Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37302 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ema Hermawati; Pembimbing: Agustin Kusumayati, Dewi Susanna; Penguji: Laila Fitri, N. Budi Santoso, Sabar Paulus
T-2323
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ciska Irma Tehupeiory; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Dewi Susana
T-2068
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ummi Salamah; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Zakianis, Olga Afrista
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor iklim (suhu, kelembapan dan curah hujan), kepadatan vektor (angka ABJ), kepadatan penduduk dengan incidence rate demam berdarah dengue di Kecamatan Kramat Jati Tahun 2011-2020. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi menurut time trend dengan unit analisis per bulan selama 10 tahun (2011-2020) dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian pada data seluruh tahun (2011-2020) menunjukkan bahwa suhu, kelembaban, curah hujan, kepadatan penduduk dan Angka Bebas Jentik memiliki hubungan signifikan dengan incidence rate DBD di Kecamatan Kramat Jati.
Read More
S-10876
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Ningsih; Pembimbing: Zakianis; Penguji: I Made Djaja, Sintorini
S-6456
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fauzan Rachmatullah; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Rismanaadji
S-10096
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helza Nitrisia; Pembimbing: Agustin Kusumayati
S-3009
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Susanna; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi, Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Hasbullah Thabrany, Sugeng Juwono Mardihusodo, Damar Tri Boewono, Adang Bachtiar, Syahrizal Syarif, I Made Djaja
D-112
Depok : FKM-UI, 2005
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Texasi Bryanita; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji:: Rachmadi Purwana, Sabar Paulus, Enny Wahyu Lestari
Abstrak:

Penyakit Malaria merupakan penyakit yang endemis di Indonesia. Penyakit Malaria sering dikaitkan dengan perubahan iklim, karena baik nyamuk Anopheles maupun Plasmodium sensitif terhadap perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan di Desa Sigeblok, Kecamatan Banjarnangu, Kabupaten Banjrnegara untuk mengetahui apakah iklim dan kepadatan vektor berhubungan dengan kejadian Malaria di daerah tersebut. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan sejak bulan Oktober 1999 hingga September 2001 oleh Stasiun Lapangan Pemberantas Vektor (SLPV) Banjamegara, Dinas Kesehatan Banjamegara, dan Kantor Badan Statistik Banjamegara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata Man Biting Rule (MBR) per bulan adalah 0,09757 untuk An. aconirus, 0,05875 untuk An. maculatus, dan 0,009167 untuk An. balabacencis. Rata-rata per bulan faktor iklim adalah curah hujan 634, 5mm, jumlah hari hujan 15,08 hari, index hujan 308,83, suhu 25,52°C dan kelembaban 88,87%. Sedangkan rata-rata kejadian malaria adalah 33 per bulan. Hasil analisis bivariat memperlihatkan bahwa kejadian penyakit malaria bermakna secara statistik dengan dengan curah hujan (p=0,007), indeks hujan (p=0,027), serta berpola negalif dengan MBR An aconims (p==0,023)_ Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara kejadian malaria dengan jumlah hari hujan, suhu, kelembaban, MBR A n. maculatus dan MBR An. balabacencis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah curah hujan dan indeks hujan berhubungan secara bemakna dengan kejadian malaria, sedangkan MBR An. aconirus berhubungan secara bermakna dan berbanding terbalik dengan kejadian malaria. Jumlah hari hujan, suhu, kelembaban, MBR An. macrulatus dan MBR An. balabacencis tidak bermakna dengan kejadian malaria. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya Dinas Kesehatan Banjamegara untuk melakukan program pencegahan kejadian malaria terutama menjelang musim hujan dengan cara mempersiapkan obat, melakukan penyemprotan, larva ciding, serta membenikan penyuluhan bagi masyarakat agar menghindari kontak dengan nyamuk dengan cara menggunakan kelambu, berpakaian yang menutupi permukaan kulit, serta tidak melakukan aktivitas di luar rumah pada malam hari. Bagi SLPV pengumpulan data, terutama yang berkaitan dengan usia nyamuk mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai hubungan antara iklim, kepada vektor dan kejadian malaria. Penelitian lanjutan lebih lengkap seperti data mengenai usia nyamuk serta bagaimana keadaan lingkungan biologi dari wilayah penelitian.


 

Malaria is an endemic disease in Indonesia. Malaria often related to climate, because both Anopheles mosquito and the Plasmodium are sensitive to climate change. This study was carried out in Sigeblok Village, Banjarmangu Sub District, Banjarnegara District, Central Java. The purpose of this study is to know whether climate and vector density are related to malaria incidence. This study is a correlation study using secondary data. Monthly data that was collected from October 1999 until September 2001 by Vector Control Field Station (SLPV Banjarnegara), Banjarnegara Health Service, and Banjarnegara Statistics Office. The study shows that the mean Man Biting Rate (MBR) per per month is 0,09757 for ,4«. aconitus, 0,05875 for An. maculates, and 0,009167 for An. balabacencis. The mean rainfall 634,5mm, raindays 15,08 days, rain index 308,83, temperature 25,52°C, humidity 88,87% and malaria incidence 33. The bivariate analysis shows that malaria incidence are statistically significant with rainfall (p=0,007), rainfall index (0,027), and it has a negative pattern with MBR An. aconitus (p=0,023). There are no statistically significant relation between malaria incidence with raindays, temperature, humidity, MBR An. maculatus and MBR An. balabacencis. The result of this study shows that rainfall, rain index are significantly correlated with malaria incidence, while MBR An. aconitus is significantly correlated and inversely proportional with malaria incidence. Raindays, temperature, humidity, MBR An. maculatus and MBR An. balabacencis has no significant relation with malaria incidence. Recommendation for Banjarnegara Health Service is to carry out a malaria prevention program especially when the rainy season is near by preparing medicines, larvaciding, and by giving elucidation to the community to avoid any contact with the mosquito by using mosquito net, clothes that covers the skin, and bay not doing activity outside the house at night- To SLPV Bartjarnegara, in collecting the data, there should be a data about mosquito longevity, so we can get a better picture on the association of climate, vector density, and malaria incidence. Continuation study on the same issue would be better if it contains more variable to be analyze such as mosquito longevity and biological environment in the study region.

Read More
T-1344
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sthevani Eka Purnama; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Dewi Susanna, R. Budi Haryanto, Sri Handono Suparmadi, Budi Prayitno
Abstrak:
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit tular zoonotik yang disebabkan oleh virus DENV1-4 melalui vektor nyamuk Aedes sp., tersebar di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Indonesia termasuk dalam 30 negara endemis dengan kasus DBD terbesar di dunia. Provinsi Kepulauan Riau adalah Provinsi dengan angka kejadian DBD yang terus meningkat dan menjadi yang tertinggi di Indonesia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelembapan, curah hujan dan kepadatan penduduk terhadap angka kejadian DBD selama periode 2010-2021. Penelitian ini menggunakan desain ekologi time trend dengan kriteria inklusi kabupaten/kota sudah berdiri sejak tahun 2010, terjangkit DBD selama periode 2010-2021, dan memiliki stasiun BMKG. Incidence rate DBD di Wilayah Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun dalam periode tahun 2010-2021 menunjukkan puncak tertinggi di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang pada Desember-Januari sedangkan Kabupaten Karimun pada Oktober-Desember. Kelembapan dan curah hujan di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun optimal untuk penyebaran DBD. Kelembapan dan curah hujan terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kejadian DBD khusunya pada lag 2 bulan pada beberapa tahun pengamatan tertentu di ketiga wilayah studi. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pertumbuhan kepadatan penduduk dan angka kejadian DBD. 

Dengue Hemorrhagic Fever is a zoonotic infectious disease caused by the DENV1-4 virus through the Aedes sp. mosquito vector, spread in tropical and subtropical regions around the world. Indonesia is included in the 30 endemic countries with the largest dengue cases in the world. The Riau Archipelago Province is a province with an ever-increasing DHF incidence rate and the highest in Indonesia in 2021. This study aims to determine the effect of climate factors (humidity and rainfall) and population density on DHF incidence rates in 2010-2021. Time trend ecologic study design is conducted in this research. The inclusion inclusion criteria for districts/cities to be selected as sample study are: have been established since 2010, infected with DHF during 2010-2021, and have weather stations. The incidence rate of DHF in the City of Batam, Tanjungpinang City and Karimun Regency in the 2010-2021 period shows fluctuations with the highest peaks in Batam City and Tanjungpinang City in December-January while Karimun Regency in October-December. Based on climatic factors, Batam City, Tanjungpinang City and Karimun Regency have optimal humidity and rainfall for the spread of DHF. Relative humidity has been proven have a significant relationship with the incidence of DHF at a 2-month lag in Batam City (3 years), Tanjungpinang City (4 years) and Karimun Regency (2 years). Rainfall has been shown to have a significant relationship with the incidence of DHF at lag 2 months in Tanjungpinang City (2 year), Batam City (3 years) and Karimun Regency (3 years) during 2010-2021. There is no significant relationship between population density growth and the incidence of DHF in Batam, Tanjungpinang and Karimun during 2010-2021.
Read More
T-6646
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afifah Zahra; Pembimbing: R. Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Maryati Kasiman
Abstrak: Melihat data 2014 hingga 2016 yang dimiliki oleh puskesmas Cilandak, trend kasus DBD di Kecamatan Cilandak cenderung meningkat pada bulan Januari hingga Mei, mulai turun ketika bulan juni dan titik terendahnya pada bulan Desember. Trend kasus tersebut selalu sama terjadi di setiap tahunnya ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk meneliti terkait faktor iklim, faktor kepadatan vektor yang dilihat dari angka bebas jentik (ABJ), dan faktor kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor iklim (suhu udara, kelembaban, dan curah hujan), faktor kepadatan vektor (angka ABJ), dan kepadatan penduduk dengan angka incidence rate DBD di Kecamatan Cilandak Tahun 2010-2019. Jenis data yang diambil adalah data sekunder. Data incidence rate DBD, dan angka ABJ didapatkan dari laporan tahunan Puskesmas Kecamatan Cilandak. Data mengenai kepadatan penduduk didapatkan dari Badan Pusat Statistik. Data terkait iklim didapat dari BMKG. Hubungan akan dianalisis menggunakan uji pearson product moment. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa secara keseluruhan tahun 2010-2019, curah hujan dan kelembaban memiliki hubungan dengan IR DBD di Kecamatan Cilandak (p=0,029, r=0,685).
Kata Kunci : Iklim, Kepadatan penduduk, ABJ, angka insiden, DBD, Kecamatan Cilandak.

Looking at the 2014 to 2016 data held by the Cilandak puskesmas, the trend of dengue cases in Cilandak sub-district tends to increase in January to May, starting to fall when June and its lowest point in December. The case trend is always the same that happens every year and this raises the interest of the writer to research related to climate factors, vector density factors seen from larval free numbers (ABJ), and population density factors. This study aims to analyze the relationship between climate factors (air temperature, humidity, and rainfall), vector density factors (ABJ figures), and population density with DHF incidence rate in Cilandak District in 2010-2019. The type of data taken is secondary data. DHF incidence rate data, and ABJ figures were obtained from the annual report of the Cilandak District Health Center. Data on population density was obtained from the Central Statistics Agency. Climate related data obtained from BMKG. Relationships will be analyzed using the Pearson product moment test. The results of the bivariate analysis showed that overall in 2010-2019, rainfall and humidity had a relationship with IR DHF in Cilandak District (p = 0.029, r = 0.685).
Keywords: Climate, Population density, ABJ, incidence rate, DHF, Cilandak District.
Read More
S-10479
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive