Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29432 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maya Dintasari; Pembimbing: Sandra Fikawati, Trini Sudiarti; Penguji: Muslim Nurdin
S-4426
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Audrey Kania Rasyid; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Ahmad Syafiq, Suci Reno Monalisa
Abstrak: Makanan merupakan kebutuhan utama yang diperlukan oleh setiap manusia untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-hari, baik untuk individu sehat maupun individu sakit seperti pasien rumah sakit. Dalam membantu mempercepat penyembuhan pasien di rumah sakit, penyelenggaraan makanan menjadi salah satu komponen yang berperan penting di dalamnya karena penyelenggaraan makanan di rumah sakit bertujuan untuk memberikan makanan berkualitas baik sehingga kemudian dapat diterima oleh pasien. Apabila pasien tidak dapat menerima makanan yang telah disajikan, dapat memungkinkan ditemukannya sisa makanan pasien yang melebihi standar (≤20%) dan dapat mempengaruhi status gizi pasien sehingga berisiko malnutrisi dan menyebabkan komplikasi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tingkat kepuasan pada kualitas penyajian makanan rumah sakit, dan tingkat kepuasan pada kualitas makanan yang disajikan oleh rumah sakit, dengan sisa makanan pada pasien RSUD Cibinong tahun 2022. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada pasien. Total responden pada penelitian ini mencapai 100 pasien kelas III RSUD Cibinong. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan menggunakan analisis statistik univariat dan bivariat bermetode Chi-Square. Hasil penelitian diketahui bahwa responden penelitian paling banyak adalah pasien dengan usia dewasa lanjut (41-64 tahun), pasien perempuan dengan persentase sebesar 64%, dan pasien dengan tingkat pendidikan yang rendah (≤SMP) dengan persentase sebesar 62%. Hasil statistik univariat menunjukkan bahwa terdapat pasien yang puas dengan kualitas penyajian makanan (74%) dan pasien yang puas dengan kualitas makanan yang disajikan (71%), dengan sisa makanan yang baik sebesar 60%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia pasien dengan sisa makanan pasien. Peneliti menyarankan agar pihak RS dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas makanan untuk mencegah ketidakpuasan pasien. Selan itu, pasien juga disarankan untuk mengikuti arahan Ahli Gizi untuk tidak mengonsumsi makanan selain yang diberikan dari RS, sehingga asupan makanan menjadi lebih optimal dan membantu untuk mempercepat penyembuhan pasien.
Food is the primary need needed by every human being to carry out daily life, both for healthy individuals and sick individuals such as hospital patients. In order to speed up the healing of patients in hospitals, food service is one of the components that play an essential role in it because the organization of food in hospitals aims to provide good quality food so that patients can accept it. Suppose the patient cannot accept the food that has been served. In that case, it can be possible to find food leftovers that exceed the standard (≤20%) and can affect the patient's nutritional status so that there is a risk of malnutrition and cause complications in the patient. This study aims to determine the relationship between age, gender, last education, satisfaction with the quality of hospital food presentation, and satisfaction with the quality of food served by the hospital with leftover food in Cibinong Hospital patients in 2022. Data were collected through a distribution questionnaire directly to the patient. The total respondents in this study reached 100 patients in class III Cibinong Hospital. This study used a cross-sectional research design using univariate and bivariate statistical analysis with the Chi-Square method. The results showed that most of the research respondents were patients of advanced age (41-64 years), female patients with a percentage of 64%, and patients with a low level of education (≤SMP) with a percentage of 62%. Univariate statistical results showed that there were patients who were satisfied with the quality of food presentation (74%) and patients who were satisfied with the quality of the food served (71%), with good leftovers of 60%. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the patient's age and the patient's food waste. Researchers suggest that the hospital can improve service and food quality to prevent patient dissatisfaction. In addition, patients are also advised to follow the Nutritionist's directions to not consume food other than those given from the hospital, so that food intake becomes more optimal and helps accelerate the patient's recovery.
Read More
S-11065
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lela Mustikawati; Pembimbing: Yayuk Hartriyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Ida Ruslita
S-4231
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titik Hartatik; Pembimbing: Kusharisupeni
S-3936
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Rizal; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Triyanti, Trina Astuti
S-4852
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Machdar; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Trini Sudiarti, Anis Irawati
S-3011
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yolanda Chandra; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trini Sudiarti, Iris Rengganis
s-5484
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Athiya Fitria Maulani; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Triyanti, Suharyati
Abstrak:
Asupan gizi remaja perlu diperhatikan terutama mereka yang bersekolah dengan fasilitas asrama karena tidak tinggal bersama orangtua. Apabila asupan gizi dengan penyelenggaraan makanan pondok pesantren tidak memadai atau mencukupi kebutuhan gizi santri, maka perlu dilakukannya evaluasi dan perbaikan terhadap penyelenggaraan makanan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan, tingkat kecukupan asupan zat gizi, dan sisa makanan. Penelitian dilakukan di salah satu pondok pesantren di Depok pada bulan Juli 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif yang menggunakan data primer dari santri remaja. Lalu data tersebut dianalisis secara univariat dengan jumlah sampel sebanyak 56 santri. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata, pada makan siang lebih banyak santri yang merasa puas dibandingkan makan pagi dan makan sore begitupun sebaliknya. Persentase rata-rata santri yang puas pada makan siang yaitu 69.64%. Santri memiliki rata-rata asupan energi 1516 kkal, protein 51.69 gram, lemak 37.35 gram dan karbohidrat 238.9 gram. Rata-rata asupan tersebut termasuk dalam kategori kurang karena <80% AKG. Sehingga diharapkan santri meningkatkan asupan zat gizi agar pertumbuhan dan perkembangan tidak terganggu dan terhindar dari risiko masalah kesehatan lainnya. Peningkatan asupan dapat dilakukan dengan meningkatkan kuantitas asupan makanan dan pemberian edukasi terkait Pedoman Gizi Seimbang.

Attention needs to be paid to the nutritional intake of adolescents, especially those who attend school in boarding facilities because they do not live with their parents. If the nutritional intake by organizing Islamic boarding school meals is inadequate or sufficient for the nutritional needs of the students, it is necessary to evaluate and improve the provision of these meals. The purpose of this study was to describe the level of satisfaction, the level of adequacy of nutrient intake, and food waste. The research was conducted at an Islamic boarding school in Depok in July 2023. This research was a descriptive observational study using primary data from students. The results of the analysis show that based on the average value, at lunch more students are satisfied compared to breakfast and evening meals. The average percentage of students who were satisfied at lunch was 69.64%. Santri accept an average energy intake of 1516 kcal, 51.69 grams of protein, 37.35 grams of fat, and 238.9 grams of carbohydrates. The average intake is included in the less category because it is <80% AKG. So it is hoped that students will increase their intake of nutrients Increasing intake can be done by increasing the quantity of food intake and providing education related to Pedoman Gizi Seimbang.
Read More
S-11450
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatma Silviani; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ahmad Syafiq, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Rodlia, Fitri Hudayani
Abstrak:
Lama rawat inap diduga dipengaruhi oleh berbagai fakor kompleks diantaranya sosio-demografis, gizi, dan kondisi klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosio-demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, status pernikahan, kelas rawat inap), gizi (asupan energi, asupan protein, status gizi, dan risiko malnutrisi), dan kondisi klinis (tingkat keparahan, komorbiditas, riwayat rawat inap stroke) terhadap lama rawat inap pasien stroke iskemik. Desain penelitian ini adalah cross-sectional melibatkan 150 pasien stroke iskemik usia 18-59 tahun di RSPON Prof.Dr.dr. Mahar Mardjono melalui metode purposive sampling. Analisis statistik menggunakan chi-square pada bivariat dan regresi logistik pada multivariat. Hasil menunjukkan mayoritas pasien memiliki lama rawat inap pendek (78%). Tidak ada perbedaan proporsi antara usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, status pernikahan, kelas rawat inap, risiko malnutrisi, tingkat keparahan, komorbiditas, atau riwayat rawat inap stroke terhadap lama rawat inap bagi pasien stroke iskemik (p>0,05). Melalui analisis bivariat ada perbedan proporsi status gizi terhadap lama rawat inap (p=0,026), namun ketika dikontrol dengan variabel lain keduanya tidak signifikan (p=0,888). Ada perbedaan proporsi antara asupan energi (p=0,001) dan protein (p=0,001) terhadap lama rawat inap pasien stroke iskemik. Pada permodelan akhir asupan energi (OR=165,4; CI:4,27-6404,3) dan protein (OR=547,94; CI: 19,86-15116,4) defisit berhubungan signifikan dan berisiko meningkatkan lama rawat inap panjang pasien stroke iskemik. Asupan protein menjadi faktor dominan terhadap lama rawat inap.

Multifactorial aspects such as sociodemographic, nutrition, and clinical condition were related to length of stay among ischaemic stroke patients. The aim of the study was to explore the association between sociodemographic (age, gender, education, occupation, marital status, and type of class), nutrition (energy intake, protein intake, nutritional status, and risk of malnutrition) and clinical condition (severity, comorbidity, and previous history of stroke) with length of stay in ischaemic stroke patients. Design of the study was cross-sectional. The study recruited 150 ischaemic stroke patients aged from 18 to 59 years old at National Brain Center Hospital Prof.Dr.dr. Mahar Mardjono Jakarta. Data was analysed by using chi-square test for bivariate and logistic regression for multivariate. Most of of ischaemic stroke patients had shorted length-of-stay (78%). There was no difference proportion between age, gender, education, occupation, marital status, type of class, risk of malnutrition, severity, comorbidity, or previous history of stroke and length of stay in ischaemic stroke patients (all p>0.05). Based on bivariate analysis, there was a difference proportion between nutritional status and length of stay (p=0.026), but not significant when controlled with other variables (p=0.888). There was a difference proportion between energy intake (p=0.001) or protein intake (p=0.001) and length of stay. Patients who had inadequate energy intake (OR=165.4; CI:4,27-6404.3) and protein intake (OR=547.94; CI: 19.86-15116.4) significantly related and increased the risk of prolonged hospital length of stay in ischaemic stroke patients. Protein intake was dominant determinant factor of length of stay in ischaemic stroke patients.
Read More
T-6674
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Christoper Bagus Rijadi; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Trini Sudiarti, Ishiko Herianto
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang hubungan usia, jenis kelamin, penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, penyajian makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan lunak pada pasien dewasa di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara purposive sampling yaitu sebanyak 94 pasien. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Daya terima diukur berdasarkan hasil selisih antara penimbangan berat awal makanan dengan sisa makanan pasien dalam sehari.
 
Dari hasil penelitian ini prevalensi rata-rata total daya terima makanan lunak responden dalam sehari adalah sebesar 72,4%. Terdapat hubungan bermakna antara penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan responden. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan penyajian makanan dengan daya terima makanan responden. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan lagi mengenai mutu makanan terutama penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta agar daya terima pasien menjadi baik.
 

This thesis discusses the relationship of age, sex, food appearance,taste of food, food menu, food presentation, and service providers with soft food acceptance in adult patients at Gatot Soebroto The Army Hospital Jakarta. Sample of this study were inpatients who met the inclusion criteria and were selected by purposive sampling. The number of sample is 94. This study is a descriptive cross-sectional study design. Food acceptance is measured by the difference between the initial weighing of food with the rest of the patients in the daily diet.
 
From the results of this study the prevalence of the average total power received in a day soft foods respondent amounted to 72.4%. There is a significant relationship between the appearance of food, the taste of food, the menu and service providers with the food acceptance. There were no significant associations between age, gender, and presentation of food with the respondents food acceptance. Therefore there is need for more improvement of the quality of food, especially food appearance, taste of food, food menu, and service providers Gatot Subroto Central Army Hospital in Jakarta to force patients into good eating.
Read More
S-7351
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive