Ditemukan 33650 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Belajar adalah suatu proses dimana tenjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik (guruatau dosen). Keberhasilan belajar bisa dikatakan tidak bisa lepas dari aspek calon mahasiswa yang berpotensi agar proses pembelajaran yang berlangsung dapat dilaksanakan secara optimal. Calon mahasiswa yang berpotensi didapatkan dari Sipcnsimann. Selain dari nilai Sipensimaru, calon mahasiswa yang berpotensi adalah calon mahasiswa yang memiiiki prestasi belajar baik semasa sekolahnya. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu didapatkazmya cara untuk memprediksi prestasi belajar mahasiswa angkatan kelima sampai dengan kedelapan di Prodi Keperawatan Persahabatan Poltekkes Depkes Jakarta HI berdasarkan nilai kelulusan SMU, nilai Matematika Sipcnsimaru, nilai IPA Sipensimaru, nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru dan nilai Bahasa Inggris Sipensimaru dengan menggunakan analisis diskximinan. Variabel-variabel prediktor yang secara signifikan membcdakan kelompok prestasi belajar mahasiswa angkatan V sampai dengan VIII di Prodi Keperawatan Persahabatan Poltekkes Depkes Jakarta III adalah Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru, Nilai Bahasa Inggris Sipensimam, Nilai Kclulusan SMU dan Nilai IPA Sipensimaru, dimana Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru merupakan variabel prediktor dominan. Model diskriminan yang dapat digunakan untuk prediksi prestasi belajar adalah - 7,114 + 4,250 Nilai IPA Sipensimaru + 3,108 Nilai Bahasa Inggris Sipensimam + 2,502 Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru + 0,548 Nilai Kclulusan SMU, dengan batasan nilai diskriminan sebesar -3,582 x 104. Hasii validitas silang memiliki angka ketepatan prediksi sebesar 69,03%. Model diskriminan dengan batasan nilainya memiliki nilai area di bawah kurva Receiver Operator Characzeristic (ROC) sebcsar 0,795 dengan nilai p 0,000.
Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas (beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban kerja (menggunakan time and motion study kepada 8 perawat kemudian diolah dengan Metode Ilyas) dan kompetensi kerja (depth interview kepada tiga informan dengan fokus kepada pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat satu dan atau dua tenaga perawat dengan kualifikasi minimal lulusan D3 keperawatan yang telah diikutkan pelatihan hemodialisa.
Nurses, as one kind of the human resources in hospitals, act as a frontline service that should be planned thoroughly, both in its quantity (based on workload) and quality (based on competencies). This research was about needs assessment of nursing personnel in the Hemodialysis Installation of RSUP Persahabatan based on workload (using time and motion study technique then manipulated by Ilyas Method) and competencies (depth interview focusing on job knowledge, skill and attitude, on three subjects). The research concluded that there is one or two nursing shortage, having qualification of D3 of nursing (as minimal education) and hemodialysis training.
Di RSUD Dokter Soedarso, berdasarkan hasil wawancara, ditemukan kejadian penundaan pelayanan resep sebanyak 70-80% setiap bulannya. Penundaan pelayanan resep disebabkan habisnya persediaan obat di gudang penyimpanan. Dalam persiapan menjadi BLUD, pihak manajemen harus memperbaiki sistem pengadaan obat. Penelitian ini adalah analisis evaluasi ekonomi kuantitatif untuk menyusun model pengadaan obat antibiotik kelompok A nilai investasi. Selanjutnya dilakukan perhitungan total biaya persediaan obat kelompok A. Kemudian dilakukan penghitungan EOQ serta ROP dilanjutkan dengan dilakukan simulasi pengadaan dengan metode EOQ dan perhitungan biayanya. Dari biaya yang diperoleh dilakukan perbandingan untuk melihat efektifitas pengadaan terhadap konsekuensi ITOR, service level, cakupan obat terlayani, jumlah waktu pekerjaan dan jumlah dokumen yang dihasilkan. Pengadaan persediaan farmasi di RSUD Dokter Soedarso Pontianak belum dilakukan dengan optimal untuk mencapai hasil yang efektif dilihat dari sudut pandang biaya. Dengan adanya keterbatasan anggaran, sebaiknya dilakukan prioritas dalam pengadaan obat-obatan dengan menggunakan analisis ABC nilai investasi. Metode ini akan membantu pihak manajemen untuk lebih memfokuskan diri terhadap obat-obatan yang mempunyai nilai investasi tinggi. Pengadaan obat antibiotik kelompok A nilai investasi mempunyai efektifitas biaya yang lebih baik dibandingkan dengan cara RSUD Dokter Soedarso saat ini jika dilihat dari sudut pandang service level, cakupan obat terlayani, jumlah waktu pekerjaan dan jumlah dokumen yang dihasilkan (CER EOQ < CER RS). Sedangkan dilihat dari sudut pandang ITOR, sangat tergantung dengan jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan lebih dari 350 vial metode EOQ lebih efektif sedangkan jumlah pemesanan kurang dari 350 vial, cara RSUD Dokter Soedarso lebih efektif.
At the RSUD Dokter Soedarso, based on interviews, it was found 70-80% delay per month in pharmacy services (drog provison for patients). The reason for the delays was stockout of prescription drugs in the pharmacy storage. In preparation to be BLUD, the management should improve the drug procurement system. This was a quantitative analysis of economic evaluation study to compare a procurement methode for class A ABC investing score analysis antibiotics. The calculation of EOQ and ROP was performed, followed by procurement simulations with EOQ method and cost calculations. Total cost were compared with each consequences, namely, ITOR, service level, drug coverage, worktime needed and documents generated. The procurement method at RSUD Dokter Soedarso has yet to be implemented in an optimal way to reach the desired effectiveness from cost point of view. With budget limitations, it is advised to prioritize the drugs procurement using ABC insvesting score analysis. This method will help the management to focus more on the drugs that have a high investment value. Procurement of class A ABC investing score analysis antibiotics drugs using EOQ method is more cost effective compared with RSUD Dokter Soedarso?s ways viewed from service level, drug coverage, amount of time and amount of documents (CER EOQ < CER Hospital). Whereas from ITOR consequences, the cost effectivenes depends on the amount of purchasing. EOQ method is likely more cost effective f the amounts of purchasing exceed 350 vials.
