Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25577 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maj. Kesmas Indonesia (MKMI), th. XIX, No.11, 1991, hal. 636-640
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Gede Seregeg
CDK-No.131
Jakarta : [s.n.] : 2001
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kusnaedi
628.18 KUS s
Jakarta : Penebar Swadaya, 2003
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Furqaania; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Laila Fitria, Sri Yuini Budi Utami
S-4243
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Ramadhani, Bambang Yunianto
MPPK Vol.XX, (suppl)
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarwanto
Medika-No.1, XXX
Depok : Grafiti Medika Pers, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erza Nur Afrilia; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Rina Fithri Anni
S-9100
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mainora; Pembimbing: Siti Arifah Pudjonarti; Penguji: Tri Yanti, Asih Setiarini, Dakhlan Chaeron, Indah Hidayat
Abstrak:
Faktor penyebab stunting menurut WHO (2013) secara komprehensif diuraikanmenjadi faktor langsung dan tidak langsung. Prevalensi Balita stunting di Indonesiatergolong cukup tinggi dan distribusinyapun tidak merata, antara desa kota maupun antarprovinsi (1992-2013). Tujuan penelitian ini ingin melihat bagaimana gambaran prevalensistunting, capaian indikator PISPK, serta bagaimana hubungan 12 indikator PISPK denganprevalensi stunting di kabupaten/kota di Indonesia tahun 2017. Desain penelitian ini adalahstudi crossectional dengan sampel sebanyak 452 kabupaten/kota di Indonesia, menggunakandata sekunder prevalensi stunting dari data Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 dancapaian 12 indikator program PIS-PK tahun 2017. Analisis statistik yang di lakukan yaituunivariat, Uji korelasi Spearmen dan Pearson serta analisis multivariat dengan menggunakanuji regresi linear ganda.Hasil penelitian ini menunjukkan Hasil uji bivariat di peroleh variabel denganprevalensi stunting yang berhubungan secara signifikan adalah persentase keluargamempunyai akses atau menggunakan jamban sehat (-), persentase keluarga sudah menjadianggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)(-), persentase bayi mendapatkan imunisasi dasarlengkap (-), persentase ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan (-), persentasependerita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standart (+), persentasependerita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur. Hasil uji multivariat di dapatkanpersentase keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat merupakan faktordominan yang berhubungan dengan prevalensi stunting.Dari hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dan semua pihak dapat meningkatkanprogram-program yang sudah berjalan selama ini dalam meningkatkan akses jamban sehatoleh keluarga di Indonesia, serta program lainnya yang berhubungan dengan prevalensistunting, seperti peningkatan fungsi Posyandu.Kata kunci:Prevalensi Stunting; Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga(PIS-PK)

Stunting factors according to WHO (2013) are comprehensively described to bedirect and indirect factors. The prevalence of under-five stunting in Indonesia is quite highand the distribution is uneven, between urban and inter-provincial villages (1992-2013). Thepurpose of this study is to see how the prevalence of stunting, PISPK indicator achievement,and how 12 PISPK indicator relationship with stunting prevalence in districts / cities inIndonesia in 2017. The design of this study is cross-sectional study with 452 districts / citiesin Indonesia, using data secondary prevalence of stunting from the results of Nutrition StatusMonitoring (PSG) and 12 indicators of PIS-PK program. Statistical analysis done wasunivariate, Spearmen and Pearson correlation test and multivariate analysis using multiplelinear regression test.The results of this study show that bivariate test results obtained by variables withprevalence of stunting are significantly related is the percentage of families have access oruse healthy latrine (-), the percentage of families have become members of the NationalHealth Insurance (JKN) (-), the percentage of infants get basic immunization complete (-),the percentage of mothers performing delivery at health facilities (-), the percentage ofpatients with pulmonary tuberculosis get treatment according to standard (+), the percentageof hypertensive patients perform regular treatment. Multivariate test results in obtaining apercentage of families having access to or using healthy latrine were the dominant factorsassociated with stunting prevalence.From the results of this study, it is expected that the government and all parties canimprove the programs that have been running so far in improving access to healthy latrinesby families in Indonesia, as well as other programs related to the prevalence of stunting, suchas improving the function of Posyandu.Keywords:Prevalence of Stunting; Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK).
Read More
T-5186
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ernawati Roeslie; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junadi, Amal Chalik Sjaaf, Edduwar Idul Riyadi, Enny Ekasari
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Ernawati Roeslie Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Analisis Kesiapan Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (Indikator 8: Kesehatan Jiwa) di Kota Depok tahun 2018 Pembimbing : dr. Adang Bachtiar, MPH., DSc. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Indikator 8: Kesehatan Jiwa belum mendapat perhatian khusus di Kota Depok, kasus Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat mengalami peningkatan dari 3986 kasus pada tahun 2016 menjadi 5768 kasus pada tahun 2017, dimana kasus skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lainnya mengalami kenaikan dari 1687 kasus pada 2016 menjadi 2342 kasus pada 2017. Analisis kesiapan implementasi PIS-PK (Indikator 8: Kesehatan Jiwa) di Kota Depok tahun 2018 merupakan tahapan penting sebagai penentu keberhasilan kinerja Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan implementasi program PIS-PK (Indikator 8: Kesehatan Jiwa)  di Kota Depok Tahun 2018 dilihat dari variabel komunikasi, disposisi, sumber daya dan struktur birokrasi menggunakan Teori Edward III. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, Focus Grup Discussion (FGD) dan telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan kesiapan implementasi PIS-PK (Indikator 8: Kesehatan Jiwa) di Kota Depok berdasarkan 4 (empat) variabel implementasi menurut teori Edward III, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dinilai belum siap untuk dilaksanakan. Rekomendasi pada penelitian ini yaitu keberhasilan implementasi akan dicapai bila dilakukan perbaikan dari kekurangan, baik dari sisi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Di samping itu hambatan program yang ada bisa diatasi dengan tersedianya pendanaan yang cukup. Saran dari penelitian ini adalah agar meningkatkan pemberdayaan peran keluarga dan potensi masyarakat dengan metode pelatihan untuk peningkatan kesehatan jiwa dan mengurangi stigma di masyarakat. Kata kunci: Analisis Kesiapan Implementasi; Kebijakan; Kesehatan Jiwa; Program Indonesia Sehat; Teori Edward III.


ABSTRACT Name : Ernawati Roeslie Study Program : Public Health Science Judul : Analysis of Implementation Readiness of Healthy Indonesia Program with Family Approach (Indicator 8: Mental Health) in Depok City 2018 Counselor : dr. Adang Bachtiar, MPH., DSc. The Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK) is the Ministry of Health's priority program implemented by the Puskesmas. Indicator 8: Mental Health has not received special attention in Depok City, severe case of people with mental disorder increased from 3986 in 2016 cases to 5768 cases in 2017, where schizophrenia cases and other chronic psychotic disorders increased from 1687 cases in 2016 to 2342 cases in 2017. Analysis of PIS-PK implementation readiness (Indicator 8: Mental Health) in Depok 2018 is an important stage as a success determinant of local government performance in the health sector. This research is a qualitative research with descriptive design. The purpose of this research is to determine the implementation readiness of PIS-PK (Indicator 8: Mental Health) in Depok 2018 reviewed from communication, disposition, resources and bureaucratic structure using Edward III theory. Data collection method was performed using in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD) and document review. The research result indicates that PIS-PK implementation (Indicator 8: Mental Health) in Depok were not ready based on 4 (four) implementation variables according to Edward III theory, ie communication, resources, disposition and bureaucracy structure. The research recommends to improve the all aspect of communication, resources, disposition and bureaucratic structure in order to achieve the successful implementation. In addition, the program contraints can be reduced by sufficient funding availability. The research suggests to increase the empowerment of family role and community contribution using training method in order to improve the mental health and reduce the stigma in society. Key words: Analysis of Implementation Readiness; Edward III Theory; Healthy Indonesia Program; Mental Health; Policy.

Read More
T-5124
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive