Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33720 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Desi Dwirinah; Pembimbing: Suharnyoro Martomulyono; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Rachmatsjah Said
T-2332
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yossy Syarnen; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Desi Dwirinah
S-7600
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Grace Ekawati Wagino; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Robiana Modjo, Julerman Malau
S-6990
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evy Early; Pembimbing: Zulkifli Djunaedi
S-3347
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wenny Dwijayanti; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Ridwan Z. Syaaf, Yuni Kusminanti
S-6120
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hayatti Rissa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Hendra, Hanny Harjulianti, Muslina Handayani
Abstrak: Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dimensi-dimensi dari budaya patient safety yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhipatient safety climate di Rumah Sakit ABC. Sehingga identifikasi terhadap faktor-faktortersebut dapat meningkatkan patient safety di Rumah Sakit ABC. Penelitian inimerupakan penelitian survei yang bersifat analitik dengan desain studi potonglintang/cross sectional. Dalam penelitian Cross sectional, variabel sebab (independent)dan akibat (dependensi) yang terjadi pada objek peneltian dikumpulkan secara simultan(dalam waktu yang bersamaan). Hasil temuan dari penelitian ini didapatkan gambaranpersepsi perawat terhadap iklim patient safety di Rumah Sakit ABC, yaitu sebagianperawat menganggap iklim keselamatan pasien buruk. Dari 12 dimensi patient safetydengan menggunakan HSOPSC didapatkan 7 diantaranya mempunyai pandangan positifdari perawat, yaitu : Organization Learning (92,2%), Teamwork within Departement(53,2%), Feedback and Communication About Error (56,4%), Staffing (54,8%),communication oponess (64,5%), Teamwork Across Hospital Units (53,2%), danHospital handoffs and transitiions (53,2%). Dimensi dengan nilai tertinggi adalahOrganization Learning (92,2%). Sementara dimensi dengan nilai terendah adalah nonpunitive response to error (46,8%) dan hospital management support (46,7%). Hubunganantara ketiga variable penelitian adalah mempunyai hubungan yang positif, dimana jikapatient safety climatenya positif, maka dukungan manajemen, sistem pelaporan dankecukupan sumber dayanya juga positif.Keyword : patient safety, patient safty climate, patient safety survey.
The general objective of this study was to describe the dimensions of the cultureof patient safety factors that affect patient safety climate at the ABC Hospital. So theidentification of these factors can increase patient safety in the hospital ABC. Thisresearch is analytic survey with cross sectional study design / cross sectional. In a crosssectional study, because the independent variables and dependencies variables thatoccurred in the course of a study object was collected simultaneously (at the same time).The results of this study, the description of the perception of nurses on patient safetyclimate at the Hospital of the ABC, which most nurses consider patient safety climate isbad. Of the 12 dimensions of patient safety by using HSOPSC got 7 of them have apositive view of nurses : Organization Learning (92.2%), Teamwork within theDepartment (53.2%), Feedback and Communication About Error (56.4%), Staffing(54.8%), communication oponess (64.5%), Teamwork Across Hospital Units (53.2%),and the Hospital handoffs and transitiions (53.2%). Dimensions with the highest score isthe Learning Organization (92.2%). While the dimension with the lowest score is non-punitive response to error (46.8%) and hospital management support (46.7%). Therelationship between the three variables of research is to have a positive relationship,which if positive climatenya patient safety, the support of management, reporting systemsand the adequacy of its resources is also positive.Keyword : patient safety, patient safty climate, patient safety survey.
Read More
T-4574
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evana Clarentina Kadi; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Baiduri, Mayarni, Mohamad Ihsan Ramdani
Abstrak: Semua aktivitas yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kesehatanmenempatkan tenaga kesehatan pada risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),termasuk perawat. Salah satu kecelakaan yang dapat menimbulkan cedera, penyakitbahkan kematian akibat infeksi yang ditularkan melalui darah adalah kejadian Needle-stick and Sharp Injuries (NSSI). Kejadian NSSI dan faktor-faktor yang berhubungan diRS PMI Bogor pada perawat belum terdata dengan baik. Penelitian ini menggunakanmetode cross sectional dan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling,yaitu seluruh perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat danInstalasi Bedah RS PMI Bogor dengan jumlah responden 216 Orang. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kejadian NSSI dalam 1 tahun terakhir adalah 49,5% denganpenyebab tersering adalah terkena pecahan ampul (49,5%) dan pada saat mematahkantutup ampul kaca (48,6%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara masa kerja,pelatihan, unsafe acts, dan unsafe conditions dengan kejadian NSSI. Terdapathubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian NSSI. Untuk mencegahterjadinya NSSI maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan perawat, pemerataanpromosi pencegahan dan penatalaksanaan kejadian NSSI serta sistem pelaporankecelakaan kerja yang terintegrasi dan diikuti dengan surveilans.Kata kunci:Needle-stick and Sharp Injuries; pengetahuan; perawat
All activities undertaken in providing health care put health workers atOccupational Health and Safety risk, including nurses. One of the accidents that cancause injury, illness and even death from blood-borne infections is Needle Stick andSharp Injuries (NSSI). NSSI incidence and factor associated with NSSI at IndonesianRed Cross Hospital nurses have not been recorded properly. A cross-sectional studywas conducted, using questionnaire as an instrument to collect data. The samplingtechnique in this study used total sampling method, which was all nurses working inInpatient, Emergency and Surgical Installation. A total of 216 nurses were accepted forinclusion. Results showed that the incidence of NSSI in the last 1 year was 49.5%, withthe most common cause was glass ampoule cap (49.5%) and the most frequentlyreported circumstances of NSSI was breaking the glass ampule cap (48.6%). There wasno statistically significant association between experience, training, unsafe acts andunsafe conditions with NSSI. There was statistically significant association betweenknowledge with NSSI. To prevent the occurrence of NSSI it is necessary to increasethe knowledge of nurses, promotion and integrated reporting of occupational accident,followed by surveillance.Key words:Knowledge; Needle-stick and Sharp Injuries; nurse
Read More
T-4694
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indraswari; Pembimbing: L. Meily Kurwidjaja; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Harry Trimurjatno
S-4185
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Amalaili Setioningtyas; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Triovva Elsy Armita
Abstrak: Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatanselama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapatmenyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yangdapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun nonshift.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempatpenelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukurankelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan PiitsburgSleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisisdata univariat menunjukkan 44.7% responden mengalami kelelahan berat, 80%perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7% memiliki kuantitas tidur buruk danmayoritas perawat 70% menjalankan sistem shift kerja. Hasil bivariat menggunakanpearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja,beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memilikihubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerjadan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitastidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktoryang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.Kata Kunci:Kelelahan, kualitas tidur, kuantitas tidur, perawat, shift kerja.
Read More
S-9544
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Machdalena Simanjuntak; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Adenan
S-7995
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive