Ditemukan 34660 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Diah Lestari; Pembimbing: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Dewi Susanna, Prabowo, Maman Sudirman
T-2504
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ardya Garini; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ririn Arminsih, Didik Supriyono
S-7161
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Intan Nurhadyana; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Evi Martha, Ahmad Yani
S-7266
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yasni Rufaidah; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Ririn Arminsih Wulandari
T-2023
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nia Kurniawati; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: I Made Djaja, Haryoto Kusnoputranto, Cucu Cakrawati, Mulia Sugiarti
T-4645
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hariyani; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Hidayat
S-6221
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Faradhila Aushafiana Manaf; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Latar belakang. Keberadaan pasar tradisional yang merupakan tempat penjualan bahan pangan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan pasar tradisional yang tidak memenuhi kaidah kesehatan dapat menjadi tempat penularan wabah penyakit diantaranya melalui makanan, air tercemar yang digunakan untuk mencuci makanan, praktik penyembelihan atau pemotongan hewan yang tidak semestinya, serta penyimpanan dan transportasi makanan yang buruk ke pasar. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang melakukan aktivitas di lingkungan pasar tradisional Bantar Gebang. Sampel diambil dengan teknik quota sampling sehingga didapatkan besar sampel 150 orang dengan rincian: pedagang 70 orang, pengunjung 40 orang, dan petugas pasar 40 orang. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah, infrastruktur pasar, sanitasi pasar, Higiene dan sanitasi personal, suhu, dan kelembaban udara, pencahayan, kualitas air bersih, kepadatan lalat, frekuensi populasi berisiko berada di pasar, lama populasi berisiko berada di pasar dan keluhan atau gangguan kesehatan pada populasi berisiko. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner, observasi menggunakan checklist, dan pengukuran komponen lingkungan. Hasil. Penelitian menunjukan bahwa infrastruktur bangunan pasar Bantar Gebang masih kurang; sanitasi pasar Bantar Gebang masih kurang; higiene dan sanitasi personal di pasar Bantar Gebang masih kurang; serta suhu, kelembaban udara, dan suhu tidak memenuhi syarat. Untuk sumber air bersih didapatkan bahwa keempat jenis sumber air bersih tidak memenuhi standar jumlah coliform air bersih dan memenuhi standar parameter fisik seperti TDS, bau, dan rasa. Namun hanya 1 sumber yang memenuhi standar parameter kimia yaitu pH >6,5. Untuk kepadatan lalat didapatkan bahwa jumlah lalat banyak pada titik pedagang ayam, TPS, pedagang ikan, dan pedagang unggas hidup. Jumlah lalat yang cenderung sedikit berada pada titik pedagang daging, dan pedagang bahan pangan lain. Untuk karakteristik populasi berisiko didapatkan bahwa frekuensi tersering individu berada di pasar adalah setiap hari dengan rata-rata lama per harinya adalah 8,5 jam per hari. Rata-rata frekuensi dan lama pasar tersebut didominasi oleh kelompok pedagang dan petugas pasar. Untuk gangguan atau keluhan kesehatan yang paling banyak dialami oleh individu berisiko di pasar Bantar Gebang adalah flu, batuk, demam, dan gatal pada tangan. Kesimpulan. Keadaan pasar Bantar Gebang masih kurang dalam hal kesehatan terutama dalam hal bangunan pasar dan sanitasi pasar. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi faktor risiko penyakit di pasar.
Read More
S-9759
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Inas Fadhilah; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Latar belakang. Sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir dapat mengakibatkan tercemarnya lingkungan dan berisiko terhadap kesehatan penduduk setempat. Salah satu penyebab tercemarnya adalah air lindi. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang terletak di Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. TPST Bantar Gebang mengolah air lindi di Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS). Metode. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui efisiensi pengolahan air lindi serta mengetahui kadar kadmium dan beberapa parameter lainnya. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel pada inlet, outlet dan air permukaan pada hari berbeda. Penelitian ini juga ditambah data pengukuran yang dilakukan TPST Bantar Gebang. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan baku mutu PerMenLH nomor 5 tahun 2014 dan PerMenLHK nomor 59 tahun 2016 untuk air lindi sedangkan air permukaan dengan baku mutu PP nomor 82 tahun 2001. Baku mutu air bersih mengacu pada PerMenKes nomor 416 tahun 1990. Hasil. Pada penelitian menunjukkan kadar kadmium, suhu, pH, TSS, TDS, BOD dan COD pada outlet tidak melebihi baku mutu. Namun pada air permukaan kadar BOD dan COD tinggi, hal tersebut dapat disebabkan adanya limbah industri dan rumah tangga. Tingkat efektivitas pada hari senin, TDS 87,76%; TSS 82,58%; BOD 98,28%; COD 98,24%. Pada hari rabu, TDS 77,84%; TSS 78,02%; BOD 95,61%; COD 95,92%. Pada hari jumat, TDS 85,47%; TSS 78,7%; BOD 97,43%; COD 97,58%. Hasil pengukuran oleh TPST Bantar Gebang pada September 2017 pada IPAS 1, IPAS 2 dan IPAS 3, menunjukkan ada beberapa parameter yang kadar outletnya lebih tinggi dibandingkan inlet. Hasil pengukuran oleh TPST Bantar Gebang pada Oktober 2017 pada hulu, tengah dan hilir sungai Asem dan sungai Ciketing, menunjukkan pada hulu dan hilir, parameter yang diukur kadarnya tinggi. Hasil pengukuran Bantar Gebang pada September 2017 pada air sumur masyarakat, pada beberapa titik sampel, kadar TDS dan coliform tinggi. Kesimpulan. Pengolahan air lindi dilakukan menggunakan bak ekualisasi, bak fakultatif, bak aerasi, polishing pond, bak pengendap, bak pengolahan kimia dan biologi, kolam lumpur dan sand filter. Kata kunci: Air lindi, TPST Bantar Gebang, Kadmium, Air Permukaan Background. Waste which accumulates in landfills can lead to contamination of the environment and risk to the health of the local population. One cause of contamination is leachate. Integrated Waste Treatment Plant (TPST) Bantar Gebang is located in Bantar Gebang District, Bekasi, West Java. Bantargebang TPST treated leachate water in Waste Water Management Site (IPAS). Method. This research was conducted to know leachate water treatment efficiency and to know cadmium content and some key parameters. This study was conducted by sampling on inlet, outlet and surface water on different days. This study also added measurement data conducted by TPST Bantar Gebang. The results were analyzed and compared to the regulatory standards of the Minister of Environment No. 5 of 2014 and No. 59 of 2016 for leachate water, while the surface water with the quality standard of PP number 82 of 2001. The standard of clean water quality refers to the regulatory of the Minister of Health No. 416 of 1990. Result. The results showed cadmium, temperature, pH, TSS, TDS, BOD and COD at outlets do not exceed the quality standard. However, in surface water whose high of BOD and COD, it can be caused by industrial and household waste. The effectiveness level on Monday, TDS 87.76%; TSS 82.58%; BOD 98.28%; COD 98.24%. Effectiveness level on Wednesday, TDS 77.84%; TSS 78.02%; BOD 95.61%; COD 95.92%. Effectiveness level on Friday, TDS 85.47%; TSS 78.7%; BOD 97.43%; COD 97.58%. The results of Bantar Gebang measurement in September 2017 on IPAS 1, IPAS 2 and IPAS 3, indicate that there are some parameters whose outlet content is higher than inlet. The results of Bantar Gebang measurement in October 2017 on upstream, middle and downstream of Asem and Ciketing rivers show upstream and downstream, measured parameters are high. The results of Bantar Gebang measurement in September 2017 on community clean water, at some sample points, TDS and coliform levels are high. Conclusion. Leachate treatment is using equalization basin, facultative basin, aeration basin, polishing pond, sedimentation basin, chemical and biological treatment basin, mud pool and sand filter. Keywords: Leachate, TPST Bantar Gebang, Cadmium, Surface Water
Read More
S-9663
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Adinda Aisyah; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Read More
Kondisi kamar asrama pesantren dapat memicu timbulnya berbagai penyebab penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan gejala penyakit ISPA pada santri di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang dan Rumah Tahfidz Siti Aminah yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 90 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,4% santri di Yayasan Tunas Mulia dan Rumah Tahfidz Siti Aminah mengalami gejalaISPA, kepadatan hunian seluruh kamar dalam keadaan tidak memenuhi syarat, dan mayoritas santri telah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencegahan ISPA dengan baik. Secara statistik, ditemukan adanya hubungan bermakna antara variabel tingkat kelembaban (p=0,034), olahraga teratur (p=0,0001), kebiasaan membuka jendela (p=0,002), dan kepadatan hunian (p=0,000) dengan gejala ISPA. Sedangkan pada variabel mencuci tangan dengan air dan sabun, perilaku batuk, dan luas ventilasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko gejala ISPA. Pondok pesantren dapat membuat acara penyuluhan kesehatan bagi masyarakat pesantren mengenai penyebeb, faktor risiko, gejala, dan cara mencegah terjadinya ISPA serta melakukan penataan kembali pada pembagian kamar santri agar menghindari tingginya angka kepadatan hunian dan mendorong pengembangan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
The condition of Islamic boarding school dormitories can trigger the emergence of various causes of ISPA. This study aims to analyze environmental and behavioral factors associated with symptoms of ARI in students at the Tunas Mulia Bantar Gebang Foundation and Tahfidz Siti Aminah House located in West Java Province using a cross sectional study design. The research sample consisted of 90. The results showed that as many as 64.4% of students at the Tunas Mulia Foundation and Tahfidz Siti Aminah House experienced symptoms of ARI, the occupancy density of all rooms was in a state that did not meet the requirements, and the majority of students had implemented clean and healthy living behaviors in preventing ISPA well. Statistically, a significant relationship was found between the variable humidity level (p=0.034), regular exercise (p=0.0001), the habit of opening windows (p=0.002), and occupancy density (p=0.000) with symptoms of ARI. Meanwhile, the variable washing hands with soap and water, coughing behavior, and ventilation area did not have a significant relationship with the risk of ARI symptoms. Islamic boarding schools can hold health education events for the Islamic boarding school community regarding the causes, risk factors, symptoms, and ways to prevent ISPA and rearrange the distribution of student rooms to avoid high occupancy rates and encourage the development of a Clean and Healthy Behavior program.
S-11418
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Euis Yuliantini; Pembimbing: Ririrn Arminsih Wulandari, Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Asep Zaenal, Dadang Sulaeman
T-2741
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
