Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35803 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Erna Yusnita; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi
S-1200
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akhmad Syahwani; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi
S-3472
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Yuliasari; Pemb. Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Dewi Susanna, Didik Supriyono
S-5049
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erlinawati Hakim; Pembimbing: Roosdilan Kurdi
S-1098
Depok : FKM UI, 1997
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sudarmaji; Pembimbing: Nasrin Kodim
S-1565
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Onny Oktavia; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi
S-1337
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sthevani Eka Purnama; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Dewi Susanna, R. Budi Haryanto, Sri Handono Suparmadi, Budi Prayitno
Abstrak:
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit tular zoonotik yang disebabkan oleh virus DENV1-4 melalui vektor nyamuk Aedes sp., tersebar di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Indonesia termasuk dalam 30 negara endemis dengan kasus DBD terbesar di dunia. Provinsi Kepulauan Riau adalah Provinsi dengan angka kejadian DBD yang terus meningkat dan menjadi yang tertinggi di Indonesia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelembapan, curah hujan dan kepadatan penduduk terhadap angka kejadian DBD selama periode 2010-2021. Penelitian ini menggunakan desain ekologi time trend dengan kriteria inklusi kabupaten/kota sudah berdiri sejak tahun 2010, terjangkit DBD selama periode 2010-2021, dan memiliki stasiun BMKG. Incidence rate DBD di Wilayah Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun dalam periode tahun 2010-2021 menunjukkan puncak tertinggi di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang pada Desember-Januari sedangkan Kabupaten Karimun pada Oktober-Desember. Kelembapan dan curah hujan di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun optimal untuk penyebaran DBD. Kelembapan dan curah hujan terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kejadian DBD khusunya pada lag 2 bulan pada beberapa tahun pengamatan tertentu di ketiga wilayah studi. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pertumbuhan kepadatan penduduk dan angka kejadian DBD. 

Dengue Hemorrhagic Fever is a zoonotic infectious disease caused by the DENV1-4 virus through the Aedes sp. mosquito vector, spread in tropical and subtropical regions around the world. Indonesia is included in the 30 endemic countries with the largest dengue cases in the world. The Riau Archipelago Province is a province with an ever-increasing DHF incidence rate and the highest in Indonesia in 2021. This study aims to determine the effect of climate factors (humidity and rainfall) and population density on DHF incidence rates in 2010-2021. Time trend ecologic study design is conducted in this research. The inclusion inclusion criteria for districts/cities to be selected as sample study are: have been established since 2010, infected with DHF during 2010-2021, and have weather stations. The incidence rate of DHF in the City of Batam, Tanjungpinang City and Karimun Regency in the 2010-2021 period shows fluctuations with the highest peaks in Batam City and Tanjungpinang City in December-January while Karimun Regency in October-December. Based on climatic factors, Batam City, Tanjungpinang City and Karimun Regency have optimal humidity and rainfall for the spread of DHF. Relative humidity has been proven have a significant relationship with the incidence of DHF at a 2-month lag in Batam City (3 years), Tanjungpinang City (4 years) and Karimun Regency (2 years). Rainfall has been shown to have a significant relationship with the incidence of DHF at lag 2 months in Tanjungpinang City (2 year), Batam City (3 years) and Karimun Regency (3 years) during 2010-2021. There is no significant relationship between population density growth and the incidence of DHF in Batam, Tanjungpinang and Karimun during 2010-2021.
Read More
T-6646
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afifah Zahra; Pembimbing: R. Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Maryati Kasiman
Abstrak: Melihat data 2014 hingga 2016 yang dimiliki oleh puskesmas Cilandak, trend kasus DBD di Kecamatan Cilandak cenderung meningkat pada bulan Januari hingga Mei, mulai turun ketika bulan juni dan titik terendahnya pada bulan Desember. Trend kasus tersebut selalu sama terjadi di setiap tahunnya ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk meneliti terkait faktor iklim, faktor kepadatan vektor yang dilihat dari angka bebas jentik (ABJ), dan faktor kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor iklim (suhu udara, kelembaban, dan curah hujan), faktor kepadatan vektor (angka ABJ), dan kepadatan penduduk dengan angka incidence rate DBD di Kecamatan Cilandak Tahun 2010-2019. Jenis data yang diambil adalah data sekunder. Data incidence rate DBD, dan angka ABJ didapatkan dari laporan tahunan Puskesmas Kecamatan Cilandak. Data mengenai kepadatan penduduk didapatkan dari Badan Pusat Statistik. Data terkait iklim didapat dari BMKG. Hubungan akan dianalisis menggunakan uji pearson product moment. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa secara keseluruhan tahun 2010-2019, curah hujan dan kelembaban memiliki hubungan dengan IR DBD di Kecamatan Cilandak (p=0,029, r=0,685).
Kata Kunci : Iklim, Kepadatan penduduk, ABJ, angka insiden, DBD, Kecamatan Cilandak.

Looking at the 2014 to 2016 data held by the Cilandak puskesmas, the trend of dengue cases in Cilandak sub-district tends to increase in January to May, starting to fall when June and its lowest point in December. The case trend is always the same that happens every year and this raises the interest of the writer to research related to climate factors, vector density factors seen from larval free numbers (ABJ), and population density factors. This study aims to analyze the relationship between climate factors (air temperature, humidity, and rainfall), vector density factors (ABJ figures), and population density with DHF incidence rate in Cilandak District in 2010-2019. The type of data taken is secondary data. DHF incidence rate data, and ABJ figures were obtained from the annual report of the Cilandak District Health Center. Data on population density was obtained from the Central Statistics Agency. Climate related data obtained from BMKG. Relationships will be analyzed using the Pearson product moment test. The results of the bivariate analysis showed that overall in 2010-2019, rainfall and humidity had a relationship with IR DHF in Cilandak District (p = 0.029, r = 0.685).
Keywords: Climate, Population density, ABJ, incidence rate, DHF, Cilandak District.
Read More
S-10479
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Normawati; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
S-981
Depok : FKM UI, 1996
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Galuh Widyastuti; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Ika Dewi Subandiyah
Abstrak: Penyakit tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit menular yang telah lama menjadi isu global dan menjadi salah satu isu kesehatan prioritas di Indonesia. Sepanjang tahun 2018, ditemukan sebanyak 566.623 kasus tuberkulosis di seluruh Indonesia yang disertai dengan penurunan angka keberhasilan pengobatan (success rate) dibandingkan tahun sebelumnya (2017). Khususnya di provinsi DKI Jakarta, daerah Jakarta Selatan memiliki success rate tuberkulosis terendah sebesar 21,68% di tahun 2018. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan awal (korelasi) antara faktor kepadatan penduduk, individu, dan pelayanan kesehatan dengan insidens tuberkulosis di Jakarta Selatan pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi berdasarkan tempat yang mencakup 10 kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Hasil studi menunjukan adanya korelasi yang cukup kuat dan berpola negatif (r= -0,314) antara kepadatan penduduk dengan insidens TB dan korelasi yang cukup kuat dan berpola positif (r= 0,284) antara faktor usia dengan insidens TB. Sedangkan, faktor cakupan pengobatan TB memiliki korelasi yang lemah (r= 0,116) dan berpola positif dan faktor success rate TB memiliki korelasi yang lemah (r= -0,109) berpola negatif. Sementara, tren di setiap tempat menunjukan perbandingan penderita TB berjenis kelamin laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan. Pada penelitian ini, hanya ditemukan hubungan yang signifikan pada variabel kepadatan penduduk dengan insidens TB (p= 0,011). Sementara, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor individu (p= 0,426), cakupan pengobatan TB (p= 0,751), dan success rate TB (p= 0,765).
Kata Kunci: tuberkulosis, kepadatan penduduk, faktor individu, faktor pelayanan kesehatan, studi ekologi.

Tuberculosis (TB) is one of communicable disease that has become a global issue and also a prioritized health issue in Indonesia. In 2018, 566.623 cases of TB were found in Indonesia along with the decreasing number of the national success rate compare to the previous year (2017). Specifically in DKI Jakarta province, South Jakarta had the lowest tuberculosis success rate with 21.68% in 2018. This research aims to determine the association between population density, individual factors, and TB treatment factors with the incidence of tuberculosis in South Jakarta in 2018. A place-series ecological study is used in this research that includes 10 sub-districts in South Jakarta. The results show a fair and negative correlation (r= -0.314) between population density and TB incidence, and a fair and positive correlation (r= 0.284) between age and TB incidence. Meanwhile, treatment coverage (r= 0.116) shows a weak and positive correlation (r= - 0.400) while success rate shows a weak and negative correlation (r= -0.109) with TB incidence. The trend of each sub-district shows that male gender dominates the TB patient population compare to female. In this research, only population density factor shows a significant relation with TB incidence (p= 0.011). Neither age (p= 0.426), treatment coverage (p= 0.751), nor success rate (p= 0.765) show a significant relationship with TB incidence.
Keywords: tuberculosis, population density, individual factors, treatment factors, ecological study.
Read More
S-10277
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive