Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32300 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Meity Sudiarsih; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Evi Martha, Adi Sasongko, Clara M. Kusharto, Dewi Sartika
T-2660
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indriyani; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Pudjo Hartono
S-6700
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iis Fatimah; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Trini Sudiarti, Siti Arifah Pujonarti, Helwiah Umniyati, Yuliati Chasbullah
Abstrak:

ABSTRAK

Stunting atau perawakan pendek pada anak merupakan suatu ?tragedi yang tersembunyi? dan dampaknya menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang irreversibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian stunting pada balita usia 24 ? 59 bulan di Kelurahan Harapan Mulya Kota Bekasi tahun 2013. Disain penelitian adalah cross sectional dan melibatkan 143 sampel yang diambil dengan sampel acak sederhana. Status stunting dinilai berdasarkan Z-score TB/U menurut klasifikasi WHO. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice, berat badan menggunakan timbangan digital, asupan makanan (energi, protein, vitamin A, zink) menggunakan FFQ semikuantitatif. ASI, berat lahir, penyakit infeksi, pendidikan ayah dan ibu, status ekonomi didapatkan melalui wawancara.

Hasil analisis menunjukkan sebanyak 32,9% balita usia 24-59 bulan tergolong stunting. Uji chi-square menunjukkan berat lahir, asupan energi dan protein, asupan zink, pendidikan ayah dan status ekonomi berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Analisis regresi logistik menghasilkan berat lahir sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting setelah dikontrol pendidikan ayah dan asupan energi (p=0,003;OR=6,663;CI=1,87? 23,5). Untuk mencegah kejadian stunting pada balita, disarankan pemeriksaan kehamilan yang teratur, memberikan makanan bergizi seimbang untuk balita sesuai AKG yang dianjurkan, mempersiapkan status kesehatan dan gizi yang baik untuk remaja perempuan sebelum kehamilan.


ABSTRACT

Stunting or short stature is a ?hidden tragedy? and its impact causes disorder to a irreversible child?s development. The aim of this study were to determine the dominant factor of stunting among children aged 24-59 months at Harapan Mulya sub-district in Bekasi city 2013. Design was a cross sectional study on 143 children whom chosen by simple random sampling. Status of stunting were expressed by height for age z-score (HAZ) according to the WHO classification. Children?s height were measured using microtoise, body weight was measured with digital scales, nutrients intake (energy, protein, vitamin A and zink) were collected throught semiquantitative FFQ. Breastfeeding, birthweight, infection disease, education of father and mother and economic status were collected through interview.

The analysis result showed 32,9% children aged 24-59 months were stunting. Chi-square test showed birthweight , energy and protein intake, zinc intake, father education and economic status were significant correlate with stunting. Logistic regression analysis showed birthweight variable as a dominant factor which related to stunting after being controlled by father education and energy input (p=0,003;OR=6,663;CI=1,8723,5). Suggestion for deterrence of stunting is the regular pregnancy inspection, giving nutritious wellbalanced under five years food input as according to AKG suggested, preparing good nutrient and health status for woman adolescent before pregnancy.

Read More
T-3936
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devi Lusiani Anastasia; Pembimbing: Siti Ariah Pujonarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Asih Setiarini, Dewi Dwinurwati, Hamdani
Abstrak:
Di Indonesia, prevalensi stunting pada balita masih cukup tinggi. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran, faktor-faktor yang berhubungan, faktordominan, dan perilaku unik positif kejadian stunting pada balita. Faktor-faktortersebut adalah jumlah anggota keluarga, keanekaragaman makanan, perilakupemberian makan, perilaku pengasuhan anak, perilaku kebersihan, dan perilakupemeliharaan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatifcross-sectional dan kualitatif yang dimulai dari bulan April hingga Juni 2014.Terdapat 103 responden survei yang telah menyelesaikan pengisian danwawancara kuesioner, serta pengukuran panjang atau tinggi badan balita. Selainitu terdapat 24 orang informan diskusi kelompok ibu, bapak, dan nenek, serta 5keluarga balita yang dikunjungi rumahnya. Hasil penelitian survei kuantitatifmenunjukkan bahwa proporsi kejadian stunting pada balita di Desa Babelan Kotayaitu sebesar 27.2% (kategori sedang) dan perilaku pengasuhan merupakan faktordominan stunting. Hasil penelitian menyarankan agar balita dapat mengadopsiperilaku unik positif yang ditemukan yaitu, anak makan sendiri menggunakansendok, mandi sehari 3 kali, menggunakan alas kaki saat keluar rumah, dan ibumenyuruh anak istirahat saat sakit. Kata kunci:Balita, kuantitatif dan kualitatif, perilaku, positive deviance, stunting

In Indonesia, the prevalence of stunting in children under five is stillquite high. The purpose of this study to describe factors associated, the dominantfactor, and the positive unique behavior of stunting in children under five. Thesefactors are the number of family members, the dietary diversity, feeding behavior,parenting behavior, hygiene and sanitation behavior, and health-seeking behavior.This study uses cross-sectional quantitative research and qualitative starts fromApril to June 2014. There were 103 survey respondents who have completedfilling questionnaires and interviews, as well as the length or height measurementsof under five children. In addition there are 24 discussion group informants ofmother, father, and grandmother, as well as 5 families of children whose home arevisited. The results of the quantitative survey research shows that the proportionof the incidence of stunting in children under five in the village Babelan Kota is27.2% (medium category) and parenting behavior is a dominant factor of stunting.The results of the study suggest that children can adopt positive unique behaviorsthat was found, child use a spoon to feed themselves, bath 3 times a day, using thefootwear when going out of the house, and the mother tells the child to restwhenever ill.Keywords:Behavior, children under five, positive deviance, quantitative and qualitative,stunting
Read More
T-4246
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitria; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Asih Setiarini, May Haryanti
S-6114
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Clarissa Tiffany Leslie; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Victor Saija
Abstrak: Hipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah yang mendorong dinding pembuluh darah menjadi lebih besar dari seharusnya. Penderita hipertensi biasanya memiliki durasi tidur yang lebih rendah daripada orang biasa. Durasi tidur kurang pada penderita hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan zat gizi, gaya hidup, dan lain-lain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan zat gizi dan faktor lain dengan durasi tidur penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil pada tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Durasi tidur ditentukan berdasarkan pengakuan responden, asupan zat gizi melalui Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , aktivitas fisik dengan kuesioner GPAQ, stress dengan kuesioner PSS, serta pengukuran antropometri untuk IMT.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi tidur penderita hipertensi 6,39 jam lebih rendah dari populasi umum pada penelitian sebelum 6,8 jam. Selain itu, sebanyak 54 responden memiliki durasi tidur kurang dari rekomendasi. Uji Korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif bermakna antara asupan protein dan stress dengan durasi tidur. Sedangkan uji Chi-Square menunjukkan variabel teman sekamar memiliki perbedaan bermakna dengan durasi tidur. Untuk bisa memperbaiki durasi tidur, disarankankan untuk mengonsumsi protein dengan triptofan tinggi dan kadar garam rendah, serta menurunkan gangguan dari teman sekamar.
 

Hypertension is a condition when the pressure in the blood vessels is higher than it should be. Hypertensive patients usually have shorter sleep duration than normal people. Short sleep duration in hypertensive patients could be caused by dietary intake, lifestyle, or other factors. This undergraduate thesis aims to find the relationship between dietary intake and other factors with hypertensive patients rsquo sleep duration in Puskesmas Tegal Gundil in 2017. This study used cross sectional method, with 100 people as sample size. Sleep duration is determined by using self reported method, dietary intake using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , physical activity using GPAQ, stress using PSS, and anthropometric measurements for BMI.
 
The results of this study showed that the average of hypertensive patients rsquo sleep duration is shorter than normal population. In addition, 54 subjects had sleep duration that is shorter than recommendation. Pearson Correlation Test stated that there were positive correlation between protein intake and stress with sleep duration. Meanwhile, Chi Square test showed that roommate had significant differences with sleep duration. In order to repair sleep duration, it is recommended to consume protein with high tryptophan but low sodium and to minimalize disruption from roommate.
Read More
S-9661
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deris Aprianty; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: DIah Utari Mulyawati, Susie Suwarti
S-2098
Depok : FKM-UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puji Triwijayanti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang L. Achadi, Tri Handari
S-7471
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Pratiwi; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Diah M. Utari, Yani Haryani
S-6566
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Yuliastini; Pembimbing: Raden Ayu Dewi Sartika; Penguji: Trini Sudiarti, Sandra Fikawati, Nurhayati, Armein Sjuhary Rowi
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan faktor kejadian diare pada balita 6-59 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019. Desain penelitian adalah cross sectional. Metode pengambilan sampel yaitu cluster random sampling, diperoleh 612 balita. Pengumpulan data dilakukan bulan Mei-Agustus 2019, dengan mengukur berat badan dan panjang badan balita serta wawancara terstruktur kepada ibu balita menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diketahui 22,5% balita mengalami diare pada 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan dan 3 bulan terakhir sebelum wawancara dilakukan. Faktor dominan terjadinya diare pada balita 6-59 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019 adalah sumber air bersih untuk minum setelah dikontrol variabel usia ibu, menyimpan MP-ASI sisa, potong kuku balita, air bersih untuk masak dan mencuci peralatan makan balita. Perlu diupayakan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, penyehatan lingkungan dengan penyuluhan tentang bahaya diare dan cara pencegahannya.

This study aims to determine the determinants incidence of diarrhea in infants 6-59 months in Babakan Madang District in 2019. Study design was cross sectional. Sampling method was purposive sampling, obtained 612 toddlers. Data collection in May August 2019, by measuring the weight and length of infants, structured interviews with toddler mothers using questionnaire. The results of the study found that 22,5% of children under five had diarrhea at 1 week, 2 weeks, 1 month and the last 3 months before the interview. Dominant factor in the occurrence of diarrhea in infants 6-59 months in Babakan Madang Sub-district in 2019 was the source of clean water for drinking after being controlled by the mother's age variable, storing leftover complementary feeding, cutting toddler's nails, clean water for cooking and washing toddler's tableware. Infrastructure needs to be sought to meet drinking water needs for low-income people, environmental health through counseling about the dangers of diarrhea and how to prevent it.

Read More
T-5882
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive