Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33557 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maritza Samira; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Muhammad Sany Armansah
Abstrak: Deteksi dini menjadi salah satu upaya penting untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Namun, capaian deteksi dini kanker serviks di kota besar seperti Jakarta masih terbilang rendah dan jauh dari target. Capaian deteksi dini kanker serviks di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Kepa pada pertengahan tahun 2024 yaitu 38,75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa tahun 2024 berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data penelitian yaitu data primer, menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa. Sampel dalam penelitian merupakan wanita usia subur 15-49 tahun yang sudah menikah, berjumlah 160 orang yang diambil dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks hanya 20,6%. Secara statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,029), pendidikan (p value = 0,000), persepsi kerentanan (p value = 0,000), persepsi keseriusan (p value = 0,000), persepsi manfaat (p value = 0,000), persepsi hambatan (p value = 0,000), isyarat bertindak (p value = 0,000), dan efikasi diri (p value = 0,000) dengan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks. Disarankan agar puskesmas mendukung peran fungsi kader, memperkuat KIE kanker serviks, memperluas jangkauan penyebaran informasi dengan pemanfaatan media sosial dan media interaktif yang mudah diakses, dan menjalin kerja sama dengan tokoh yang dianggap berpengaruh oleh masyarakat.
Early detection is one of the important efforts to prevent cervical cancer. However, the achievement of early detection of cervical cancer in big cities like Jakarta is still low and far from the target. The achievement of early detection of cervical cancer in the Duri Kepa Village Health Center area in mid-2024 was 38.75%. This study aims to determine the determinants of behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer in the working area of Puskesmas Duri Kepa Village in 2024 based on the Health Belief Model theory. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. The research data source is primary data, using the interview method with questionnaire tools. The research was conducted in July-August 2024 in the work area of the Puskesmas Duri Kepa Village. The sample in the study was married women of childbearing age 15-49 years, totaling 160 people with quota sampling technique. The results showed that women of childbearing age who performed early detection of cervical cancer were only 20.6%. Statistically there was a significant relationship between age (p value = 0.029), education (p value = 0.000), perceived vulnerability (p value = 0.000), perceived seriousness (p value = 0.000), perceived benefits (p value = 0.000), perceived barriers (p value = 0.000), cues to action (p value = 0.000), and self-efficacy (p value = 0.000) with the behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer. The results suggest that the puskesmas should support the role of cadres, strengthen cervical cancer IEC, expand the reach of information dissemination by utilizing social media and interactive media that are easily accessible, and collaborate with figures who are considered influential by the community.
Read More
S-11798
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melisa Yenti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella N. Hadi, Evi Martha, Aries Hamzah, Fiena Fithriah
Abstrak: Kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan pervalensi tertinggi kedua padaperempuan di Indonesia. Deteksi dini kanker serviks metode IVA merupakan programpreventif prioritas pemerintah Indonesia dalam pengendalian kanker serviks, namuncakupan pemeriksaannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuideterminan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada WUS usia 30-50 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan melaluiwawancara menggunakan kuesioner kepada 180 WUS dan dianalisis menggunakan ujichi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 22,8% WUSmelakukan deteksi dini metode IVA. Penelitian ini membuktikan pengetahuan,keterpaparan informasi dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan perilakudeteksi dini kanker serviks metode IVA, sementara pendidikan, akses kepelayanankesehatan dan dukungan suami sebagai konfonding pada hubungan tersebut.Keterpaparan informasi merupakan faktor dominan, WUS yang terpapar informasimengenai kanker serviks berpeluang 13,8 kali lebih tinggi untuk melakukan deteksi dinikanker serviks metode IVA dibandingkan WUS yang tidak terpapar informasi setelahdikontrol pendidikan, akses kepelayanan skrining dan dukungan suami (p=0,013,OR:13, 869, 95% CI:1,723-111,650). Sedangkan pekerjaa dan asuransi kesehatan tidakberhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA. Instansi terkaitperlu melakukan upaya intervensi komunikasi informasi dan edukasi berupa penyuluhandan penyebaran media promosi terkait kanker serviks dan tes IVA untuk meningkatkanjumlah WUS yang terpapar informasi
Kata kunci : kanker serviks, keterpaparan informasi, metode IVA
Cervical cancer is cancer with the highest prevalence in Indonesia women. Earlydetection of cervical cancer VIAmethod is the government's priority preventive programin controlling cervical cancer, but the coverage of the examination is still low. Thisstudy aimed to determine the determinants of the behavior of early detection of cervicalcancer with VIA method in women of childbearing age of 30 - 50 years. This study usedcross-sectional design, data was collected through interviews using questionnaires to180 samples and analyzed using chi-square test and multiple logistic regressiontest. The results showed 22.8% of childbearing age women perform early detection ofcervical cancer VIA method. These finding revealed that knowledge, informationexposure and support of health care related to early detection of cervicalcancer VIA method, while education, access to health care and husband support asconfounding. Information exposure is a dominant factor, childbearing age womenexposed to information about cervical cancer had 13.8 times chance to early detectionof cervical cancer VIA method than unexposed information after being controlled byeducation, screening service access and husbands support (p = 0,013, OR: 13, 869,95% CI: 1,723-111,650). Meanwhile, work and health insurance are not related to thebehavior of early detection of cervical cancer VIA method. Relevant institutions need tomake efforts communication, information and education in the form socialization anddissemination of promotion media related to cervical cancer and VIA test to increasethe number of childbearing age women exposed information.
Keywords: cervical cancer, information exposure, VIA method.
Read More
T-5335
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vina Rahmalia; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Ahmad Syafiq, Syahrizal, Hendri Rusdian, Sesri
Abstrak:
Kanker serviks adalah masalah kesehatan utama pada perempuan, menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA merupakan prioritas pemerintah Indonesia dalam mengendalikan penyakit ini. Namun, cakupan pemeriksaannya masih rendah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada WUS usia 30- 50 tahun di Puskesmas IV Koto Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 145 WUS. Sampel diambil dari 24 Jorong yang berada di Kecamatan IV Koto, dan menggunakan teknik cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 29% WUS melakukan deteksi dini metode IVA. Penelitian ini membuktikan pengetahuan, sikap, motivasi, keterpaparan informasi, dukungan suami, dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Keterpaparan informasi merupakan variabel yang paling dominan, WUS yang yang terpapar informasi mengenai kanker serviks berpeluang 5,73 kali lebih besar untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA, dibandingan WUS yang tidak terpapar informasi, setelah di kontrol variabel pengetahuan, sikap, dan dukungan suami (OR ; 5,736, 95% CI, 2,156-15,256). Oleh karena itu, penting dilakukan upaya untuk meningkatkan akses dan penyampaian informasi kesehatan yang relevan dan akurat kepada masyarakat, terutama kepada WUS dalam program pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Cervical cancer is a major health issue for women, causing hundreds of thousands of deaths annually worldwide. Early detection of cervical cancer using the IVA method is a priority for the Indonesian government in controlling this disease. However, the coverage of this examination remains low. This study aims to identify the determinants of early detection behavior of cervical cancer using the IVA method among WUS aged 30-50 years at Puskesmas IV Koto, Agam Regency. This research uses a cross-sectional design, with data collected through interviews using questionnaires from 145 WUS. The sample was taken from 24 Jorong in IV Koto District using cluster random sampling. Data were analyzed using chi-square tests and multiple logistic regression. The results showed that 29% of WUS performed early detection using the IVA method. The study found that knowledge, attitudes, motivation, information exposure, husband support, and health worker support were related to early detection behavior of cervical cancer using the IVA method. Information exposure was the most dominant variable; WUS exposed to information about cervical cancer were 5.73 times more likely to perform early detection using the IVA method compared to those who were not exposed, after controlling for knowledge, attitudes, and husband support variables (OR: 5.736, 95% CI, 2.156-15.256). Therefore, efforts to improve access to and dissemination of relevant and accurate health information to the community, especially to WUS, in cervical cancer prevention and early detection programs are essential.
Read More
T-6955
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andriati Reny Harwati; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Anwar Hassan, Besral, Bambang Setiaji
Abstrak: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Salah satu upaya pencegahannya dengan melakukan skrining kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku wanita dalam melakukan skrining kanker serviks. Desain penelitian menggunakan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 128 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 20,3% responden pernah melakukan skrining kanker serviks. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan perilaku skrining kanker serviks adalah keterpaparan informasi dengan nilai p-value 0,0001 dan Odds Ratio sebesar 14,350. Penelitian ini merekomendasikan perlu ditingkatkan upaya penyampaian informasi tentang kanker serviks melalui berbagai media komunikasi.
Kata kunci : faktor, perilaku, skrining kanker serviks

Cervical cancer is one of cancer diseases which ranks as a major health problem both in the world and in Indonesia. One of the efforts to prevent the disease is by undertaking cervical cancer screening. This study aims to determine the factors associated the women behavior in performing cervical cancer screening. Using cross sectional study, 128 respondents were asked to complete self-administered questionnaires. The results showed that 20.3% of respondents have had cervical cancer screening and exposure information was the most associating factor for women to undertake the screening (p-value of 0.0001 and odds ratio of 14.350). This study recommends increasing efforts in delivering information about cervical cancer through a variety of communication media.
Key words: factors, behavior, cervical cancer screening
Read More
T-4382
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Aji Jati Kartika; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, Winarto
S-8906
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Silma Farhana; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Tiara Amelia, Dwi Sulistyo Watiningsih
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA pada wanita usia subur di Kelurahan Kebon Melati tahun 2025. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 wanita usia subur. Perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA merupakan variabel dependen. Sedangkan variabel independen meliputi pendidikan, pengetahuan, sikap, keterpaparan informasi, dan dukungan suami. Pengisian kuesioner secara langsung oleh peneliti sesuai jawaban dari responden dan hasilnya dianalisis menggunakan uji Chi-square dengan aplikasi SPSS 22. Hasil analisis menunjukkan bahwa 16 responden (16%) sudah melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, keterpaparan informasi, dan dukungan suami dengan perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA pada wanita usia subur di kelurahan Kebon Melati tahun 2025. Hasil dari penelitian ini menyarankan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan atau penyebaran pamflet mengenai kanker serviks dan deteksi dini IVA, serta mengadakan deteksi dini kanker serviks di tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh wanita usia subur. 


This study aims to determine the factors associated with early detection behavior of cervical cancer using the IVA method in women of childbearing age in Kebon Melati Village in 2025. This research method uses quantitative research with a cross-sectional study design. Primary data in this study were obtained through distributing questionnaires to 100 women of childbearing age. The behavior of early detection of cervical cancer using the IVA method is the dependent variable. While, the independent variables include education, knowledge, attitude, exposure to information, and husband's support. The questionnaire was filled out directly by the researcher according to the respondents' answers and the results were analyzed using the Chi-square test with the SPSS 22 application. The results of the analysis showed that 16 respondents (16%) had carried out early detection of cervical cancer using the IVA method. Statistically, there is a significant relationship between knowledge, exposure to information, and husband's support with the behavior of early detection of cervical cancer using the IVA method in women of childbearing age in Kebon Melati sub-district in 2025. The results of this study suggest that the Community Health Centers increase health promotion activities through counseling or distribution of pamphlets regarding cervical cancer and early detection of IVA, as well as conducting early detection of cervical cancer in places that are easily accessible to women of childbearing age.
Read More
S-12144
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liana Indraini; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Puput Oktaminanti, Ni Luh Putu Agustin Ayuningsih
Abstrak: Hingga kini kanker serviks mejadi salah satu masalah kesehatan yang tertinggi pada wanita di Indonesia, termasuk di Kota Depok. Meskipun deteksi dini dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) adalah metode pencegahan yang efektif, namun penggunaannya masih rendah di antara wanita. Penelitian ini mengidentifikasi faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain crosssectional. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuisioner kepada 110 wanita usia subur yang telah menikah di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 26,4% wanita usia subur pernah melakukan pemeriksaan IVA dan terdapat hubungan pengetahuan, sikap, hambatan, kepemilikan JKN, dukungan petugas kesehatan dan dukungan sosial dengan perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan IVA (p-value < 0,05). Diperlukan informasi yang lebih spesifik dalam memberi edukasi tentang kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks, serta mengembangkan metode edukasi dengan memanfaatkan tekonologi komunikasi dan informasi untuk penyebaran informasi dan merencanakan pemeriksaan IVA.
Read More
S-10171
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riris Febriana; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Basalama Fatum
S-7095
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Wulandari; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Putri Bungsu, Fathimah Sulistyowati Sigit, Sisca Rusmawati, Iradani Yupitaningrum
Abstrak:

Kanker leher rahim merupakan penyakit berbahaya pada wanita yang dapat ditangani semenjak awal dengan melakukan deteksi dini. Capaian deteksi dini kanker leher rahim di Indonesia yang rendah menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim. Puskesmas Batuceper merupakan salah satu puskesmas di Kota Tangerang dengan capaian deteksi dini kanker leher rahim metode IVA terendah pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku wanita usia 30-50 tahun dalam melakukan deteksi dini kanker leher rahim metode IVA di Puskesmas Batuceper tahun 2024 berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). Desain penelitian menggunakan studi cross-sectional. Data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner kepada 172 wanita usia 30-50 yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 11,6% wanita usia 30-50 tahun telah melakukan deteksi dini metode IVA dalam 3 tahun terakhir. Faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker leher rahim metode IVA adalah persepsi hambatan dan isyarat bertindak, dimana persepsi hambatan merupakan faktor yang paling dominan. Responden dengan persepsi hambatan yang rendah memiliki peluang 4,68 kali untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim metode IVA dibandingkan responden dengan persepsi hambatan yang tinggi setelah dikontrol oleh isyarat bertindak (aOR=4,68 95% CI 1,45-15,10). Oleh karena itu, penting dilakukan upaya untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan isyarat bertindak dengan memperluas kegiatan pemberian edukasi dan informasi mengenai bahaya kanker leher rahim serta pentingnya pemeriksaan IVA kepada calon pengantin, suami/pasangan, orangtua siswa di sekolah serta lintas sektor. Kata Kunci: Deteksi Dini, Kanker Leher Rahim, Health Belief Model, Puskesmas


 

Cervical cancer is a dangerous disease in women that can be treated early by screening. The low achievement of cervical cancer screening in Indonesia has led to an increase in the incidence of pain and death from cervical cancer. The Batuceper Health Center is one of the health centers in Tangerang City with the lowest achievement of cervical cancer screening with IVA method in 2022. This study aims to determine the behavioral determinants of women aged 30-50 in conducting early detection of cervical cancer using the IVA method at the Batuceper Health Center in 2024 based on the Health Belief Model (HBM) theory. The research design uses a cross-sectional study. Data was collected by interview method using a questionnaire to 172 women aged 30-50 who were selected using consecutive sampling techniques. The data were analyzed univariately, bivariate, and multivariate with multiple logistic regression tests. The results showed that 11.6% of women aged 30-50 had successfully detected the IVA method early in the last 3 years. Factors related to the behavior of early detection of cervical cancer IVA method are the perception of obstacles and action signals, where the perception of obstacles is the most dominant factor. Respondents with a low perception of obstacles had 4.68 times the chance of cervical cancer screening with IVA method compared to respondents with a high perception of obstacles after being controlled by action signals (aOR=4.68, 95% CI 1.45-15.10). Therefore, it is important to make efforts to reduce the barriers and increase action signals by expanding education and information activities about the dangers of cervical cancer as well as the importance of IVA examination to brides-to-be, husbands/partners, and parents of students at school and across sectors.  Keywords: Screening, Cervical Cancer, Health Belief Model, Health Center

Read More
T-7228
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tsabita Zahra; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Suci Soraya Sinaga
Abstrak:
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita, sehingga perlu upaya deteksi dini kanker serviks salah satunya dengan IVA. Namun, cakupan IVA di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi niat WUS melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di Puskesmas Pancoran Mas tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 100 WUS yang melakukan kunjungan ke poli KIA dan KB di Puskesmas Pancoran Mas. Hasil penelitian menunjukan bahwa 35% WUS tidak memiliki niat untuk melakukan IVA, faktor yang berhubungan dengan niat WUS yaitu sikap (PR= 4,000; 95% CI: 1,93-8,30), Norma subjektif (PR= 4,857; 95% CI: 2,46-9,60), dan Kontrol perilaku (PR= 4,333; 95% CI: 2,28-8,25). Kemudian, faktor latar belakang yang mempengaruhi sikap yaitu pendidikan (PR= 1,976; 95% CI: 1,46-2,68), pekerjaan (PR= 1,632; 95% CI: 1,08-2,47), dan pengetahuan (PR= 3,244; 95% CI: 1,31-8,02). Faktor latar belakang yang mempengaruhi norma subjektif yaitu pengetahuan (PR= 2,609; 95% CI: 1,04-6,53). Serta faktor latar belakang yang mempengaruhi kontrol perilaku yaitu pekerjaan (PR= 1,667; 95% CI: 1,01-2,77), dan pengetahuan (PR= 2,538; 95% CI: 1,01-6,36). Untuk meningkatkan niat WUS melakukan IVA, perlu peningkatan promosi kesehatan mengenai kanker serviks dan IVA yang dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh

Cervical cancer is the leading cause of death in women, so early detection of cervical cancer is needed, one of which is with IVA. However, IVA coverage in Indonesia is still low. This study aims to determine what factors influence WUS's intention to conduct early detection of cervical cancer with the IVA method at the Pancoran Mas Health Center in 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of 100 WUS who visited the MCH poly and KB at the Pancoran Mas Health Center. The results showed that 35% of WUS did not have the intention to do IVA, factors related to WUS intention were attitude (PR = 4.000; 95% CI: 1.93-8.30), subjective norms (PR = 4.857; 95% CI: 2.46-9.60), and Behavioral control (PR = 4.333; 95% CI: 2.28-8.25). Then, background factors that influenced attitudes were education (PR = 1.976; 95% CI: 1.46-2.68), occupation (PR = 1.632; 95% CI: 1.08-2.47), and knowledge (PR = 3.244; 95% CI: 1.31-8.02). The background factor influencing subjective norms was knowledge (PR= 2.609; 95% CI: 1.04-6.53). As well as background factors that influence behavioral control, namely occupation (PR = 1.667; 95% CI: 1.01-2.77), and knowledge (PR = 2.538; 95% CI: 1.01-6.36). To increase WUS's intention to conduct IVA, it is necessary to increase health promotion regarding cervical cancer and IVA which is carried out comprehensively and comprehensively
Read More
S-11514
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive