Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33650 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elsa Roselina; Pembimbing: Farida Mutiarawati Tri Agustina; Penguji: Martya Rahmaniati Makful; Iwan Ariawan, Sayoeti Tamher, Suherman
Abstrak:

Belajar adalah suatu proses dimana tenjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik (guruatau dosen). Keberhasilan belajar bisa dikatakan tidak bisa lepas dari aspek calon mahasiswa yang berpotensi agar proses pembelajaran yang berlangsung dapat dilaksanakan secara optimal. Calon mahasiswa yang berpotensi didapatkan dari Sipcnsimann. Selain dari nilai Sipensimaru, calon mahasiswa yang berpotensi adalah calon mahasiswa yang memiiiki prestasi belajar baik semasa sekolahnya. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu didapatkazmya cara untuk memprediksi prestasi belajar mahasiswa angkatan kelima sampai dengan kedelapan di Prodi Keperawatan Persahabatan Poltekkes Depkes Jakarta HI berdasarkan nilai kelulusan SMU, nilai Matematika Sipcnsimaru, nilai IPA Sipensimaru, nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru dan nilai Bahasa Inggris Sipensimaru dengan menggunakan analisis diskximinan. Variabel-variabel prediktor yang secara signifikan membcdakan kelompok prestasi belajar mahasiswa angkatan V sampai dengan VIII di Prodi Keperawatan Persahabatan Poltekkes Depkes Jakarta III adalah Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru, Nilai Bahasa Inggris Sipensimam, Nilai Kclulusan SMU dan Nilai IPA Sipensimaru, dimana Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru merupakan variabel prediktor dominan. Model diskriminan yang dapat digunakan untuk prediksi prestasi belajar adalah - 7,114 + 4,250 Nilai IPA Sipensimaru + 3,108 Nilai Bahasa Inggris Sipensimam + 2,502 Nilai Bahasa Indonesia Sipensimaru + 0,548 Nilai Kclulusan SMU, dengan batasan nilai diskriminan sebesar -3,582 x 104. Hasii validitas silang memiliki angka ketepatan prediksi sebesar 69,03%. Model diskriminan dengan batasan nilainya memiliki nilai area di bawah kurva Receiver Operator Characzeristic (ROC) sebcsar 0,795 dengan nilai p 0,000.

Read More
B-1014
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Aeni; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Agusdini Banun Saptaningsih
S-6129
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Andini; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Purnawan Junadi, Yassir, Sumijatun
Abstrak:

Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas (beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban kerja (menggunakan time and motion study kepada 8 perawat kemudian diolah dengan Metode Ilyas) dan kompetensi kerja (depth interview kepada tiga informan dengan fokus kepada pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat satu dan atau dua tenaga perawat dengan kualifikasi minimal lulusan D3 keperawatan yang telah diikutkan pelatihan hemodialisa.


Nurses, as one kind of the human resources in hospitals, act as a frontline service that should be planned thoroughly, both in its quantity (based on workload) and quality (based on competencies). This research was about needs assessment of nursing personnel in the Hemodialysis Installation of RSUP Persahabatan based on workload (using time and motion study technique then manipulated by Ilyas Method) and competencies (depth interview focusing on job knowledge, skill and attitude, on three subjects). The research concluded that there is one or two nursing shortage, having qualification of D3 of nursing (as minimal education) and hemodialysis training.

Read More
B-1473
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldilla Youthiana Oktavanny; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Anhari Achadi, Ascobat Gani, Moch. Yudi Arifin, Joko Suyono
Abstrak:
RSD Kertosono mengalami kenaikan jumlah pasien tidak kembali dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien dan persepsi nilai pasien dengan retensi pasien di RSD Kertosono serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan retensi pasien. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di RSD Kertosono Nganjuk. Waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu pada bulan April 2022. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Karakteristik pasien yang berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono adalah faktor pendapatan dan faktor sumber biaya pengobatan sedangkan juenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan tidak memiliki hubungan dengan retensi pasien. Persepsi nilai pasien, kepercayaan, dan retensi pasien berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono. Persepsi nilai pasien merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan retensi pasien pada RSD Kertosono.

RSD Kertosono has experienced an increase in the number of patients not returning in recent years. This study aims to determine the relationship between patient characteristics and perceived patient values with patient retention at RSD Kertosono and the most dominant factor associated with patient retention. This research is an explanatory research with a quantitative approach. The research was conducted at RSD Kertosono Nganjuk. The time for data collection was April 2022. Data was collected using a questionnaire. Patient characteristics related to patient retention at RSD Kertosono are income factors and sources of medical expenses, while gender, age, occupation, and education have no relationship with patient retention. Perceived patient value, trust, and patient retention are related to patient retention at RSD Kertosono. The patient's perceived value is the most dominant variable related to patient retention at RSD Kertosono.
Read More
B-2328
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helmi; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Mardiati Nadjib, Endang Titik Surjandari, Hilman Riady
Abstrak: ABSTRAK
Merasa diakui dan kemungkinan mengembangkan karir merupakan kebutuhan insani. Maka sistem yang dapat menjamin kebutuhan tersebut akan memotivasi seseorang untuk berkinerja lebih baik. Hal lain yang penting adalah rasa keadilan, bahwa setiap karyawan ditempatkan pada jabatannya berdasarkan kriteria-kriteria yang objektif. Untuk tujuan itu, di RS Khusus THT-Bedah Perhati telah dilakukan pendekatan penentuan jabatan, golongan dan sub-golongan kepangkatan secara kuantitatif berdasarkan sistim nilai.
Maka telah dibuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Dari situ diidentifikasi faktor-faktor jabatan. Faktor-faktor jabatan yang dapat diidentifikasi dan dipakai adalah Pendidikan yang dibutuhkan untuk setiap jabatan, kelebihan pendidikan, usaha fisik, usaha mental, tanggung jawab, keamanan kerja, dan keterampilan khusus. Faktor-faktor jabatan inilah yang kemudian diberi nilai dan bobot untuk setiap jenis pekerjaan.
Faktor-faktor jabatan inilah yang kemudian diberi nilai dan bobot untuk setiap jenis pekerjaan. Perkalian antara bobot dan nilai setiap faktor pekerjaan dari setiap karyawan kemudian dijumlahkan. Dari hasil penjumlahan tersebut didapat akumulasi angka kredit yang dipakai untuk golongan kepangkatan awal.Yang harus dikembangkan juga adalah sistim penilaian kinerja, bahwa dalam masa kerjanya setiap karyawan mendapat supervisi dan diukur kinerjanya dengan memberi nilai pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang dipakai untuk mengukur kinerja tersebut adalah, kehadiran, kedisiplinan, mutu hasil kerjanya, kuantitas hasil kerjanya, kerja-sama, loyalitasnya dan pelayanan kepada konsumen. Masing-masing faktor kinerja tersebut mempunyai nilai kredit.
Penilaian kinerja dengan angka kredit ini dilakukan tiap bulan. Setiap 6 bulan (misalnya tiap Juni) dilakukan analisa awal kinerja setiap karyawan. Analisa enam bulanan ini dipakai untuk memberi umpan balik (feed back) bagi karyawan yang bersangkutan. Setiap tahun (misalnya tiap Desember) dilakukan analisis kinerja tahunan, Angka kredit dan penilaian kinerja ini dimasukkan ke dalam angka kredit kumulasi seluruh masa kerja karyawan yang bersangkutan yang akan dipakai untuk penetapan kenaikan golongan atau sub-golongan kepangkatan serta perhitungan gaji.
  
Aktifitas tersebut telah didiskusikan dan disepakati dalam diskusi kelompok (peer review) pimpinan rumah sakit.
  
Diharapkan sistim kepangkatan dan penggajian yang lebih objektif tersebut dapat memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik demi perbaikan nasibnya.
 

 
ABSTRACT
  
The Development of Determination of Job Rank by Measuring Credit Value of Job Factors and Performance Appraisal in Perhati Hospital, JakartaRecognition and advancement are some of the basic human aspirations. A proper system, which provides for these aspirations, motivates as person to provide better output. On the other hand, the absence of such system leads to frustration, disappointment, and lethargy, which result in the deterioration of performance. The basic of human resource management is to help the company provides efficiency by objectivity and fairness, equal pay for equal work, rewards good performance, controls labor cost.
  
For that reason, a quantitative based approach is designed in Perhati Hospital to determine job rank. Job description and job specification have been described, job factors have been identified. The job factors, which are general skill, physical effort, mental effort, responsibility, working condition and specific skill, are then weighted and valued as cridit value. Then every employee with his or her specific job has specific credit value for each job factor. The multiplication of specific weight of job factors with specific job credit value of specific employee is then accumulated. The accumulation is called basic point value of a specific employee. The basic point value is used to determine the basic job rank. Basic salary can be determined by multiplication this basic point value with a point factor, which is taken from awage survey.
  
For career development, a performance appraisal has to be developed. During the job period the employee is supervised by means of measuring some factors of performance. The factors are attendance, discipline, and quality of work, quantity of work, cooperation, loyalty, and service to consumer.
  
Each of the factors is measure every month by applying credit point value appraisal. Every six month, performance credit point value of every employee is accumulated and analyzed, to be used as a feed back to the employee. Each year, annual accumulation of the performance credit point value is added to the basic credit point value. This new accumulated credit point value is used for determining new job rank and new basic salary.
  
The job factor and performance criteria are discussed and selected in a peer review of the hospital executives.
  
All those activities activities have been discussed and reviewed in a group discussion of the executives of the Perhati hospital.
With this measurement, job classification can be assigned more objectively. By apprising performance for career development, the employee is motivated for better output.
Read More
B-292
Depok : FKM-UI, 1998
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adhy Nugroho; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Vetty yulianty Permanasari, Simon Djeno
Abstrak: Abstrak
Di RSUD Dokter Soedarso, berdasarkan hasil wawancara, ditemukan kejadian penundaan pelayanan resep sebanyak 70-80% setiap bulannya. Penundaan pelayanan resep disebabkan habisnya persediaan obat di gudang penyimpanan. Dalam persiapan menjadi BLUD, pihak manajemen harus memperbaiki sistem pengadaan obat. Penelitian ini adalah analisis evaluasi ekonomi kuantitatif untuk menyusun model pengadaan obat antibiotik kelompok A nilai investasi. Selanjutnya dilakukan perhitungan total biaya persediaan obat kelompok A. Kemudian dilakukan penghitungan EOQ serta ROP dilanjutkan dengan dilakukan simulasi pengadaan dengan metode EOQ dan perhitungan biayanya. Dari biaya yang diperoleh dilakukan perbandingan untuk melihat efektifitas pengadaan terhadap konsekuensi ITOR, service level, cakupan obat terlayani, jumlah waktu pekerjaan dan jumlah dokumen yang dihasilkan. Pengadaan persediaan farmasi di RSUD Dokter Soedarso Pontianak belum dilakukan dengan optimal untuk mencapai hasil yang efektif dilihat dari sudut pandang biaya. Dengan adanya keterbatasan anggaran, sebaiknya dilakukan prioritas dalam pengadaan obat-obatan dengan menggunakan analisis ABC nilai investasi. Metode ini akan membantu pihak manajemen untuk lebih memfokuskan diri terhadap obat-obatan yang mempunyai nilai investasi tinggi. Pengadaan obat antibiotik kelompok A nilai investasi mempunyai efektifitas biaya yang lebih baik dibandingkan dengan cara RSUD Dokter Soedarso saat ini jika dilihat dari sudut pandang service level, cakupan obat terlayani, jumlah waktu pekerjaan dan jumlah dokumen yang dihasilkan (CER EOQ < CER RS). Sedangkan dilihat dari sudut pandang ITOR, sangat tergantung dengan jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan lebih dari 350 vial metode EOQ lebih efektif sedangkan jumlah pemesanan kurang dari 350 vial, cara RSUD Dokter Soedarso lebih efektif.
 

At the RSUD Dokter Soedarso, based on interviews, it was found 70-80% delay per month in pharmacy services (drog provison for patients). The reason for the delays was stockout of prescription drugs in the pharmacy storage. In preparation to be BLUD, the management should improve the drug procurement system. This was a quantitative analysis of economic evaluation study to compare a procurement methode for class A ABC investing score analysis antibiotics. The calculation of EOQ and ROP was performed, followed by procurement simulations with EOQ method and cost calculations. Total cost were compared with each consequences, namely, ITOR, service level, drug coverage, worktime needed and documents generated. The procurement method at RSUD Dokter Soedarso has yet to be implemented in an optimal way to reach the desired effectiveness from cost point of view. With budget limitations, it is advised to prioritize the drugs procurement using ABC insvesting score analysis. This method will help the management to focus more on the drugs that have a high investment value. Procurement of class A ABC investing score analysis antibiotics drugs using EOQ method is more cost effective compared with RSUD Dokter Soedarso?s ways viewed from service level, drug coverage, amount of time and amount of documents (CER EOQ < CER Hospital). Whereas from ITOR consequences, the cost effectivenes depends on the amount of purchasing. EOQ method is likely more cost effective f the amounts of purchasing exceed 350 vials.
Read More
B-1539
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Arlem; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Peter Albert W. Pattinama, Mintoro Sumego
B-1020
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lenggo Geni Sari; Pembimbing : Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Ede Surya Darmawan, Nani Widodo, Cahyarini
Abstrak: Infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan atau infeksi yang diperoleh dalam perawatan kesehatan adalah efek samping yang paling umum dalam penyediaan layanan kesehatan di seluruh dunia. Rumah sakit bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit dan meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar layanan rumah sakit. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk memastikan perlindungan setiap orang dari kemungkinan tertular infeksi dari sumbersumber publik dan saat menerima layanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUP Persahabatan Jakarta. Desain penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam terstruktur, telaah dokumen serta observasi dengan memakai lembaran observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia masih kurang, sarana dan prasarana belum berkesinambungan dibeberapa unit layanan, kepatuhan kebersihan tangan di kalangan peserta didik masih rendah, laporan mengenai infeksi daerah operasi masih belum optimal dan pencatatan serta pelaporan kegiatan program PPI belum disampaikan ke Kementerian Kesehatan. Implementasi program PPI di rumah sakit membutuhkan dukungan SDM, sarana prasarana yang berkesinambungan terutama untuk sarana prasarana kebersihan tangan, edukasi yang intens terhadap peserta didik dan karyawan rumah sakit akan kepatuhan kebersihan tangan dan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI sesuai aturan yang ada.
Read More
B-2078
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nyoman Sindhu Adiputra; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Pujiyanto; Vetty Yulianty Permanasari, Budi Iman Santoso, Ken Wirasandhi
Abstrak: Pelaporan nilai kritis laboratorium merupakan salah satu indikator mutu yang sangat penting. Kegagalan melaporkan nilai kritis kepada DPJP akan menjadi sebab potensial untuk menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan. Di Rumah Sakit Umum Pusat sanglah Denpasar tingkat pelaporan nilai kritis baru mencapai 15,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaporan nilai kritis laboratorium berdasarkan parameter pemeriksaan, jenis pasien (rawat jalan dan rawat inap), area perawatan, sub laboratorium, dan waktu dalam satu hari dan untuk melihat implementasi manajemen dalam pelaporan nilai kritis tersebut. Ada variasi jumlah hasil kritis berdasarkan parameter, jenis pasien, ruang perawatan, sub laboratorium dan waktu dalam sehari. Implementasi manajemen dari pelaporan nilai kritis tidak dilakukan secara utuh.
Read More
B-1636
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukri Siagian; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri, Budi Hartono
B-1218
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive