Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32584 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kartika Ekasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Tiara Amelia, R. Arso Budiriyadi
Abstrak:
Konsumsi minuman berpemanis pada remaja terus meningkat, sehngga berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan, sikap, dan praktik remaja SMA X Kota Bogor dalam mengonsumsi minuman berpemanis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Informan utama adalah siswa-siswi berusia 16-17 tahun, didukung oleh orang tua, guru, kepala sekolah, penjual minuman berpemanis, serta informan kunci seperti ahli gizi dan Balai POM. Data diperoleh melalui FGD, wawancara mendalam, dan observasi, lalu dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan remaja mengenai konsep minuman berpemanis dan dampak kesehatan jangka panjang tergolong baik, tetapi pemahaman mengenai dampak kesehatan jangka pendek masih terbatas. Sikap remaja terhadap minuman berpemanis terbentuk dari pemahaman yang cukup baik, respons emosional yang kurang konsisten, dan niat mengurangi konsumsi yang sering kali terhambat faktor lingkungan. Remaja laki-laki cenderung lebih sering mengonsumsi minuman berpemanis ketimbang remaja perempuan, dengan dipengaruhi oleh media sosial, situasi sosial, dan preferensi pribadi. Sebagian remaja mulai berupaya mengurangi konsumsi, sementara sebagian lainnya belum memiliki motivasi yang kuat. Diperlukan intervensi edukatif yang melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku konsumsi yang sehat.
The consumption of sugar-sweetened beverages in adolescents continues to increase, potentially increasing the risk of non-communicable diseases. This study aims to describe the knowledge, attitudes, and practices of SMA X adolescents in Bogor City in consuming sugar-sweetened beverages. This study used a qualitative approach with phenomenological methods. The main informants were students aged 16-17 years, supported by parents, teachers, school principals, sugar-sweetened beverage sellers, as well as key informants such as nutritionists and the Food and Drug Administration. Data were obtained through FGDs, in-depth interviews, and observations, then analyzed thematically. The results show that adolescents' knowledge of the concept of sugar-sweetened beverages and long-term health impacts is good, but understanding of short-term health impacts is still limited. Adolescents' attitudes towards sugar-sweetened beverages are formed from a fairly good understanding, less consistent emotional responses, and intentions to reduce consumption which are often hampered by environmental factors. Male adolescents tend to consume sugar-sweetened beverages more often than female adolescents, influenced by social media, social situations, and personal preferences. Some adolescents are starting to make efforts to reduce consumption, while others do not have strong motivation. Educational interventions involving various parties are needed to increase awareness and healthy consumption behavior.
Read More
S-12009
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annesya Yusvita Iskandar; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Yusef Gunawan
Abstrak:
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi konsumsi minuman manis ≥1 kali per hari tertinggi terdapat pada anak usia 5–9 tahun (53%), usia 3–4 tahun (51,4%), dan 10–14 tahun (50,7%). Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua dalam membatasi konsumsi MBDK pada anak sekolah dasar di SDN X Kabupaten Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi tertutup pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai definisi, jenis, dan dampak MBDK, tetapi pengetahuan mereka terkait label nilai gizi masih kurang. Orang tua juga memiliki sikap tidak mendukung terhadap konsumsi MBDK. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti nasihat, peringatan tegas, substitusi minuman sehat, hingga pembatasan uang jajan pada anak. Di sisi lain, seluruh informan tidak menerima informasi mengenai MBDK dari sekolah. Oleh karena itu disarankan kepada sekolah untuk menyelenggarakan edukasi rutin kepada orang tua siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan konsumsi MBDK berlebih pada siswa sekolah dasar.

The 2023 Indonesian Health Survey (SKI 2023) shows that daily consumption of sweetened beverages (≥1 time/day) is highest among children aged 5–9 years (53%), followed by those aged 3–4 years (51.4%) and 10–14 years (50.7%). Previous studies have indicated a link between parental knowledge, attitudes, and practices and children's consumption of sugar-sweetened packaged beverages. This qualitative study aimed to explore parental knowledge, attitudes, and practices in limiting SSBs consumption among elementary students at SDN X Bogor Regency. Data were collected through in-depth interviews and non-participant observation with purposively selected informants. Findings revealed that parents had basic knowledge about the definition, types, and health impacts of SSBs, but limited understanding of nutrition labels. Most parents showed unsupportive attitudes toward SSBs consumption. Preventive practices included giving advice, firm warnings, providing healthier alternatives, and limiting pocket money. However, none of the parents had received SSB-related information from the school. This study suggests that school should implement regular educational programs for parents to improve their knowledge and attitudes, as a preventive strategy against excessive SSB consumption among elementary school children.
Read More
S-11896
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Patar Sebastiano Sinaga; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Alika Luisa Nabasa
Abstrak:

Latar Belakang : Penyakit tidak menular masih menjadi penyebab mendasar masalah kesehatan manusia yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyakit Tidak Menular (PTM) atau yang disebut juga Non Communicable Disease merupakan penyakit kronis yang berlangsung lama dan bentuk dari hasil kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku. Dalam hal mengkonsumsi minuman kemasan harus dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan minuman kemasan tinggi akan kaya gula yang dapat mengakibatkan penyakit tidak menular seperti halnya Diabetes Mellitus. Masalah yang terjadi pada era globalisasi seperti sekarang ini adalah proporsi kadar gula darah puasa yang terganggu, sehingga akan menggambarkan perilaku secara sadar dan keinginan untuk dapat mengontrol penyakit gula darah tinggi. Selain itu ingin mengetahui gambaran konsumsi, pengetahuan dan sikap terhadap minuman berpemanis dalam kemasan pada PT. X
Tujuan : Ingin mengetahui gambaran konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan yang mencakup pengetahuan, sikap dan motivasi pada karyawan di PT X.
Metode Penelitian : Disain penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. metode pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi, serta observasi. Informan berjumlah 5 yang diantaranya adalah 4 informan utama yang berkerja di PT. X dan 1 informan kunci seorang ahli gizi dari salah satu puskesmas di wilayah bekasi. Serta triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil : Para informan tahu betul frekuensi dan momen ketika mereka cenderung minum manis – misalnya setiap hari kerja sekali sehari, lebih sering di kantor, atau minimal saat-saat tertentu (seperti selepas makan siang). Sikap informan terhadap dampak minuman manis cenderung meremehkan potensi efek negatif jangka pendek, karena sebagian besar tidak merasakan gangguan kesehatan yang berarti sejauh ini. Secara keseluruhan, motivasi konsumsi minuman manis pada karyawan PT. X ini bersifat kompleks dan saling berkaitan. Kombinasi dorongan internal (mengantuk, butuh energi, stress relief, selera) dan faktor eksternal (ajak teman, ketersediaan, kebiasaan kantor) menciptakan lingkungan motivasional yang kuat bagi perilaku tersebut untuk berlangsung terus.


Backgorund : Non-communicable diseases are still the underlying cause of human health problems in the Republic of Indonesia. Non-communicable diseases (NCDs) or also called Non-Communicable Diseases are chronic diseases that last a long time and are a form of a combination of genetic, physiological, environmental and behavioral factors. In terms of consuming packaged drinks, it must be done wisely and not excessively. This is because packaged drinks are high in sugar which can cause non-communicable diseases such as Diabetes Mellitus. The problem that occurs in the current era of globalization is the proportion of disturbed fasting blood sugar levels, so that it will describe conscious behavior and the desire to be able to control high blood sugar. In addition, researchers also want to know the picture of consumption, knowledge and attitudes towards sweetened drinks in packages at PT. X. Objective : Want to know the picture of consumption of packaged sweetened drinks which includes knowledge, attitudes and motivation of employees at PT X. Research Methods : The research design uses a qualitative research method with a case study research design. Data collection methods are by interview, documentation, and observation. There are 5 informants, including 4 main informants who work at PT. X and 1 key informant, a nutritionist from a health center in the Bekasi area. And the triangulation used is source triangulation. Result : The informants know very well the frequency and moments when they tend to drink sweet drinks – for example, once a day every working day, more often in the office, or at least at certain times (such as after lunch). The informants' attitudes towards the impact of sweet drinks tend to underestimate the potential for short-term negative effects, because most of them have not felt significant health problems so far. Overall, the motivation for consuming sweet drinks among PT. X employees is complex and interrelated. The combination of internal drives (sleepy, need for energy, stress relief, taste) and external factors (inviting friends, availability, office habits) creates a strong motivational environment for the behavior to continue

Read More
S-12061
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Butsainah Putri Rahmah; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Lina Purnamaasih
Abstrak:
Saat ini, terdapat peningkatan prevalensi perokok elektronik yang pesat di Indonesia. Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, prevalensi perokok di Indonesia meningkat 10 kali lipat dari 0.3% pada tahun 2011 menjadi 3% pada tahun 2021. Hasil SKI 2023 menunjukkan bahwa salah satu wilayah dengan prevalensi perokok elektronik tertinggi adalah DKI Jakarta dengan kelompok umur 10-14 memiliki prevalensi tertinggi yaitu 29.72%. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan serta sikap orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja di SMP X Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai rokok elektronik yaitu berfungsi seperti rokok dengan menggunakan alat dan cairan tetapi pengetahuan mereka terhadap kandungan dan dampak kesehatan kurang. Orang tua juga memiliki sikap yang tidak setuju terhadap rokok elektronik atau sikap yang mendukung anak untuk tidak menggunakan rokok elektronik. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti komunikasi terbuka, mengajarkan agama, menjaga lingkungan pertemanan anak, mendukung anak lelaki untuk berteman dengan perempuan karena melihat perempuan cenderung tidak merokok, serta memberi hukuman fisik dan non fisik. Disisi lain, seluruh informan tidak menerima informan mengenai rokok elektronik dari sekolah. Oleh karena itu, disarankan kepada sekolah untuk memberikan informasi terkait rokok elektronik kepada orang tua dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku merokok elektronik pada remaja.

Currently, there is a rapid increase in the prevalence of e-cigarette smoking in Indonesia. According to the Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, the prevalence of smokers in Indonesia increased 10 times higher from 0.3% in 2011 to 3% in 2021. The 2023 GATS results show that one of the regions with the highest prevalence of e-cigarette smokers is DKI Jakarta with the age group 10-14 having the highest prevalence of 29.72%. Several studies have shown a relationship between parental knowledge and attitudes towards adolescent e-cigarette smoking behavior. This study was conducted to determine the knowledge, attitudes, and preventive practices of parents towards e-cigarette smoking behavior in adolescents at SMP X Jakarta. This study was conducted using a qualitative approach with data collection through in-depth interviews with purposively selected informants. The results showed that parents have basic knowledge about e-cigarettes, which function like cigarettes by using tools and liquids, but their knowledge of the content and health effects is lacking. Parents also have a disapproving attitude towards e-cigarettes or an attitude that supports children not to use e-cigarettes. There are various prevention practices carried out by parents such as open communication, teaching religion, maintaining children's friendship environment, supporting boys to be friends with girls because they see women tend not to smoke, and giving physical and non-physical punishment. On the other hand, all informants did not receive informants about e-cigarettes from schools. Therefore, it is recommended for schools to provide information related to e-cigarettes to parents and students to improve their knowledge and attitudes as an effort to prevent e-cigarette smoking behavior in adolescents.
Read More
S-11693
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sulistiawati; Pembimbing: Zulasmi Mamdy; Penguji: Sudarti Kresno, Ismoyowati
S-5874
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Putri Reiyan; Pembimbing: Tiara Amelia Penguji: Evi Martha, Nur Khajanah
Abstrak: Didapati bahwa sebanyak 22% dari total penduduk dunia memiliki hipertensi. Di Indonesia sebesar 34,1% dengan Jawa Barat sebesar 39,6%, Kota Bogor sebanyak 36,2%, dan Kecamatan Tanah Sareal sebanyak 30%. Dari jumlah penderita hipertensi tersebut paling banyak adalah perempuan. Hipertensi pada perempuan banyak dialami dalam kehamilan dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui gambaran karakteristik, pengetahuan, dan sikap ibu hamil terhadap hipertensi di Puskesmas Tanah Sareal tahun 2021-2022. Studi cross sectional dilakukan kepada 40 responden yang didapati dari purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan hasil penelitian menunjukkan bahwa 5% ibu hamil mengalami hipertensi, 80% usia 20-35 tahun, 47,5% memiliki pendidikan menegah, 82,5% tidak memiliki faktor genetik, 75% sedang mengalami hamil tunggal, 62,5% multigravida, 72,5% memiliki pengetahuan tinggi, dan 55% memiliki sikap positif. Pengetahuan pada ibu hamil dapat mempengaruhi dalam pencegahan hipertensi dengan meningkatnya pengetahuan dapat meningkatkan kesadaran dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit.
22% of the total world population has hypertension. In Indonesia it has 34.1% with 39.6% in West Java, 36.2% in Bogor City, and 30% in Tanah Sareal District. From the number of patients with hypertension, most are women. Hypertension in women is often experienced in pregnancy and can cause death. This study aims to describe the characteristics, knowledge, and attitudes of pregnant women towards hypertension at Tanah Sareal Public Health Center in 2021-2022. A cross-sectional study was conducted on 40 respondents which was obtained from purposive sampling. The data analyzed with univariate and the results showed that 5% of pregnant women had hypertension, 80% aged 20-35 years, 47.5% had secondary education, 82.5% did not have genetic factors, 75% were having a single pregnancy, 62, 5% are multigravida, 72.5% have high knowledge, and 55% have a positive attitude. Knowledge of pregnant women can affect the prevention of hypertension with increased knowledge can increase awareness in the prevention and early detection of disease.
Read More
S-11071
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astri Fauziyah; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Anwar Hasan, Dyah F Wulandari
Abstrak: Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahuiderajat kesehatan di suatu negara. Salah satu komplikasi penyebab kematian bayidi Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Perawatan metode kanguruatau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi BBLR.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristikpengetahuan sikap dan praktik petugas kesehatan tentang perawatan metodekanguru pada BBLR. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total samplingsebanyak 37 orang dari ruang perinatologi, rawat gabung, VK dan poli kebidanan.Instrumen penelitian disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustakayang telah dibuat uji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilakukan padabulan Desember 2015 di RSUD Kota Depok.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 28 (75,7%)responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, setengah dari responden 19(51,4%) memiliki sikap yang positif dan dua dari tiga responden 24 (64,9%)memiliki praktik yang kurang terhadap PMK pada BBLR.Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit untukmemberikan pelatihan guna meningkatkan pemahaman yang seragam tentangPMK. Bagi peneliti lain disarankan agar dapat memperbaiki standar instrumenuntuk menilai PSP pada PMK dengan menguji kuesioner baik uji validitasmaupun uji reliabilitas.Kata Kunci : Perawatan Metode Kanguru, Pengetahuan, Sikap, Praktik PMK,RSUD Kota Depok.
Read More
S-8925
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asma' Fauziah; Pemimbing: Tri Krianto; Penguji: Dian Ayubi, Ira Yuliani
Abstrak:
Sebanyak 4,8% penduduk Indonesia telah melebihi batas konsumsi gula yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tahun 2013. Selain itu, proporsi konsumsi minuman berpemanis ≥ 1 kali/hari di Indonesia meningkat sebesar 8,17% pada tahun 2018. Banten merupakan salah satu provinsi dengan proporsi konsumsi minuman berpemanis yang tinggi (61,46%), lebih besar dari proporsi konsumsi minuman berpemanis di Indonesia. Salah satu penyumbang proporsi terbesar merupakan Tangerang. Konsumsi minuman berpemanis merupakan salah satu faktor utama yang mendorong obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, uang saku, teman, dan akses dengan perilaku konsumsi MBDK pada siswa-siswi SMAN 28 Kabupaten Tangerang pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian self-administered questionnaire oleh 172 siswa aktif SMAN 28 Kabupaten Tangerang. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian telah menunjukkan sebanyak 88 (50,6%) responden mengonsumsi MBDK yang tinggi. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p= 0,046; OR= 2,16; 95% CI 1,07 - 4,36) dan uang saku (P= 0,004; OR=2,62; 95% CI 1,40-4,89) dengan Konsumsi MBDK, sehingga saran yang dapat diberikan peneliti yaitu membatasi penjualan dan iklan MBDK dan menyediakan air siap minum di sekolah.

Approximately 4.8% of the Indonesian population has exceeded the sugar consumption limit set by the Minister of Health Regulation No. 30 of 2013. Furthermore, the proportion of daily sweetened beverage consumption in Indonesia increased by 8.17% in 2018. The province of Banten is notable for having a high proportion of sweetened beverage consumption (61.46%), exceeding the national average, with Tangerang being a significant contributor. The consumption of sweetened beverages is a primary factor contributing to obesity. This study aims to investigate the knowledge, attitudes, pocket money, peer influence, and access related to the behavior of sweetened beverage consumption (MBDK) among students of SMAN 28 in Tangerang Regency in 2024. A cross-sectional study design was employed, with data collected via a self-administered questionnaire completed by 172 active students of SMAN 28 Tangerang Regency. Data analysis was conducted using the chi-square test to examine the relationships between the independent variables and the dependent variable. The findings revealed that 88 respondents (50.6%) exhibited high consumption of MBDK. Additionally, the study identified statistically significant relationships between gender (p= 0.046; OR= 2.16; 95% CI 1.07 - 4.36) and pocket money (p= 0.004; OR= 2.62; 95% CI 1.40 - 4.89) with MBDK consumption. Based on these findings, it is recommended to implement restrictions on the sale and advertisement of MBDK and to provide readily available drinking water in schools.
Read More
S-11622
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aribah Daffa Aji Putri; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Anastasia Maria Sri Rejeki
Abstrak:
Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS), prevalensi perokok elektronik di Indonesia meningkat hingga 10 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Hasil Riskesdas tahun 2018 juga menujukkan bahwa remaja adalah kelompok umur tertinggi pada angka perokok elektronik. Beberapa studi di berbagai negara menunjukkan masih rendahnya pengetahuan orang tua dari remaja terhadap rokok elektronik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua dari remaja terhadap rokok elektronik di Kelurahan Beji Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling yang diikuti sebanyak 145 responden dengan mengisi kuesioner tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari remaja di Kelurahan Beji Timur memiliki pengetahuan tentang rokok elektronik dalam kategori cukup (39,3%), sikap yang negatif terhadap penggunaan rokok elektronik (58,6%), dan praktik pencegahan rokok elektronik yang baik (51,7%). Berdasarkan hasil penelitian, maka diperlukan peningkatan program promosi kesehatan yang berfokus terhadap rokok elektronik, khususnya dengan sasaran remaja dan orang tua sebagai upaya pencegahan perilaku merokok elektronik di Kelurahan Beji Timur.

Based on the Global Adult Tobacco Survey (GATS), the prevalence of electronic cigarette smokers in Indonesia has increased up to 10 times in a span of 10 years. The results of the Riskesdas 2018 also showed that adolescents are the highest age group in terms of electronic cigarette use. Several studies in various countries have indicated the low level of knowledge among parents of adolescents regarding electronic cigarettes. Therefore, this research was conducted to understand the knowledge, attitudes, and practices of parents of adolescents towards electronic cigarettes in the Beji Timur Subdistrict. This study used a quantitative method with a cross-sectional design. The sampling was done using stratified random sampling technique, with a total of 145 respondents filling out written questionnaires. The results of the study showed that parents of adolescent in Beji Timur subdistrict’s knowledge about electronic cigarettes categorized as average (39,3%), negative attitudes towards electronic cigarette use (58,6%), and good practices in preventing electronic cigarette use (51.7%). Based on the research findings, there is a need for an improvement in health promotion programs that specifically focus on electronic cigarettes, particularly targeting adolescents and parents, as an effort to prevent electronic smoking behavior in the Beji Timur Subdistrict.
Read More
S-11387
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Royyan Mursyidan; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Fitra Yelda
Abstrak: Rentang perilaku pacaran mulai dari berciuman bibir hingga hubungan seks pranikah merupakan tahapan dari kontak seksual yang menyebabkan remaja untuk melakukan perilaku seksual berisiko bersama pacar sehingga dapat menyebabkan remaja yang baru mengenal pacaran untuk memiliki perilaku pacaran yang berisiko (BKKBN, 2018). Menurut SKAP KKBPK tahun 2019, terdapat 3,8% remaja pria dan 1% remaja wanita di DKI Jakarta yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah ketika berpacaran. Hal ini menyebabkan daerah perkotaan memiliki tantangan yang lebih besar dalam menghadapi masalah perilaku seks pranikah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola pacaran berisiko remaja adalah pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif, dan pergaulan teman sebaya. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan mengetahui peran pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif serta faktor pergaulan teman sebaya dengan pola pacaran remaja SMA di DKI Jakarta pada tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 dan 11 di SMAN 38 Jakarta dan SMAN 90 Jakarta dengan pengambilan sampel secara stratified proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap pola pacaran beresiko remaja. Selain itu, peran sikap permisif terhadap pola pacaran remaja juga tidak memiliki hubungan yang signifikan. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap pola pacaran remaja. Oleh sebab itu, disarankan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan pendekatan dan pemahaman kepada siswa terkait pergaulan yang negatif guna mencegah siswa memiliki pola pacaran berisiko.
The range of dating behavior from kissing on the lips to premarital sex is a stage of sexual contact that causes teenagers to engage in risky sexual behavior with their boyfriends, which can cause teenagers who are new to dating to have risky dating behavior (BKKBN, 2018). According to the SKAP KKBPK 2019, there were 3.8% of male teenagers and 1% of female teenagers in DKI Jakarta who admitted to having had premarital sexual relations while dating. This causes urban areas to have greater challenges in dealing with the problem of premarital sexual behavior. Factors that can influence teenagers' risky dating patterns are reproductive health knowledge, permissive attitudes, and peer interactions. The design of this research is quantitative, analytical research with a cross-sectional approach which aims to determine the role of reproductive health knowledge, permissive attitudes and peer interaction factors in the dating patterns of high school teenagers in DKI Jakarta in 2023. The population in this study is 10th and 11th grade students at SMAN 38 Jakarta and SMAN 90 Jakarta using stratified proportional random sampling. The results of the study showed that there was no significant relationship between reproductive health knowledge and risky dating patterns among adolescents. Apart from that, the role of permissive attitudes on adolescent dating patterns also does not have a significant relationship. However, there is a significant relationship between peer interactions and adolescent dating patterns. Therefore, it is recommended for educational institutions to improve their approach and understanding of negative relationships with students in order to prevent students from having risky dating patterns.
Read More
S-11549
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive