Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6361 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Harry M.W.J. Wouw
LP 370.7 WOW p
Jakarta : Phlm. Univ. Atma Jaya, 1983
Laporan Penelitian   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuniastini, Widodo J. Pudjirahardjo, Ratna Dwi Wulandari
JAKK Vol.3, No.2
Surabaya : Unair, 2005
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Departemen Kesehatan
658.04 IND p
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1982
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahit Iqbal Mubarak ... [et.al.]
613 PRO p
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indriati Yudatiningsih, Sri Suryawati
JMPK Vol.07, No.01
Yogyakarta : UGM, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Woro Riyadina, Mulyono Notosiswoyo
MPPK Vol.IX, No.1
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 1999
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yan M. Asyerem; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Yayuk Hartriyanti, Anwar Hasan, Farida Djufri, Sumiatun
Abstrak:

Jabatan Dosen adalah jabatan profesional, sebab tidak semua orang dapat menjadi dosen kecuali mereka yang disiapkan melalui pendidikan tertentu. Selain sebagai tenaga pengajar dari proses belajar mengajar, dosen tidak terlepas sebagai individu yang unik. Sebagai bagian dari proses belajar mengajar dituntut untuk menjadi tenaga profesional pendidikan dengan segala kemampuan yang dipersyaratkan, termasuk didalamnya mampu mengelola proses belajar mengajar dengan baik. Sebagai seorang individu yang unik, dosen mempunyai karakteristik yang selalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik tersebut terdiri dari, umur, pendidikan, status kawin, golongan pangkat, jumlah anak, akta mengajar, lama kerja, peladhan, tugas pokok, dan tugas tambahan. Sesuai dengan tugas dan perannya seorang dosen harus mempunyai kemampuan mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, handal dan profesional serta memuaskan mahasiswa. Pada survey awal dari kepuasan mahasiswa didapatkan bahwa selama mengikuti proses pendidikan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang tingkat kepuasannya yaitu : mahasiswa yang tidak puas 75 % dan yang puas 25 %, ini berarti masih belum menunjukkan tingkat kualitas pelayanan pendidikan yang baik dinilai dari segi kepuasan mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informaai mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar dari dosen di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Pada penelitian ini pengambilan responden dosen sebanyak 39 orang, baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap. Dan jumlah mahasiswa yang diambil sampel adalah sejumlah 15O orang, dimana masing-masing dosen dinilai oleh 4 orang mahasiswa. Analisa data terdiri dari analisa imivariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian menunjukkan 25 orang (64,1%) dosen yang memiliki kemampuan mengajar yang memuaskan mahasiswa dan yang tidak memuaskan mahasiswa sebanyak 14 orang (35,9%), sedangkan hasil dari diagram Kartesius menunjukkan bahwa indikator yang diprioritaskan untuk memuaskan mahasiswa dalam proses belajar mengajar adalah ketepatan waktu. Dari hasil uji bivariat diperoleh variabel yang berhubungan bermakna, yaitu variabel umur (nilai p: 0,047), pendidikan (nilai p: 0,046), akta mengajar (nilai p: 0,039), pelatihan (nilai p: 0,038) dan masa kerja (nilai p: 0,046). Dan hasil uji multivariat diperoleh variabel pelatihan yang paling dominan terhadap kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan nilai p : 0,024 dengan nilai OR: 4,3633 (CI95 %: 1,9177-20.7466). Disarankan Institusi Akademi Keperawatan Pemehntahan Kabupaten Sumedang untuk mempertahankan pelayanan proses belajar mengajar serta disusunnya suatu kebijakan untuk meningkatkan kemampuan pengajaran secara berkelanjutan untuk memuaskan mahasiswa dalam bentuk pelatihan atau peningkatan pendidikan para dosen. Bagi para dosen Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang agar berupaya meningkatkan kemampuan mengajamya dengan belajar mandiri walaupun tidak mengikuti pelatihan, serta berusaha untuk tepat waktu saat mengajar sehingga pelayanan proses beiajar mengajar dapat memuaskan mahasiswa.

Read More
T-1282
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maj. Kedokteran Indo (MKI), Vol.50, No.12, Des. 2000, hal. 527-532, ( Cat ada di bendel 1993-2010 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oky Sutiarso; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Trini Sudiarti, Agus Triwinarto, Salimar
Abstrak: Penelitian ini mempelajari hubungan antara Pemberian Makanan Tambahan (PMT)untuk meningkatkan status gizi pada anak usia 10-12 tahun di Kelas Belajar Oky.Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, umur, pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan, kontribusi energi dan protein sebelum dan sesudah intervensi terhadapBB/U, TB/U, IMT/U, status gizi, pengaruh PMT dalam peningkatan status gizisebelum dan sesudah diberikan intervensi. Analisis menggunakan data primer. Desainpenelitian menggunakan quasi eksperiment dan rancangan control time series design. Responden yang digunakan adalah sebanyak 42 orang, terdiri dari 22 orang yangmendapat perlakuan dan 20 orang kelompok control. Kelompok perlakuan mendapatkan PMT selama 90 hari berupa susu 200 ml, telor 1 butir dan buah 1potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kontribusi sebelum dan sesudah PMT terhadap analisa berat badan sebelum dan sesudah diberikan PMT terdapat perbedaan nyata dengan nilai p=0.000 (p value <0.005) dan 1.37 point lebih tinggi yang mendapat dar ipada yang tidak mendapat PMT. Untuk analisa tinggi badan sebelumdan sesudah diberikan PMT terdapat perbedaan nyata dengan nilai p=0.000 (p value<0.005) dan 2.3 point lebih tinggi yang mendapat daripada yang tidak mendapat PMT.Untuk BB/U sebelum dan sesudah PMT terdapat perbedaan nyata dengan nilaip=0.000 (p value <0.005) dan TB/U PMT terdapat perbedaan nyata dengan nilaip=0.001 (p value <0.005) serta untuk IMT/U terdapat perbedaan nyata dengan nilaip=0.000 (p value <0.005).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan status gizi secaranyata sebelum dan sesudah diberikan PMT. Penelitian ini menyarankan perludilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu penelitian lebih dalam serta dapatberkorelasi dengan hal-hal yang berkaitan tidak hanya dengan gizi tetapi juga denganhal-hal sosial, sosiologi, budaya, ekonomi dan pemberdayaan masyaraka dan denganmenggunakan kemampuan dan sumberdaya lokal. Daftar Bacaan : 44 (tahun 1978-2012) Kata kunci : Pemberian makanan tambahan, Status Gizi, anak usia 10-12 tahun
This research study relationship correlation Supplementary Feeding to increasenutrition status children 10-12 years old in Kelas Belajar Oky. Variable examined aregender, age, parents work, education, contribution energy and protein before andafter Suplementary Feeding against weight per age, height per age, BMI per age,nutrition status, impact supplementary feeding in an increase nutrition status beforeand after supplementary feeding. Analyses using primary data. Research design usingquasi eksperiment and control time series design. Respondents who used is as 42children, consist of 22 children is treatment group and 20 children control group.Groups of experiment get supplementary feeding 90 days is milk 200 ml, egg 1 pcs andfruit 1 pcs.The results showed that the result of the contribution before and after supplementaryfeeding for analyses weight before and after significant p value = 0.000 (p value<0.005). Analyses height before and after supplementary feeding are significant withp value = 0.000 (p value <0.005). Weight per age before and after SF are significantwith p value =0.000 (p value <0.005) and height per age significant with p value=0.001 (p value <0.005) and also significant for BMI/Age with p value =0.000 (pvalue <0.005).From the results of this study concluded that an increase in nutrition status before andafter supplementary feeding. This study suggests further research needs to be donewith more research time and can be correlated not only nutrition but also socialscience, sociology, culture, economy, and community development with ability localsource.Literatur : 44 (years 1978-2012) Keyword : Suplementary feeding, Nutrition Status, age 10-12 years
Read More
T-4099
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Satoto ... [et al.]
JEN Vol.4, Ed.1
Jakarta : [s.n.], 2000
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive