Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36936 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dinda Syifa Al Adila; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Popy Yuniar, Pratono, Toha Muhaimin
Abstrak:
Kepatuhan pengobatan ARV memiliki hubungan untuk menekan virus pada ODHIV. Akan tetapi, angka putus berobat atau Loss To Follow Up (LTFU) masih tinggi. Berdasarkan pencatatan kasus HIV di RSUD Koja, angka LTFU ODHIV dalam pengobatan tergolong besar yakni 22%. Hal ini hampir mendekati data nasional LTFU sebesar 25%. Berbagai faktor berperan besar pada kepatuhan pengobatan ARV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV dewasa di RSUD Koja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pada 731 ODHIV dewasa. Diketahui proporsi kepatuhan pengobatan sebesar 59,6% dan ketidakpatuhan sebesar 40,4%. Determinan yang memiliki hubungan signifikan ada pada ODHIV yaitu rute transmisi dengan heteroseksual (OR = 0,322 95% CI: 0,168 – 0,619) dimana kelompok homoseksual menjadi kelompok protektif, tidak adanya infeksi oportunistik (OR = 2,694 95% CI: 1,952 – 3,719), dan paling dominan lama pengobatan < 1 tahun (OR = 4,179, 95% CI:1,448-12,063).

Adherence to ARV therapy is related to suppressing the virus in PLWHIV. However, the rate of dropping out of treatment or Loss To Follow Up (LTFU) is still high. Based on the recording of HIV cases at Koja Regional Hospital, the LTFU rate for PLHIV in therapy is relatively large, namely 22%. This is almost close to the national LTFU data of 25%. Various factors play a major role in ARV therapy adherence. This study aims to determine the factors that influence adherence to ARV therapy in adult PLHIV at Koja District Hospital. This study used a cross sectional design with 731 adult PLWHIV. It is known that the proportion of adherence was 59.6% and non-adherence was 40.4%. Determinants that have a significant relationship are in PLHIV, namely the sexual orientation from heterosexual orientation (OR = 0.322 95% CI: 0.168 – 0.619) where the homosexual group is a protective group, the absence of opportunistic infections (OR = 2.694 95% CI: 1.952 – 3.719), and the most dominant duration of treatment was < 1 year (OR = 4.179, 95% CI: 1.448-12.063).
2024-01-30
Read More
T-6893
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lu`lu Nafisah; Pembimbing: Pandu Riono, Toha Muhaimin; Penguji: Gina Anindyajati, Sarikasih Harefa
Abstrak: Kepatuhan terapi di Indonesia masih dibawah 80% dan dapat berdampak pada peningkatan kejadian infeksi protozoa usus, perkembangan AIDS yang lebih cepat, resistensi obat, kegagalan terapi, dan penularan virus kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan terapi ARV pada ODHA di Klinik Yayasan Angsamerah dan Angsamerah Clinic DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif meliputi pengisian kuesioner dan interview dengan pasien yang menerima ARV dan tenaga kesehatan. Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 51 orang. Tingkat pendidikan dilihat berdasarkan lama sekolah dan tingkat kepatuhan dinilai dengan metode laporan diri, hitung jumlah sisa obat, dan viral load. Berdasarkan laporan diri 66,66% ODHA memiliki kepatuhan sedang, berdasarkan hitung jumlah sisa obat 78,43% ODHA memiliki sisa obat kurang dari 3 dosis, dan 90,20% ODHA memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Sebagian besar ODHA menempuh pendidikan selama >12 tahun (72,55%) dan tingkat pendidikan terakhir tamat sarjana (64,71%). Hasil analisis menunjukkan proporsi kepatuhan yang lebih tinggi sebesar 4,63% pada ODHA yang menempuh pendidikan >12 tahun dibandingkan dengan ODHA yang menempuh pendidikan ≤12 tahun. Pendidikan yang tinggi berperan memfasilitasi kepatuhan ODHA dalam terapi ARV melalui berbagai mekanisme yaitu ODHA akan memiliki pengetahuan yang lebih baik, mampu memahami informasi dan rekomendasi dari dokter, memiliki daya ingat yang lebih baik, memiliki lebih banyak sumber daya ekonomi termasuk pendapatan yang lebih tinggi, pekerjaan yang lebih aman dan lebih menjamin, dan sarana untuk tinggal di lingkungan yang lebih sehat yang mendukung kesehatan. Hambatan dalam terapi ARV diantaranya jadwal yang sibuk, sering berpergian, takut terungkap statusnya, informasi yang salah tentang ARV, dan penawaran obat selain ARV. Media KIE yang akurat, informatif, dan menarik, hubungan yang baik antara dokter dan pasien, dan sistem atau alat pengingat jadwal minum obat diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan terapi ARV pada ODHA.
Read More
T-5412
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Minar Sitanggang; Pembimbing: Caroline E. Wuryaningsih; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Erna
Abstrak: IUD merupakan salah satu jenis KB yang dipasang didalam uterus melalui kanalis servikalis, yang diselubungi oleh kawat halus terbuat dari tembaga mengandung hormon Levonorgestrel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Koja Jakarta Utara tahun 2015. Data dikumpulkan melalui kuesioner terpadu dan diolah dengan menggunakan software statistic. Dari hasil uji statistic terdapat dua variabel yang menunjukkan hubungan signifikan dengan penggunaan IUD yaitu variabel pendidikan dengan nilai p=0,000 variabel pengetahuan dengan nilai P=0,036. Perlu edukasi dan promosi dari petugas untuk meningkatkan pengetahuan akseptor.
Kata Kunci: Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR); Intra Uterine device (IUD)
Intra uterine Devices (IUD) is one type of birth control that is placed in the uterus through the cervical canal, which is covered by fine wires made of copper and containing the hormone levonorgestrel. This study aims to determine the factors associated with the use of IUDs in Puskesmas Koja in 2015. Data were collected through questionnaires integrated and processed using statistical software. From the results of the statistical test, there are two variables that showed a significant association with the use of IUD that education variables with p = 0.000 knowledge variables with a P value = 0.036. Keep in education and promotion of officers to increase knowledge acceptor.
Keywords: intrauterine device (IUD); Intrauterine devices (IUDs)
Read More
S-8958
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Puspita Sari; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Evi Martha, Laily Hanifah
Abstrak: Pengetahuan masyarakat yang minim tentang HIV/AIDS dan interpretasi yang salah tentang masalah tersebut merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya penurunan jumlah kasus orang dengan HIV/AIDS. Perlakuan tidak adil, kasar, dan stigma yang negatif membuat ODHA tidak mau memberanikan dirinya untuk terbuka bahkan untuk mengakses pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang berhubungan dengan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang pernah mendengar HIV/AIDS dalam data SDKI 2012. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur yang lebih muda dalam memberi stigma terhadap ODHA daripada umur yang lebih tua. Semakin rendah pendidikan seseorang semakin besar kemungkinan untuk memberi stigma terhadap ODHA. Selain itu, pengetahuan komprehensif mengenai HIV/AIDS yang kurang juga dapat menyebabkan seseorang menstigma ODHA. Hasil uji chi-square didapatkan proporsi wilayah pedesaan lebih memberi stigma terhadap ODHA daripada wilayah perkotaan. Pemanfaatan sumber informasi juga sangat berpengaruh dalam memberi stigma terhadap ODHA, responden dengan sumber informasi ≤ 3 jenis cenderung memberi stigma terhadap ODHA. Status ekonomi rendah juga cenderung memberi stigma terhadap ODHA. Upaya keterlibatan seluruh stakeholder untuk peningkatan keterpaparan informasi sebagai upaya promotif dan preventif dengan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS melalui media massa, khususnya melalui koran, radio, dan televisi lokal.
Kata Kunci : Wanita Pernah Kawin, ODHA, Stigma
Read More
S-8552
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adrianus Ratu Nitit; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Evi Martha, Agus Riyanto
Abstrak:

HIV tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan global. Meskipun telah terjadi penurunan infeksi baru dan peningkatan akses ke pengobatan antiretroviral (ARV), tantangan signifikan masih ada. Keberhasilan terapi ARV sangat ditentukan oleh kepatuhan minum obat ARV. Klinik PDP RSUD Brebes merupakan salah satu rumah sakit umum daerah yang menjalankan pengobatan HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Gambaran Ketidakpatuhan Minum Obat ARV Pada Pasien HIV/AIDS Lelaki Seks Lelaki (LSL) Di Klinik PDP (Perawatan Dukungan & Pengobatan) RSUD Brebes. Untuk melihat gambaran ketidak patuhan minum obat ARV berdasarkan 6 komponen Health Belief Model yaitu Modifying Factors (Faktor Modifikasi), Perceived Susceptibility (Persepsi Kerentanan), Perceived Severity (Persepsi Keseriusan), Perceived Benefits (Persepsi Manfaat), Perceived Barriers (Persepsi Hambatan), Cues to Action (Isyarat untuk Bertindak) dan Self-Efficacy (Efikasi Diri). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa masih ditemukan ketidakpatuhan ODHIV LSL dalam pengambil obat di RSUD dan tidak rutin dalam minum obat ARV. Faktor Modifikasi yang mendukung pasien tidak patuh dalam pengobatan diantaranya pengetahuan dan sosial ekonomi. Persepsi Kerentanan terhadap tidak rutin minum obat ARV pasien akan merasakan badan tidak bersemangat dan mudah rentan dengan muncul penyakit-penyakit lain. Persepsi keseriusan akibat tidak rutin minum obat ARV, CD4 menurun, Viral Load meningkat, terjadi resisten obat ARV dan bisa mengakibatkan kematian. Persepsi manfaat yang dirasakan dari rutin minum obat ARV tubuh tetap sehat dan produktif. Hambatan yang dialami oleh pasien diantaranya efek samping obat, biaya pengobatan, jarak, pekerjaan, konsumsi alkohol/penggunaan popers, merasa diri sudah sehat dan belum buka status HIV dengan keluarga, menggunakan alaram, pengingat dari whatssap grup, sering berdiskusi dengan sesama sebaya dan konseling rutin dari petugas kesehatan merupakan isyarat untuk bertindak demikian juga dengan keyakinan diri untuk bisa minum obat ARV secara teratur.


HIV remains a major challenge for global health. Despite a decrease in new infections and increased access to antiretroviral (ARV) treatment, significant challenges persist. The success of ARV therapy is highly dependent on adherence to ARV medication. The PDP Clinic at RSUD Brebes is one of the regional public hospitals providing HIV/AIDS treatment in Brebes Regency, Central Java. This study aims to examine the Non-Adherence to ARV Medication among HIV/AIDS Patients who are Men who have Sex with Men (MSM) at the PDP (Care, Support & Treatment) Clinic of RSUD Brebes. It aims to explore non-adherence to ARV medication based on the six components of the Health Belief Model: Modifying Factors, Perceived Susceptibility, Perceived Severity, Perceived Benefits, Perceived Barriers, Cues to Action, and Self-Efficacy. This research is a qualitative study using in-depth interviews. The study shows that non-adherence among MSM HIV patients in taking medication at RSUD is still found, and they are not consistent in taking ARV medication. Modifying factors that contribute to non-adherence include knowledge and socioeconomic status. Perceived susceptibility to not regularly taking ARV medication includes feeling unenergetic and being more susceptible to other diseases. The perceived severity of not regularly taking ARV medication includes decreased CD4 count, increased viral load, ARV drug resistance, and potential death. The perceived benefits of regularly taking ARV medication include maintaining health and productivity. Barriers experienced by patients include medication side effects, treatment costs, distance, work, alcohol consumption/poppers use, feeling healthy, and not disclosing HIV status to family. Using alarms, reminders from WhatsApp groups, frequent discussions with peers, and regular counseling from healthcare workers are cues to action, along with self-confidence to regularly take ARV medication.  Key words: HIV/AIDS, ARV Therapy, Non-compliance, MSM

Read More
S-11844
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jilia Roza; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Yovsyah, Fajar Hardianto
Abstrak: HIV merupakan penyebab penyakit infeksi yang akan diderita seumur hidup. Tidak semua orang yang terinfeksi HIV memiliki jangka waktu yang sama dalam menunjukkan gejala klinisnya, sehingga transmisi masih dapat terjadi selama penderita dalam periode asimptomatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status HIV klien VCT (Voluntary Counselling and Testing) di RSUD Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2012. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data rekam medis klinik VCT HIV pada 897 orang klien VCT HIV di RSUD Mandau. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi form VCT menggunakan lembar daftar tilik. Hasil penelitian ini mendapatkan 4,2% klien VCT yang terinfeksi HIV dan pekerjaan berhubungan dengan status HIV, dimana klien yang pekerjaannya terkait dengan faktor risiko hampir 16 kali untuk terinfeksi HIV dibandingkan klien yang pekerjaannya tidak terkait dengan faktor risiko. Perlunya perhatian, pencegahan serta penanggulangan dari seluruh pihak baik pemerintahan, tenaga kesehatan maupun masyarakat.
 

HIV is a cause of disease infection that will be suffered a lifetime. Not all people with HIV have the the same timeframe in the showing symptoms clinicayl, so that the transmission may still occur during the patients in the period of asymptomatic. This research was aimed to determine the factors associated with HIV status VCT clients (Voluntary Counseling and Testing) at RSUD Mandau Bengkalis In 2012. This study is a further analysis of the medical records of HIV VCT clinic at 897 people with HIV VCT clients in RSUD Mandau. The data was collected through observation VCT form using the checklist sheet. Results of this study get 4.2% of VCT clients infected with HIV and work related with HIV status, where clients who work associated with risk factors nearly 16 times for HIV infection than clients who work not associated with risk factors. Need more concern, prevention and suppression of all parties, including government, health workers, and society.
Read More
S-7968
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dara Chairani Sinaga; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Evi Martha, H. Oki Kurniawan
S-9712
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Wulan Anggraini; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Dadan Erwandi, Maryati Kasiman
S-9249
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhora Yufita Nurfitriani; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Besral, Sabarinah, Enny Ekasari, Mutmainah Indriyati
Abstrak:
ABSTRAK Nama : Dhora Yufita Nurfitriani Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD KiSA Kota Depok Tahun 2022 Pembimbing : DR.Milla Herdayati,SKM,MSi Anemia selama kehamilan merupakan masalah kesehatan utama yang terkait dengan BBLR. Kejadian kelahiran BBLR di negara berkembang sebesar 95,6%, merupakan salah satu penyebab terbesar kematian neonatal di Indonesia. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan (Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. BBLR dikaitkan dengan kematian janin dan neonatal serta morbiditas, menghambat pertumbuhan dan perkembangan, beresiko stunting serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Desain penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD KiSA Kota Depok, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di RSUD KiSA Kota Depok Tahun 2022. Sampel penelitian terdiri dari 72 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 72 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (> 2500grm) sebagai kontrol. Hasil penelitian proporsi Anemia pada ibu hamil lebih banyak pada kelompok BBLR (43,1%) daripada yang tidak BBLR (22,2%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR dengan nilai P-value 0,001. (95% CI 1.88 – 13.04). Ibu yang menderita anemia pada kehamilan memiliki resiko 4,96 kali untuk mengalami BBLR dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia, setelah dikontrol variable paritas, usia kehamilan dan hipertensi. Saran dari penelitian ini diharapkan program pencegahan dan penanggulangan anemia ibu hamil dapat lebih di tingkatkan oleh pemerintah daerah baik dari sisi kebijakan, penganggaran maupun dalam hal monitoring dan evaluasinya. Dengan memfokuskan pencegahan anemia pada ibu dengan paritas beresiko tinggi, ibu dengan resiko persalinan preterm dan ibu dengan hipertensi. Kata kunci: BBLR, Bayi Berat Lahir Rendah, Anemia dalam kehamilan, Kota Depok



ABSTRACT Name : Dhora Yufita Nurfitriani Study Program : Master of Public Health Sciences Tittle : The Relationship between Anemia in Pregnancy and the Incidence of Low Birth Weight (LBW) at Kisa Hospital, Depok City in 2022 Counsellor : DR.Milla Herdayati,SKM,MSi ……… Anemia during pregnancy is a major health problem associated with LBW. The incidence of LBW births in developing countries is 95.6%, LBW is one of the causes of neonatal death in Indonesia. Low Birth Weight (LBW) is weight at birth less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, a small baby for gestational age (SGA) or a combination of the two. LBW is associated with fetal and neonatal death and morbidity, inhibits growth and development and increases the risk of non-communicable diseases in later life. The purpose of this study was to see the effect of anemia in pregnant women on LBW, with a case control study design. This study used medical record data at KiSA Hospital, Depok City, the population of this study were mothers who gave birth to babies at KiSA Hospital, Depok City, in 2022. This study used medical record data at KiSA Hospital, Depok City, the population of this study were mothers who gave birth at KiSA Hospital, Depok City in 2022. The study sample consisted of 72 mothers who gave birth with LBW as cases and 72 mothers who gave birth with normal BBL (> 2500grm). ) as a control. The results of the study showed that the proportion of anemia in pregnant women was higher in the LBW group (43.1%) than those who were not LBW (22.2%). From the results of this study it can be concluded that there is a significant relationship between anemia in pregnant women and the incidence of LBW with a P-value of 0.001. (95% CI 1.88 – 13.04). Mothers who suffer from anemia in pregnancy have a 4.96 times the risk of experiencing LBW compared to pregnant women who are not anemic, after controlling for parity, gestational age and hypertension variables. Suggestions from this study are that it is hoped that the program for preventing and overcoming anemia in pregnant women can be further improved by the regional government both in terms of policy, budgeting and in terms of monitoring and evaluation. By focusing on prevention of anemia in women with high-risk parity, women with a risk of preterm delivery and mothers with hypertension. Key words: LBW, Low Birth Weight, Anemia in pregnancy, Depok City
Read More
T-6759
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nency Benedicta Romauli Situmorang; Pembimbing: Rina Artining Anggorodi; Penguji: Teng Soegilar, Paul F. Matulessy
S-4536
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive