Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17462 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kementerian Kesehatan
R 618.9201 IND p
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2008
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kementerian Kesehatan
R 618.9201 IND p
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2008
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kementerian Kesehatan
R 618.9201 IND p
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2008
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kementerian Kesehatan
R 618.9201 IND p
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2008
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kementerian Kesehatan
R 618.2 IND p
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2008
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R 618.2 IND p
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R 618.2 IND p
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
CB: A 1164
[s.l.] : Jakarta: Depkes, 2005, s.a.]
Hibah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yunita Hapsari; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Helen Andriani, Dyah Eko Judihartanti, Susi Aswiyarti
Abstrak:
Dalam rangka menurunkan angka kematian bayi, Pemerintah melakukan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas. PONEK adalah pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan diselenggarakan oleh rumah sakit dengan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Rumah Sakit Umum Adhyaksa adalah salah satu rumah sakit yang menyelenggarakan PONEK, namun berdasarkan evaluasi kinerja yang pernah dilakukan rumah sakit belum memenuhi kriteria baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Rapid Asessment Procedure (RAP). Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada 13 orang informan, telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian berdasarkan unsur input yaitu pada sumber daya manusia masih kurangnya tim PONEK, pelatihan yang perlu ditingkatkan, belum adanya prosedur pendelegasian wewenang, struktur organisasi menunjukkan terlalu kompleks diperlukan kejelasan struktur sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman fungsi dan tanggung jawab dalam PONEK, belum ada monitoring kepatuhan SPO, sosialisasi SPO yang masih kurang, peralatan dan perlengkapan sudah cukup lengkap, sistem informasi yang belum memadai, pada unsur proses belum optimal pada pelayanan penunjang yang belum berjalannya bank darah rumah sakit, pemantauan dan evaluasi yang belum dilakukan, dan aspek disposisi yang belum menunjukkan komitmen terhadap pelaksanaan program yang disebabkan kurangnya pengarahan, koordinasi dan komunikasi. Pada output belum tercapainya indikator operasi sectio caesarea dan belum adanya angka keterlambatan operasi karena jadwal operasi yang belum terorganisir. Kesimpulan adalah implementasi PONEK belum berjalan optimal belum sesuai dengan standar penyelenggaraan PONEK 24 jam. Rekomendasi perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, perbaikan fasilitas, perlu adanya regulasi terkait pelayanan maternal neonatal pada forensik klinik, pengembangan sistem informasi, meningkatkan komunikasi, sosialisasi dan koordinasi, meningkatkan fungsi pengarahan, pemantauan dan evaluasi, peningkatan fungsi RS menjadi RS mampu PONEK sehingga dapat menjalin koordinasi dan jejaring fasilitas kesehatan lain.

PONEK is a comprehensive maternal and neonatal emergency service and is organized by the hospital 24 hours a day and 7 days a week. The purpose of this study was to investigate the implementation of PONEK in RSU Adhyaksa. This study uses a qualitative approach with the Rapid Assessment Procedure (RAP) method. Data was collected through in-depth interviews with 13 informants, document review, and observation. The results of the research based on input elements, namely the lack of a PONEK team in human resources, training that needs to be improved, there is no compliance monitoring SPO, socialization of SPO that is still lacking, the information system is inadequate, the process element is not optimal, the support services that are not yet running the hospital blood bank, monitoring and evaluation that have not been carried out, and aspects of disposition that have not shown a commitment to program implementation due to lack of direction, coordination and communication. In the output, the indicators of sectio cesarean operation have not yet been achieved. The conclusion is that the implementation of PONEK has not run optimally yet not by following the 24-hour PONEK implementation standard. Recommendations need regulations related to neonatal maternal services in clinical forensics, improve communication, socialization, and coordination, improve the function of direction, monitoring and evaluation, increase the function of hospitals to become hospitals capable of PONEK can establish coordination and networks of other health facilities.

Read More
T-5937
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Leny Susyanty, Heny Lestary, Raharni
BPK Vol.44, No.4
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive