Ditemukan 29035 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Latar belakang : Infertilitas masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, hal ini terkait dengan kompleksnya masalah dan akibat yang ditimbulkan pada pasutri yang mengalami infertilitas. Pada saat ini berbagai teknologi dikembangkan untuk pengobatan infertilitas, dimana salah satunya adalah fertilisasi in vitro. Mahalnya biaya dan resiko keberhasilan yang rendah serta terbatasnya data epidemiologi tentang keberhasilan fertilisasi in vitro di Indonesia membuat hal ini menarik untuk diteliti. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan (riwayat kehami1an sebelumnya, lamanya infertil, lamanya perkawinan, usia isteri, cadangan sel telur, obesitas, riwayat endometriosis, kebiasaan merokok pada isteri, infertilitas suami dan teknik ICSI) kehamilan pasangan infertilitas yang melakukan fertilisasi in vitro di klinik Yasmin, RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2006-2008. Desain Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif, dengan jumlah sampel sebanyak 129 pasangan yang melakukan fertilisasi in vitro tahun 2006-2008 di klinik Yasmin, RSUPN Cipto Mangunkusumo. Dalam melakukan analisa data digunakan metode analisis kesintasan. Hasil dan Diskusi : Angka Keberhasilan fertilisasi in vitro pada pasangan infertilitas yang mengikuti program fertilisasi in vitro di Klinik Yasmin RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2006-2007 adalah sebesar 25,58% dengan angka insidens 6/1000 fertilisasi in vitro. Keseluruhan probabilitas keberhasilan pasangan infertilitas yang mengikuti program fertilisasi in vitro di kIinik Yasmin RSUPN Cipto Mangunkusumo adalab 16,99% (42 hari), 41,32% (56 hari), 74,78% (91 hari) dan 87,39% (127 hari) dengan median survival pada hari ke 66. Pada analisa multivariat dengan menggunakan stratified cox model didapatkan adanya riwayat kehamilan sebelumnya secara bermakna memiliki resiko keberhasilan kehamilan lebih tinggi sebesar 2,13 kaH dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat kehamilan sebelumnya (HR- 2.13 CI 1-4,5). Kesimpulan dan saran: Masih rendahnya keberhasilan fertilisasi in vitro di klinik Yasmin, RSUPN Cipto Mangunkusumo. Faktor yang berpengaruh pada keberhasilan fertilisasi in vitro adalah adanya riwayat kehamilan sebelumnya. Dengan kata lain infertilitas sekunder memiliki keberhasilan kehamilan lebih baik daripada infertilitas primer. Keseluruhan probabilitas keberhasilan pasangan infertilitas yang mengikuti program fertilisasi in vitro di klinik Yasmin RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2006-2008 adalah 16,99% (42 hari), 74,78% (91 hari) dan 87,39% (127 hari) dengan median survival pada hari ke 66. Untuk semakin meningkatkan angka keberhasilan fertilisasi in vitro perIu adanya perbaikan kualitas pengobatan fertilisasi in vitro melalui standarisasi rekam medis, peningkatan kemampuan SDM, peralatan, teknik dan standard penatalaksanaan.
Background: The infertility is still public health problem since the impact of infertility involve many factors and more complex. Currently new technology are developed to treat the infertility problem including in vitro fertilization. However, high cost with low success rate and limited evidenced in epidemiology study on the in vitro fertilization treatment is interesting to be discussed further. ObJective: This study was undertaken to assess the influence factors (specifically on age, history of previous pregnancy, duration of infertile, duration of marriage, obesity, endometriosis, smoking, male infertility, ovarian reserved, ICSI technique) from infertile couples who underwent in vitro fertilization treatment in Yasmin clinic, Cipto Mangunlrusumo Hospital in 2006-2008. Design: Retrospective cohort was performed in this study. Clinical pregnancy after IVF treatment were assessed and 129 eligible infertile couples were followed retrospectively. Survival analysis was perfonned to estimate the cumulative probability of pregnancy. Stratified cox regression was used for assessing the effects of factors influencing the pregnancy rate. Result : During 2006-2008 the pregnancy rate was 25.58% with the incidence rate 6/1000 in vitro fertilization. Probability survival of on going pregnancy infertile couples undergoing IVF was 16.99% (day 42), 41.32% (day 56), 74.78% (day 91) dan 87.39% (day 127) with median survival was on day 66. Infertile couples with history of previous pregnancy had a significantly higher on survival ongoing pregnancy rate than infertile couples with no previous pregnancy with multivariate Hazard ratio ( HR) of 2.13 (HR=2.13 CI 1.00-4.5). Conclusion: The clinical pregnancy rate during 2006-2008 found in Yasmin Clinic, Cipto Mangunkusumo Hospital still low. The most influenced factors on survival clinical pregnancy is infertile couples with history of previous pregnancy. It is necessary to improve the in vitro fertilization treatment in order to achieve higher probability of ongoing pregnancy rate by improvement of human capacity, techniques required, improvement in medical records, equipments and standard of operating procedures.
Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia maka populasi usia Ianjut pun semakin bertambah. Menjalani masa tua dengan bahagia dan sejahtera merupakan dambaan semua orang. Keadaan ini hanya dapat dicapai bila merasa sehat secara fisik, mental (jiwa) dan sosial. Berkaitan dengan kesehatan jiwa ini salah satunya adalah penyakit dcpresi. Depresi mcrupakan pcnyakit gangguanjiwa dengan prevalensi terbesar pada usia lanjut dan dan diperkirakan sampai 40% tidak terdiagnosa padahal dengan diagnosa awal dan terapi segera dapat menaikkan kualilas hidup, status fungsional dan mencegah kematian dini pada usia lanjut. Untuk mengctahui apa pcnycbabnya maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mcngctahui faktor-faktor risiko yang bcrhubungan dcngan dcprcsi pada usia lanjut di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Metodologi pada penelitian ini merupakan disain kasus kontrol dengan menggunakan data sekunder melalui penelusuran rekam medik pasien gcriatri di poli geriatri rumah sakil Cipro Mangunkusumo pada tahun 2006 - tahun 2008. Populasi penelilian adalah seluruh pasien usia lanjut di poli geriatri rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sampel adalah pasien usia Ianjur di poli geriatri RSUPN-CM yang menderila diagnosa depresinya dan telah ditegakkan diagnosanya oleh departemen psikiatri RSUPN-CM scbagai kasus dan kontrol adalah pasien usia Ianjut di poli geriatri RSUPN-CM yang tidak depresi. Jumlah sampel dalam penelitian ini 105 kasus dan 2I0 kontrol. Entri data, pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian depresi pada usia lanjum adalah kcmandirian (OR = 2,008. 95% Cl I,239 - 3253) dan dukungan sosial (OR = l_724_ 95% C`| 1.065 - 2.79l). Variabel kemandirian merupakan variabel yang lebih kuat pengaruhnya terhadap kejadian depresi dibandingkan variabel dukungan sosial. Variabel yang tidak berhubungan dengan kqiadian depresi pada usia lanjut adalah usia, jcnis kclamin. status perkawinan, tingkat pendidikan, obat resep dokter yang diminum rutin, kegiatan keagamaan, keadaan ekonomi dan riwayar pekerjaan. Dari temuan pada penelitian ini disarankan untuk mcningkatkan pembinaan dan pcrhatian lerhadap kcbutuhan usia Ianjul agar usia Ianjut hidup mandiri, produktif dan tetap berperan aktif dalam kehidupan serta diperlukan penelitian kasus kontrol lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
With growing of a spark of life age in indonesia hence old age population even also progressively increase. Experiencing a period to old happyly and securc and prosperous is everybody hungering. This situations only can reach by if feeling lit by lisik. bouncing (social and mental). Relating to health of this head one of them is disease of depresi. Depresi is disease of head trouble with biggest prevalensi at old age and estimated until 40% do not diagnosa though with diagnosa early and therapy immediately can boost up the quality of lil' e, functional status and prevent death early at old age. To know what the cause of hence conducted by this research with aim to to know risk factors related to depresi at old age in region of Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and ol' Bekasi). Methodologies this research is to bc designed by case control by using data of sekunder through of patient sis record of geriatri in hospital geriatri poli of Cipto Mangunkusumo in the year 2006 - year 2008. Research population is entire old age patient in hospital geriatri poli of`Cipto Mangunkusumo. Sampel is old age patient in RSUPN-CM geriatri poli which suffering the diagnosa of him and have been upheld the by him of by psychiatry department of RSUPN-CM as control and case is old age patient in RSUPN-CM geriatri poli which do not depresi. Amount oi" sampel in this researchs t05 ease and 2I0 control. Data Entri, data analysis and processing use SPSS version I3.0. Research result indicatc that variable rclatcd to occurcncc of depresi at old age is independence ( OR = $2,008. 95% CI l,239 - 3,253) and social support ( OR = l.724. 95% Cl l.065 - 2,79l). independence variable is stronger variable ofinfluence of to occurcncc ofdepresi compared to social support variable. Variable which do not relate to occurence of depresi at old age is age, gender, marriage status. education level. drinkcd by doctor recipe drug is routine, religious activity. situation ofwork history and economics. Of finding at this research is suggested to improve attcntion and construction to requirement of old agc so that self-supponing life old age. ad for and remain to share active in life is and also needed by research of case control continuation by using larger ones sampel.
Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia ada sekitar 10 jula kasus bam kanker dengan lebih dan 6 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan dua dekade yang sebeiumnya, dimana dilaporkan 6 juta kasus kanker baru dengan jumlah kematian 4 juta orang (WHO, 2002). Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah kasus dan kematian karena kanker juga meningkat, dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke 9 dari 10 penyebab kematian utama yang ada dan pada hasil SKRT 2002 dilaporkan kanker menempati urutan ke 5 sebagai penyebab kematian (Depkes. 2002). Tujuan: Penelitian ini bermjuan untuk mengetahui faktor~faktor yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien ravwxt inap kanker payudara di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang meninggal pada tahun 1999 sampai dengan 2005 Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi kasus kontrol dengan jmnlah sampel keselumhan 201, jumlah sampel kasus 67 dan kontroi 134 (perbandingan I:2). Kasus adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang meninggal dari tahun 1999- 2005 dan kontrol adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang tidak meninggal dari tahun 1999-2004. Variabel penelitian adalah faktor prognosis tumor yang terdiri dari stadium, ukuran tumor, residiIQ metastase, faktor kelengkapan terapi, faktor prognosis penderita yang terdiri dari usia, jenis pembayaran dan jenis pekerjaan. Hasil: Pekerjaan pasien kanker payudara berhubungan bermakna secara statistisk OR 3,52 (95%CI 1,66-7,42). Faktor tumor stadium (OR=ll,98 95%CI:4,64-30,91) dan metastase (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara Kelengkapan pengobatan (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara. Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disarankan bagi wanita yang mempunyai resiko untuk mengalami kanker payudara agar melakukan perneriksaan dini dan bagi penderita kanker payudara untuk melakukan pengobatan selengkap mungkin. Penyuluhan tentang faktor resiko kanker payudara, pengobatan yang akan dilakukan, waktu yang diperlukan untuk pengobatan kanker payudara merupakan salah satu cara mengurangi resiko untuk terjadinya kematian pasien kanker payudara.
Background: WHO (2002) state that in the world there are I0 million cancer new cases and more than 6 million death every years. This incidence was increased than two decade before where was reported 6 million cancer new cases and death 4 million people. ln Indonesia cancer cases and death caused cancer increase. Based of health household survey (SKRT) 1992, cancer is caused death at 9"' from 10 primary caused death and at health household survey (SKRT) 2002 reported that cancer is at 5°? caused death (Dcpkes. 2002). The objective: The objective of this research to know the related factors to breast cancer patient death at Dr Cipto Mangunkustuno Hospital Jakarta years] 999-2005 Method: The design of this research is case control design with 20| total samples that consist of 67 cases and 134 controls (l:2). Cases is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999~2005 that were death. And control is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999-2005 that were life. The variable of this research are patient factors consist of age, kind of payment, and job. Tumor factors are stage, the size, residual, metastasis and completing therapy factor. Result: The job of breast cancer patient related to death significant statistically, OR 3,52 (95%Cl 1,66-7,-42). Tumor factors are stage (OR=l 1,98 95%Cl:4,64»30,9l) and metastasis (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) related to death of breast cancer patient The completely therapy (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) related to death of breast cancer patient. Conclusion: In this research the job status, tumor stage, metastasis and completly therapy related to breast cancer patient death. Women with risk factors to breast cancer that is suggested to early examination and to breast cancer patient suggested to completely therapy. The campaign of risk factors breast cancer, the therapy procedure and time for therapy are some ways to decrease breast cancer patient death.
Transition of epidemiology has made a non-communicable diseases becoming the new health problems in the world. Cervical cancer is one of the problems. Globocan study in 2008 have shown that cervical cancer is the second most common cancer that leading causes more than 80% of deaths in women living in developing countries. In Indonesia there are 15.000 new cases of cervical cancer reported each year.
Introduction, Glaucoma is the second largest cause of blindness in Indonesia. Blindness caused by glaucoma is irreversible and most of the patients are unaware of the symptoms. The proportion of blindness in new glaucoma patients at RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) in that period was high, so that, the factors related to the blindness need to be explored.
One of the microangiopathic complications and the most important cause of death in people with diabetes is Diabetic Nephropathy. The purpose of this study was to describe the incidence of renal disorders in patients with diabetes and the factors that influence the event at the RSCM in 2012. The study was conducted in patients with DM were treated well in the outpatient (Poly DM) and hospitalizations using cross-sectional design. The research sample consisted of 255 patients who elected seara DM random sampling. The results showed that as many as 34.9% of the sample had Kidney Disorders. Results of chi-square analysis showed that there is a relationship between sex and the incidence of long- suffering DM Kidney Disorders.
