Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38706 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Herda Andryani Lidya; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Ratna Djuwita, M. Sugeng Hidayat
S-5713
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aziza Auilia Irfa; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono; Penguji: Yovsyah, Woro Riyadina
S-6785
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Destiana Widyaningrum; Pembimbing: Helda; Penguji: Asri C. Adisasmita, Anies Irawati
S-7475
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elmi Nuryati; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Djarot Darsono
Abstrak:

Berdasarkan data WHO (1996), dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% mendapat pengobatan, 12,5% diobati dengan baik. Penelitian ini bertujuan diketahuinya pengaruh status pekerjaan wanita menikah dengan kejadian Hipertensi tak terkendali di Provinsi Lampung. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional, untuk melihat hubungan  variabel independen dengan variabel dependen  digunakan uji regresi logistik  populasi   semua wanita menikah di Provinsi Lampung,  sampel 5353 responden  berasal dari data Riskesdas tahun 2007. Prevalensi Hipertensi pada wanita menikah di Provinsi Lampung  lebih tinggi (40,73%) dari prevalensi hipertensi menurut Depkes (31,7%). Status pekerjaan tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi, POR 1,09 (95% CI 0.93-1.27). Variabel perancu yang berhubungan kuat adalah variabel umur pada kelompok postmenopause  POR 7,11 (95% CI  5.70-8.86)  dan  kelompok premenopause POR 2,73 (95% CI 2.36-3.16) serta IMT  POR 2,50 (95%  CI  2.15-2.91). Kata Kunci: Hipertensi, status pekerjaan, wanita menikah.


Based on WHO data (1996), 50% of patients with hypertension are known 25% who received treatment, 12.5% were treated with either. The aim of this study is to know about the influence of employment status of married women with hypertension uncontrol incidence in Lampung province. This study uses crossectional design to looking for the most effect between the independent variables and the dependent variable; using logistic regression test. Population of all married women in Lampung province; about 5353 samples derived from Riskesdas data in 2007. Hypertension in women married in Lampung province was higher (40.73%) than prevalence of hypertension according to the Ministry of Health (31.7%). Employment status did not statistically significantly affect POR 1,09 (95% CI 0.93-1.27). The most influential variable is the age postmenopause POR 7,11 (95% CI  5.70-8.86), premenopause POR 2,73 (95% CI 2.36-3.16) and IMT  POR 2,50 (95%  CI  2.15-2.91). Keywords: Hypertension, employment status, married women.

Read More
T-3657
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dede Anwar Musadad; Promotor: Nuning MK. Masjkuri; Ko-Promotor: Mondastri Korib Sudaryo, Nurhayati Prihartono; Penguji: Tri Budi W. Rahardjo, Agus Suwandono, Syahrizal Syarif, Soetiarto Soetiarto, Farida
D-303
Depok : FKM-UI, 2014
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rudini; Pembimbing: Helda; Penguji: Asri C. Adisasmita, Felly Philipus Senewe, Yurista Permanasari
Abstrak:
Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya stunting adalah kehamilan usia remaja. Angka prevalensi stunting di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih diangka 18,6% di tahun 2021, padahal targetnya harus dibawah 10,38% di tahun 2024. Disamping itu, data terkait pernikahan usia remaja terus meningkat dari tahun ke tahun yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga mencapai 18,76% pada tahun 2020 sehingga menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi urutan pertama dari 34 provinsi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kontribusi kehamilan usia remaja dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2021. Peneliti menggunakan desain studi cross sectional dimana data yang digunakan merupakan total sampling dari SSGI Tahun 2021 wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 2.969 responden. Analisis data dengan regresi logistik menggunakan sofware STATA 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting dapat diturunkan sebesar 3,4% jika kehamilan usia remaja dapat dikendalikan, dimana risiko kehamilan usia remaja untuk terjadi stunting pada anak usia 0-59 tahun sebesar 1,25 kali (95% CI: 0,70 – 2,23) setelah dikontrol oleh variabel ASI Ekslusif dan variabel BBLR. Adanya kontribusi dan pengaruh kehamilan usia remaja terhadap kejadian stunting mengharuskan adanya intervensi dalam pengendalian pernikahan usia dini dengan melibatkan sektor kesehatan, pendidikan, agama, dan adat.

One of the factors that can cause stunting is teenage pregnancy. The stunting prevalence rate in the Bangka Belitung Islands Province is still at 18.6% in 2021, even though the national target must be below 10.38% in 2024. In addition, data related to teenage marriage continues to increase from year to year in the Province Bangka Belitung Islands reached 18.76% in 2020, placing the Bangka Belitung Islands Province in first place out of 34 provinces in Indonesia. The purpose of this study was to see the contribution of teenage pregnancy to the incidence of stunting in children aged 0-59 months in the Bangka Belitung Islands Province in 2021. The researchers used a crosssectional study design where the data used was total sampling from SSGI in 2021 in the Bangka Islands Province. Belitung as many as 2,969 respondents. Data analysis using logistic regression using STATA 13 software. The results showed that the prevalence of stunting could be reduced by 3.4% if teenage pregnancies could be controlled, where the risk of teenage pregnancies for stunting in children aged 0-59 years was 1.25 times (95% CI: 0.70 – 2.23) after being controlled by exclusive breastfeeding and LBW variables. The contribution and influence of teenage gestational age on the incidence of stunting requires intervention in controlling early marriage by involving the health, education, religion, and customary sectors.
Read More
T-6782
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syahwa Elae Azzahra; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Trisari Anggondowati, Dewi Kristanti
Abstrak:
Stroke menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Menurut riskesdas 2018 bahwa prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,09%. Provinsi Bangka Belitung menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi stroke yang melebihi angka nasional dan urutan ketujuh tertinggi dari hasil Riskesdas pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kondisi kesehatan dan perilaku terhadap kejadian stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Bangka Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat. Sumber data yang digunakan dari Riskesdas 2018. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,6%. Uji statistik yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stroke antara lain diabetes melitus (PR = 6.11; 95% CI = 3.65-10,22), hipertensi (PR = 9,09; 95%CI = 5,91-13,98), obesitas (PR = 2,12; 95%CI = 1,38-3,25), dan aktivitas fisik (PR = 3,44; 95%CI = 2,25-5,26). Menerapkan perilaku hidup sehat dan cek rutin kesehatan terutama yang memilki risiko seperti diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas. Kata kunci: Stroke, kondisi kesehatan, perilaku, Bangka Belitung, Riskesdas 2018

Stroke is a health problem in the world including in Indonesia. According to Riskesdas 2018, the prevalence of stroke in Indonesia based on a doctor's diagnosis is 1,09%. Bangka Belitung Province is one of the provinces with a prevalence of stroke that exceeds the national rate and ranks seventh highest from the results of Riskesdas 2018. This study aims to determine the relationship between health conditions and behavioral factors with stroke in populations aged ≥ 15 years in Bangka Belitung Province. The method used in this study was a cross-sectional study design with univariate and bivariate analysis. The data in this study are secondary data from Riskesdas 2018. The results showed that the prevalence of stroke in populations aged ≥ 15 years in Bangka Belitung Province was 1.6%. Statistical tests that have a significant relationship with stroke include diabetes mellitus (PR = 6.11; 95% CI = 3.65-10,22), hypertension (PR = 9,09; 95%CI = 5,91-13,98), obesity (PR = 2,12; 95%CI = 1,38-3,25), and physical activity (PR = 3,44; 95%CI = 2,25-5,26). Healthy lifestyle behaviors and regular health checks, especially for those who have risks such as diabetes mellitus, hypertension, and obesity. Keywords: Stroke, health condition, behavior, Bangka Belitung, Riskesdas 2018
Read More
S-11234
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Savitri; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Ratna Djuwita, Nurhasnah Husin, Irma Riani
Abstrak: Tesis ini membahas faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap tepat waktu pada anak usia 12 bulan di 16 Kabupaten Propinsi NTT Tahun 2007. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian ada hubungan yang bermakna antara kualitas pemeriksaan kehamilan (K4) terhadap status imunisasi dasar anak, dengan nilai OR 3,29 (95% CI 1,513 ? 7,153). Perlunya pemberian penyuluhan secara intensif kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat dari mengimunisasi anak. Ibu-ibu yang sejak awal merencanakan kehamilan diberikan penyuluhan mengenai kualitas pemeriksaan kehamilan.
 

This thesis discusses the factors associated with immunization status of a basic timely on child age 12 months in 16 districts in NTT province in 2007. This research uses cross-sectional design. Results of research have a meaningful relationship between the quality of the examination of the pregnancy status of the basic immunization of children, with a value of OR3,29 (95% CI 1,513 ? 7,153). The need of the intensive counseling to the community about the importance and benefits of providing child immunization. Mothers since the beginning of planning a pregnancy counseling given on "the quality of the examination of pregnancy".
Read More
T-3124
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deasy Eka Saputri; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Yovsyah, Nasrin Kodim, Toni Wandra, Suhardi
Abstrak: Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri. Apabila tidak diobati dan tidak dikontrol, hipertensi bisa mengakibatkan kematian disebabkan oleh komplikasi. Kematian pada penderita hipertensi paling sering terjadi karena stroke, gagal ginjal, jantung, atau gangguan pada mata. Pada tekanan darah tinggi, jantung memompa darah ke tubuh dengan tekanan yang luar biasa tingginya, salah satu sebabnya adalah karena stres emosional. Peningkatan tekanan darah akan lebih besar pada individu yang mempunyai kecenderungan stres emosional yang tinggi.
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007, dengan variabel kovariat: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, kecukupan serat, aktifitas fisik, Indek Masa Tubuh (IMT), Diabetes Melitus (DM), pengeluaran perkapita dan daerah tempat tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2007, yang akan dilaksanakan dari bulan Maret 2010 sampai Juni 2010. Data dianalisis dengan analisis satu variabel, analisis dua variabel dan analisis multivariabel dengan uji regresi logistik ganda.
 
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007 adalah 33,9% sedangkan prevalensi stres sebesar 12,1%. Ada hubungan yang bermakna antara stres dengan hipertensi setelah dikontrol oleh variabel lain yaitu umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, IMT, DM dan pengerluaran perkapita serta dikontrol pula oleh adanya interaksi umur dan stres yang berinteraksi negatif (antagonism), dimana umur mengurangi efek dari stres terhadap terjadinya hipertensi. Dengan proporsi hipertensi yang disebabkan adanya interaksi tersebut sebesar 3,2%. Upaya pencegahan hipertensi dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap stres, yaitu dengan berolahraga, relaksasi mental (rekreasi), melakukan curhat atau berbicara pada orang lain, selalu menumbuhkan emosi yang positif serta memperdalam ibadah dan agama. Perlunya melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala bagi penduduk yang berumur 40 tahun keatas dan screening kasus hipertensi oleh pengelola program pengendalian penyakit hipertensi yang diutamakan pada kelompok umur 40 tahun keatas.
 

High blood pressure (hypertension) is an increase in arterial blood pressure. If left untreated and uncontrolled, hypertension can lead to death caused by complications. Mortality in patients with hypertension most often occurs because of stroke, kidney failure, heart disease, or disorders of the eye. In high blood pressure, heart pumps blood to the body with exceptional high pressure, one reason is because of emotional stress. Increased blood pressure will be greater in individuals who have a high tendency of emotional stress.
 
The purpose of this study is to determine the relationship of stress and hypertension in the population in Indonesia in 2007, with kovariat variables: age, sex, occupation, marital status, education, cigarette consumption, alcohol consumption, adequacy of dietary fiber, physical activity, Body Mass Indeks (BMI), Diabetes Mellitus (DM), expenditure percapita and area of residence. This research is an analytical cross sectional study design using secondary data from Riskesdas 2007, which will be implemented from March 2010 until June 2010. Data were analyzed with one variable, two variable analysis and multivariable analysis with multiple logistic regression.
 
The results of this study showed that the prevalence of hypertension in the population in Indonesia in 2007 was 33.9% while the prevalence of stress by 12.1%. There is significant correlation between stress and hypertension after controlled by other variables such as age, marital status, educational level, BMI, DM and expenditure percapita and also controlled by the interaction of age and stress that the negative interaction (antagonism), in which age reduces the effects of stress against the occurrence of hypertension. With the proportion of hypertension caused by the interaction of 3.2%. Hypertension prevention efforts conducted by the intervention to stress, that is with exercise, mental relaxation (recreation), to vent or talk to other people, always cultivate positive emotions and deepening of worship and religion. The need to conduct periodic measurements of blood pressure for the population aged 40 years or older and screened in cases of hypertension by hypertensive disease control program managers who focused on the age group 40 years and older.
Read More
T-3209
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Femmy Imelia Pical; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Helda, Suprono
S-6677
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive