Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16377 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
CDK Vol.37, No.1 (2010)
Jakarta : Kalbe Farma, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mega Puspa Sari; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Martya Rahmaniati Makful, Ns. Siti Anisah, Sulistiyo
Abstrak: Abstrak
Human Immunodeficiency Virus HIV merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian tuberkulosis. Di Indonesia diperkirakan sekitar 3 pasien TB dengan status HIV positif. Sebaliknya TB merupakan tantangan bagi pengendalian Acquired Immunodeficiency Deficiency Syndrome AIDS karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak terdapat 49 pada ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan minum obat antiretroviral terhadap ketahanan hidup pasien TB-HIV di RSUD Koja Tahun 2013 ndash; 2017. Desain studi yang digunakan adalah desain kohort retrospekstif. Jumlah sampel pada studi ini adalah 111 pasien TB-HIV yang diambil secara keseluruhan. Dari studi ini, diketahui pada kelompok yang patuh minum obat antiretroviral ARV mengalami event /meninggal 31 , sebanyak 79,7 pasien masih hidup dan pasien yang lost follow up sebanyak 34,8.
 
 
Hasil analisis multivariabel dengan regresi cox time dependent menunjukkan bahwa hazard ratio HR kematian menurut kepatuhan minum ARV berbeda-beda sesuai waktu. Dalam 1 tahun pengamatan, pasien yang tidak patuh minum ARV memiliki hazard 2,85 kali lebih cepat mengalami kematian daripada yang patuh minum ARV. Kemudian pasien yang tidak patuh minum ARV selama 4 tahun pengamatan 2013-2017 memiliki hazard terjadinya kematian sebesar 11,49 kali. Terdapat interaksi kepatuhan minum ARV dengan infeksi oportunistik. Pada pasien yang tidak patuh minum ARV dengan infeksi oportunistik lebih dari 2, efeknya lebih rendah 0,4 kali dibandingkan dengan pasien yang patuh minum ARV memiliki infeksi oportunistik kurang dari 2. Dianjurkan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan CD4 secara rutin 6 bulan sekali dan tidak lupa meminum obat secara teratur guna mencapai ketahanan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik.
 

 
Human Immunodeficiency Virus HIV is the biggest challenge in tuberculosis control. In Indonesia, approximately 3 of TB patients with HIV status are positive. Conversely, TB is a challenge for the control of Acquired Immunodeficiency Deficiency Syndrome AIDS because it is the most opportunistic infection there is 49 in people living with HIV. This study aims to determine the effect of antiretroviral drug adherence to the survival of HIV TB patients in Koja Hospital Year 2013 2015. The study design used is retrospective cohort design. The number of samples in this study were 111 whole TB HIV patients taken as a whole. From this study, it was found that in the ARV group experienced event dying 31 , 79.7 of patients were still alive and the patients lost follow up 34.8.
 
 
The result of multivariable analysis with cox time dependent regression showed that hazard ratio HR mortality according to ARV adherence was different according to time. Within 1 year of observation, patients who did not adhere to taking antiretroviral drugs had a hazard of 2.85 times faster mortality than those who were obedient to taking ARVs. Then patients who did not adhere to taking antiretrovirals for 4 years of observation 2013 2017 had a death hazard of 11.49 times. There is an interaction of antiretroviral adherence with opportunistic infections. In patients who did not adhere to taking antiretroviral drugs with more than 2 opportunistic infections, the effect was 0.4 times lower than those who were adherent on taking ARVs had less than 2 opportunistic infections. It is advisable to patients to have routine CD4 checks every 6 months and not forget taking medication regularly to achieve better survival and quality of life.
Read More
T-5386
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abraham Simatupang
CDK Vol.37, No.1 (2010)
Jakarta : Kalbe Farma, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abstrak:
Read More
Kliping koran kompas 2012: hal 16
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Koran   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rhasal Nirwana; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trini Sudiarti, Fajrinayanti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan faktor lainnya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada mahasiswa di Jabodetabek tahun ajaran 2020/2021.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada 202 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner online. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 70,8% responden mengonsumsi alkohol. Pada penelitian ini diketahui bahwa jenis kelamin, uang saku, sikap, dan pengaruh teman memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi alkohol dengan nilai p-value <0,05.
Read More
S-10801
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tahan P. Hutapea
JRI Vol.29, No.2
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2009
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Ma`rifah; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Nazarudin Kemal Siregar, Sudijanto Kamso, Flourisa Juliaan, Enny Zuliatie
Abstrak: Perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja merupakan permasalahan yang serius dan penting untuk di perhatikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh riwayat konsumsi alkohol terhadap perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja dengan menggunakan analisis data SDKI-KRR tahun 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 5.680, sample diambil berdasarkan total samping data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eklusi penelitian. Hasil penelitian ini menujukan bahwa distribusi frekuensi remaja yang telah melakukan hubungan seksual pranikah di Indonesia tahun 2017 sebesar 23,03% (1.308). Hasil analisis multivariat pengaruh riwayat konsumsi alkohol terhadap perilaku hubungan seksual pranikah memiliki p-value 0,000 dengan OR 2,965 CI 95% (2,329- 3,774) setelah dikontrol oleh variabel umur, sikap, dan variabel interaksi riwayat konsumsi dengan umur.
Read More
T-5570
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nelson Simanungkalit Pospos
MJKI No.3, Vol.XXXIII
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2007
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafida Kusuma Wardani; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Dadan Erwandi, Sabarinah, Toha Muhaimin, Rahmadewi
Abstrak:

Perilaku seksual pranikah pada remaja merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan, khususnya terkait faktor yang mendukung untuk terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja dan melihat terdapat peningkatan persentase pada data SDKI 2017 dibandingkan SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik secara kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 yang dapat diperoleh dari mengakses website Demographic and Health Surveys (DHS) dengan mengajukan perizinan pengambilan data sesuai prosedur yang berlaku. Data diolah dengan program SPSS dengan uji odds ratio dan uji regresi logistik ganda. Sebanyak 5,0% responden pernah melakukan perilaku seksual pranikah. Hasil uji multivariat pada responden yang pernah konsumsi alkohol mempunyai kecenderungan untuk berperilaku seksual 12,8 kali lebih tinggi, sedangkan responden yang pernah merokok mempunyai kecenderungan untuk berperilaku seksual 1,7 kali lebih tinggi setelah di kontrol faktor perilaku merokok, usia, tingkat pendidikan, dan tempat tinggal. Saran yang peneliti berikan adalah agar instansi terkait dapat mengembangkan program kesehatan reproduksi pada remaja khususnya terkait dampak negative alkohol dan rokok, dan bagi pemerintah juga dapat mengatur regulasi penjualan rokok dan alkohol agar tidak dengan mudah dapat diperoleh oleh remaja. 

 


Premarital sexual behavior in adolescents is a problem that needs attention, especially related to the factors that support the occurrence of premarital sexual behavior in adolescents and see an increase in the percentage in the 2017 IDHS data compared to the 2012 IDHS. This research uses descriptive analytic quantitative using a cross research design sectional by using secondary data, namely the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) data which can be obtained from accessing the Demographic and Health Surveys (DHS) website by applying for permission to collect data according to applicable procedures. Data were processed using the SPSS program with the odds ratio test and multiple logistic regression tests. As much as 5.0% of the respondents had premarital sexual behavior. Multivariate test results on respondents who have consumed alcohol have a tendency to behave sexually 12.8 times higher, while respondents who have ever smoked have a tendency to behave sexually 1.7 times higher after controlling for smoking behavior factors, age, level of education, and residence. The suggestion that the researchers give is that relevant agencies can develop reproductive health programs for adolescents, especially related to the negative effects of alcohol and cigarettes, and for the government to also regulate regulations on the sale of cigarettes and alcohol so that they are not easily obtained by adolescents. Keyword : Alcohol, Cigarette, Premarital Sexual Behavior, Adolescents.
Read More
T-6675
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurniawan Salim; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Paulus Gunawan, Bing Wantoro
Abstrak:

Salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas keselamatan kerja adalah dengan kornunikasi. Tesis ini menelusuri faktor-faktor kelemahan komunikasi keselamatan keda yang membawa dampak pada persepsi pelaporan new-miss dan képatuhan proscdur keselamatan kerja. Lalu, menentukan faktor dominan yang meniadi penyebab kelemahan komunikasi keselamatan. Penelitian ini bcrlandaskan pada Iaporan gap analysis yang dilakukan di PT Alphamma tahun 2003 yang mana komunikasi sistem manajemen keselamatan kerja dikategorikan kurang. Lebih lanj ut, gap analysis menyoroti tcntang kekurangan lainnya seperti prosedur tertulis, identifikasi bahaya, inspeksi dan ketrampilan operator. Permasalahan lain adalah tidak tercapainya 6 laporan near-miss per bulan dan masih ditcmukan tindakan tidak aman dalam menjalankan pekerjaan. Fokus pcnelilian adalah pada pcrscpsi penerima pcsan atas pesan keselamatan yang disampaikan oleh pengirim. Ini mcrupakan penelitian deskriptif-analitik dengan pcndckatan cros section. Tcrdapat ll variabel independen yang diteliti memiliki dampak pada persepsi penerima pesan terhadap pelaporan near-miss dan kepatuhan prosedur keselamalan. Analisis univarial, bivarial dan multivariat dilakukan pada 114 kuesioner (56% dari total populasi) yang mana rcsponden berasal dari beragam lingkalan dan departemcn di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kclemahan dalam komunikasi keselamatan- Faktor frekuensi komunikasi dan perasaan lertekan (sig. = 0.000) berpengaruh besar sebagai hambatan pada pelaporan near-miss dan faktor dcfensif (sig. = 0.0l9) adalah faktor yang dominan berpengaruh pada tingkat kepatuhan prosedur keselamatan kerja. Temuan yang peming yailu bahwa kebanyakan responden masih memiliki tingkat kepercayaan yang baik pada pengirim pesan keselamatan. Penulis menyarankan pihak manajemen untuk lebih mengcdepankan kqmunikasi dua arah yang lebih efektif dan mcningkatkan frckwensi disertai pemilihan media komunikasi yang Iebih beragam untuk menjangkau semua Qapisan di dalam organisasi. Manajemen harus menunjukkan tindakan nyata yang mengarah pada perwujudan visi, misi dan program keselamatan kerja dengan inspeksi, pelatihan keselamatan kerja serta alokasi dana.


 

One instance to improve the quality of occupational safety was through communication. The thesis tracked down the safety communication weakness factors that created influences on the perception of near-miss reporting and the compliance to the Occupational safety procedures. In addition, it determined the dominant factors that had become the cause of safety communication weakness. The research was based on the gap analysis report which was performed in 2003 at PT Alpharma in which the communication of occupational safety management system was classified as deficient. Moreover, the gap analysis highlighted the other deficiencies such as written procedure, hazard identification, inspection and operator’s skill. The other problem was the target of 6 near~miss reports per month was not achieved and there were some findings of unsafe acts in performing the activities. Focus of the study was on the perception of the receivers about the safety messages sent out by the senders. This was a descriptive-analytical research with cross-sectional approach. There were ll independent variables analysed which had the impacts on receivers' perception towards near-miss reporting and compliance to safety procedures. The univariate, bivariate and multivariate analysis were carried out on I 14 questionnaires (56% of total population) where the respondents came from various levels and departments in the company. The results showed obvious weaknesses in safety communication. Factors such communication frequency and suppressing feeling of the receivers appeared to be significant barriers on near-miss reporting (sig. = 0.000) and defensive attitude gave big contribution (sig. * 0.0l9) to the safety procedure compliance level. An important finding was that most respondents had a high level of trust to the senders of safety messages. The author recommends the management to be more proactive in encouraging a more effective two-way communication and increase the communication frequency together with the varieties of communication media that can reach all layers in the organization. The management shall demonstrate the real implementation that aims tor the realization of occupational safety vision, missions and programs by inspections safety trainings and budget allocation.

Read More
T-2366
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive