Ditemukan 29906 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Endin; Pembimbing: Agustin Kusumayati
S-3047
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ahmad Mursidi; Pembimbing: Agustin Kusumayati
S-4054
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Aulia Salmaddiina; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Aulia Maulidha
Abstrak:
Sampah pasar merupakan sumber sampah kedua pada sampah perkotaan di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi akar masalah pada sistem pengelolaansampah padat pada pasar di Kota Y pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenispenelitian kualitatif dengan melakukan obervasi menggunakan daftar tilik dan telaahdokumen. Untuk menentukan akar masalah pada sistem pengelolaan sampah padat dipasar peneliti menggunakan fishbone diagram yang dianalisis berdasarkan empat aspekyaitu, aspek kelembagaan, aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek sosial-budaya.Hasil penelitian menunjukkan akar masalah dari sistem pengelolaan sampah berdasarkananalisis fishbone diagram dan perhitungan skoring adalah aspek lingkungan karena tidakditemukannya penerapan dari semua kriteria aspek ini. Kesimpulan dari penelitian ini,untuk menyelesaikan permasalahan pada aspek lingkungan diperlukannya analisisstakeholder, serta perlu adanya penguatan peran dari pengelola pasar yang dapatdibangun dengan pengadaan mekanisme fit and proper test. Selain itu penting untukmelakukan asesmen kebutuhan sarana-prasarana pengelolaan sampah berdasarkan luaspasar.
Kata kunci: fishbone diagram, limbah padat, pasar, analisis masalah
Read More
Kata kunci: fishbone diagram, limbah padat, pasar, analisis masalah
S-10229
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Zakianis; Promotor: I Made Djaja; Kopromotor: Sabarinah, Haruki Agustina; Penguji: Alin Halimatussadiah, Ririn Arminsih Wulandari, Rita Damayanti, Sonny P. Warouw
Abstrak:
ABSTRAK Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas. Kata kunci: pengelolaan sampah padat, skala pemukiman, TPS3R, bank sampah ABSTRACT Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area. Keywords: solid waste management, community, TPS3R, waste bank
Read More
D-393
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pujiono; Pembimbing: Sumengen Sutomo
S-3260
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nisa Larasati; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Ririn Arminsih, Anak Agung Made
Abstrak:
Perubahan sistem pengelolaan sampah di Universitas Indonesia telah dilaksanakan seperti kegiatan pemilahan sampah tingkat fakultas dan pendirian UPS UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sampah masing-masing fakultas dan efektivitas UPS UI dalam mengolah sampah organik yang dihasilkan oleh fakultas dan unit menjadi pupuk kompos. Penelitian dilakukan pada 14 titik kumpul sampah di Universitas Indonesia dan UPS UI. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada petugas pemilah sampah, koordinator petugas kebersihan, koordinator/manajer fakultas, dan pekerja di UPS UI. Kegiatan pengelolaan sampah di fakultas terdiri dari pemilahan dan pewadahan sedangkan pengangkutan dan pengolahan sampah organik dilakukan oleh pihak universitas. Jumlah sampah makanan yang diolah menjadi pupuk kompos pada tahun 2017 mencapai 148.652 kg dengan tingkat efektivitas pengolahan mencapai 99.35%. Penggunaan APD pada petugas pemilah sampah berupa sarung tangan sebesar 71%, masker 50%, penutup kepala 64%, dan sepatu boot 79%. Riwayat gangguan kesehatan pada petugas pemilah sampah antara lain pilek dan batuk 67% dan demam sebesar 41%. Hasil pengukuran kualitas sumber air di UPS UI menunjukan jumlah bakteri koliform sebanyak 72 koloni dan Eschericia coli sebanyak 15 koloni. Perbaikan sistem monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah di tingkat fakultas dan universitas.
Kata kunci: Sistem pengelolaan sampah, efektivitas UPS, alat pelindung diri, riwayat gngguan kesehatan
Waste management system in the campus has been implemented by Solid Waste Handling Facility of Universitas Indonesia (UPS UI). The main purpose of this study, therefore, is twofold that are to describe the current status of waste management in each faculty and to assess the effectiveness of organic solid waste processing in the Solid Waste Handling Facility of the campus. This study is based on the survey in 14 waste rallying points of the campus. In this study we observe and interview sorting waste workers, coordinators of each point, workers and the manager in the Solid Waste Handling Facility. Questions of interview include the waste management system, the use of Personal Protective Equipment (APD) and history of health problems. Activities of waste management in the faculties consist of sorting and packaging. Moreover, activities of organic waste transportation and processing involve the university. The results show that from organic solid waste amount of compos fertilizer is approximately 148.652 kg and the effectiveness of processing is about 99.35% in 2017. Workers in the sorting unit are around 50% using maskers, 71% using gloves, 64% using helmets, and 81% using boots. Furthermore, the history of health problems of workers in the sorting unit shows around 67% of them have suffered from flu and 41% of them have suffered from cough. Finally, the result of water quality in the UPS UI shows that there are 72 colonies of bacteria of coliform and 15 colonies of Escherichia coli. The improvement of monitoring dan evaluation system is needed for enhancement of waste management both in the faculty and university level.
Keywords: Waste management system, effectiveness of solid waste handling facility, personal protective equipment, health problems
Read More
Kata kunci: Sistem pengelolaan sampah, efektivitas UPS, alat pelindung diri, riwayat gngguan kesehatan
Waste management system in the campus has been implemented by Solid Waste Handling Facility of Universitas Indonesia (UPS UI). The main purpose of this study, therefore, is twofold that are to describe the current status of waste management in each faculty and to assess the effectiveness of organic solid waste processing in the Solid Waste Handling Facility of the campus. This study is based on the survey in 14 waste rallying points of the campus. In this study we observe and interview sorting waste workers, coordinators of each point, workers and the manager in the Solid Waste Handling Facility. Questions of interview include the waste management system, the use of Personal Protective Equipment (APD) and history of health problems. Activities of waste management in the faculties consist of sorting and packaging. Moreover, activities of organic waste transportation and processing involve the university. The results show that from organic solid waste amount of compos fertilizer is approximately 148.652 kg and the effectiveness of processing is about 99.35% in 2017. Workers in the sorting unit are around 50% using maskers, 71% using gloves, 64% using helmets, and 81% using boots. Furthermore, the history of health problems of workers in the sorting unit shows around 67% of them have suffered from flu and 41% of them have suffered from cough. Finally, the result of water quality in the UPS UI shows that there are 72 colonies of bacteria of coliform and 15 colonies of Escherichia coli. The improvement of monitoring dan evaluation system is needed for enhancement of waste management both in the faculty and university level.
Keywords: Waste management system, effectiveness of solid waste handling facility, personal protective equipment, health problems
S-9658
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nabilah Nur Afifah; Pembimbing: Budi Hartono; Pengujji: Ririn Arminsih Wulandari, Rolliansjah Dalius
Abstrak:
Read More
Penerapan sistem open dumping dalam pengelolaan sampah dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat. Umumnya, TPA di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping, termasuk TPA Cipayung Kota Depok. Pada tahun 2025, Kota Depok berencana untuk merevitalisasi TPA Cipayung dengan menambah fasilitas pengolahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST dan mengetahui strategi yang tepat untuk keberlanjutan TPST tersebut. Analisis data dilakukan dengan metode analisis SWOT melalui perhitungan bobot dan rating pada faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berdasarkan aspek pengelolaan sampah dalam teori Integrated Sustainable Waste Management (ISWM). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam 4 orang pengelola TPA Cipayung dan 8 orang masyarakat Kota Depok, observasi langsung ke TPA Cipayung, serta telaah dokumen milik TPA Cipayung dan DLHK Kota Depok. Hasil analisis SWOT diperoleh bahwa nilai Internal Factor Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,519 dan nilai External Factor Analysis Summary (EFAS) sebesar -0,117. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST berada pada Kuadran II. Posisi kuadran ini bermakna bahwa TPA Cipayung disarankan untuk menerapkan strategi diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa proses transformasi TPA Cipayung menuju TPST sudah cukup siap (S), namun perlu berhati-hati karena banyaknya tantangan dari eksternal (T).
Implementing the open dumping system in waste management can negatively impact environmental and public health. Most landfills (TPA) in Indonesia still use the open dumping system, including the Cipayung Landfill in Depok City. In 2025, Depok City Government plans to revitalize the Cipayung Landfill by adding waste treatment facilities to reduce the volume of waste entering the landfill. The aim of this study is to analyze the readiness for transforming the Cipayung Landfill into an Integrated Waste Treatment Facility (TPST) and to identify appropriate strategies for ensuring its sustainability. Data analysis was conducted using the SWOT analysis method by calculating the weights and ratings of strengths, weaknesses, opportunities, and threats based on waste management aspects within the Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) framework. Data collection was carried out through in-depth interviews with 4 Cipayung Landfill officers and 8 residents of Depok City, direct observation at the Cipayung Landfill, and document reviews from the Cipayung Landfill and the Depok City Environmental and Hygiene Department (DLHK). The results of the SWOT analysis showed that the Internal Factor Analysis Summary (IFAS) score was 0.519, while the External Factor Analysis Summary (EFAS) score was -0.117. This indicates that the readiness for transforming the Cipayung Landfill into a TPST falls into Quadran II. This position suggests that the Cipayung Landfill should to implement a diversification strategy, utilizing internal strengths to overcome external threats. The conclusion of this study is that the transformation process of the Cipayung Landfill into a TPST is fairly well-prepared (S), but caution is needed due to the significant number of external challenges (T).
S-11963
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Erin Firliana; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Agustin Kusumayati, Ika Widianingrum
Abstrak:
Permasalahan timbulan sampah yang terus meningkat disebabkan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan menanamkan kayakinan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney.
Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok
Kata kunci : Pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R, Pengetahuan, Penyuluhan individual, Penyuluhan Kelompok, Perilaku, Sikap
The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept.
The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test.
Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling.
Key words: Household waste management using the 3R concept, Knowledge, Attitude, Behavior, Individual Counseling, Group Counseling
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney.
Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok
Kata kunci : Pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R, Pengetahuan, Penyuluhan individual, Penyuluhan Kelompok, Perilaku, Sikap
The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept.
The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test.
Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling.
Key words: Household waste management using the 3R concept, Knowledge, Attitude, Behavior, Individual Counseling, Group Counseling
S-10119
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Laudza Ulayya Ghani; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ema Hermawati, Edwan
Abstrak:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh pihak kampus dari aspek-aspek terkait untuk menerapkan pengelolaan sampah elektronik di lingkungan kampus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam para stakeholder Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas serta data sekunder berupa laporan yang dimiliki oleh Kampus UI. Analisa data dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT yang merupakan alat dalam formulasi strategis, melalui perhitungan bobot dan rating pada indikator kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menghasilkan alternatif usulan perencanaan strategik berdasarkan model pengelolaan sampah elektronik terintegrasi yang dapat memiliki manfaat untuk menyempurnakan sistem pengelolaan sampah elektronik yang sudah diterapkan.
Read More
S-10844
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Christania Citralia Julia Paruntu; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih, Lusi Nurbaiti Badri, Miftahur Rohim
Abstrak:
Perilaku membuang sampah sisa makanan pada rumah tangga terjadi di berbagai tahapan mulai dari belanja bahan pangan, penyimpanan bahan pangan dan penyediaan makanan sampai di konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam perilaku membuang sampah sisa makanan pada skala rumah tangga studi kasus di Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian menggunakan metode kelompok diskusi terarah yang terdiri dari 8 kelompok dengan kategori sebagai berikut kelompok diskusi terarah berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan. Perilaku membuang sampah sisa makanan di tingkat rumah tangga seringkali terjadi pada tahapan belanja yakni belum sempat dikonsumsi tetapi sudah busuk akibat dari pola belanja bahan pangan rumah tangga yang tidak terencana. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah rumah tangga masih kurang memahami cara membedakan tanggal kedaluwarsa dan tanggal sebelum makanan layak dikonsumsi. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah rumah tangga masih kurang termotivasi untuk menjaga makanan supaya tidak mudah busuk dan akhirnya menjadi sampah. Dari segi norma, semua rumah tangga memiliki kebiasaan menyediakan makanan berlebih sehingga makanan tersebut mudah menjadi busuk dan akhirnya menjadi sampah. Kesimpulan, rumah tangga masih banyak berperilaku membuang sampah sisa makanan karena belanja berlebih dan menyediakan makanan dalam jumlah berlebih sehingga makanan tersebut busuk dan menjadi sampah. Saran, pentingnya pendidikan terhadap rumah tangga dalam mengelola makanan supaya tidak mudah busuk.
The behavior of wasting food in households occurs at various stages, from shopping food, storing food and preparing food to consumption. This study aims to dig deeper into the behavior of wasting food in households at a case study household scale in Semarang. This type of research is qualitative. The research data collection method used focus group discussions consisting of 8 groups with the following categories focus group discussions based on age, gender, number of family members and level of education. The behavior of wasting food in households often occurs at the shopping stage, it has not yet been consumed but has spoiled as a result of unplanned household food shopping patterns. Based on the results of focus group discussions, households still do not understand how to distinguish the ?expired date? and the ?date before food is fit for consumption?. Based on the results of focus group discussions, households are still not motivated enough to keep food from spoiling easily and eventually turning into trash. In terms of norms, all households have a habit of providing excess food so that the food spoils easily and eventually becomes trash. In conclusion, many households still have the behavior of disposing of leftover food waste due to excessive spending and providing excess amounts of food so that the food spoils and becomes trash. Suggestion, the importance of education for households in managing food so it does not spoil easily
Read More
The behavior of wasting food in households occurs at various stages, from shopping food, storing food and preparing food to consumption. This study aims to dig deeper into the behavior of wasting food in households at a case study household scale in Semarang. This type of research is qualitative. The research data collection method used focus group discussions consisting of 8 groups with the following categories focus group discussions based on age, gender, number of family members and level of education. The behavior of wasting food in households often occurs at the shopping stage, it has not yet been consumed but has spoiled as a result of unplanned household food shopping patterns. Based on the results of focus group discussions, households still do not understand how to distinguish the ?expired date? and the ?date before food is fit for consumption?. Based on the results of focus group discussions, households are still not motivated enough to keep food from spoiling easily and eventually turning into trash. In terms of norms, all households have a habit of providing excess food so that the food spoils easily and eventually becomes trash. In conclusion, many households still have the behavior of disposing of leftover food waste due to excessive spending and providing excess amounts of food so that the food spoils and becomes trash. Suggestion, the importance of education for households in managing food so it does not spoil easily
T-6538
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
