Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32661 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Krisanthi Yudewi Febriyanthi; Pembimbing: Hadi Pratomo
S-853
Depok : FKM UI, 1995
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukmonoadi Singosurandono; Pembimbing: Purnawan Junadi
S-942
Depok : FKM UI, 1996
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Renny Afrianty; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan
S-1651
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febrina Fajriana Chairin; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri, Mila Tejamaya
S-4804
Depok : FKM UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eva Silvia; Pemb. Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Budi Setiawan
S-5187
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisha Salwa Savitri; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Rizki Rahmawati
Abstrak:
Mata merupakan indera manusia yang paling dominan dalam beraktivitas. Sekitar 90% aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dikendalikan oleh sistem penglihatan sehingga penglihatan yang terganggu akan berpengaruh terhadap berbagi domain fungsional. Kelelahan mata merupakan salah satu gangguan yang paling sering ditemui pada pekerja dan dapat terjadi di berbagai jenis pekerjaan, termasuk pada pekerja fabrikasi yang aktivitas pekerjaannya sangat mengandalkan mata serta membutuhkan konsentrasi visual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pekerja fabrikasi di PT XYZ tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada 76 pekerja fabrikasi di PT XYZ. Variabel penelitian meliputi kelelahan mata, intensitas pencahayaan di tempat kerja, kelainan refraksi, usia, masa kerja, durasi kerja, jenis pekerjaan, dan penggunaan APD. Variabel intensitas pencahayaan diukur dengan lux meter, variabel kelelahan diukur dengan Visual Fatigue Questionnaire, dan variabel lain diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat, yaitu dengan uji chi-square dan mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,1% pekerja fabrikasi di PT XYZ mengalami kelelahan mata. Tiga gejala terbanyak yang pernah dialami adalah mata terasa lelah (65,8%), penglihatan kabur atau buram (56,6%), dan iritasi mata (47,4%). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kelainan refraksi (p=0,006), usia (p=0,034), dan masa kerja (p=0,004) dengan kelelahan mata. Rata-rata skor kelelahan mata juga berbeda secara signifikan berdasarkan intensitas pencahayaan (p=0,049) dan durasi kerja (p=0,007). Oleh sebab itu, untuk meminimalisir risiko kelelahan mata, perlu dilakukan perbaikan yang mencakup faktor-faktor risiko tersebut.


The eyes are the most dominant human sensory organ in daily activities. Approximately, 90% of everyday tasks rely on the visual system; therefore, impaired vision can affect various functional domains. Eye fatigue is one of the most common visual complaints among workers and can occur in various types of jobs, including fabrication work, which heavily depends on visual concentration. This study aims to analyze the factors associated with eye fatigue among fabrication workers at PT XYZ in 2025. A quantitative research design with a cross-sectional approach was employed, involving 76 fabrication workers. The variables examined included eye fatigue, lighting intensity in the workplace, refractive errors, age, years of service, working hours, job type, and the use of personal protective equipment (PPE). Lighting intensity was measured using a lux meter, eye fatigue was assessed using the Visual Fatigue Questionnaire, and other variables were measured through a self-developed questionnaire. Data were analyzed using univariate and bivariate methods, specifically chi-square and Mann-Whitney tests. The results showed that 67.1% of workers experienced eye fatigue. The three most commonly reported symptoms were tired eyes (65.8%), blurred vision (56.6%), and eye irritation (47.4%). Significant associations were found between eye fatigue and refractive errors (p=0.006), age (p=0.034), and years of service (p=0.004). Significant differences in average eye fatigue scores were also observed based on lighting intensity (p=0.049) and working hours (p=0.007). Therefore, to minimize the risk of eye fatigue, improvements targeting these risk factors are necessary.
Read More
S-12101
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mario Raka Pratama; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Mufti Wirawan, Fransiscus Fendy Novento ; Muhyi Nur Fitrahanefi
Abstrak:
PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.
PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees.
Read More
T-7092
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rini Kurniati; Pembimbing: Soeratmi Poerbonegoro
S-865
Depok : FKM UI, 1995
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deni Prasetio; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf
S-1711
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive