Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35214 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Andi Leny Susyanty; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Budi Hidayat, Atik Nurwahyuni, Sri Muljati
T-3239
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andre Yunianto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Felly Philipus Senewe, Mazda Novi Mukhlisa
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan mengetahui peran jaminan kesehatan dan determinan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penyandang disabilitas di Indonesia pada tahun 2021 menggunakan data Susenas Maret 2021. Variabel terikat penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di FKTP dan FKRTL. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan metode Binary Regression menggunakan model logit. Diketahui variabel kepemilikan jaminan kesehatan, pemanfaatan JKN, jenis disabilitas, tingkat keparahan disabilitas, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, status kawin, jumlah anggota rumah tangga, dan karakteristik tempat tinggal serta status ekonomi berpengaruh signifikan pada pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap (p-value 0,000 <0,005). Kepemilikan jaminan kesehatan non JKN atau kepemilikan jaminan kesehatan ganda (JKN dan non JKN) meningkatkan peluang pemanfaatan layanan baik rawat inap maupun rawat jalan. Terjadi penurunan kepemilikan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi penyandang disabilitas (propoor). Sebaliknya terjadi tren peningkatan pemanfaatan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi keluarga penyandang disabilitas (prorich).


 

This research aims to determine the role of health insurance and the determinants that influence the use of health services by people with disabilities in Indonesia in 2021 using Susenas data for March 2021. The dependent variable of this research is the use of outpatient and inpatient health services at FKTP and FKRTL. Data were analyzed bivariately and multivariately using the Binary Regression method using the logit model. It is known that the variables of ownership of health insurance, utilization of JKN, type of disability, severity of disability, gender, education, employment status, marital status, number of household members, and characteristics of residence and economic status have a significant effect on the utilization of outpatient and inpatient services ( p-value 0.000 <0.005). Ownership of non-JKN health insurance or ownership of dual health insurance (JKN and non-JKN) increases the chances of utilizing both inpatient and outpatient services. There has been a decrease in ownership of health insurance due to an increase in the economic status of people with disabilities (propoor). On the contrary, there is a trend of increasing use of health insurance towards increasing the economic status of families of people with disabilities (prorich).

Read More
T-7080
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Januarizal;Pembimbing: Pujianto; Penguji: Budi Hidayat, Ronnie Rivany, Ferry Yanuar
Abstrak:

Kepemilikan asuransi kesehatan mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan sarana layanan kesehatan. Di Provinsi Jambi orang yang memiliki asuransi kesehatan dan memanfaatkan sarana layanan kesehatan masih rendah bila dibandingkan dengan persentase nasional asutansi kesehatan baru mencapai 33% dari jumlah penduduk, sedangkan yang memanfaatkan sarana layanan keseha1an rawat jalan baru mencapai 34,70% dan rawat inap baru mencapai 2,25%. Selain kepemilikan asuransi kesehatan pemanfaatan sarana layanan kesehatan dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, wilayah tempat tinggal (kota/desa) dan keluhan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan asuransi kesehatan di Propinsi Jambi mempengaruhi pemanfaatan sarana layanan kesehatan untuk rawat jalan dan rawat inap, baik milik pemerintah maupun swasta. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada tahun 2006 dengan menggunakan kuesioner VSEN2006.K. Populasi pada penelitian ini adalah penduduk Propiosi Jambi, sedangkan sampel adalah semUa individu yang diwawancarai atau yang di data oleh petugas pencacah. Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel digunakan uji bivariat, kemudian dilanjutkan dengan uji multivariat Uji statistik yang diperlukan pada analisis bivariat digunakan uji kai kundrat dan uji T, sedangkan untuk uJi analisis multivariat memakai uji regresi logistik. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor kepemilikan asuransi kesenatan, kelompok umur, wilayah (kota/desa), dan ke1uhan sakit berhubungan dengan pemanfaatan sarana layanan kesehatan rawat jalan. Untuk rawat inap faktor yang berhubungan adalah kepemilikan asuransi kesehatan, kelompok umur, wilayah (kota/desa), keluhan sakit dan pendapatan. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah memberikan pelayanan kesehatan yang merata, memberikan perhatian yang serius terhadap asuransi untuk orang miskin di Propinsi Jambi, baik dari segi pendataan maupun pendanaan.


Health insurance has influence on utilizalion of health care facilities in Jambi Province. Persentage of people who had health insurance and have utilized health care facilities were lower than national percentage. Health insurance covered only 33% in Jambi and only 34,7% of them have utilized out patient care, 2,25% of them have utilized in patient care of health centres. Bisides health insurance, health care utilization are influenced by other factors such: as sex, age, education, employment status, income, geogrofiphic (urban/rural) and symptoms illness. This research was designed as cross sectional study, aimed to know whether health insurance ownership in Jambi Province influenced the utilization of public or private health care centres, for out patient care and inpatient care. This research used data from the 2006 Nasional Socioeconomic Survey, called Susenas, Only data from questioner VSEN 2006.K was used in this research. Populations of the research was an people in Jambi province. All individuals interviewed in Susenas were enrolled as samples in this research. Bivariate analysis was to fird the relationship among variables. Those variables were then analyzed by multivariate analysis. Statistical test that was used for bivariate analysis were chi-square test and T-test, and test for multivariate analysis were logistic regretion test, The research findings found that factors such health insurance ownership, age, geographic (urband/rural), symptom of illness were related to outpatient health care. Utilization of inpatient hearth care were related to health insurance ownership, age, geographic (urband/rural), symptom of illness, and income. The findings of this research recommended government to increase equity in health care services, to give great intentios in health insurance for the poor in Jambi Province especia1ly in collecting data of the poor and funding system.

Read More
T-2914
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruly Wahyuni; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Budi Hidayat, Pujiyanto, Upik Rukmini, Agus Marzuki Prihantoro
Abstrak: Pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh dalammeningkatkan status kesehatan lanjut usia. Jumlah lanjut usia di Indonesia tahun2012 merupakan nomor lima terbesar di dunia dan jika dibandingkan dengantahun 1990 jumlah tersebut diprediksikan akan meningkat 414% pada tahun 2025namun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia paling rendahdi antara tetangga di Asia Tenggara, sedangkan angka kesakitan lansia tahun 200529,98% dan tahun 2007 meningkat menjadi 31,11%..Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas tahun 2012 yangmerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional danmenggunakan uji chi square. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinanyang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rawat jalan(RJTP/RJTL) dan rawat inap pada lanjut usia di Indonesia. Unit analisis adalahlanjut usia berumur ≥ 60 tahun yang mengalami keluhan kesehatan.Hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yankes pada lansiamemang sangat rendah dengan masih banyaknya lansia dengan keluhan kesehatannamun tidak memanfaatkan yankes (unmet need), faktor yang berhubungandengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP):pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, variabel urban/rural, gangguanaktivitas; sedangkan di rawat jalan tingkat lanjut(RJTL) yaitu: status kawin,pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, urban/rural sertagangguan aktivitas; Serta di rawat inap(ranap): pendidikan, kepemilikan jamkes,status ekonomi, gangguan aktivitas.Saran dari studi ini adalah Untuk meningkatkan utilisasi/pemanfaatanpelayanan kesehatan di Puskesmas maka diharapkan adanya sosialisasi yangberkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaankesehatan lansia, meningkatkan akses informasi pelayanan kesehatan bagi lansia,mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memberi dukungan anggarandalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisilansia, diantaranya Home Care bagi lansia, menambah dan memperkuat sertapemerataan tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani lansia, memperluascakupan jaminan kesehatan yang menjamin seluruh biaya pengobatan para lansiatermasuk lansia dengan kasus multipatologis, mendorong Pemerintah Pusatmaupun Daerah untuk mensosialisasikan ke para dokter di pelayanan kesehatantingkat Pertama seperti Puskesmas, Dokter praktek Umum supaya lebihmemahami konsep dan penerapan SJSN.Kata Kunci:Pemanfaatan pelayanan kesehatan, unmet need, Susenas Panel 2012.
Utilization of health services have an influence in improving the healthstatus of the elderly. The number of elderly people in Indonesia in 2012 is the fifthlargest in the world and when compared with 1990 that number is projected to beincreased 414% by the year 2025, but the level of utilization of health services inthe Indonesian elderly is the lowest among Southeast Asian countries, while themorbidity of elderly in 2005 is 29.98% and increased in 2007 which reached31.11%.This study is a secondary data analysis of Susenas Panel in 2012 which isa quantitative study with cross-sectional design and the use of chi square test. Thisstudy aims to look at the determinant related to the utilization of health services inoutpatient (RJTP / RJTL) and hospitalization in the sick elderly in Indonesia. Theunit of analysis is the elderly aged ≥ 60 years who had health complaintsThe analysis showed that the utilization of health services is very low inthe sick elderly because still many elderly with health complaints but does notutilize health services (unmet need), factors related to the utilization of outpatienthealth services first level (RJTP): education, ownership health insurance,economic status, variable urban / rural, impaired activity; while in outpatientsettings (RJTL) ie: marital status, education, occupation, ownership healthinsurance, economic status, urban / rural and impaired activity; in the facility ofhospitalization (ranap): education, ownership health insurance, economic status,impaired activity.Suggestions of this study is to increase the utilization of health services atthe health center, it is expected that continuous socialization to the communityabout the importance of elderly health maintenance, improving access to healthcare information for the elderly, encourage the Central and Local Government toprovide budget support in providing health care facilities in accordance with theconditions of the elderly such as home care service, add and strengthend theequity of health personnel trained in handling elderly, expanding health insurancecoverage that ensures the entire cost of treatment of the elderly including elderlywith multipatologis case, encourage central and regional government to socializethe doctors at first level health services such as health centers, physician practices,so that the health personel at the first level better understand the concept andapplication of the Social Security System.Key words :Utilization of health services, unmet need, Susenas Panel 2012
Read More
T-4097
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erfan Chandra Nugraha; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Esti Widiastuti Mangunadikusumo, Donni Hendrawan
Abstrak:
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit katastropik yang membebani pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta penderitanya terus meningkat. Akses peserta JKN dengan DM dalam memanfaatkan layanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) masih dipandang banyak dimanfaatkan oleh segmen kepesertaan tertentu. Selain itu terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi akses layanan kesehatan di FKRTL. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pemanfaatan layanan berdasarkan jenis kepesertaan serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan oleh peserta JKN penderita DM. Penelitian ini menggunakan data sekunder data sampel BPJS Kesehatan kontekstual DM tahun 2022. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan model regresi Zero Inflated Negative Binomial. Hasil uji statistik menunjukan pada rawat jalan, umur, jenis peserta, jenis kelamin, kelas rawat dan provinsi peserta signifikan berbeda dalam pemanfaatan layanan kesehatan sedangkan pada rawat inap, umur, kelas rawat dan provinsi peserta signifikan berbeda dalam pemanfaatan layanan kesehatan. Pengaruh jenis kepesertaan dalam program JKN berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan layanan di rawat jalan namun tidak berpengaruh signifikan pada rawat inap. Pemanfaatan peserta Non PBI lebih besar 1,16 kali dibandingkan peserta PBI pada rawat jalan.

Diabetes mellitus (DM) is a catastrophic disease that burdens the National Social Health Insurance Program (JKN) and sufferers continue to increase. Access for JKN participants with DM to utilize health services at Advanced Level Referral Health Facilities (FKRTL) is still widely seen as being used by certain participant segments. Apart from that, there are various factors that influence access to health services at FKRTL. The aim of this research is to analyze service utilization based on the type of membership and examine the factors that influence the utilization of advanced outpatient and inpatient services by JKN participants with DM. This research uses secondary data from the 2022 DM contextual BPJS Kesehatan sample data. The data was analyzed univariately, bivariately, and multivariately with the Zero Inflated Negative Binomial regression model. The statistical test results showed that in outpatient care, age, type of participant, gender, treatment class, and participant province were significantly different in terms of health service utilization, while in inpatient care, age, treatment class, and participant province were significantly different in terms of health service utilization. The influence of the type of maintenance in the JKN program has a significant effect on the utilization of services in outpatient care but does not have a significant effect on inpatient care. The utilization of non-PBI participants was 1.16 times greater than that of PBI participants in outpatient care.
Read More
T-6925
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adhe Ubaidillah; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Atik Nurwahyuni, Pujiyanto, Wahyu Pudji Nugraheni, Mazda Novi Mukhlisa
Abstrak: Tujuh tahun semenjak skema jaminan kesehatan nasional (JKN) diperkenalkan, cakupan di Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai 85% dari populasi, akan tetapi secara rata-rata out-of-pocket (OOP) pengeluaran kesehatan penduduk DKI Jakarta dua kali lipat dari pengeluaran Nasional. Tingginya cakupan JKN ternyata tetap diiringi dengan naiknya OOP pada Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini berfokus untuk memahami bagaimana hubungan kepemilikan jaminan kesehatan dengan utilisasi layanan kesehatan dan pengeluaran kesehatan tunai di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder Susenas Kor Tahun 2021. Analisis kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini mencakup dua tahap, tahap pertama dengan menggunakan data tingkat individu untuk mengetahui determinan perilaku kesehatan individu terhadap utilisasi layanan kesehatan. Tahap kedua dilakukan dengan menggunakan data tingkat rumah tangga untuk mengetahui kecenderungan pemanfaatan jaminan kesehatan dengan out-of-pocket pengeluaran kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Dari penelitian ini didapatkan fakta bahwa status ekonomi penduduk kuintil satu (Q1) dan kuintil dua (Q2) merupakan kelompok penduduk terbesar yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Hasil analisis pada tahap pertama menunjukkan bahwa penduduk DKI Jakarta lebih memilih fasilitas kesehatan layanan yang dikelola oleh swasta untuk utilisasi rawat jalan sedangkan untuk utilisasi rawat inap fasilitas layanan kesehatan yang dioperasikan oleh pemerintah sedikit lebih unggul. Penduduk yang memiliki JKN akan memanfaatkannya untuk utilisasi rawat jalan maupun rawat inap. Sedangkan hasil pada tahap kedua menunjukkan bahwa out-of-pocket pengeluaran kesehatan tunai penduduk yang memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN) lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Penduduk yang memiliki jaminan kesehatan ganda / kombinasi (JKN dan swasta) saat utilisasi layanan kesehatan adalah menggunakan asuransi kesehatan swasta. Semakin tinggi status ekonomi penduduk, semakin tinggi juga pengeluaran kesehatannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat perlu memperhatikan cakupan kepemilikan jaminan kesehatan pada penduduk dengan status ekonomi rendah / miskin. Selain itu juga perlu mendorong penduduk lebih memanfaatkan JKN saat utilisasi rawat jalan dan rawat inap agar lebih dapat menurunkan risiko keuangan, terutama pada penduduk yang memiliki anggota rumah tangga kelompok rentan.
Seven years since the national health insurance scheme (JKN) was introduced, coverage in DKI Jakarta Province has reached 85% of the population, but the average out-of-pocket (OOP) health expenditure of DKI Jakarta residents is twice that of the national expenditure. The high JKN coverage was accompanied by an increase in OOP in DKI Jakarta Province. This study focuses on understanding how health insurance ownership relates to health service utilization and cash health expenditure in DKI Jakarta Province. This study uses secondary data from Susenas Kor in 2021. The quantitative analysis conducted in this study includes two stages, the first stage using individual-level data to determine the determinants of individual health behavior on health service utilization. The second stage was carried out using household-level data to determine the tendency of health insurance utilization with out-of-pocket health expenditure in DKI Jakarta Province. This study found that the economic status of the population in quintile one (Q1) and quintile two (Q2) is the largest group of people who do not have health insurance. The results of the first stage of analysis show that DKI Jakarta residents prefer privately-run health facilities for outpatient utilization, while government-operated health facilities are slightly superior for inpatient utilization. Residents who have JKN will use it for outpatient and inpatient utilization. The results of the second stage showed that the out-of-pocket cash health expenditure of people with national health insurance (JKN) was lower than that of people without health insurance. Residents who have dual/combination health insurance (JKN and private) when utilizing health services are using private health insurance. The higher the economic status of the population, the higher their health expenditure. This study suggests that the government should pay close attention to the coverage of health insurance among people with low economic status. It also needs to encourage people to make more use of JKN when utilizing outpatient and inpatient care in order to further reduce financial risk, especially for people with vulnerable household members.
Read More
T-7002
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Serlie Kristin Adriani Littik; Pembimbing: Budi Hidayat, Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Riati Anggriani, Bulan Rachmadhi
T-2182
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reza Rahman; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Donni Hendrawan, Sulistyo
Abstrak:

Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berjalan sejak tahun 2014, dalam pelaksanaanya masih ditemui tantangan khususnya dari sisi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Tuberkulosis merupakan penyakit pernafasan menular penyebab utama kematian akibat infeksi di dunia yang penyebarannya terus mengalami peningkatan, Indonesia sendiri berada pada posisi kedua kasus terbesar setelah India. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pemanfaatan pelayanan kesehatan serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat jalan pada peserta JKN dengan diagnosis tuberkulosis paru. Penelitian ini menggunakan data sekunder data sampel BPJS Kesehatan kontekstual tuberkulosis tahun 2022. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan model regresi Negative Binomial. Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok umur, status pernikahan dan status pulang pada pelayanan FKTP dengan pemanfaatan layanan rawat jalan. Pengaruh jenis kepesertaan terhadap pemanfaatan layanan rawat jalan signifikan pada pelayanan RJTP dan RJTL dimana peserta PBI lebih banyak dalam memanfaatkan pelayanan RJTP sedangkan pada peserta Non PBI lebih banyak dalam memanfaatkan pelayanan RJTL.


 

The implementation of the National Health Insurance (JKN) program has been running since 2014, in its implementation there are still challenges, especially in terms of the use of health services. Tuberculosis is an infectious respiratory disease that is the main cause of death due to infections in the world whose spread continues to increase, Indonesia itself is in the second position with the largest cases after India. The purpose of this study is to analyze the use of health services and examine the factors that affect the use of outpatient services in JKN participants with a diagnosis of pulmonary tuberculosis. This study uses secondary data from BPJS Kesehatan contextual tuberculosis sample data in 2022. The data were analyzed univariately, bivariately and multivariate with a Negative Binomial regression model. The results of the statistical test showed that there was a significant relationship between age groups, marital status and discharge status in FKTP services and the use of outpatient services. The effect of the type of membership on the utilization of outpatient services was significant in RJTP and RJTL services where PBI participants were more in utilizing RJTP services while Non-PBI participants were more in utilizing RJTL services.

 
Read More
T-6922
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Corina Indra; Pembimnbing: Budi Hidayat; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Donni Hendrawan, Ratih Dwi Lestari
Abstrak:
Implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014 menghadapi tantangan dalam pengelolaan layanan hemodialisis sebagai terapi utama gagal ginjal kronik. Penelitian bertujuan menganalisis pola pemanfaatan layanan hemodialisis dalam konteks Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) oleh peserta JKN. Penelitian cross sectional ini menggunakan data klaim BPJS Kesehatan tahun 2023 dengan sampel 81.816 peserta. Analisis data meliputi univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi binomial negatif. Hasil menunjukkan rata-rata kunjungan hemodialisis nasional mencapai 51,46 kali per tahun. Peserta Non-PBI memiliki tingkat pemanfaatan 13,6% lebih tinggi dibanding PBI (IRR=1,136; p<0,000). DI Yogyakarta mencatatkan rata-rata kunjungan tertinggi (61,78 kali/tahun), sementara Papua terendah (18,06 kali/tahun). Fasilitas TNI AU menunjukkan rata-rata kunjungan tertinggi (72,79 kali/tahun). Kesimpulan menunjukkan adanya kesenjangan signifikan dalam pemanfaatan layanan hemodialisis berdasarkan karakteristik demografis, geografis, dan kepemilikan fasilitas kesehatan. Diperlukan pengembangan kebijakan komprehensif untuk meningkatkan akses dan pemerataan layanan hemodialisis bagi seluruh peserta JKN.

The implementation of the National Health Insurance (JKN) program since 2014 has faced various challenges in managing hemodialysis services as the primary modality for chronic kidney disease therapy. This study aims to analyze the utilization patterns of hemodialysis services in the context of Advanced Outpatient Care (RJTL) by JKN participants and identify factors influencing service utilization. This study with a cross-sectional design used secondary data from BPJS Kesehatan claims in 2023. The study population comprised all JKN participants undergoing hemodialysis, with a sample size of 81,816 participants. Data analysis was conducted comprehensively, including univariate, bivariate, and multivariate analyses using negative binomial regression models. The analysis results showed that the national average of hemodialysis visits reached 51.46 times per year. There were significant variations in service utilization based on membership segmentation, where Non-PBI participants showed 13.6% higher utilization rates compared to PBI participants (IRR=1.136; p<0.000). Regional analysis revealed that DI Yogyakarta recorded the highest average visits at 61.78 times per year, while Papua recorded the lowest average with 18.06 visits. In terms of healthcare facility ownership, Air Force facilities showed the highest average visits at 72.79 times per year. Research findings indicate significant disparities in hemodialysis service utilization based on demographic, geographic, and healthcare facility ownership characteristics. These results emphasize the importance of developing comprehensive policies to improve access and equitable distribution of hemodialysis services for all JKN participants.
Read More
T-7194
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helmawati Perangin-angin; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Atik Nurwahyuni, H. A. Y. G. Wibisono,
Abstrak:

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran  pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap pasien multiguna di RSU Kabupaten Tangerang, mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, dan untuk mengetahui estimasi nilai rata-rata pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di RSU Kabupaten Tangerang bagi pasien peserta multiguna. Dan akan dihasilkan suatu nilai estimasi yang menjadi standard acuan untuk melakukan utilisasi review. Dilakukan dengan rancangan cross sectional dan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien peserta multiguna yang memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di RSU Kabupaten Tangerang. Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa  visite rate rawat jalan pasien peserta multiguna di RSU Kabupaten Tangerang adalah 1,3 kali yang mana hampir sama dengan visite rate pasien peserta Jamkesda di Kota/Kabupaten lain. Visite rate rawat inap pasien peserta multiguna di RSU Kabupaten Tangerang hanya 0,03 kali, dan ini masih rendah dibandingkan dengan visite rate rawat inap peserta Jamkesda Kota/Kabupaten lainnya. Rata-rata biaya rawat jalan dan ALOS pasien peserta multiguna hampir sama dengan tariff rawat jalan dan ALOS INADRG RS Tipe B, Kelas 3 dan Poli Biasa. Pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap pasien peserta multiguna di RSU Kabupaten Tangerang di pengaruhi oleh umur, jenis kelamin, status perkawinan dan diagnose penyakit pasien. Peneliti menyarankan agar di dalam menyusun anggaran untuk peserta kartu multiguna bidang kesehatan ini hendaknya diperhatikan factor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut. Kata Kunci : pemanfaatan pelayanan kesehatan, utilisassi review, standard acuan, visite rate, alos.


 

ABSTRACT The goal of this research is to describe of utilization of health service outpatient and inpatient by Multiguna’s patient in The General Hospital of Tangerang, knowing the factors associated with utilization of health services, and to determine an average value of health care utilization of outpatient and inpatient in The General Hospital of Tangerang for Multiguna’s patient that will be estimate the gold standard to conduct the  utilization review. Performed with a cross-sectional design using quantitative approach. Population  was all Multiguna’s patients who utilize health care outpatient and inpatient at The Genaral Hospital of Tangerang. The result of research showed visite rate of outpatient is 1,3 times which is almost the same  visite rate outpatient of Jamkesda participants in the other city. Visite rate of hospitalization  only 0,03 times, still low compared with visite rate of hospitalization Jamkesda participants in the other city. The average cost of outpatient care and ALOS  multiguna’s patient almost equal with rates of outpatient and ALOS of INA-DRG Type B Hospital, Class 3 and ordinary clinic. The results showed that the utilization of outpatient health services and inpatient care by the multiguna’s patient in the general hospital of Tangerang influenced by age, sex, marital status and diagnosis of patient illness. From this study obtained a standard of reference for utilization review. The research suggested that in preparing the budget for  health sector of Multiguna are to be considered factors related to the utilization of health services. Key words: utilization of health services, utilization review, reference standard, visite rate, average length of stay.

Read More
T-3369
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive