Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31464 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Jamilah Nasution; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Lukman Hakim Tarigan, Hadi Pratomo, Nugroho Soeharno, Mursalim
T-3258
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Musfardi Rustam; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Helda, Widiawati, Galopong Sianturi
T-3226
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yeni Suryamah; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, SUdarto Ronoatmodjo, Emita Aziz, Rusli
T-4487
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saleh Budi Santoso; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rusli
Abstrak: Abstrak

Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.

Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.


Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.

The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.

This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.

Read More
T-3824
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sakina Makatita; Pembimbing: Ratna Djuwita, Nurhayati Adnanl Penguji: Anies Irawati, Juzi Deliana
Abstrak:
Tesis ini membahas hubungan pola asuh dan pendidikan ibu dengan stunting pada batita Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak dibawah lima tahun mengalami gagal tumbuh yang di akibatkan karena kekurangan asupan gizi kronis yang disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan umur anak tersebut atau bisa dikatakan anak terlalu pendek jika dibandingkan dengan usianya

Stunting is a public health problem that needs to be addressed both in Indonesia and the World. The real impact of this problem is hampered motor development, mental growth and increased risk of morbidity  and death. One of the risk factors for stunting in children is the lack of nutritional intake of infants, especially exclusive breastfeeding. This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding with stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district, 2019. The research design used was cross-sectional using primary data. The sample in this study amounted to 500 toddlers obtained by Proportional Random Sampling. This research was conducted in July 2019. Data collection was carried out by measuring height, body length, interviews with questionnaires and food recall. Stunting status was assessed based on the TB / U indicator <-2 z-score. The analysis used in this study uses multivariate cox regression analysis and the magnitude of the effect is expressed in the prevalence ratio (PR) with a 95% confident interval (CI). The results showed that the prevalence of stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district in 2019 was 39.2%. The results of multivariate analysis showed that toddlers who were not given exclusive breastfeeding had a chance of 1.37 (95% CI: 1.03-1.83) times stunting compared to toddlers who were given exclusive breastfeeding after being controlled by maternal education and toddler calorie intake. It is necessary to improve maternal education at least high school and to provide toddlers food intake that is high in energy and protein and affordable by the community.

Read More
T-5957
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Santi Deliani Rahmawati; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Nana Mulyana
Abstrak: ABSTRAK
 
Pedoman WHO/UNICEF menyarankan bahwa menyusui harus dihindarkan seluruhnya hanya apabila makanan pengganti Acceptable (mudah diterima), Feasible (mudah dilakukan), Affordable (terjangkau), Sustainable (berkelanjutan), dan Safe (aman penggunaannya)/AFASS. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan untuk bayi lahir dari ibu yang HIV dan sudah dalam terapi ARV. Ibu terinfeksi HIV yang memilih memberi susu formula tanpa memenuhi kriteria AFASS paling berisiko terhadap penularan HIV dan kematian.
 
 
Penelitian menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi kepatuhan ibu terinfeksi HIV dalam pemberian nutrisi pada bayi 0 ? 6 bulan di Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2013. Penelitian ini melibatkan 229 subjek penelitian yang diambil dengan teknik multistage sampling. Dari analisis multivariat didapatkan pemberian ARV pada bayi merupakan faktor risiko yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan ibu terinfeksi HIV dalam pemberian nutrisi pada bayi 0 ? 6 bulan (PR : 7,817 (95%CI 1,789 ? 34,152)) di samping pemberian terapi ARV pada ibu dan konseling tenaga kesehatan.
 
 
Disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan distribusi obat antiretroviral sehingga seluruh ibu terinfeksi HIV dan bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV mempunyai akses yang lebih luas untuk mendapatkan obat antiretroviral dan meningkatkan program pelatihan bagi petugas kesehatan yang menjadi konselor HIV/AIDS mengenai pemberian konseling pra-laktasi agar ibu terinfeksi HIV dapat memilih nutrisi terbaik bagi bayinya dan konsisten dalam memberikan nutrisi yang telah dipilih.
 

ABSTRACT
 
WHO/UNICEF guideline recommends that the breastfeeding should be avoided only if replacement feeding is Acceptable (readily accepted), Feasible (easy to do), Affordable (easy to get), Sustainable (ongoing), and Safe (safe to use)/AFASS. Exclusive breastfeeding (ASI) is given for six (6) months to baby who is born from HIV-infected mother and in ARV therapy program. HIV-infected mother who choose to feed her baby with formula milk without fulfilling AFASS criteria has the greatest risk of HIV spreading/transmitting and death.
 
 
The research uses cross-sectional design that aims to analyze the risk factor affecting adherence HIV-infected mother in providing nutrition for 0-6 month?s infant of Some Regencies/Cities in West Java province on 2013. The research involves 229 subjects/persons who are taken by multistage sampling technique. From multivariate analysis is found that the provision of ARVs to the infant is the most dominant risk factor affecting adherence in HIV-infected mother in providing nutrition for 0-6 month?s infant (PR : 7,817 (95%CI 1,789 ? 34,152)) beside the provision of ARV therapy and counseling from maternal health workers.
 
 
The researcher suggested to the West Java Provincial Health Office and the Provincial AIDS Commission of West Java to improve the distribution of antiretroviral drugs so that all HIV-infected mothers and infants who are born from HIV-infected mother have greater access to get antiretroviral drugs and to improve training programs for health workers who will be the HIV/AIDS counselor about the pre-lactation counseling in order to HIVinfected mother can choose the best nutrition for her baby and be consistent in delivering or providing that nutrition.
Read More
T-3891
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Nurdianti Puspitasari; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda, Konni Kurniasiah, Rina Hasriana
Abstrak: Indonesia mempunyai masalah gizi ditandai dengan masih besarnya prevalensigizi kurang pada anak balita. Kekurangan gizi pada usia anak sejak lahir hinggatiga tahun akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan selglia dan proses mielinisasi otak, sehingga berpengaruh terhadap kualitas otaknya.Di Kabupaten Karawang proporsi gizi buruk (BB/U) balita pada penimbanganbulan Juli 2013 adalah sekitar 0,4%, dan 35,76% dari jumlah itu merupakan anakberusia 6-35 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganriwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk (BB/U) anak usia 6-35bulan di Kabupaten Karawang tahun 2013 setelah dikontrol oleh variabel beratbadan lahir, status kesehatan anak, asupan makanan, pendidikan ibu, pengetahuanibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dankeaktifan berkunjung ke posyandu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulanAgustus 2013 di Kabupaten Karawang dengan menggunakan desain kasuskontrol. Kasus adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang yang diukurberat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memiliki status giziburuk (BB/U) dan kontrol adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawangyang diukur berat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memilikistatus gizi baik. Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 276 (kasus 138 dankontrol 138).Data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitiandidapatkan hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk(BB/U)anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang Tahun 2013.Anakusia 6-35bulan yang memiliki riwayat ASI eksklusif berisiko 0,26 kali (95% CI 0,12-0,55)untuk terkena gizi buruk (BB/U) dibandingkan yang tidak memiliki riwayat ASIeksklusif setelah dikontrol oleh asupan makanan, pengetahuan ibu, dan keaktifanberkunjung ke posyandu. Riwayat pemberian ASI eksklusif menurunkan risikoterjadinya gizi buruk (BB/U) pada anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawangtahun 2013 sebesar 74%. Upaya pencegahan terjadinya gizi buruk pada balitasalah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif.Perlunya peningkatanpromosi kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif yang baik dan benarkepada kelompok sasaran secara efektif guna mendapatkan status gizi anak yangbaik.
Kata Kunci : ASI eksklusif, gizi buruk (BB/U), anak usia 6-35 bulan
Indonesia has a nutritional problem is characterized by the magnitude of theprevalence of malnutrition among children under five. Malnutrition in childrenfrom birth to age three years will greatly affect the growth and development ofglial cells and brain myelination process, and therefore contributes to the qualityof his brain. In Karawang district proportion malnutrition (weight / age) infantsweighing in July 2013 was approximately 0.4 % , and 35.76 % of that number ischildren aged 6-35 months. The purpose of this study was to determine therelation of exclusive breastfeeding history with severe malnutrition status(weight/age) children aged 6-35 months in Karawang district in 2013 after beingcontrolled by the variable birth weight, child 's health status, dietary intake,maternal education, knowledge mother, maternal employment status, familyincome, number of family members and liveliness visit the neighborhood healthcenter. This study was conducted in August 2013 in Karawang district using case-control design. Cases were children aged 6-35 months in Karawang measuredweight on the weighing in July 2013 and have severe nutritional status (weight /age) and controls were children aged 6-35 months in Karawang measured weightonthe weighing in July 2013 and had a good nutritional status. In this study a totalsample of 276 (138 cases and 138 controls). Data were analyzed by multiplelogistic regression. The results showed a relation of exclusive breastfeedinghistory with severe malnutrition status (weight/age) children aged 6-35 months inKarawang districtin 2013. Children aged 6-35 months who had a history ofexclusive breastfeeding risk 0.26 times (95% CI 0,12-0,55) exposed to severemalnutrition (weight/age) compared with no history of exclusive breastfeedingafter controlled by food intake, maternal knowledge, and liveliness visit theneighborhood health center. History of exclusive breastfeeding decrease the riskof severe malnutrition (weight/age) in children aged 6-35 months in Karawangdistrict in 2013 by 74%.Efforts to prevent malnutrition in infants one of which isthe exclusive breastfeeding.Necessary of increases the health promotion ofexclusive breastfeeding with good and correct way to the target group effectivelyin order to get a good nutritional status.
Keyword : Exclusive breastfeeding, severe malnutrition status, childrenaged 6-35 months
Read More
T-4062
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Wijayanti; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Evi Fatimah, Hikmah Kurniasari
Abstrak:
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani baik di Indonesia maupun Dunia. Dampak nyata dari masalah ini adalah terhambatnya perkembangan motorik, pertumbuhan mental dan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian. Faktor risiko stunting pada anak salah satunya adalah kurangnya asupan gizi balita, terutama pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan stunting pada batita 12-36 bulan di kecamatan Tamansari, kabupaten Bogor, tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data primer. Sampel pada penelitian ini berjumlah 500 batita yang didapat dengan cara Proportional Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, panjang badan, wawancara dengan kuesioner dan food recall. Status stunting dinilai berdasarkan indikator TB/U < -2 z-score. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariat cox regresi dan besar pengaruh dinyatakan dalam Prevalensi Rasio (PR) dengan Confident Interval (CI) 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada batita usia 12-36 bulan di kecamatan Tamansari, kabupaten Bogor tahun 2019 sebesar 39.2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan batita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki peluang sebesar 1,37 (95%CI: 1,03-1,83) kali mengalami stunting dibandingkan dengan batita yang diberikan ASI eksklusif setelah dikontrol oleh pendidikan ibu dan asupan kalori batita. Perlu dilakukannya peningkatan pendidikan ibu minimal SMA dan pemberian asupan makanan batita yang tinggi energi serta protein dan terjangkau harganya oleh masyarakat.

Stunting is a public health problem that needs to be addressed both in Indonesia and the World. The real impact of this problem is hampered motor development, mental growth and increased risk of morbidity and death. One of the risk factors for stunting in children is the lack of nutritional intake of infants, especially exclusive breastfeeding. This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding with stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district, 2019. The research design used was cross-sectional using primary data. The sample in this study amounted to 500 toddlers obtained by Proportional Random Sampling. This research was conducted in July 2019. Data collection was carried out by measuring height, body length, interviews with questionnaires and food recall. Stunting status was assessed based on the TB / U indicator <-2 z-score. The analysis used in this study uses multivariate cox regression analysis and the magnitude of the effect is expressed in the prevalence ratio (PR) with a 95% confident interval (CI). The results showed that the prevalence of stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district in 2019 was 39.2%. The results of multivariate analysis showed that toddlers who were not given exclusive breastfeeding had a chance of 1.37 (95% CI: 1.03-1.83)  times stunting compared to toddlers who were given exclusive breastfeeding after being controlled by maternal education and toddler calorie intake. It is necessary to improve maternal education at least high school and to provide toddlers food intake that is high in energy and protein and affordable by the community.

Read More
T-5845
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marfin; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, I Nyoman Kandun
Abstrak: Latar belakang: Difteri merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh corynebacterium Diphteriae yang dapat menyebabkan kematian. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melaporkan kasus difteri sebanyak 33 kasus dalam periode Desember 2017 Januari 2018. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 Tahun 2010, 1 kasus difteri merupakan Kejadian Luar Biasa. Riset ini bertujuan menggambarkan kasus difteri secara epidemiologi, melihat model fit untuk prediksi faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri dan melihat efikasi Vaksin.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 121 responden dengan jumlah kasus 31 responden dan kontrol 90 responden. Penelitian ini dilakukan oleh Tim dari mahasiswa FETP FKM UI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang dilaksanakan tanggal 6 9 Februari 2018 di 13 Puskesmas yang dilaporkan adanya kasus. Analisis data dilakukan dengan uji resgresi logistic untuk melihat nilai odds ratio menggunakan stata versi 14,2 di Laboratorium Komputer FKM UI.
Hasil: Pola KLB merupakan propagated epidemic yang terjadi pada umur 1 Tahun 71 Tahun. Kasus Primer terjadi pada minggu 48 Tahun 2017. Analisis multivariat fit model menunjukan status imunisasi berhubungan dengan kejadian difteri (Pvalue = 0,036; OR=3,5; 95% CI = 1,08-11,10) dan riwayat perjalanan berhubungan dengan kejadian difteri (Pvalue = 0,000; OR = 5,4; 95% CI = 2,08-13,93). Efikasi vaksin DPT, DT, Td sebesar 71,4%.
Kesimpulan dan saran: Telah terjadi penularan penyakit dari orang ke orang. Indeks case dan sumber penularan tidak diketahui karena mobilitas penduduk yang tinggi. Ada hubungan bermakna antara status imunisasi dan riwayat perjalanan dengan kejadian difteri. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar dapat Meningkatkan Kwalitas dan cakupan imunisasi DPT, DT, Td, Meningkatkan perbaikan pencatatan imunisasi dengan tertib, dan Meningkatkan koordinasi pelaporan dalam penemuan kasus baru dan karier
Read More
T-5470
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggun Purnama Dewi; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Mahkota, Renti ; Mutaqin, Asep Adam
S-8985
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive