Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33643 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Adisti Yuliandari; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Ismoyowati
S-5016
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asmawi; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningish; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Siti Arifah Pujonarti, Anis Abdul Muis, Bambang Setiaji
Abstrak:

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), merupakan masalah yang serius di Indonesia. Pada saat ini di Indonesia diperkirakan ada sekitar 10 juta orang menderita gondok, 750.000-900.000 menderita kretin endemik dan 3,5 juta menderita GAKY Iainnya. Dampak negatif dari GAKY berpengaruh langsung terhadap kualitas sumber daya manusia, anak-anak yang menderita kekurangan yodium mempunyai rata-rata IQ 13,5 point lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup mendapat yodium.Pemerintah menempuh 2 macam upaya penanggulangan GAKY di Indonesia, yaitu melalui upaya pemberian kapsul minyak beryodium yang diprioritaskan pada wanita usia subur 15-49 tahun termasuk ibu hamil dan ibu nifas dan penggalakkan penggunaan garam beryodium di masyarakat. Untuk meningkatkan demand masyarakat terhadap penggunaan garam beryodium, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan kampanye penggunaan garam beryodium melalui media TV dan Radio pada tahun 1998/1999. Namun data yang telah dikumpulkan baru dianalisis secara univariat, sehingga dirasa perlu untuk dianalisis lebih lanjut melalui penulisan ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian garam beryodium rumah tangga di 10 propinsi daerah endemik Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia tahun 1999.Desain penelitian adalah cross sectional dengan memanfaatkan data sekunder hasil evaluasi kampanye garam beryodium melalui media TV dan Radio yang dilakukan Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 1999 terhadap 600 responden wanita usia subur di 10 propinsi GAKY di Indonesia. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 462 responden (77%) menggunakan garam beryodium, sedangkan sisanya menggunakan garam lain. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan garam beryodium antara lain: Pengetahuan, Pendidikan, Niat, Ketersediaan garam beryodium, dan Keterpaparan terhadap media. Dari ke-lima faktor tersebut, ketersediaan garam beryodium merupakan faktor yang mempunyai hubungan paling dominan dengan penggunaan garam beryodium dengan nilai Odds Ratio (OR)=l,36I (95% CI 1,30 - 1,43). Artinya responden dengan ketersediaan garam beryodium di sekitar tempat tinggalnya, kemungkinan akan menggunakan garam beryodium 1,361 kali dibandingkan dengan responden yang disekitar tempat tinggalnya tidak tersedia garam beryodium.Atas dasar hasil penelitian tersebut, kepada pengelola program GAKY disarankan untuk melakukan advokasi secara intensif kepada lintas sektor, terutama sektor yang berkaitan dengan distribusi garam beryodium untuk menjamin ketersediaan garam beryodium di seluruh Indonesia. Disamping itu, kampanye penggunaan garam beryodium perlu dijaga kesinambungannya, karena dari hasil penelitian juga terbukti bahwa keterpaparan media berhubungan dengan penggunaan garam beryodium.


 

Factor Related to Iodized Salt Usage in Ten Province Subjected to Iodine Deficiency Disorder (IDD) in Indonesia Year of 1999There are many people in Indonesia still suffer from goiter. 10 million from 42 million people which living in area with deficiency of iodine are suffering this disease. IDD has negative impact directly to quality of human resources, especially concerned to intelligence and productivity.In this study we looking for some factor related to iodized salt usage in ten IDD province in Indonesia. Independent factors in this study are predisposition factors (knowledge, willingness, and education), enabling factor (salt availability), and enforcing factor (media). We were looking for some relation of these three variables with iodized salt usage as dependent variable.This study using cross sectional design to secondary data of 600 respondents (women in fertile age) in ten IDD province (GAKY) in 1999, which collected by Health Promotion Center of Health Department of Republic of Indonesia. From 600 respondents which being studied, 462 respondents (77%) using iodized salt. Factor that related to iodized salt usage is availability of iodized salt, media exposure, knowledge, and level of education. The most dominant factor is iodized salt availability (OR 1,361; 95%CI 1,30-1,43), which means respondents which easy to find iodized salt have 1,361; possibility to use iodized salt compared to those who difficult to find iodized salt.We recommend to Department of Trade and Industry to ensure the availability of iodized salt in public, and to IDD program's management to improve campaign of benefits of iodized salt usage to public.

Read More
T-1398
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Aditya Wardani; Pembimbing: Zatfiel Tafal
S-3901
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efy Afifah; Pembimbing: Anwar Hasan, Sandra Fikawati
T-1599
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fathia Dea Aulia; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Rahma Dewi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI tahun 2017, yang menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 10.813 dari 49.627 wanita usia subur yang memenuhi kriteria : wanita berusia 15-49 tahun, berstatus kawin, dan memakai kontrasepsi. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Read More
S-10546
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratia Radiani; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Besral, Dian Ayubi, Rina Hasriana, Heni Rudiyanti
Abstrak: Meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan belum diketahui bagaimana pengendalian hipertensi di wilayah Puskesmas Telagasari, dapat menimbulkan permasalahan kesehatan yang sangat serius dan berdampak besar pada kualitas hidup apabila tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah di wilayah Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 125 penderita hipertensi yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (59,2%) responden memiliki tingkat kepatuhan yang buruk. Ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan informasi (p=0,001) dan pengetahuan (p=0,016) dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan adalah keterpaparan informasi. Penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi yang tinggi berpeluang untuk memiliki tingkat kepatuhan yang baik sebesar 2,7 kali lebih besar dibandingkan penderita hipertensi dengan keterpaparan informasi rendah setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan dan dukungan keluarga (95% CI; 1,13-6,26). Dari hasil penelitian ini perlu peningkatan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengendalian tekanan darah serta perlu kerjasama dengan lintas sektor lainnya termasuk swasta. Kata kunci : Kepatuhan, penderita hipertensi, pengendalian tekanan darah The increased number of patients with hypertension and the lack of information to control hypertension in Telagasari Public Health Center can lead to serious health problems and will give a big impacts on quality of life if there is no serious concern and intensive treatment. The purpose of this research is to analyze the factors related to the adherence of the patience with hypertension in controling blood pressure in Telagasari Public Health Center. Quantitative method and crosssectional design were used to analyze the data. The writer using consecutive sampling methods by interviewing 125 the respondents with hypertension using questionaire. The results showed that (59.2%) respondents were having poor adherence. There was a significant correlation between exposure of information (p = 0,001) and knowledge (p = 0,016) with adherence of hypertension patient in blood pressure control. The most dominant factor associated with adherence is the exposure of information. Hypertensive patients with high information exposure has an opportunity to have a good adherence level of 2.7 times greater than hypertensive patients with lower information exposure after controlling for the variables of knowledge and family support (95% CI; 1,13-6,26). The result of this research shows that it need to improve health promotion efforts in order to improve adherence in controlling blood pressure and need good cooperation with other cross-sector including private. Keywords: Adherence, hypertension, blood pressure control
Read More
T-4980
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1112
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Andriyani; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Anwar Hassan, Ahmad Eru Saprudin
S-6454
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Indriyastuti; Pembimbing: Sudarti Kresno
S-3169
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asnawi; Pembimbing: Tri Krianto
T-1228
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive