Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 20897 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
R 351.077026 IND k
Jakatrta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
R 351.841 IND p
Jakatrta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mauliate Duarta Christiani; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Rita Damayanti, Nunik Kusumawardani, Sakri Sab'atmaja
Abstrak: Epidemi tembakau adalah salah satu ancaman besar kesehatan masyarakat yang dihadapi dunia, Selain merokok, asap rokok orang lain juga berbahaya bagi kesehatan. Dilaporkan bahwa tiga dari lima orang pelajar usia 13- 15 tahun terpapar asap rokok orang lain di rumah dan tempat-tempat umum. Prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18 mengalami peningkatan dari 7,2% pada tahun 2013 menjadi 9,1% pada tahun 2018. Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki peraturan tentang Kawasan Dilarang Merokok. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) disekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, mencegah siswa untuk mulai merokok dan menurunkan angka perokok. Penelitian dilakukan untuk menggali informasi apakah terdapat kesesuaian antara pelaksanaan dengan kebijakan KTR di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik WM, Observasi dan telaah dokumen. Kesimpulan didapatkan bahwa SMPK 5 Penabur dan SMPN 255 inkonsisten dalam implementasi kebijakan KTR dalam promosi kesehatan di sekolah dan merekomendasikan mendorong disposisi yang mendukung implementasi kebijakan KTR, Pembentukan struktur birokrasi, Mengalokasikan sumber daya sesuai yang dibutuhkan dan Meningkatkan komunikasi yang efektif
Read More
T-5468
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhefi Ratnawati; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dian Ayubi, Baharudin, Esti Widiastuti
T-5341
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Karina Arvianti; Pembimbing: C. Endah Wuryaningsih; Ppenguji: Zarfiel Tafal, Roji Suherman
S-5822
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Wulandari; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Deni Purnama
S-9023
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abellya Zuleika Jusuf; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Dien Anshari, Laura Marian, Renauld Koswiranagara
Abstrak: Kegemukan dan hiperkolesterolemia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat global. Tempat kerja berperan dalam pencegahan melalui perlindungan kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program promosi kesehatan di PT X tahun 2023–2024 secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Secara struktur, program didukung kebijakan, anggaran, dan digitalisasi, namun perlu penguatan kapasitas dan koordinasi.  Secara proses, perencanaan berbasis data dan sosialisasi telah dilakukan, namun partisipasi menurun akibat motivasi individu. Secara hasil, terjadi penurunan prevalensi kegemukan dan hiperkolesterolemia, namun belum signifikan. Diperlukan evaluasi dan pembaruan indikator keberhasilan program, karena hasil kesehatan sangat dipengaruhi oleh komitmen pribadi pekerja.
Obesity and hypercholesterolemia increase the risk of heart disease and are key global public health concerns. The workplace plays an important role in prevention by protecting workers’ health. This study aims to analyze the implementation of a health promotion program at PT X during 2023–2024 using a qualitative case study approach. Structurally, the program is supported by policies, funding, and digitalization, though capacity and coordination need improvement. Process-wise, data-driven planning and socialization were conducted, but participation declined due to low individual motivation. Outcomes showed a decrease in obesity and hypercholesterolemia, though not yet significant. Evaluation and updated success indicators are essential.
Read More
T-7367
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dery Julianda; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Hadi Pratomo, Hj. Irina Auruma, Ns. Penta Sukmawati
Abstrak:

Abstrak

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya meningkatkan kemampuan pasien kelompok masyarakat agar dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat sesuai sosial budaya mereka serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi perawat/bidan yang membuat siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kesiapan respoden dan sarana pendukung terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan tersebut.

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yakni kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan selain mendapatkan gambaran juga mendapatkan informasi yang mendalam tentang kesiapan perawat/bidan dan sarana pendukung pelaksanaan PKRS.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa individu lebih siap dibandingkan dengan sarana (manajemen) meskipun secara kuantitatif tidak ada hubungan yang bermakna antara variable independen dengan kesiapan, secara keseluruhan responden bersikap positif meskipun masih lebih dari 20% responden yang berpengetahuan kurang tentang pengetahuan dasar PKRS, sehingga masih banyak responden yang tidak berperilaku baik terkait PKRS dirawat inap.

Kesimpulan serta saran dari penelitian ini diutamakan pada peningkatan pengetahuan perawat/bidan dengan diberikan pelatihan tentang PKRS seta dilakukan pengawasan oleh Tim PKRS,dan penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi rumah sakit dalam upaya pengembangan PKRS di RSUD Kabupaten Bekasi.


Health Promotion Hospital (HPH) is an effort to improve the patient's ability to be selfsufficient communities in accelerating the healing and rehabilitation, improving health, preventing health problems and develop appropriate health efforts Community Based sociocultural and supported them sound public health policy. Readiness is the overall condition of the nurse / midwife who makes ready to respond or answer in a certain way to a situation. The purpose of this study to describe the readiness of respondents and supporting facilities associated with the factors that can affect the readiness.

This study uses two approaches to the quantitative and qualitative objectives other than getting an idea also get in-depth information about the readiness of nurses / midwives and support facilities HPH implementation.

From the analysis it was found that individuals are more ready than the means (management) although quantitatively there is no significant relationship between the independent variable with readiness, overall respondents are positive though still more than 20% of respondents who are less knowledgeable about basic knowledge HPH, so it is still many respondents who do not behave properly related hospitalization HPH.

Conclusions and suggestions of this study preferred on increased knowledge nurses / midwives to be trained on HPH supervision by HPH team, and the study is expected to be the input for hospitals in developing HPH in Bekasi Regency Hospital.

Read More
T-3925
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muh Agung S; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Wahyu Septiono, Saepul Anwar, Vivi Voronika
Abstrak:
Rendahnya cakupan imunisasi polio di Indonesia menimbulkan kembalinya penyakit polio dengan 12 kasus terkonfirmasi. Munculmya kasus tersebut ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), terdapat 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota berisiko tinggi terhadap polio. Salah satu hambatan utama adalah keraguan masyarakat terhadap status kehalalan vaksin, khususnya di wilayah dengan tingkat pengaruh islam yang kuat. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi hambatan dan tantangan promosi vaksinasi polio serta bentuk kerjasama multisektoral dalam mengatasi keraguan terhadap vaksin halal. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan desain fenomenologi, melalui wawancara mendalam terhadap tiga belas informan yang berasal dari kementerian dan lembaga pemerintah, organisasi keagamaan, perusahaan vaksin, peneliti, dan pegiat media sosial. Data dianalisis menggunakan analisis isi dengan pendekatan Social Ecological Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat individu, muncul sikap penolakan vaksin, hoaks, dan keraguan terhadap ketidakpastian status halal. Pada level interpersonal budaya patriarki dan ritual keagamaan bepengaruh terhadap penerimaan vaksinasi, sedangkan tokoh agama memiliki peran strategis dalam meningkatkan kepercayaan. Pada level komunitas, interaksi antar organisasi dan Lembaga sudah menunjukkan tren yang baik meskipun masih ditemukan tantangan. Pada level institusi dan sistem, tantangan mencakup kurangnya transparansi proses sertifikasi halal, diseminasi informasi yang belum merata, serta koordinasi antarinstansi yang belum optimal. Penelitian ini menyarankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam strategi promosi vaksinasi, penguatan komunikasi berbasis budaya dan agama, serta transparansi sertifikasi halal yang mudah dipahami masyarakat. Diharapkan hasil ini dapat menjadi rekomendasi bagi perumusan kebijakan promosi vaksin dan pengembangan vaksin halal yang lebih efektif dan inklusif.

The low coverage of polio immunisation in Indonesia has led to the re-emergence of polio, with twelve confirmed cases. These cases have been classified as an outbreak, with 32 provinces and 399 districts/cities identified as high-risk areas. A key barrier is public hesitancy regarding the halal status of vaccines, particularly in regions with high levels of religiosity. This study aims to explore the barriers and challenges in promoting polio vaccination and to examine forms of multisectoral collaboration in addressing halal-related concerns. A qualitative phenomenological design was employed, involving in-depth interviews with thirteen informants from ministries and governmental agencies, religious organisations, vaccine companies, researchers, and social media advocates. Data were analysed using content analysis, framed by the Social Ecological Model (SEM). The findings reveal that at the individual level, vaccine rejection, misinformation, and uncertainty about halal certification were prevalent. At the interpersonal level, patriarchal cultural norms and religious rituals influenced vaccine acceptance, while religious leaders played a strategic role in building public trust. At the community level, inter-organisational interactions have shown promising developments, despite persistent challenges. At the institutional and systemic levels, obstacles included lack of transparency in the halal certification process, uneven information dissemination, and suboptimal inter-agency coordination. The study underscores the importance of stakeholder synergy in vaccination promotion strategies, the reinforcement of culturally and religiously tailored communication, and the provision of clear and accessible information regarding halal certification. These findings offer critical recommendations for formulating more effective and inclusive vaccine promotion policies and developing halal-certified vaccines.

Read More
T-7344
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yasmin Hanani Reza; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Nunung Baitaningsih
Abstrak: Promosi kesehatan adalah suatu proses memampukan masyarakat sehingga mereka memiliki kendali atas dan untuk meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai suatu peningkatan kesehatan maka seseorang atau sekelompok masyarakat harus bisa berubah dan menghadapi lingkungannya serta memulai peningkatan ini sejak dini seperti memberi bayi ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi upaya strategi promosi kesehatan yang dilakukan Puskesmas Cisalak Pasar pada tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif ang ditinjau berdasarkan lima strategi promosi kesehatan pada Piagam Ottawa seperti kebijakan kesehatan, lingkungan yang mendukung, gerakan masyarakat, kemampuan perorangan, dan reorientasi pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap 5 orang ibu dengan bayi usia 0-6 bulan, 4 orang tenaga kesehatan, dan 1 orang kader sementara untuk data sekunder diteliti melalui telaah dokumen dan telaah observasi sarana. Hasil penelitian menunjukkan belum adanya kebijakan khusus ASI Eksklusif, ruang laktasi sudah ada namun belum berfungsi serta prasarana sudah tersedia meski media belum disebar secara masif, pemberdayaan masyarakat melalui workshop KP ASI dan promosi lewat kader serta peningkatan keterampilan melalui konseling. Upaya preventif berupa kelas ibu hamil dan ibu balita serta promotif berupa penyuluhan.Diharapkan nantinya dibuat kebijakan internal khusus ASI Eksklusif serta penyediaan ruang laktasi sesuai dengan standar Permenkes no.15 tahun 2013. Terkait media dan kegiatan promosi untuk dilakukan secara masif dan dibuat sesuai sasaran.
Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health. To reach a health improvement, an individual or group must be able to change or cope with the environment and start this improvement from early, like giving baby an exclusive breastfeeding. This study aims to describe the implementation of health promotion efforts to increase coverage of exclusive breastfeeding in Cisalak Pasar Public Health Center in 2022 based on Ottawa Charter 5 health promotion strategies which are public health policy, supportive environment, community action, personal skill, and reorient health service. This study is a qualitative analytical research. Data collection was done by using document review, observation, and in-depth interview with 1 leader of Public Health Center, 3 health workers, 1 cadre, and 5 mothers of baby aged 0-6 months. This study found that there is no written regulation about exclusive breastfeeding, lactation room has not been functioning, several medias are used to promote exclusive breastfeeding but have not been seen by many patients/visitor. Also there are efforts to make community development as well as developing individual skills through workshop KP ASI, promotion through cadre, and counselling. Suggestion for Cisalak Pasar Public Health Center based on the results of this study is to make an internal regulation based on Government Regulation Number 33 of 2012, to improve lactation room based on standard on Republic of Indonesia Minister of Health Regulation Number 15 of 2013 and utilize media as a way to promote exclusive breastfeeding.
Read More
S-10951
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive