Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31144 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dedi Ruhendi; Pembimbing: Agustin Kusumayati
S-1528
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alifia Daary; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Refni Dumesty
S-10149
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Primadatu Deswara; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami Utami, Diah Wati
S-7433
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abd. Rachman Rosidi; Pembimbing: Wiku B. Adisasmito; Penguji: Sandi Iljanto, Pujiyanto, Nanang Wardhana, Iid Rochendy
T-2356
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Putu Supada; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo
S-1571
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erlinawati Hakim; Pembimbing: Roosdilan Kurdi
S-1098
Depok : FKM UI, 1997
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Normawati; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
S-981
Depok : FKM UI, 1996
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putrisuvi Nurjannah Zalqis; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Budi Haryanto Wulandari, Achmad Farchanny Tri Andryanto
Abstrak: Kepadatan nyamuk merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DemamBerdarah Dengue (DBD). Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi curah hujantinggi yang terjadi di Kecamatan Kelapa selama Januari-Februari yangmenimbulkan banyaknya genangan air di sekitar rumah penduduk sebagai tempatperindukan nyamuk akibat sanitasi yang buruk. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara kepadatan nyamuk Aedes aegypti dengan kejadianDemam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Baratdengan menggunakan studi cross-sectional selama Mei-Juni 2016. Sampelpenelitian ini adalah seluruh warga Kecamatan Kelapa yang terpilih secara acakproporsional berjumlah 230 orang dan 60 rumah yang terpilih sebagai lokasipengambilan sampel nyamuk dalam rumah secara acak dari 230 respondenterpilih. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepadatan nyamuk Aedes aegypti didalam rumah responden masih tergolong tinggi (51,7%) dan kejadian DBDsebesar 20%. Kepadatan nyamuk menunjukkan hubungan yang tidak signifikandengan kejadian DBD (p=0,458). Faktor lain yang berhubungan dengan kejadianDBD yaitu keberadaan jentik (p=0,017), usia <15 tahun (p=0,002), kepadatanhunian tinggi (p=0,006), tidak melakukan PSN 3M Plus secara rutin (p=0,024),kebiasaan menggantung baju (p=0,033), dan rumah yang tidak dipasang kawatkasa pada ventilasi (p=0,014). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepadatannyamuk Aedes aegypti tidak berhubungan dengan kejadian DBD. Berdasarkan haltersebut, maka perlu adanya monitoring lebih lanjut terhadap populasi nyamukdan kasus DBD, kerja sama sektoral, serta peran serta masyarakat dalam perilakuhidup bersih dan sehat.Kata Kunci:Bangka, Demam Berdarah Dengue (DBD), Kepadatan nyamuk Aedes aegypti.
Read More
S-9224
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amrul Hasan; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Dian Ayubi, Cicilia Widiyaningsih, Ismen
Abstrak:

Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini di Kota Bandar Lampung dengan jumlah penderita yang terus meningkat. Pada tahun 2001 Incidence rate sebesar 13,56 per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 109,8/100.000 penduduk pada tahun 2006 dan akhir Februari 2007 Kota Bandar Lampung dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam berdarah dengue lokal. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandar Lampung, menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 406 individu terdiri dari 203 kasus dan 203 kontrol. Kasus adalah individu yang menderita DBD yang pernah dirawat di rumah sakit dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dari tanggal 1 Maret 2007 sampai 15 Mei 2007, sedangkan kontrol dipilih dari tetangga kasus yang bertempat tinggal dalam radius 100 meter dari tempat tinggal kasus. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah kasus dan dan kontrol kemudian diwawancarai dan observasi lingkungan rumah. Hasil penelitian diketahui ada hubungan kebiasaan melakukan PSN dengan kejadian demam berdarah dengue, individu yang tidak melakukan PSN berisiko 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) kali terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 jenis PSN (menguras atau menutup atau mengubur) berisiko 2,22 (95% CI : 1,32-3,72) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan PSN setelah dikontrol dengan variabel riwayat tetangga yang pemah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat penampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk. Ada hubungan antara kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian DBD, Individu yang tidak pernah melakukan pencegahan gigitan nyamuk berisiko 7,82 (95% CI : 4,12-14,86) kali untuk terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 pencegahan (mengunakan penolak nyamuk di oles di kulit repellent atau anti nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan pembasmi serangga) berisiko 4,21 (95% CI : 2,31 - 7,65) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 3 pencegahan gigitan nyamuk setelah dikontrol dengan variabel umur, riwayal tetangga pernah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan PSN. Untuk menanggulangi DBD kegiatan PSN perlu dilakukan secara teratur minimal satu minggu sekali. Untuk mencegah terjadi terkena DBD dapat dilakukan melindungi diri agar tidak digigit nyamuk terutama 2 jam sebelum matahari terbit dan terbenam dengan menggunakan anti nyamuk yang di oles di kulit, anti nyamuk semprot ataupun electrik/bakar.


Dengue haemorrhagic fever most important public health problem in Bandar Lampung today. Increasing case occure from 2001 to 2006, if 2001 incidence rate 13,56/ 100.000 became 109,8/ 100.00 at 2006 and the end of February 2007 stated Bandar Lampung local outbreak dengue haemorrhagic fever. A case-control study was conducted to explore correlation the risk factor of dengue infection in Bandar Lampung from 20 April to 30 May 2007. 230 case and 230 control were included for statisyical analysis. After further adjusting the confounder there are strong correlation between habitual Eliminating Mosquitos Breeding Sites and use personal protective (eg; use repellent, mosquito coil and use insecticide hand sprayer) with dengue case. Individual has one PSN estimated to be 2,22 (95% Cl : 1,32-3,72) times as great for individual has 3 PSN and individual did not PSN estimates to be 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) times as great has dengue fever for individual has 3 PSN after controlled by history neightborhood DHF, water container around house, use mosquitoes prevention bites. Individual use one mosquitoes prevention bites estimated to be 4,21 (95% Cl : 2,31-7,65) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites and individual did not use mosquitoes prevention bites estimated to be 7,82 (95% CI : 4,12- 14,86) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites. Dengue fever is a mosquitoes-bome disease and the risk of person contracting the disease is determined by individu behaviour in eliminating mosquitos breeding sites and use mosquitoes prevention bites in Bandar Lampung.

Read More
T-2524
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elin Cahyawati; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Didik Supriyono
S-4836
Depok : FKM UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive