Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 28181 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Alya Tri Alvitasari; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Cucu Sumintardi ; Yosef Sasmita
Abstrak:
Latar belakang: Pendidikan kesehatan bagi remaja merupakan suatu proses edukatif yang terstruktur dan sistematis, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. TikTok merupakan platform media sosial yang mengalami pertumbuhan pesat dengan basis pengguna yang luas, khususnya di kalangan generasi muda. Platform ini menawarkan format video pendek yang kreatif dan menarik, menjadikannya sarana potensial untuk menjangkau khalayak luas dalam upaya promosi kesehatan. Tujuan: tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media promosi kesehatan melalui aplikasi tiktok dan penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SMPN pada program generasi emas bebas anemia dan zero new stunting (Gemaz) di lokus stunting UPTD Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi. Metode: Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian experimental dengan desain Quasi-eksperimen dengan rancangan Nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 243 remaja putri. Total keseluruhan sampel minimal yang diambil untuk 2 kelompok dalam penelitian ini adalah 152 responden dengan masing masing kelompok sebesar 76 responden. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Uji Manova. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian promosi Kesehatan melalui aplikasi TikTok dan penyuluhan diketahui hasil uji Wilcoxon memiliki nilai sig. 0,001 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikasi antara pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP. Pada perbandingan kedua metode intervensi anatara TikTok dan Penyuluhan, TikTok lebih efektif meningkatkan pengetahuan, pada Sikap dan perilaku lebih tinggi dengan intervensi penyuluhan secara persentase meskipun perbedaannya tidak cukup besar untuk mencapai signifikansi statistik. Saran: Untuk meningkatkan pengetahuan intervensi promosi kesehatan dapat memanfaatkan media sosial, dan untuk meningkatkan sikap dan perilaku dapat menggunakan penyuluhan offline.Intervensi dapat mengkombinasikan media edukasi mengunakan media sosial dengan penyuluhan offline sebagai sarana mengedukasi masyarakat tentang kesehatan terutama edukasi tentang anemia pada siswa SMP.

Background: Health education for adolescents is a structured and systematic educational process, aimed at improving their knowledge, attitudes and skills in maintaining the health of themselves and their environment. TikTok is a social media platform that is experiencing rapid growth with a wide user base, especially among the younger generation. The platform offers creative and engaging short video formats, making it a potential means of reaching a wide audience in health promotion efforts. Objective: The general objective of this research is to determine the effect of health promotion media through the TikTok application and counseling on changes in knowledge, attitudes and behavior of junior high school students in the anemia-free and zero new stunting (Gemaz) golden generation program at the UPTD stunting locus of the Cisaat Health Center, Sukabumi Regency. Method: The research design used in this research is experimental research with a quasi-experimental design with a nonequivalent control group design. The population in this study was 243 young women. The total minimum sample taken for the 2 groups in this study was 152 respondents with 76 respondents in each group. This research sample was taken using a purposive sampling technique. Data analysis was carried out using the Wilcoxon test and Manova test. Results: Based on the results of research on health promotion through the TikTok application and counseling, it is known that the Wilcoxon test results have a sig value. 0.001 < 0.05. This means that there is a significant influence between the knowledge, attitudes and behavior of junior high school students. In a comparison of the two intervention methods between TikTok and Extension, TikTok was more effective in increasing knowledge, Attitudes and behavior were higher than the extension intervention in percentage terms although the difference was not large enough to reach statistical significance.Suggestion: To increase knowledge, health promotion interventions can use social media, and to improve attitudes and behavior, you can use offline counseling. Interventions can combine educational media using social media with offline counseling as a means of educating the public about health, especially education about anemia in junior high school students.
Read More
T-7075
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farandi Agesti Ramadhan; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Evi Martha, Ridhwan Fauzi, Sylvia Prisca Delima
Abstrak:
Dunia sedang mengalami pergeseran penggunaan rokok konvensional menjadi rokok elektronik. Indonesia sendiri belum ada penurunan pengguna rokok konvensional, tetapi dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan pengguna rokok elektronik. Hal ini terjadi karena masif aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh industri rokok elektronik dalam beberapa tahun terakhir. Promosi yang dilakukan oleh industri rokok elektronik ini dilakukan oleh berbagai media, tetapi yang masif dilakukan adalah melalui internet dan media sosial. Promosi melalui media sosial cukup efektif dilakuka karena adanya interaksi yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada kelompok umumrGenerasi Z di DKI Jakarta berusia 17-26 Tahun merupakan pengguna rokok elektronik dan pengguna ganda rokok yang pernah terpapar promosi rokok elektronik di media sosial. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa promosi rokok elektronik di media sosial mempengaruhi norma subyektif, sikap, niat dan penggunaan rokok elektronik pada generasi di DKI Jakarta. Penyebab pengaruh ini dikarenakan masifnya promosi rokok elektronik dan pengemasan promosi rokok elektronik di media sosial yang menarik dan mudah diterima oleh generasi Z.

The world is experiencing a shift in the use of conventional cigarettes to electronic cigarettes. Indonesia itself has not seen a decrease in conventional cigarette users, but in recent years there has been an increase in electronic cigarette users. This happened because of the massive marketing activities carried out by the electronic cigarette industry in recent years. The promotion carried out by the electronic cigarette industry is carried out by various media, but what is massively done is through the internet and social media. Promotion through social media is quite effective because of the interaction carried out. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection was carried out on the general group of Generation Z in DKI Jakarta aged 17-26 years old are electronic cigarette users and dual cigarette users who have been exposed to electronic cigarette promotions on social media. The results showed that the promotion of electronic cigarettes on social media influenced subjective norms, attitudes, intentions and use of electronic cigarettes in generations in DKI Jakarta. The cause of this influence is due to the massive promotion of electronic cigarettes and the packaging of electronic cigarette promotions on social media that are attractive and easily accepted by generation Z.
Read More
T-6900
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Angeline Gloria; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Anwar Hassan, Kusdianti
Abstrak: Berbagai permasalahan kesehatan reproduksi yang dialami remaja disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran akan reproduksi sehat. Penyuluhan kesehatan perlu diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan reproduksi remaja dan dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya metode ceramah dan diskusi kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMP Negeri 281 Jakarta. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Subjek penelitian terdiri dari 27 siswa pada masing-masing kelompok eksperimen (metode ceramah dan diskusi kelompok) dan 31 siswa pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan responden yang bermakna antara metode ceramah dan metode diskusi kelompok. Terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan responden yang bermakna ketika metode ceramah ataupun metode diskusi kelompok dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan peningkatan sikap responden yang bermakna antara metode ceramah dan metode diskusi kelompok. Terdapat perbedaan peningkatan sikap responden yang bermakna ketika metode ceramah ataupun metode diskusi kelompok dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan metode diskusi kelompok tidak memberikan perbedaan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Kata kunci: ceramah, diskusi kelompok, kesehatan reproduksi remaja, pengetahuan, sikap
Read More
S-8575
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Nurjanah; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Tien Mutiarsah
S-5914
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Nurjanah; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Tien Mutiarsah
S-5914
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Butsainah Putri Rahmah; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Lina Purnamaasih
Abstrak:
Saat ini, terdapat peningkatan prevalensi perokok elektronik yang pesat di Indonesia. Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, prevalensi perokok di Indonesia meningkat 10 kali lipat dari 0.3% pada tahun 2011 menjadi 3% pada tahun 2021. Hasil SKI 2023 menunjukkan bahwa salah satu wilayah dengan prevalensi perokok elektronik tertinggi adalah DKI Jakarta dengan kelompok umur 10-14 memiliki prevalensi tertinggi yaitu 29.72%. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan serta sikap orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja di SMP X Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai rokok elektronik yaitu berfungsi seperti rokok dengan menggunakan alat dan cairan tetapi pengetahuan mereka terhadap kandungan dan dampak kesehatan kurang. Orang tua juga memiliki sikap yang tidak setuju terhadap rokok elektronik atau sikap yang mendukung anak untuk tidak menggunakan rokok elektronik. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti komunikasi terbuka, mengajarkan agama, menjaga lingkungan pertemanan anak, mendukung anak lelaki untuk berteman dengan perempuan karena melihat perempuan cenderung tidak merokok, serta memberi hukuman fisik dan non fisik. Disisi lain, seluruh informan tidak menerima informan mengenai rokok elektronik dari sekolah. Oleh karena itu, disarankan kepada sekolah untuk memberikan informasi terkait rokok elektronik kepada orang tua dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku merokok elektronik pada remaja.

Currently, there is a rapid increase in the prevalence of e-cigarette smoking in Indonesia. According to the Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, the prevalence of smokers in Indonesia increased 10 times higher from 0.3% in 2011 to 3% in 2021. The 2023 GATS results show that one of the regions with the highest prevalence of e-cigarette smokers is DKI Jakarta with the age group 10-14 having the highest prevalence of 29.72%. Several studies have shown a relationship between parental knowledge and attitudes towards adolescent e-cigarette smoking behavior. This study was conducted to determine the knowledge, attitudes, and preventive practices of parents towards e-cigarette smoking behavior in adolescents at SMP X Jakarta. This study was conducted using a qualitative approach with data collection through in-depth interviews with purposively selected informants. The results showed that parents have basic knowledge about e-cigarettes, which function like cigarettes by using tools and liquids, but their knowledge of the content and health effects is lacking. Parents also have a disapproving attitude towards e-cigarettes or an attitude that supports children not to use e-cigarettes. There are various prevention practices carried out by parents such as open communication, teaching religion, maintaining children's friendship environment, supporting boys to be friends with girls because they see women tend not to smoke, and giving physical and non-physical punishment. On the other hand, all informants did not receive informants about e-cigarettes from schools. Therefore, it is recommended for schools to provide information related to e-cigarettes to parents and students to improve their knowledge and attitudes as an effort to prevent e-cigarette smoking behavior in adolescents.
Read More
S-11693
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dastya Yusufina; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Zeba Evolusi
Abstrak:
Pada remaja perilaku pacaran erat kaitannya dengan pengalaman romantis yang berguna bagi perkembangan psikologis, terutama pengembangan keintiman. Namun, perilaku pacaran dapat menjadi berisiko apabila melakukan kontak seksual yang dimulai dari berciuman bibir hingga melakukan hubungan seks pranikah. Menurut data SKAP KKBPK tahun 2019, 3.8% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah selama berpacaran. Dalam melakukan perilaku seksual berisiko remaja dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif, pergaulan teman serta pola asuh orang tua terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja SMA di DKI Jakarta yang distratifikasi berdasarkan jenis kelamin dan pola asuh keluarga positif. Penelitian menggunakan desain kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data Survey Perilaku Remaja Siswa Sekolah Menengah di DKI Jakarta dengan sampel sejumlah 873 yang berasal dari seluruh kelas 10 dan 11 di SMAN 38 dan SMAN 90 Jakarta dengan pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan sikap permisif (p-value 0.036, OR=2.076 Cl 95%= 1.036-4.161) dan pergaulan teman sebaya (p-value 0.001, OR=8.500 Cl 95%= 3.950-18.293) memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual berisiko sedangkan pengetahuan kesehatan reproduksi (p-value 0.149, OR=0.618 Cl 95%=0.320-1.195) dan pola asuh orang tua positif (p-value 0.241, OR=1.480 Cl 95%=0.766-2.862) tidak memiliki hubungan terhadap perilaku seksual berisiko. Analisis stratifikasi menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh pada hubungan pergaulan teman sebaya terhadap perilaku seksual berisiko, namun pada hubungan sikap permisif terhadap perilaku seksual berisiko hanya berpengaruh pada jenis kelamin laki-laki saja. Pola asuh keluarga positif juga berpengaruh pada hubungan teman sebaya terhadap perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan seminar serta secara rutin terkait kesehatan reproduksi kepada siswa sekolah. Kemudian disarankan kepada instansi kesehatan dan sekolah untuk berkolaborasi dan memberikan pembekalan edukasi kesehatan reproduksi kepada orang tua yang ikut andil dalam mendidik dan memonitoring perilaku pacaran remaja di lingkungan rumah.

In adolescent, dating behavior is closely related to romantic experiences that are useful for psychological development, especially the development of intimacy. However, dating behavior can be risky if it involves sexual contact that starts from kissing lips to having premarital sex. According to SKAP KKBPK data in 2019, 3.8% of male adolescents and 1% of female adolescents admitted to having had premarital sex during dating. Adolescent risky sexual behavior is influenced by individual and environmental factors. Therefore, this study aims to determine the relationship between reproductive health knowledge, permissive attitudes, peer association, and parenting patterns on risky sexual behavior among high school adolescents in DKI Jakarta stratified by gender and positive family parenting. The study used a quantitative design that was analytic in character with a cross-sectional approach. The data used were secondary data in the form of data from the Youth Behavior Survey High School Students in DKI Jakarta with a sample of 873 from all grades 10 and 11 at SMAN 38 and SMAN 90 Jakarta with total sampling. The results showed that permissive attitude (p-value 0.036, OR=2.076 Cl 95%= 1.036-4.161) and peer association (p-value 0.001, OR=8.500 Cl 95%= 3.950-18.293) had a significant relationship with risky sexual behavior while reproductive health knowledge (p-value 0.149, OR=0.618 Cl 95%=0.320-1.195) and positive parenting (p-value 0.241, OR=1.480 Cl 95%=0.766-2.862) had no relationship with risky sexual behavior. Stratification analysis showed that gender had an effect on the relationship between peer association and risky sexual behavior, but only male gender had an effect on the relationship between permissive attitudes and risky sexual behavior. Positive family parenting also had an effect on peer association on risky sexual behavior. Therefore, it is recommended to conduct seminars and regularly related to reproductive health to school students. It is also recommended for health agencies and schools to collaborate and provide reproductive health education to parents who take part in educating and monitoring adolescents dating behavior in their homes.
Read More
S-11665
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syaza Luthfani Udyaputri; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Yovsyah, Eka Viora
S-6615
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khairuna Maniar; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Milla Herdayati, Heni Rudiyanti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga kependidikan Fakultas Kesehatan dengan Fakultas Non Kesehatan Univeritas Indonesia terhadap pencegahan COVID-19 tahun 2020. Desain studi yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan data primer. Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah tenaga kependidikan dari Fakultas kesehatan dengan Fakultas Non Kesehatan Univeritas Indonesia. Total sampel pada penelitian ini, yaitu sebesar 83 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan Fakultas Kesehatan mendapatkan nilai pengetahuan (83,33%), sikap (59,52%) dan perilaku (97,61%) baik lebih tinggi dibandingkan dengan Fakultas Non Kesehatan.
Read More
S-10562
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Karina Arvianti; Pembimbing: C. Endah Wuryaningsih; Ppenguji: Zarfiel Tafal, Roji Suherman
S-5822
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive