Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36446 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Siti Chodijah; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Triyanti, Didit Damayanti, Yuni Zahraini
Abstrak:
Prevalensi overweight dan obesitas pada mahasiswa terus meningkat seiring pola makan tidak seimbang dan gaya hidup sedentari. Upaya intervensi berbasis edukasi gizi, seperti pendampingan penerapan Isi Piringku, berpotensi memperbaiki perilaku makan dan menurunkan risiko obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendampingan penerapan Isi Piringku terhadap perilaku makan mahasiswa overweight dan obesitas di Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sebanyak 44 responden dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing mendapatkan pengukuran antropometri, kuesioner perilaku makan, serta pendampingan gizi (intervensi) selama periode penelitian. Analisis data dilakukan menggunakan uji paired t-test dan independent t-test untuk menilai perbedaan sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis berdasarkan jenis kelamin dan status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok intervensi mengalami peningkatan skor perilaku makan positif (p=0,404), meskipun tidak semua perubahan signifikan secara statistik, sementara kelompok kontrol justru menunjukkan penurunan lingkar perut yang signifikan (p=0,001). Temuan ini mengindikasikan bahwa pendampingan Isi Piringku dapat meningkatkan kesadaran perilaku makan sehat, tetapi faktor eksternal juga memengaruhi hasil pada kelompok kontrol. Kesimpulannya, pendampingan Isi Piringku berpotensi menjadi strategi edukasi gizi di lingkungan kampus, namun perlu dikombinasikan dengan pendekatan multikomponen untuk mencapai hasil yang lebih konsisten.

The prevalence of overweight and obesity among students continues to increase due to unbalanced diets and sedentary lifestyles. Nutrition education-based interventions, such as guidance on the implementation of Isi Piringku, have the potential to improve eating behaviors and reduce the risk of obesity. This study aims to analyze the effect of guidance on the implementation of Isi Piringku on the eating behaviors of overweight and obese students at the Jakarta II Ministry of Health Polytechnic. The research method used a quasi-experimental design with an intervention group and a control group. A total of 44 respondents were divided into two groups, each of which underwent anthropometric measurements, dietary behavior questionnaires, and nutritional counseling (intervention) during the study period. Data analysis was performed using paired t-tests and independent t-tests to assess differences before and after the intervention, analyzed based on gender and nutritional status. The results showed that the intervention group experienced an increase in positive eating behavior scores (p=0,404), although not all changes were statistically significant, while the control group showed a significant decrease in waist circumference (p=0,001). These findings indicate that Isi Piringku counseling can increase awareness of healthy eating behaviors, but external factors also influence the results in the control group. In conclusion, the Isi Piringku guidance has the potential to be a nutrition education strategy in the campus environment, but it needs to be combined with a multi-component approach to achieve more consistent results.
Read More
T-7445
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Primona Simarmata; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Sandra Fikawati, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Iskari Ngadiarti, Yuni Zahraini
Abstrak:

 

Hipertensi yang umumnya terjadi pada usia lanjut kini menunjukkan tren peningkatan
pada usia remaja. Peningkatan prevalensi ini diduga berkaitan dengan meningkatnya
paparan faktor risiko seperti obesitas, konsumsi garam tinggi, kurang aktivitas fisik, serta
rendahnya konsumsi buah dan sayur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
dan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Jakarta II tahun 2025. Penelitian ini merupakan peneltian kuantitatif
dengan menggunakan desain cross sectional dan data primer dengan sampel adalah
mahasiswa. Sebanyak 124 responden dipilih menggunakan teknik stratified random
sampling secara proporsional berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan tensimeter digital, timbangan, microtoise, BIA, pita ukur,
kuesioner, dan food recall 2x24 jam. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square
dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan proporsi kejadian
hipertensi berdasarkan riwayat hipertensi keluarga (p=0,008; OR=2,374), durasi tidur
(p=0,013; OR=0,392), IMT/U (p=0,030; OR=2,411), persen lemak tubuh (p<0,001;
OR=3,942), lingkar perut (p<0,001; OR=3,942), dan asupan energi (p=0,033;
OR=2,243). Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi adalah persen lemak tubuh (p=0,012; OR=4,639; 95%
CI=1,397–15,409). Persen lemak tubuh yang tinggi merupakan faktor dominan yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada mahasiswa.


Hypertension, which commonly occurs in older adults, is now showing an increasing  trend among adolescents. This rising prevalence is suspected to be related to increased  exposure to risk factors such as obesity, high salt intake, physical inactivity, and low  consumption of fruits and vegetables. This study aimed to identify the distribution and  dominant factors associated with the incidence of hypertension among students at  Poltekkes Kemenkes Jakarta II in 2025. This is a quantitative study using a cross-sectional  design and primary data, with students as the research subjects. A total of 124 respondents  were selected using stratified random sampling proportionally based on inclusion and  exclusion criteria. Data were collected using a digital sphygmomanometer, weighing  scale, microtoise, BIA, measuring tape, questionnaire, and 2x24-hour food recall. Data  analysis was performed using chi-square and logistic regression tests. The results showed  significant differences in hypertension incidence based on family history of hypertension  (p=0.008; OR=2.374), sleep duration (p=0.013; OR=0.392), BMI-for-age (p=0.030;  OR=2.411), body fat percentage (p<0.001; OR=3.942), waist circumference (p<0.001;  OR=3.942), and energy intake (p=0.033; OR=3.430). Multivariate analysis indicated that  the dominant factor associated with hypertension was body fat percentage (p=0.012;  OR=4.639; 95% CI=1.397–15.409). High body fat percentage was found to be the  dominant factor associated with hypertension among students.  

 

Read More
T-7435
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Delima Citra Dewi Gunawan; Pembimbing: Endang Laksminingsih Achadi; Penguji: Kusharisupeni, Triyanti, Dien Sanyoto Besar, Yani Suryani
Abstrak: Abstrak

Masalah utama rendahnya pemberian ASI di Indonesia dikarenakan rendahnya pengetahuan dan perilaku ibu serta kurangnya dukungan dari suami dan keluarga. Pendidikan kesehatan dengan pendampingan suami pada ibu hamil diharapkan akan lebih dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku pemberian ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelas edukasi dengan pendampingan suami terhadap pengetahuan dan praktek pemberian ASI yang diadakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Pusat di DKI Jakarta. Penelitian menggunakan quasy experimental dengan rancangan non-randomized control group pretest posttest design. Penelitian dilakukan terhadap ibu hamil yang mengikuti kelas edukasi, terbagi menjadi 33 ibu dengan pendampingan suami sebagai perlakuan dan 33 ibu tanpa pendampingan suami sebagai kontrol. Pengetahuan diukur dengan pretest dan segera setelah kelas edukasi (post test 1) sedangkan praktek diukur satu tahun setelah kelas edukasi (post test 2). Untuk mengetahui hubungan kelas edukasi dengan pengetahuan digunakan Uji McNemar. Untuk melihat hubungan kelas edukasi dengan praktek digunakan uji Chi-square. Analisis Multivariat menggunakan regresi logistik. Kelas edukasi berhubungan secara bermakna dengan pengetahuan baik pada kelompok perlakuan(p=0,006) maupun kontrol(p=0,045) Hubungan juga bermakna pada kelas edukasi dengan praktek pemberian ASI(p=0,000). Hasil dari analisis multivariat menunjukkan bahwa kelas edukasi dengan pendampingan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap praktek pemberian ASI(p=0,000) dengan OR 3,8. Kelas Edukasi dengan pendampingan suami lebih meningkatkan pengetahuan dan praktek pemberian ASI dibandingkan kelas edukasi tanpa pendampingan suami.


The main problem lack of breastfeeding in Indonesia due to lack of knowledge and behavior of the mother as well as a lack of support from her husband and family. Health education, accompanied by husband in pregnant women are expected to be able to increase the knowledge and behavior of breastfeeding. The objective of this study is to determine the effect of education class accompanied by husband on knowledge and practice of breastfeeding in pregnant women organized by AIMI in DKI Jakarta. This study was a quasi experimental research using non-randomized control group pretest-posttest design. Research conducted on pregnant women who take class education, divided into 33 mothers with accompanied by husband as treatments and 33 mothers with no accompanied by husband as a control. Knowledge is measured by pretest and immediately after class education (post-test 1) while practices were measured one year after (post-test 2). To determine the relationship of education class with knowledge used McNemar test. Chi-square test was used to determine relationship betwen education class with practice. Multivariate analysis using logistic regression. Education class was significantly associated with better knowledge of the treatment group (p = 0.006) and controls (p = 0.045) were also significant in relationship education class with breastfeeding practices (p = 0.000). Results of multivariate analysis showed that education class accompanied by husband is the most influential ones on breastfeeding practices (p = 0.000) with OR 3.8. Education class with accompanied by husband further enhance the knowledge and practice of breastfeeding compared with no husband accompanied.

Read More
T-3811
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rayhanah; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Triyanti, R. Danu Ramadityo
Abstrak: Journaling merupakan kegiatan menulis perasaan atau ekspresi emosional, pemikiran,dan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang yang dituangkan dalam sebuahjurnal atau diari. Pada bidang kesehatan, journaling digunakan sebagai alat intervensi,salah satunya dengan membuat food journal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperubahan aktivitas fisik dan pemilihan makan beragam pada pengguna WhatsApp usiadewasa muda di DKI Jakarta dengan melakukan journaling. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi quasi eksperimen denganpemberian materi gizi sebagai kontrol. Penelitian dilakukan pada 45 responden selama14 hari. Kelompok kontrol berjumlah 23 orang dan kelompok perlakuan yangmelakukan journaling berjumlah 22 orang. Data aktivitas fisik dan pemilihan makanberagam diambil sebanyak 2 kali, yakni sebelum penelitian dan setelah penelitianmenggunakan kuesioner mandiri online. Uji statistik yang digunakan untukmenganalisis hasil perubahan pada setiap kelompok adalah uji beda rata-rata. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan bermakna pada keduakelompok (p>0,05).
Read More
S-9909
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fardilla Fitriyani Sumardi; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Heras Ganefi Tamara
Abstrak: Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapatmeningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantungkoroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaanmengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, danjenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa S1 Reguler FIB UI. Penelitian inimenggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februarihingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-lakidan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan datadilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesionermandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar22,5%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary(p-value:0,004), kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi (p-value:0,024), dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi (p-value:0,000) dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agarmahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan danminuman ringan tinggi energi.
Kata kunci : Obesitas, mahasiswa, perilaku sedentary, kebiasaan konsumsimakanan dan minuman ringan tinggi energi
Read More
S-9570
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amelia Hidayah; Pembimbing: Endang Laksminingsih Achadi; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Tiara Luthfie
Abstrak: Kejadian overweight dan obesitas pada anak usia sekolah di Jakarta Timur tahun 2013 tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi overweight dan obesitas di Kota Bogor dan Kota Bekasi. Anak usia sekolah yang mengalami overweight sebelum menarche, 60% lebih berakibat pada kejadian obesitas dan memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit diabetes mellitus serta dapat berlanjut menjadi penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian overweight dan obesitas pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Timur tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan 157 siswa berusia 6-9 tahun dari 6 sekolah dasar di Jakarta Timur selama bulan MaretJuni 2016. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan dengan microtoise dan berat badan siswa menggunakan timbangan digital merk camry serta pengisian kuesioner mandiri oleh orangtua siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat serta analisis multivariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan jajan merupakan faktor dominan kejadian overweight dan obesitas pada siswa. Siswa yang memiliki kebiasaan jajan sering berisiko 4,9 kali untuk mengalami overweight dan obesitas dibandingkan siswa yang memiliki kebiasaan jajan jarang. Untuk itu perlu adanya program penyuluhan pemilihan makanan dan jajanan, membiasakan sarapan pagi dan membawa bekal bagi siswa dan orangtua. Kata kunci : Kebiasaan jajan, overweight dan obesitas, anak usia sekolah The prevalence of overwight and obesity among school-aged children in East Jakarta at 2013 was higer than Bogor and Bekasi. School-aged children who had overweight before menarche, more than 60% of them will be obese and increasing the risk to have diabetes mellitus type 2 and cardiovarcular disease. The aim of this study is to investigate snacking frequences as dominant factor related to over nutrition among school-aged children at first years elementry school in East Jakarta 2016. A cross sectional study was perform on 157 participant aged 6-8 in 6 elementry school in East Jakarta during March to June 2016. Data collected by measurement of height using microtoise, weight using camry digital scale and self administered quesionnaire by the mothers of children. The analysis that used in this study are univariate, bivariate and multivariate analysis. The result showed that snacking frequences is a dominant factor of over nutrition among school-aged children. The students who had snacking frequances > 3 times/day increase 4,9 times of risk become over nutrition compared with children who had ≤ 3 times/day snacking frequances. Reseacher suggest the parents to reduce snacking frequences, routine breakfast and bring food box to school for children. Key words: snacking frequences, overweight, obesity, children.
Read More
S-9176
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Awalia Maharani; Pembimbing: Endang Laksminingsih Achadi; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Tiara Luthfie
Abstrak: Overweight dan obesitas pada anak usia sekolah erat kaitannya dengan risikoobesitas saat dewasa dan berlanjut menjadi penyakit tidak menular, sepertidiabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominanterhadap overweight dan obesitas pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Selatan.Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yangmelibatkan 153 sampel kelas 1 usia 6-9 tahun di 6 SD di Jakarta Selatan.Pengukuran overweight dan obesitas menggunakan nilai Z-score indeks IMT/U.Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32% siswa mengalami overweight danobesitas. Dari beberapa variabel yang diteliti, terdapat perbedaan bermaknakejadian overweight dan obesitas berdasarkan frekuensi konsumsi lemak,frekuensi konsumsi serat, aktivitas fisik, screen time, dan pekerjaan ibu. Analisismultivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda menunjukkan screentime sebagai faktor dominan terhadap kejadian overweight dan obesitas setelahdikontrol dengan variabel frekuensi konsumsi lemak, frekuensi konsumsi serat,aktivitas fisik, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu. Berdasarkan hasil penelitian,disarankan bagi sekolah untuk memantau status gizi siswa. Orang tua siswadiharapkan untuk membatasi waktu anak untuk menonton TV, bermaingames/laptop/komputer di rumah dan mengajak anak untuk melakukan aktivitasdi luar rumah.Kata Kunci :Overweight dan obesitas, anak usia sekolah, IMT/U, screen time, aktivitas fisik
Overweight and obesity on school-age children associated with risk of obesity onadulthood and would be continued become non-communicable disease, such asDiabetes Mellitus type 2. The purpose of this study is to determine the dominantfactor of overweight and obesity on 1st grade elementary school students at SouthJakarta. This study used cross sectional design with 153 sampels amongelementary school students aged 6-9 years old at South Jakarta. In this study,overweight and obesity measured using Z-score index IMT/U. The result of thisstudy shows that 32% students are overweight and obesity and there weresignificant differences of overweight and obesity based on fat consumptionfrequency, fiber consumption frequency, physical activity, screen time, andmaternal employment. Multivariate analysis using multiple regression logicticshows that screen time as dominant factor of overweight and obesity aftercontrolled by fat consumption frequency, fiber consumption frequency, physicalactivity, and maternal education, maternal employment. According to these result,it was expected for school to monitor nutritional status of their studentsperiodically. Parents are suggested to control children‟s time for watching TV andplaying games/laptop/computer at home and they must consider to take theirchildren for outdoor activities.Key words :Overweight and obesity, school-age children, IMT/U, screen time, physicalactivity.
Read More
S-9220
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Latifah Hasna Umama; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Asih Setiarini, Eti Rohati
Abstrak: Telehealth merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh. Telehealth dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk salah satunya untuk memberikan pendampingan gizi (teledietetics). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendampingan gizi yang dilakukan dengan memanfaatkan adanya telehealth. Desain studi penelitian ini yaitu kuasi eksperimental satu kelompok dengan membandingkan perubahan pengetahuan dan asupan zat gizi makro sebelum dan setelah diberikan intervensi. Sebanyak 25 orang karyawan Wilayah Telkom Bekasi direkrut dan diintervensi selama 2 minggu. Subyek diberikan 1 buah video, 2 buah poster digital, dan 1 sesi konseling setiap minggunya. Setelah intervensi, subyek mengalami peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan p value sebesar 0,001. Terdapat kecenderungan penurunan asupan energi sebesar 68 kkal (p value = 0,188); lemak 4,5 gram (p value = 0,358); dan karbohidrat 8 gram (p value = 0,479); serta peningkatan asupan protein sebesar 3,9 gram (p value = 0,075). Namun, data belum dapat membuktikan perubahan asupan zat gizi makro yang signifikan.
Read More
S-10127
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trulyana Tantiani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Asih Setiarini, Trini Sudiarti, Ije A Ranida, Ida Ruslita
Abstrak:

Salah satu transisi gaya hidup yang teljadi adalah perubahan perilaku makan. Hal ini terutama paHng berdampak pada kaum perempuan karena bagi perempuan penting sekali untuk tedihat cantik dan menarik dengan tubuh yang kurus dan tinggi (Logue, 1998). Salah satu caranya adalah dengen berdiet berlebihan yang dapat menjurus ke arah Perilaku Makan Menyimpang (PMM) (Weiss, 2005). Walaupun peda awalnya laporan mengenai terjadinya PMM hanya terjadi di Negara Barat, sejak 5 tahun terakhir ini PMM mulai merambah ke Negara-negara di Timur (Efron, 2005). Penyebab PMM rnenurut Logue (1998), Krummel (1996), dan McComb (2001) antara lain latar beiakang etnis informan, kebiasaan makan keluarga, usia dan jenis kelamin infom1an, pengaruh citra tubuh dan konsep diri, stress, pengaruh media massa. adanya masalah keiuarga, adanya pengalaman pelecehan seksual di masa lalu, adanya anggota keluarga lain yang bermasalah dengan berat badan, adanya faktor sosial ekonomi, sosial budaya, genetik, ternan sebaya, peketjaan, ketakutan menjadi dewasa, acuan makanan, trcn makanan dan pola asuh keluarga. Prevalensi penderita anoreksia nervosa di Amerika adalah sebesar 0,5u/o pada perempuan (Holmes, 2006). Prevalensi di Jepang adalah sebesar 0,025%-0,030%. Sementara itu di Cina menurut suatu studi, prevalcnsi penderita anoreksia nervosa adalah sebesar 0,01% (Lee, 2005). Sedangkan prevalensi penderita bulimia nervosa di Amerika adalah sebesar l-3% (Holmes. 2006), Dl Asia setengah dari seluruh pasien yang melaporkan kejadian PMM adalah penderita bulimia nervosa (Lee, 2005). Prevalensi penderita PMM di Indonesia sendiri belum tercatat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab, mekanisme, dan proses teljadinya PMM dari persepsi penderita. Desain penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Subjek peneltian kualitatif, akan disebut dengan lnfonnan, diperoleh sebanyak 3 informan dari mereka yang pemah/sedang mengalami PMM. Subjek penelitian kuantitatif, akan disebut dengan responden, diperoleh sebesar 397 orang diperoleh dari mereka yang belum terdeteksi mengalami PMM. Waktu pengambilan data adalah bulan Mei-Juni 2007, Data akan diambil dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk penelitian kualitatif dan pengisian kuesioner untuk penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan bahwa semua informan penelitian kualitatif memiliki masa1ah dengan anggota keiuarganya, memiliki pengaruh pola asuh keluarga yang cukup besar memiliki citra tubuh dan konsep diri yang terdistorsi, dan berada di lingkungan yang tidak mendukung adanya orang yang gemuk. HasH penelitian kuantitatif menemukan prevalensi kecenderungan PMM yang terjadi di Jakarta dengan menggunakan kuesioner dari Sarafino 0994) diperoleh sebesar 37,3%. Prevalensi kecenderungan PMM di Jakarta dengan menggunakan kuesioner darl Stice (2000) diperoleh preva!ensi kecenderungan rnengalarnJ anoreksia nervosa sebesar 11,6 % dan prevalensi kecenderungan bulimia nervosa sebesar 27 %. Dari hasil tersebut diharapkan akan muncul peneHtian-penelitian lain untuk mendalami mengenai PMYI. Perlu juga dilakukan pendidikan gizi pada anak~anak sekolah dan orang tua agar dapat menurunkan dan mencegah terjadinya PMM dan dapat menerapkan perilaku makan dengan gizi yang seimbang untuk menjaga kesehatan. Orang tua juga diharap dapat menanamkan konsep diri dan citra tubuh yang benar pada anak-anaknya.


One of the life style changes that occur lately is the eating behavior. This changes gives it affect mostly to women because it is important for women to look beautiful with a thin and tall body (Logue, 1998). One way to achieve this figure is to diet which can lead to eating disorders (Weiss, 2005). Even though early reports of eating disorders state that eating disorders only happens in the Western Country, in the last 5 years eating disorders has been rising in the East (Efron, 2005). The cause of eating disorders according to Logue ( 1998), Krummel (1996), annd McComb (200 I) are the patient ethnic background~ family eating pattern, age, sex, self-concept, body image, stress, mass media, family problems, sexual abuse1 members of family have a weight problem, social economic, social culture, genetics, peer influence, occupation. fear or growling up, food reference, food trends, and parenting practice. The prevalence for anorexia nervosa in the US are 05% females (Holmes, 2006). Anorexia nervosa prevalence in Japan are 0.025% - 0.030o/o, while in China, according to some studies, anorexia nervosa prevalence are 0.01% (Lee, 2005). Prevalence of bulimia nervosa in the US are 1-3% (Holmes, 2006). In Asia, half of the eating disorders reported are bulimic (Lee, 2005). In Indonesia, there hasn't been any report of eating disorders prevalence. The objective of this research is to understand about what are the cause, mechanism; and process of eating disorders. The methods in this research are qualitative and quantitative. The subjects of the qualitative research are three persons who are willing to be the subject and hove a past history of eating disorders. The quantitative subjects are 397 respondent that have not been diagnose with eating disorders. The research is being held at May~June 2007, The information are being gathered by inF depth interview for the qualitative research and by filling a self reported questioner for the quantitative research. The result from qualitative research shows that aU of the subjects have problems with their family, the parenting practice have a big influence in their life, they also have a distorted body image and poor self:.concept, and they are living in an environment that have a negative behavior towards overweight problems. TI1e quantitative research shows that using Sarrlino (!994) questioner, there are 37.3% adolescents who have a tendency toward eating disorders. By using the Stice (2000) questioner, there are 1 L6% adolescents that have a tendency towards anorexia nervosa, and 27% adolescents that have a tendency towards bulimia nervosa. From the results, we hope that there will be more research about eating disorders. There should also be a nutritional education for students and parents so they can adopt a balance diet to a healthy body. Parents should also be encourages to tell their children about the right body image and self concept.

Read More
T-2564
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titik Hartatik; Pembimbing: Kusharisupeni
S-3936
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive