Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36592 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Betty Susilowati; Pembimbing: Sri Tjahyani Budi Utami; Penguji: Zakianis, Rionaldo Sutanto
S-7037
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yana Irawati; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Abdur Rahman, Ricki M. Mulia, S. Faisal Paraouq
T-3267
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuni Indriati Fatonah; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Abdur Rahman, Suyud Warno Utomo, June Mellawati, Ricki M. Mulia
T-3262
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nanik Prihartini; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Rachmadi Purwana, Abdur Rahman, Ricki M. Mulia, Evi Nuryana
T-3183
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bayu Rizki Sanjaya; Pembimbing: ; Penguji: Laila Fitria, Inswiarsi, Miko Hananto
Abstrak:

ABSTRAK Nama :  Bayu Rizki Sanjaya Program Studi              :  Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul                            :   Asosiasi Pajanan Benzene Terhadap Kadar Hemoglobin  (Studi Pada Pekerja Laki-Laki Di Industri Sepatu Informal Cibaduyut, Jawa Barat) xvi + 85 halaman, 16 tabel, 9 gambar Benzene merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Dampak nonkarsinogenik yang diakibatkan diantaranya anemia dan pensitopenia. Pada pajanan benzene ditingkat rendah, menunjukkan adanya perbedaan dampak hematologi. Kadar hemoglobin merupakan salah satu parameter awal yang digunakan untuk mengetahui dampak hematologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui asosiasi pajanan benzene terhadap kadar hemoglobin. hasil penelitian. Metode penelitian. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pemilihan sampel mengggunakan cluster satu tingkat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 71 pekerja laki-laki responden. Pengukuran benzene menggunakan metode NIOSH 1501, pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan automated hematlogy analyzer. Lama kerja, usia, status merokok, konsumsi alkohol dan riwayat infeksi diukur menggunakan kuesioner Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pajanan benzene adalah 0,34 ppm dan kadar hemoglobin pekerja laki-laki adalah15,34 ± 1,14 g/dL. Berdasarkan analisis statistik, rata-rata kadar hemoglobin pajanan benzene  ≤ 0,50 ppm adalah 15.15 g/dL (95% CI : 14.80 - 15.50) dan pada pajanan benzene   0,51 – 1 ppm adalah g/dL 15.55 (95% CI : 15.19 - 15.91). Pekerja dengan lama kerja lebih dari 6 tahun memiliki kadar hemoglobin lebih rendah 0,7 g/dL (95% CI: -1.32 s.d. -0.13) dibandingkan pekerja dengan lama kerja kurang dari 6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pajanan benzene di bawah 1 ppm tidak ada asosiasi yang signifikan terhadap kadar hemoglobin, namun pekerja terdapat indikasi bahwa durasi pajanan yang diukur dengan lama kerja berasosiasi dengan penurunan hemoglobin. Kata kunci: benzene, hemoglobin, pekerja laki-laki


ABSTRACT Name :  Bayu Rizki Sanjaya Program of Study :  Master of Public Health Title of Thesis              :   Association of benzene exposures and hemoglobin (Study among the footware male workers in Cibaduyut West Java) xvi + 85 pages, 16 tables, 9 pictures Benzene is one of the chemical substances which can cause some health effect. Noncarcinogenics effect can caused by benzene is anemia and pancytopenia. Benzene at lower concentrations have is conflicting evidence on potential hematological effects. Hemoglobin is one of hematological paramaters of hematological effects. The purpose of this study to explain association benzene exposure and effect of hemoglobin.   Cross sectional study design was used, and 71 male workers selected by cluster random sampling. Benzene measurement used NIOSH 1501 method and hemoglobin measurement used by automated hematalogy analyzer.  Confounding factors such as work duration, age, smoking status, alcohol consumption, and history of infection measurements by questionnares.   The results showed that means of benzene exposure is 0,34 ppm and means of hemoglobin is 15,34 ± 1,14 g/dL. Statistical analysis showed that means of hemoglobin at benzene exposure ≤ 0,50 ppm is 15.15 g/dL (95% CI : 14.80 - 15.50) and means of hemoglobin at benzene exposure   0,51 - 1 ppm is 15.55 g/dL (95% CI : 15.19 - 15.91). Male-workers that work duration more than 6 yearshave decreased of hemoglobin 0,7 g/dL (95% CI: -1.32 s.d. -0.13). The conclution is benzene exposure below 1 ppm statistically not association with hemoglobin. However long-time exposure of benzene that measure with work duration statistically significant with decreased of hemoglobin. Keywords: benzene, hemoglobin, male workers

Read More
T-4759
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Atisa; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Indri hapsari Susilowati, Farida Tusafariah
S-7697
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novita Laela Sumbara; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ema Hermawati, Muchtar Mawardi
Abstrak: Pekerja peleburan logam berisiko terhadap dampak kesehatan akibat pajanan particulate matter (PM2,5). Tujuan dari penelitian ini untuk mengestimasi risiko akibat pajanan dari PM2,5 pada udara ambien di lingkungan kerja Kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan data primer dengan responden sebanyak 42 pekerja dan 5 titik sampel udara menggunakan alat DustTrak II TSI. Metode yang digunakan adalah analisis risiko kesehatan lingkungan yang menghasilkan nilai intake perhari dan risk quotient (RQ) berdasarkan konsentrasi PM2,5, pola pajanan, dan berat badan. Responden pada penelitian ini memiliki nilai rata-rata berat badan sebesar 56,926 kg dan rata-rata laju inhalasi 0,6017 mg/m3. Nilai median untuk waktu pajanan 8 jam/hari, median frekuensi pajanan 273,5 hari/tahun, dan median durasi pajanan real time 8,5 tahun. Beberapa pekerja mulai berisiko (RQ>1) di saat durasi pajanan real time dengan konsentrasi minimal sebesar 254 µg/m3 . Manajemen risiko dilakukan dengan mengurangi waktu dan frekuensi pajanan.

Metal smelting workers are at risk of health effects due to their exposure to particulate matter (PM2,5). The purpose of this study is to estimate the risk due exposure of PM2,5 in ambient air in the work environment of the Small Industrial Village (PIK) of Kebasen Village, Talang District, Tegal Regency. This study used primary data with 42 respondents and 5 air sample points by using the Dusttrak II TSI tool. The method used is an environmental health risk analysis that produces daily intake and risk quotient (RQ) values based on PM2,5 concentration, exposure patterns, and body weight. Respondents in this study had an average weight value of 56,926 kg and had an average inhalation rate of 0,6017 mg/m3. The median value for exposure time is 8 hours/day, the median frequency of exposure is 273,5 days/year, and the median duration of real-time exposure is 8,5 years. Some workers begin to be at risk (RQ>1) at the time of real time exposure with a minimum concentration of 254 µg/m3.
Read More
S-10492
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syafran Arrazy; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Bambang Wispriyono, Abdur Rahman, Sonny P. Warouw, Didi Purnama
Abstrak: Benzene dapat secara enzimatik meningkatkan pembentukan Reactive OxygenSpecies (ROS) yang mempengaruhi sel-sel dan berakibat kerusakan oksidatif.Malondialdehyde (MDA) merupakan produk akhir peroksidasi lemak dan menjadisalah satu indikator stres oksidatif akibat radikal bebas. S-phenylmercapturic acid(SPMA) menjadi parameter pajanan benzene pada manusia. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis asosiasi SPMA terhadap MDA pada pekerja sepatu.Metode penelitian menggunakan desain studi analitik cross-sectional. Pemilihansampel mengunakan cluster satu tingkat terhadap industri informal. Jumlahsampel dalam penelitian ini 64 pekerja. Hasil penelitian menunjukkan rata-ratakonsentrasi SPMA adalah 24.63 μg/g kreatinin atau 20 responden (31.2%)memiliki konsentrasi SPMA urin di atas nilai biological exposure index (BEI)(>25 μg/g kreatinin), dan rerata kadar MDA serum pekerja adalah 10.186 μmol/L.Berdasarkan uji statistik, diketahui ada hubungan signifikan pada konsentrasiSPMA terhadap peningkatan MDA setelah dikontrol dengan faktor umur, lamakerja, status merokok, kebiasaan alkohol, kebiasaan olahraga dan kebiasaanmakan sayur dan buah (R2 : 0.133, p-value : 0.039). Studi ini menunjukkan bahwapaparan benzene memberikan efek merugikan pada stres oksidatif pekerja selainoleh umur pekerja.Kata kunci: Benzene; Industri skala kecil; Malondialdehyde; Stres Oksidatif;S-phenylmercapturic acid;
Benzene can be enzymatically increasing the formation of Reactive OxygenSpecies (ROS) that affect the cells and cause oxidative damage. Malondialdehyde(MDA) is the end product of lipid peroxidation and is one indicator of oxidativestress caused by free radicals. S-phenylmercapturic acid (SPMA) be the parameterof benzene exposure in humans. This study aimed to analyze the associationSPMA against MDA in shoe workers. The research method uses design analyticcross-sectional study. Selection of the sample using one level cluster to informalindustry. The samples in this study are 64 workers. The results showed thatmedian levels concentration of SPMA is 10.24 mg/g creatinine or 20 respondents(31.2%) had a concentration of SPMA urine above the value of biologicalexposure index (BEI) (> 25 mg / g creatinine), and median levels of serum MDAworkers are 6.38 μmol/L. Based on statistical test, we know that have a significantassociation for concentration of SPMA to increase MDA after controlling by age,length of employment, smoking status, alcohol habits, exercise habits and habit ofeating vegetables and fruits (R2: 0133, p-value: 0.039). This study shows thatexposure to benzene giving adverse effects on oxidative stress in addition toworkers by age workers.Keywords: Benzene; Small Scale Industry; Malondialdehyde; Oxidative Stress;S-phenylmercapturic acid;
Read More
T-4740
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meliana Sari; Pembimbing: Sri Tjahyani Budi Utami; Penguji: Abdul Rahman, Mujoko
S-6169
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vivi Hali Komariah; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Lin Yuwarni
Abstrak: Sumber PM2,5 banyak dihasilkan dari kegiatan antropogenik seperti transportasi industri, dan rumah tangga. Sumber dari kegiatan industri biasanya banyak berasal dari kegiatan pertambangan, cerobong asap pabrik, hasil pembakaran dan industri semen (WHO, 2006). Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko PM2,5 dan hubungannya dengan penurunan fungsi paru. Jenis penelitian ini adalah analisis risiko dan epidemiologi dengan desain cross sectional, jumlah sample 92 responden dan teknik pengambilan sampel adalah proporsional simple random sampling. Data diperoleh dari kuisioner, pengukuran PM2,5 pengukuran antropometri dan pengukuran fungsi paru. Fungsi paru diperiksa dengan menggunakan spirometri tes untuk mendapatkan nilai FVC dan FEV1. Konsentrasi PM2,5 diukur dengan menggunakan High Volume Air Sampler. Analisis uji statistik menggunakan Chi square dan regresi linear dengan derajat kepercayaan 95%. Untuk menghitung besarnya risiko dilakukan sampling konsentrasi PM2,5 di 6 titik area. Hasil perhitungan risiko lifetime menunjukkan terdapat 5 area berisiko dengan nilai RQ > 1, yaitu storage, raw mill, kiln, finish mill dan packing. Prevalensi penurunan fungsi paru pada pekerja industri semen sebesar 60,9% di mana 50% menagalami restriktif dan 10,9% mengalami obstruktif. Hasil analisis menjukkan hubungan yang signifikan antara gangguan fungsi paru dengan konsntrasi PM2,5 (p= 0,035, OR=2,722), umur (p= 0,020, OR= 2,833), status gizi (p=0,007, OR= 3,323), kebiasaan merokok (p= 0,035, OR= 2,60), aktifitas fisik (p=0,035, OR= 2,667), lama kerja (p=0,028, OR= 3,400), masa kerja (p= 0,018, OR= 3,015). Dengan analisis multivariat, didapatkan faktor yang paling berhubungan terhadadap gangguan fungsi paru adalah, konsentrasi PM2,5, usia, sratus gizi, kebiasaan merokok dan masa kerja. Selanjutnya diperlukan upaya untuk perbaikan lingkungan area kerja dengan memperhatikan risiko yang ditimbulkan dari pajanan PM2,5 dan melakukan manajemen risiko di area kerja.
Kata Kunci : PM2,5, Analisis risiko, industri semen, pekerja industri, fungsi paru
Read More
S-9193
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive