approach. It was found 11 informants from different backgrounds. Result: The implementation is still not optimal in reaching productive age communities. During in Covid 19 situation, the Posbindu PTM was stopped. Problems encountered in the readiness of input variables are the availability of inadequate human resources and uneven competence of cadres, limited operational funds, inadequate facilities and infrastructure, unavailability of technical instructions for cadres, and lack of support from government and private agencies. Then from the suitability of the process variables ranging from planning, organizing, actuation, control and evaluation still have to be maximized, namely by conducting cross-sectoral collaboration by maximizing the role of each party involved. At the achievement of the output indicator the quantity of Posbindu PTM has been running according to the guidelines, but the indicator coverage of risk factors for DM type 2 and referral coverage has not been achieved in accordance with the targets set by the Department of Health. Conclusion: The empowerment of Posbindu PTM in preventing type 2 DM has not run optimally. It is recommended that all parties involved to collaborate increase their respective roles in empowering Posbindu PTM to prevent DM type 2

Read More
T-5892
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Handy Suryadi; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Evi Martha, Sidartawan, Inggarwati
Abstrak: Penyakit Tidak Menular menjadi kontributor tertinggi dalam kematian secara global. Proporsi 80% PTM hadir di negara berkembang, sehingga PTM juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Cakupan pelaksanaan posbindu PTM hanya mencapai 50% dan belum diketahui penyebab pasti rendahnya cakupan skrining FR PTM pada triwulan pertama tahun 2022. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja Posbindu PTM dalam adaptasi kebiasaan baru di Puskesmas Kecamatan Penjaringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dan mendapatkan informasi dari beberapa informan mengenai suatu proses dan aktivitas di Posbindu PTM. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen, dilakukan di Puskesmas Penjaringan II, Puskesmas Kamal muara, Puskesmas Kapuk Muara pada bulan Mei-Juni 2022. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pelaksana program posbindu, informan pendukung adalah koordinator kader, PJ program PTM, kepala puskesmas kelurahan, Kasie Kesra kelurahan dan peserta posbindu. Hasil penelitian didapatkan kinerja posbindu PTM belum sesuai standar. Sumber daya manusia sudah mencukupi disetiap posbindu, masih ditemukan posbindu dengan sarana dan prasarana kurang memadai, kepemimpinan yang sudah cukup baik. Faktor individu ditemukan kemampuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan pelayanan posbindu yang masih kurang, faktor psikologis motivasi instrinsik sebagian besar sudah baik.Upaya perbaikan dengan peningkatan jalinan dengan lintas sektor, pengadaan pelatihan kader dan pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana
Read More
T-6364
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fauzia; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wahyu Sulistiadi, Chita Septiawati, Nanik Widayani
T-3965
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive