Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30338 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rini Widyastuti Palupy; Pembimbing: Pandu Riono, Tris Eryando; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Yuliandri, Mahmud
Abstrak:

Informasi tentang besaran kasus infeksi menular seksual {IMS) yang te1jadi di populasi seringkali tidak diketahui. Meskipun surveilans pasif telah dilakukan dibeberapa negara, namun data yang ada sering tidak lengkap atau tidak akurat, sehingga cenderung untuk tidak dapat mengambarkan kendaan yang sebenamya (ViHO, 200!: 5). Ketidaklengkapan data ini dipengaruhi o1eh keberadaan IMS itu sendiri; beberapa diantaranya kasus IMS tidak bergejala, hanya sebagian orang deng:an gejaia IMS pergi ke pelayanan kesehatan karena ada stigma atau tekanan sosial, dan hanya sebagian kecit yang ditaporkan. Narnun informasi prevalensi IMS berguna sebagai awal sistem peringatan untuk HJV, meskipun di populasi belum ada kasus HIV yang di!apmkan atau ditemukan (WHO, 2000: !8-19), mengingat ada hubungan antara IMS dan H!V dilihat dari cara penularannya. Di Indonesia, ketersediaan data temang kasus IMS pun terbatas. Pengukuran kasus IMS masih bersifat sporadis dan angka prevalensi yang dilaporkan cendcrung tinggi pada sub populasi tertentu. Sistem informasi kesehatan (SIK) termasuk salah satu hal pendng dalam kegiatan kesehatan sebagai alat manajemen, salah satunya untuk pemantauan kegiatan. Pada Rencana Strn.tegis Kesehatan Kota Cirebon ditekankan untuk peduli dalam penggunaan data dan informasi yang sudah dikumpulkan sebagai salah satu sumber fa:kta dalam menentukan perencanaan program pengendaiian IMS. Saat ini, sistem data yang digunakan dalam sistem informasi kesehatan IMS berasa1 dari data yang sudah berjalan di Dinas Kesehatan Kota Cirebon, yaitu: data bulanan yang dibuat oleh pelayanan kesehatan di Kota Cirebon. Data tersebut berasal dari data kegiatan surveilans IMS pasif yang berasal dari kunjungan pasien dan tes sifilis pada ibu hamil, kegiatan VCT, dan kegiatan sero survei. Keterlambatan data dan tersebamya tempat penyimpanan data menjadi kendala dalam sistem infonnasi kesehatan lMS. Oleh karena itu. dalarn pengembangan sistem dirancang untuk mengelim.inasi keterlambatan data dengan membuat kemudahan akses bagi setiap bagian di Dinas Kesehatan untuk melihat data tersebuL Tempat penyimpanan data secara lunak berada pada satu server, sehingga akan memudahkan setiap bagian di Dinas Kesehatan Kota Cirebon untuk memasukkan dan melihat laporan. Inforrnasi yang dihasilkan dari aplikasi IMS ini adalah infonnasi kesakitan IMS (gonore, sifilis. klamidia, chancroid), cakupan pemeriksaan HIV besaran masalah HIV dan slf11is pada sub populasi berisko, dan cakupan perneriksaan sifilis pada ibu hamil. Infonnasi ini diperlukan untuk mengetahui kecenderungan pcnemuan kasus yang terjadi dan sebagai masukan dalam evauasi proses kegiatan. Sistem informasi Kcsehatan ini dibangun dengan memperhatikan kebutuhan intbrrnasi rnasa datang. Pengembanganjangka panjang dapat dilakukan cukup dengan penambahan atau penyesuain dengan kebutuhan yang diper1ukan di masa depan tanpa harus membongkar keseluruhan sistem yang ada.


The exact magnitude of the sexually transmitted infections (STls) in population is frequently unknown. Although passive STis surveillance system exists in some countries. the data is not always reliable or complete; as a result, report-based STI surveillance systems tends to underestimate substantially the total number of new cases (WHO, 200 I: 5), The completeness of the availability data depends is affected by the STis natural history, since a large number of infections are asymptomatic, only part of the symptomatic population seeks health care due to the social stigma and even a smatler number of cases are reported. However the prevalence of STis is useful as a warning system for HIV} even though there is no reported on HIV cases in population (WHO. 2000: 18-19), due to relation between STI and H!V by what means transmission of infection. In Indonesia, the availability of STis data is limited, detection of STI cases is sporadic and the prevalence is relative high at specific sub group population. Health information system (HIS) is one of important.part on health program as a management tool; which is to monitor the activities. [n Health Strateglc Planning of Kola Clrebon is emphasized to use data and information as one of source to determine the planning for controlling the STis program. Today, the health information system of the control STis in Kola Cirebon is included on the Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3), sistem Surveilans Terpadu Penyakit (STP) dan Sistem Informasi The challenges on the STI health information system are delay of submitting data and disperser of data storage. Therefore, on developing heallh information system wasdesigned to eliminate the data delay by creating simple access for every division on Dinas Kesehatan Kota Cirebon to get those data. The data is storage in server; therefore divisions on Dinas Kesehatan Kota Cirebon have access to entry and download the report. Information from this system is STis cases (gonorrhesyphilis, Chlamydia, and chancroid)coverage of HlV test, magnitude of HIV and syphilis at sub population at risk, and coverage of syphilis test among pregnant mother. That information is need for knowing the tendency of STis cases and input on activities' evaluation. This health information system was developed with attention to the information need in the future. Further developing can be done by adding or adapting with the information need without destroy the whole system.

Read More
T-2936
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Retno Andari Dewi; Pembimbing: Sabarinah Budi Prasetyo; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Tris Eryando, Rusli, Edi Sutardi
Abstrak:

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi empat faktor utama yang merupakan faktor penentu timhulnya masalah kesehatan, terdiri atas faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor penentu yang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya masalah kesehatan adalah faktor Iingkungan. Lingkungan yang kurang baik atau kurang sehat akan mudah menimbulkan penyakit menular. Beberapa penyakit mcnular serlng menimbulkan kematian dan kejadian luar biasa (KLB). Di Kota Cirebon) beberapa penyakit menular cenderung meningkat, antara lain diare, campak dan DBD. Angka insiden diare menunjukkan terjadi peningkatan secara tajam pada tahun 2006 (663,05 per 10.000 penduduk) dan dibanding tahun 2005 yaitu 592,40 per 10.000 ,enduduk. Peningkatan juga terjadi peda kejadian penyakit demam berdarah dengue yaitu sebesar 99,90 per 100.000 penduduk pada tahun 2005 meningkat menjadi 177,67 per 100.000 penduduk pada tahun 2006. Salah satu upaya untuk menanggulangi kejadian penyakit menular adalah dengan melkukan pemantauan terus menerus dengan melaksanakan sistem surveilans. Hasil penelitian, diperolehnya hasil penilaian perangkat lunak STP dan penelilian terhadap· pelaksanaan sistem survelans di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon, menunjukan masih lemahnya sistem informasi surveilans penyakit menular yang sedang berjalan. Untuk itu diperlukan pengembangan sistem informasi surveilans penyakit menular dongan membuat perangkat lunak baru yang sesuai dengan kondisi di Kota Cirebon. Disimpulkan, perangkat lunak STP dan sistem surveilans yang sedang berjalan ditemukan permasalahan pada setiap Ievel input. proses dan output. Adanya permasalahan pada sistem ini mengakibatkan keterlambatan dalam penyampaian sehingga informasi yang diperoleh tidak akurat dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Kebutuhan informasi yang dapat menduknung sistem informasi surveilans penyakit menular di Kota Cirebo-n merupak:an informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Disarankan partisipasi pengguna agar perangkat lunak SISPM dapat diimplementasikan, sarana dan sumber daya pendukung sudah tersedia sehingga sistem surveilans dapat dilaksanakan secara optimal. Sistem ini perlu diadakan pelatihan terlebih dahulu bagi pengguna sebelum digunakan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Puskesmas sebagai sumber data. sebaiknya dlberi umpan balik dan dipantau secara berkala untuk penggunaan perangkat lunak SISPM dan fungsi perangkat keras termasuk sarana jaringan LAN dan WAN dapat berjalan dengan baik.

Read More
T-2705
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyudi; Pembimbing: Besral; Penguji: Artha Prabawa, Sutanto Priyo Hastono, Moh. Nur Ginting, Kodasi
Abstrak:

Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Obat berdasarkan Metoda Morbiditas dilatarbelakangi adanya masalah berkaitan dengan pengelolaan obat khususnya pada tahap perencanaan obat dimana obat direncanakan hanya berdasarkan pada konsumsi obat tahun sebelumnya dan belum berdasarkan pada pola penyakit yang ada sehingga ketersediaan obat belum optimal, disatu sisi terdapat obat yang ketersediaannya sangat terbatas dan disisi lain terdapat obat yang ketersediaannya berlebihan. Disamping itu keciinya anggaran obat perlu terns ditingkatkan melalui penyediaan data kebutuhan obat yang lebih lengkap dihitung berdasarkan Metoda Konsumsi dan Metoda Morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membuat suatu sistem inforrnasi yang mampu mengolah data kasus penyakit dari LB1 menjadi informasi kebutuhan obat sehingga diharapkan bermanfaat untuk menentukan jenis, jumlah, dan biaya kebutuhan obat pada scat membuat perencanaan obat. Dan diharapkan dihasilkannya indikator penggunaan obat sehingga dapat dipantau ketaatan pelaksanaan pengobatan pada standar pengobatan yang ada. Metodologi penelitian dilakukan dengan pendekatan pengembangan sistem, yaitu pendekatan System Development Life Cycle - SDLC meliputi tahap perencanaan sister, analisis sistem, perancangan sistem, uji coba dan koreksi, dan penggunaan sistem. Pengambilan data pada tahap perencanaan sistem dilakukan dengan teknik telaah dokumen dan wawancara guna memperoleh gambaran sistem yang lama dan melakukan identifikasi masalah, peluang dan kelayakan sistem secara operasional dan teknis. Pada tahap analisis sistem dilakukan analisa secara lebih mendalam sehingga diketahui bentuk informasi yang diperlukan, siapa pengguna informasi, waktu keluarnya informasi, dan kriteria sistem informasi yang diharapkan pengguna. Pada tahap perancangan sistem dilakukan perancangan secara terperinci pengenai basis data, masukan, keluaran, alur proses atau algoritma, program aplikasi dan pemilihan konvigurasi perangkat keras yang akan menjalankan sistem. Uji cobs dan koreksi prototipe dilakukan pada laboratorium komputer FKM UI, disamping itu juga dilakukan penilaian kelebihan dan kelemahan sistem. Sebagai hasilnya program aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Obat berdasarkan Metoda Morbiditas ini diharapkan dapat dipergunakan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Beberapa simpulan dari penelitian ini antara lain bahwa Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Obat berdasarkan Metoda Morbiditas dapat diterapkan dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Pontianak dengan beberapa prakondisi yang memungkinkan sistem berjalan untuk memenuhi keseluruhan kebutuhan informasi yang diharapkan pengguna untuk perencanaan kebutuhan obat dan pemantauan penggunaan obat. Program aplikasi yang sederhana, mudah dalam penggunaan, tingkat pengarnanan data yang baik dan dapat dikembangkan sehingga pengiriman data dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan menjadi lebih mudah. Beberapa saran pada tahap lanjutan hendaknya juga dilakukan pengembangan sistem yang terkomputerisasi di Puslofar terhadap penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pelaporan mutasi obat; adanya penyempumaan pada format form LB 1 dan penyempumaan standar pengobatan sehingga mencakup keseluruhan penyakit yang ada pada LB1.


The background of drug planning information system development base on morbidity method was the problem related to drug management particularly in drug planning step, where drug was planned merely based on drug consumption in a previous year and still not based on existing disease pattern, thus drug availability was still not optimal, in one side there was very limited drug availability and in the other side drug availability was excessive, Additionally, small drug budget need to be increased through more complete data provision of drug requirement calculated based on consumption method and morbidity method. The aim of this study was to identify and build a information system that can process data of disease case of LB 1 to drug requirement information that expected useful to determine type, number and cost of drug requirement when performing drug planning. It is expected to produce drug utility indicator so that treatment implementation adherence on existing treatment standard can be monitored. The study was carried out by system development approach, System Development Life Cycle (SDLC) approach including system planning, system analysis, system design, system testing and revising, and system use steps. In system planning step, document review and interview technique were employed to collect data in order to obtain the description of old system and to identify the problem, the chance and advisability of the system operationally and technically. In system analysis step, analysis is performed more deeply so that information form needed, information user, time of information out, and information system user criteria expected can be identified. In system design step, design is performed in detail on data, input, output, process flow or algorithm, applied program and hardware configuration selection to carry out the system. Prototype testing and correction were conducted in FKM UI computer laboratory, in addition, assessment of system benefit and limitation were performed. As a result, the application of program of drug planning information system base on morbidity method is expected can be used in Pontianak Health District. Some conclusions from this study include drug planning information system development base on morbidity method can be used in Pontianak Health District with some preconditions allowing the system to be carried out to meet all information need that user expected to drug requirement planning and drug utilization monitoring. Simple and easy applicable program, high level of data safety to be developed so that data transferring from health centre to health district is much easier. Some advises for the next step that it is needed to perform computerized system development on drug receiving, maintenance, distribution and drug mutation reporting in Puslofar; it is expected the finishing on LB 1 format and treatment standard, thus cover all of disease LB 1.

Read More
T-2493
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pujianingsih; Pembimbing: Meiwita P. Budiharsana; Penguji: Tris Eryando, Ahmad Syafiq, Dodo Suhendar, Edi Sutardi
Abstrak:

Bencana selalu memberikan arti merugikan. Bencana adalah suaru pcristiwa yang terjadi sccam mendadak atau tidak terencana atau secara pcrlahan tetapi bcrlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau kerusakan ekosistem. Bencana seringkali menimbulkan korban masal dalam jmnlah yang relatif banyak dan perlu mendapatkan pertolongan keschatan segera dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari. Secara geografis wilayah Kabupaten Bandung terletak pada wilayah yang rawan terhadap bcncana banjir. Banjir yang tejadi setiap tahunnya berpotensi memicu te1jadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular karena terganggunya layanan kesehatan masyarakat dasar dan memburuknya semua kondisi kehidupan. Frekucnsi banjir pada tahun 2004 8 kali dengan jumlah korban scbanyak 1.542 orang, tahun 2005 I0 kali dengan jumlah korban sebanyak 1.231 orang dan 2 orang diantaranya meninggal dunia. Tahun 2006 telah terjadi 3 kali bencana banjir dengan jumlah korban scbanyak 5.429 orang. Dan disertai dengan peningkatan kasus Penyakit Diarc, ISPA dan Dermatitis. Penanggulangan banjir dilakukan dengan pembcrian bantuan untuk mencegah teljadinya krisis kesehatan dengan dasar hasil pendataan yang dilakukan segera setelah informasi awal diterima mcnggunakan metode Rapid Health Assessment (RH/1), operasional mctode ini belum berjaian optimum dan output yang dihasilkan sebatas laporan kejadian banjir dan KLB penyakit. Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan metode Decision Support Syszems (DSS), yaitu perencanaan, analisis sistem, perancangan sistem, uji coba protozype dan implementasi sistem, dengan memadukan konsep Data Base Management Sysrem dan aplikasi program Visual Basic menjadi kekuatan dalam Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Banjir (SI BANJIR). Hasil analisis sistem dapat mengidentifikasi bcsamya masaiah kesehatan yang ditimbulkan, kebutuhan untuk mengatasi masalah krisis kesehatan dan kemampuan merespon untuk penangulangan kxisis kesehatan akibat banjir. SI BANJIR didesain untuk kemudahan input data dan otomasi proses pengolahannya menj adi informasi. Output yang dihasilkan berupa peta ranggap bencana, laporan sumary kejadian bencana, tabulasi kebutuhan dan kemampuan mercspon, gmfik perkembangan korban, kerusakan sarana kesehatan lingkungan, pengungsi dan kasus penyakit. Aplikasi Sl BANJIR ini dapat menjadi alat manajcmen dalam program penanggulangan banjir, menguatkan kemampuan pada kegiatan perencanaan dan surveilans. Output yang dihasilkan dapat diiadikan informasi untuk masukan pada pengambil keputusan dalam program penamggulangan krisis kcschatan akibat banjir. SI BANJIR ini diharapkan dapat dijadikan alat bagi pengelola program dan dimungkinkan dapat dikembangkan di tempat rawan bencana lainnya.

Read More
T-2642
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isman; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Artha Prabawa, Besral, Rustian, Yudi Hartati
Abstrak:

Pengdolaan obat tingkat kabupaien/kota bertujuan agar tersedianya obat dengan mum yang baic, terselzar secara merata dengan jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan pelaynnan kesehatan dasar bagi masyarakax yang membutuhkan di unit pclayanan kesehatzm. Untuk menmpai tujuan tersebnt diperlukan dukungan manajemen, pendanaan dan sistem intformasi pengelolaan obat Serta snmber daya manusia. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabnpateu Sawahlunto/Sijunjung adalah belum optimalnya pengelolaan obat hal ini terlihat dari banyaknya obat yang kudaluarsa, ketersediaan obat belum sesuai kebutuhan karena perencanaan kebutuhan obat belum baik, dan sistem masih manual, untuk itu diadakan penelitian Pengembangan Sistcm Infonnasi Manajemen Pcngelolaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Tahun 2007. Metodologi yang digunakan adalah berdasarkan sG:lus hidup pengembangan sistem yang tcrdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancaugan dan pelaksanaan. Untuk tahap pelaksanaan hanya sampai pada kegiatan dokumentasi sistem. Pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium menggunakan data obat di Gudang Farmasi. Pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dan observasi dokumen. Unit keuja yang menjadi obyek penelitian adalah Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung. Dalam penelitian ini telah dihasilkan prolotipe SIMPOP Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung yang dihaxapkan dapat membantu manajemen Program Obat dan Perbeknlan Kesehatan di Kahupaten, untnk meningkatkan kinelja pengelolaan obat dan mznyediakan pelaporan kc tingkat yang lebih tinggi. Kelebihan sistem yang bam adalah terscdianya sistem peringatan dini terhadap obnt yang akan kadaluarsa pada enam bulan yang akan datang secara otomatis, sehingga dengan cepat dapat dilakukan tindakan untuk antisipasinya. Kondisi yang dibutuhkan dalam implcrnentasi sistem dilapangan adalah diperlukan komitmen dari Pimpinan Dinaa Kesehatan terutama dalam hal penanggung jawab program , kebijakan pendukung siatem, atumn dan pembagian tugas yang jelas serta dukungan dana, sehingga dapat menunjang terlaksananya program dengan baik.


Drugs management at district/city level is aimed to obtain the availability of good quality drugs, equally distributed with suitable type and quantity to meet the need of primary health care. In order to achieve those objectives, the management support is required as well as financing, drugs management information system, and hrmran resources- The problem that existed on implementing the drugs management in the Health Office of Sawahlunto/Sntmjrmg District was not managed optimally yet. It was revealed liom the large amount of existing expired drugs, inappropriateness between the available drugs and need because of the need assessment of drugs was not conducted well and the system that adopted was still manual. Because of those reasons, the study of management information system development lbr drugs in the Health Oliice of Sawahlunto/Sijunjung in 2007 was conducted. The methodology that used was based on life cycle of development Qstem consisted of planning, analysis, design, and implementing stage. For the implementation stage was only conducted on system documentation System trial was conducted in the laboratory using data of drugs from the Pharmacy Warehouse. Information and data collection was conducted through interview and docrnnent observation The object of study was Pharmacy Warehouse in the Health Odice of Sawahlunto/Siiunjrmg District. The study resulted in the prototype of SIMPOP of the Health Oflice of Sawahlunto/Sntmjrmg District. It was highly expected that could help the drugs and health logistics program management to augment the performance of drugs management and to supply the accurate reporting for the higher institution level. The advantage of this new system was the availability of early waming system automatically for drugs that would be expired in the next six months, so there could be immediately conducted some efforts to anticipate. It was highly required the commitment from the head of the Health Oiiice in implementing the system specially about program manager, policy for system support, procedures, and clearly job description, and financing so that the program could nm well.

Read More
T-2708
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hamdani; Pembimbing: Besral, Artha Prabawa; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Harijanti Sri Oetami, Sumarti
Abstrak:

Berdasarkan data SUSENAS 2004 diperoleh data bahwa pemanfaatan fasilitas kesehaman dalam rangka Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang diselenggarakan oleh pihak di luar pcmerintah (rumah sakit swasta, praktik dokter, poliklinik, prakzik pemugas kesehatan) sangat tinggi yaitu mencapai 5l,08%, hal ini menunjukkan bahwa besamya peranan sarana pelayanan kesehatan yang diselanggarakan oleh swasta. Keadaan tersebut tidak _iauh berbeda dengan keadaan di Kabupatcn Bekasi, hal ini dikarenakan sarana pelayanan kesehatan swasta yang sangat lmnyak di Kabupaten Bekasi dimana wilayahnya yang berbatasan langsung dengan ibukota DKI Jakarta dan laju pertmnbuhan yang cukup tinggi yang disebabkan urbanisasi. Hal tersebut memicu pesatnya perkembangan sarana pelayanan kesehatan swasta yang melakukan perizinan, narnun belum semua sarana pelayanan kesehatan swasta melakukan dan mengetahui tentang perizinan di Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu periu adanya sistem informasi pcrizinan penyclenggaraan sarana pelayanan kesehatan swasta yang berbasis web, sehingga pihak terkait dengan perizinan dapat mengakses informasi dan melakukan perizinan dengan lebih cepat. Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan metode System Development LM; Cycle, yaitu planning ana&sis system, design, implementation, maintencmce dan evaluation system dengan memadukan konsep Data Base Management System dan data website sehingga menjadi kekuatan dalam Sistcm Informasi Perizinan Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta (SIP-PSPKS). SIP-PSPKS di desain untuk kemudahan input data dan otomasi proses pengolaharmya menjadi informasi. Output yang dihasilkan bempa laporan data sarana pelayanan kesehatan swasta berizin, tabulasi indikator perizinan, dan informasi perizinan herbasis web yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan dalam meningkatkan persentase sarana pelayanan kcsehatan swasta berizin dan dapat melihat penyebaran Iokasi sarana pelayanan kesehatan swasta. Prototype aplikasi SIP-PSPKS dan Website informasi perizinan telah terbangun dan dapat diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupatcn Bekasi karcna menggunakan teknologi yang sederha.na dengan spcsiiikasi sistem yang rendah dan ditunjang dcngan akan adanya jaringan LAN.


Pursuant to SUSENAS 2004 obtained by data that health facility exploiting in order to Individual Health Effort (UKP) which is carried out of outside government (private sector hospital, practical doctor, polyclinic, practical health officer) very high that is reaching 5l,08%, this matter indicate that the level of health service facility which carried out by private sector. The situation do not far differ from situation in Bekasi District, it because so many private health service facilities in Bekasi District where its region which abut on direct capital of DKI Jakarta and high enough growth rate caused by urbanization. The mentioned trigger its fast is growth of private health service facilities conducting permit, but not yet all private health service facilities conduct and know about permit in Bekasi District. Therefore need thc existence of permit infomation system of private health service facilities based on web, so that related parties with permit can access information and conduct permit faster. System development conducted by pursuant to System Development Life Cycle method, that is planning analysis system, design, implementation, maintenance and evaluation system with combine concept of Data Base of Management System and website data so that become strength in permit infomation system of private health service facilities ( SIP-PSPKS). SIP-PSPKS designed for amenity of data input and automation process its processing become information. Output yielded by in the form of data report of private health service facilities have pennitted, tabulation of permit indicator, and information of pemiit base on web able to be used for decision making in determining policy in improving percentage of private health service facilities have pcmiit and can see spreading of location of private health service facilities, The prototype of SIP-PSPKS application and Website of permit information have been developed and applicable in Bckasi District Health Service because using modestly technology by the low system specification and it has supported by developed of Local Area Network (LAN).

Read More
T-2578
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evi Darni; Pembimbing: Besral; Penguji: Tris Eryanddo, R. Sutiwan, Lukas C Hermawan, Didik Supriyono
Abstrak:

Pengembangan Sistem Informasi PWS-KIA herbasis SIG ini adalah dihasilkannya Prototipe aplikasi Program KIA Puskesmas untuk Dlnas Kesehatan Kabupaten. Selaln itu dapat pula dilakukan pemetaan untuk melihat cakupan indikator KIA dan melihat wilayah prioritas herdasatkan cakupan indikator KIA, rasio tenaga Bidan terhadap desa binaan, jarak tempuh kecamatan ke ibu kota kabupaten dan persentase desa rawan per keeamatan. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan sistem yang terdiri dari analisis sistem yang dimulai dengan: menetapkan manalah sistem informasi yang ada, informasi peluang pengembangan, indikator dan data yang dibutuhkan. Kemudian membuat perancangan sistem yaitu membuat format input dan output. Selanjutnya dilakukan analisis dengan pemetaan. Diharapkan dengan tersusunnya prototipe PWS-KIA ini, dapat diterapkan dl Dinas Kesehatan dalam mempermudah pelaksanaan Evaluasi Program KIA.


Information system development of PWS-KlA with Geographic Information System (GIS) based produced prototype application KIA program in Public Health Centre for Public Health Office. The prototype can be conducted mapping to see coverage indicator and see priority region with indicator coverage based, personnel ratio of midwife fur building village. traveled distance from district to capital city sub-province and less village percentage by district. The methodology used is system approach that consist of system analysis started with: specify existing information system problem, information of development opportunity, indicator and data required. Then make system design that make input furmat and output. Furthermore is made analysis with mapping. The prototype result has been gotten information about the first priority Public Health Centre for intervention is Public Health Centre- with low coverage indicator KIA. personnel ratio of midwife for building village, less village percentage and traveled distance from district to capital city sub province that far is West Woyla Public Healt Center, East Woyla Public Health Center, Sungai Mas Public Health Center and Meutulang Public Health Center. Expectation from PWS-KIA prototype can help Public Health Office for monitoring and

Read More
T-2998
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Priyono; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Budi Kadarusman
Abstrak: Program pengendalian TB Nasional telah memiliki sistem pencatatan dan pelaporan baku, meskipun menghadapi permasalahan seperti ketepatan waktu pelaporan, kelengkapan data, akurasi data serta kemampuan untuk memilah berdasarkan jenis fasilitas pelayanan kesehatan dimana sistem tersebut adalah dasar dalam pengembangan sistem informasi TB. Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu dikembangkan untuk mempercepat proses pengumpulan data di tingkat provinsi dan nasional. Mengingat SITT masih dalam tahap pengembangan sehingga dalam implementasinya perlu diadakan analisis, dengan harapan adanya SITT dan kegiatan lain dalam hal manajemen dan analisis data, akan terjadi peningkatan dalam manajemen informasi TB berbasis bukti yang pada akhimya memberikan dampak positif terhadap program pengendalian TB di Indonesia.
 
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan untuk menganalisis implementasi SITT.di Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Dimana dalam pelaksanaannya masih dalam tahap adaptasi, sehingga diperlukan perbaikan seperti pelatihan untuk petugas fasilitas pelayanan kesehatan, adanya keterlibatan pelaksanaan pemanfaatan SITT oleh Rumah sakit dan klinik swasta serta laporan sebagai output sistem ini masih belum maksimal, sesuai dengan fasilitas yang disediakan oleh SITT, karena data yang dimasukkan hams melibatkan data dari program lain seperti Program Pengendalian HIVAIDS.
 

National TB control programs have had a raw recording and reporting system, even in the face of problems such as the timeliness of reporting, data completeness, accuracy and the ability to sort by type of health care facility where the system is the basis for the development of TB information system . Integrated Tuberculosis Information System was developed to speed up the process of data collection at the provincial and national level .Given SITT still in the development stage so that its implementation needs to be conducted an analysis, in the hopes of SITT and other activities in terms of data management and analysis, will be an increase in the evidence -based information management TB, which in tum have a positive impact on TB control programs in Indonesia.
 
This research is a descriptive qualitative approach carried out to analyze the implementation of SITT in Kota Tangerang Health Department. Which in practice is still in the stage adaptation, so that the necessary improvements such as training for the health care facility, the involvement of the implementation of SITT use by hospitals and private clinics as well as the output reports the system is still not maximized, in accordance with the facilities provided by SITT, because the data entered must involve data from other programs such as HIV - AIDS Control Programme.
Read More
S-8596
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emmilya Rosa; Pembimbing: AFarida Tri Mutiarawati gustina; Penguji: Tris Eryando, Martya Rahmaniati Makful, Welly Refnealdi, Murni Kusumawati
T-2654
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pristya Trianggi Juwita; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Poppy Yuniar, Imelda Wijaya
Abstrak: Latar Belakang: Sistem informasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan telah diganti dengan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) berbasis jaringan internet yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sejak Bulan Februari tahun 2015. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan SIPO di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan analisis PIECE (performance, information, control, efficiency,service). Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian pelaksanaan dan pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) di Dinas Kesehatan Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Hasil: Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIPO sudah akurat dan tepat waktu, aplikasi SIPO mudah digunakan dan meringankan beban kerja. Simpulan & saran: Faktor yang mendukung dilaksanakannya SIPO adalah tersedianya sarana yang menunjang. Saran: Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut tentang sarana, jumlah petugas obat dan beban kerja petugas dalam melaksanakan SIPO. Kata kunci: SIPO, analisis PIECES Background: drug management information system in the Department of Health has been replaced by a new system which Medication Management Information System (SIPO) -based Internet network developed by the Depok City Health Department since February 2015. The evaluation was conducted to determine how the use of SIPO in health centers and Health Department with the analysis PIECE (performance, information, control, efficiency, service). The purpose of this study was to assess the implementation and utilization of Drug Management Information System (SIPO) in Depok Health Department. Methods: This study used qualitative methods to interview. Results: The information generated by the SIPO application is accurate and timely, SIPO application is easy to use and help out the workload. Conclusions and suggestions: Factors that support the implementation of the SIPO is the availability of means of support. Suggestion: Necessary to evaluate the facilities and human resources in the implementation of the SIPO. Keywords: SIPO, analysis PIECES
Read More
S-8681
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive