Ditemukan 31559 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Kamal Nurdin; Pembimbing: Teng Soegilar; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Resty Kiantini
S-4936
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Didik Budijanto, Turniani Laksmiarti
BPSK Vol.13, No.1
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bul. Pen. Sis. Kes. (Bulitsiskes), Vol.9, No.4, Okt. 2006: hal. 203-211, (cat. ada di bendel 2006-2007
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meiynana; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Puput Oktamianti, Herra Superiyatna
Abstrak:
Pelaksanaan Desa Siaga Aktif di Kecamatan Karangsembung sudah sesuai dengan kriteria. Semua Desa Siaga Aktif telah mencapai strata mandiri. Namun, hal tersebut belum dikuti dengan peningkatan status kesehatan seperti masih tingginya jumlah kematian bayi dan masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pelaksanaan Desa Siaga Aktif di Kecamatan Karangsembung Tahun 2013. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif menggunakan telaah dokumen dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan Desa Siaga Aktif di Kecamatan Karangsembung sudah sesuai dengan delapan kriteria Desa Siaga Aktif. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat faktor penghambat diantaranya dukungan dana dari pemerintah desa masih terbatas, peran serta masyarakat dan ORMAS masih rendah, kapasitas kader dan pengurus masih kurang, kerjasama lintas sektor yang belum ada, Pokjanal tingkat Kecamatan belum terbentuk dan faktor pendorong diantaranya setiap desa sudah mempunyai Forum Masyarakat Desa, Kegiatan Dana sehat berjalan, terdapat tujuh mobil desa siaga aktif, jumlah sumber daya tenaga yang cukup. Kata Kunci: Evaluasi, Desa Siaga Aktif, Pendekatan sistem.
Read More
S-8588
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sucipto Hardikomara; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Dedi Rohendi, Yadi Hidayat
T-4073
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Balqis Ramandha Dewi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Fitri Kurniasari, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Read More
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas pada balita di Indonesia. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi ISPA pada balita di Provinsi Jawa Barat sebesar 4,9%, mendekati prevalensi nasional sebesar 5,8%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian ISPA pada balita usia 0–59 bulan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan data SKI 2023, yang mencakup karakteristik balita, karakteristik keluarga, dan kondisi lingkungan rumah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan sampel sebanyak 2.969 balita yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kejadian ISPA pada balita dengan status imunisasi dasar (p=0,02; OR=0,55; 95% CI=0,33–0,93) dan pendidikan terakhir ibu (p=0,04; OR=0,62; 95% CI=0,39–0,98). Sementara variabel usia balita, jenis kelamin, riwayat BBLR, pemberian vitamin A, perilaku merokok anggota keluarga, jenis atap, jenis dinding, dan jenis lantai tidak memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian ISPA. Faktor dominan yang paling mempengaruhi kejadian ISPA pada balita adalah status imunisasi dasar.
Acute Respiratory Infection (ARI) remains a major public health concern and a leading cause of morbidity among children under five in Indonesia. According to the 2023 Indonesian Health Survey (IHS), the prevalence of ARI among children under five in West Java Province was 4,9%, approaching the national prevalence of 5,8%. This study aimed to analyze the determinants of ARI incidence in children aged 0–59 months in West Java Province using 2023 SKI data, focusing on child characteristics, family characteristics, and household environmental conditions. A cross-sectional design was employed involving 2,969 children who met the inclusion criteria. Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square tests, and multivariate analysis through multiple logistic regression. Results revealed significant relationships between ARI incidence and basic immunization status (p=0.02; OR=0.55; 95% CI=0.33–0.93) and maternal education level (p=0.04; OR=0.62; 95% CI=0.39–0.98). Meanwhile, child’s age, gender, history of low birth weight, vitamin A supplementation, household smoking behavior, roof type, wall type, and floor type did not show significant associations with ARI incidence. Basic immunization status was identified as the most dominant determinant of ARI incidence in under-five children.
S-11947
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Departemen Kesehatan
R 614.4072 IND l
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 2008
Referensi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Peristiwanto Adiyono Kodrat Pramudho; Promotor: Purnawan Junadi; Ko-Promotor: Azrul Azwar, Adang Bachtiar; Penguji: Sudijanto Kamso, Soekidjo Notoatmodjo, Triono Sundoro, Trihono, Minarto
D-226
Depok : FKM UI, 2009
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Arindi Vindi Cahyani; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Nurhalina Afriana
Abstrak:
Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh pada orang yang terinfeksi. HIV masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang dihadapi Indonesia khususnya provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2020 jumlah kasus baru HIV mencapai 5.666 kasus jauh dibandingkan rata-rata kasus baru Indonesia. Transmisi HIV sangat berbeda tergantung pada konteks sosial dan karakteristik spesifik wilayah. Tujuan: Mengetahui faktor demografi dan sosial ekonomi yang berhubungan dengan prevalensi HIV di Jawa Barat pada tahun 2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan menggunakan studi ekologi korelasi perbandingan wilayah, dengan populasi 27 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor demografi kepadatan penduduk memiliki hubungan yang signifikan dengan prevalensi HIV (P=0,038) kekuatan hubungan sedang dengan arah positif (r=0,4). Faktor sosial ekonomi Indeks Pembangunana Manusia memiliki hubungan signifikan dengan prevalensi HIV (P=0,035) kekuatan hubungan sedang dengan arah positif (0,407). Sementara, faktor demografi jenis kelamin dan faktor sosial ekonomi PDRB per Kapita memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan prevalensi HIV. Kesimpulan: Penanganan HIV dapat memperhatikan karakteristik spesifik wilayah sesuai dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi.
Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus which attacks the immune system of an infected person. HIV become a serious problem being faced in Indonesia especially West Java province. In 2020 the number of new HIV infection in West Java reach 5.666 cases, higher than an average new cases in Indonesia. The spread of HIV depend on social context and region-specific characteristic. Goal: This study aims to analyze demographic and socioeconomic factors associated with HIV prevalence in West Java Province in 2020. Methods: Epidemiology descriptive using ecological correlation study with multiple-group study. Populations in this study are all 27 regencies and municipalities in West Java Province. Results: The result of this study showed that population density part of demographic factor has a significant relation with HIV prevalence (P=0,038), with a moderate relationship and positive pattern (r=0,4). Human Development Index part of socioeconomic factor has a significant relation with HIV prevalence (P=0,035), with a moderate relationship and positive pattern (r=0,407). Meanwhile, for sex ratio and GRDP per Capita showed an insignificant relationship with HIV prevalence. Conclusion: Considering characteristic specific areas based on socioeconomic and demographic can be a good way for HIV prevention.
Read More
Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus which attacks the immune system of an infected person. HIV become a serious problem being faced in Indonesia especially West Java province. In 2020 the number of new HIV infection in West Java reach 5.666 cases, higher than an average new cases in Indonesia. The spread of HIV depend on social context and region-specific characteristic. Goal: This study aims to analyze demographic and socioeconomic factors associated with HIV prevalence in West Java Province in 2020. Methods: Epidemiology descriptive using ecological correlation study with multiple-group study. Populations in this study are all 27 regencies and municipalities in West Java Province. Results: The result of this study showed that population density part of demographic factor has a significant relation with HIV prevalence (P=0,038), with a moderate relationship and positive pattern (r=0,4). Human Development Index part of socioeconomic factor has a significant relation with HIV prevalence (P=0,035), with a moderate relationship and positive pattern (r=0,407). Meanwhile, for sex ratio and GRDP per Capita showed an insignificant relationship with HIV prevalence. Conclusion: Considering characteristic specific areas based on socioeconomic and demographic can be a good way for HIV prevention.
S-10971
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Iksanatun Fadila Oktabriani; Pembimbing: Mila Herdayat; Penguji: Besral, R. Sutiawan, Devi Maryori, Rahmadevi
T-5375
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
