Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40019 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Teti Tejayanti, Rofingatul Mubasyiroh
JKR Vol.1, No.3
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Theodora Tersiana; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Rustam Effendi, Ahmad Syafiq, Mieke Savitri
Abstrak:

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 248.000/100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Faktor yang sangat mempengaruhi adalah masih rendahnya akses pelayanan ANC yang berkualitas dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, faktor tersebut sesuai dengan salah satu pesan kunci dalam Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan semakin rendah Angka Kematian Ibu (Depkes RI, 2008). Terdapat kesenjangan antara jumlah ibu yang melahirkan pada tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang telah melakukan pemeriksaan ANC. 96% ibu mendapat pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan profesional selama kehamilannya hanya 4% yang tidak mendapat pemeriksaan kehamilan, 66% dari ibu tersebut persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan dan sisanya 32% persalinan ditolong oleh dukun (SDKI 2002-2003). Pada tahun 2006, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih sekitar 75%, sisanya ditolong oleh dukun bayi yang masih menggunakan cara-cara tradisional dan beresiko karena dukun bayi tidak mampu membantu persalinan dengan penyulit yang sangat memerlukan tindakan medis walaupun sudah sangat berpengalaman dalam menolong persalinan (Depkes RI, 2008). Perilaku ibu tersebut sesuai dengan teori Green dan Kreuter (2005) yaitu faktor predisposisi (predisposing factors), faktor penguat (reiforcing factors) dan faktor pemungkin (enabling factors) dalam pemilihan penolong persalinan walaupun ibu selama kehamilannya telah melakukan pemeriksaan Antenatal Care minimal empat kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penolong persalinan oleh ibu yang telah melakukan pemeriksaan ANC minimal empat kali di Propinsi NTT tahun 2007. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional dan menggunakan data sekunder hasil survei data dasar dukungan sektor kesehatan di NTT tahun 2007. Sumber data dari GTZ dan Puslitkes UI.yang didapat pada bulan Mei 2008. Pengolahan data dilakukan bulan September ?November 2008. Sampel dalam peneliti ini adalah 3326 ibu usia reproduksi (15-49 tahun) yang mempunyai anak berusia tidak lebih dari 5 tahun dan selama kehamilan balita terkecilnya melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal empat kali. Variabel dependen adalah pemilihan penolong persalinan oleh ibu yang telah melakukan pemeriksaan ANC minimal empat kali, variabel iondependen adalah status sosial ibu, status reproduksi ibu, pengetahuan ibu, riwayat ANC ibu selama kehamilan balita terkecilnya, riwayat komplikasi kehamilan, rencana penolong persalinan, pengambilan keputusan untuk mencari pertolongan kesehatan, dukungan masyarakat terhadap kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinannya, kepemilikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), adanya komunikasi kesehatan dengan suami selama kehamilan, informasi kesehatan yang diterima ibu, jumlah anggota keluarga dan status ekonomi keluarga. Hasil penelitian mendapatkan hanya 57,7% ibu memilih persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan sisanya 42,3% masih memilih tenaga non kesehatan (termasuk dukun, keluarga, tetangga atau tanpa penolong). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara perencanaan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan setelah dikontrol oleh pendidikan ibu, kepemilikan buku KIA, jumlah anggota keluarga dan status ekonomi. Ibu yang mempunyai perencanaan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan mempunyai kecenderungan 24 kali lebih besar untuk bersalin pada tenaga kesehatan dibandingkan ibu yang tidak mempunyai rencana. Berdasarkan hasil tersebut maka peran tenaga kesehatan sangat penting dalam membantu ibu dan keluarganya agar mampu membuat perencanaan persalinan selama konseling ANC dan dengan salah satu kegiatan dari desa siaga yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan adalah P4K ( Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang mendorong peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil sehingga ibu dan bayinya selamat.


Maternal mortality rate in Indonesia is quite high around 248 per 100,000 live births (SDKI 2007). The most influencing factor is low density access to qualified Antenatal Care (ANC) service and birth assistancy provided by health workers, which is in accordance to the one of the key messages of Making Pregnancy Safer (MPS) i.e. any birth handled by professional health workers, the higher birth covered by professional health workers, the lower maternal mortality rate (Health Ministry of the Republic of Indonesia, 2008). There is range between the number of mothers birth handled by health workers and the mothers who check their pregnancy through Antenatal Care. It is 96 per 100 of mothers who were checked by health workers; meanwhile only 4 per 100 pregnant mothers who were checked during their pregnancy. 66 per 100 of them were assisted by health workers and 32 per 100 of the rest assisted by dukuns (SDKI 2002-2003). During 2006, it was only 75 per 100 births covered by Indonesian health workers while the rest was assisted by dukun, provided traditional care, risky as dukuns are not in the capacity to assist birth with difficulty especially whenever the patiences were in need of medical treatment of expert health workers, even dukuns were expert in birth services (Health Ministry of The Republic of Indonesia 2008). Mothers? habits were in accordance with Green and Kreuter theory (Health Ministry of the Republic of Indonesia, 2008) i.e predisposing factors, reinforcing factors and enabling factors to chose birth even during mothers pregnancy they had checked in antenatal care for the minimum of four times The purpose of the above research is to know the influencing factors to choose birth help of the mothers who passed antenatal care for four times or more in the Province of The East Nusatenggara in 2007. This research is the quantitative Cross Sectional study and using secondary datas as the results of basic data Survey Supporting Health Sector Conducted in 2007 in the East Nusatenggara Province. Sources of the data were GTZ and Health Research Center of University of Indonesia provided by May 2008. Data processing was conducted by September to November 2008. The samples were 3326 mothers of reproduction ages (15 to 49 years old), who had child below 5 years old and as long as the pregnancy the youngest child got pregnant care for four times or more. The dependant variables are choosen birth assistance checked through antenatal care during pregnancy of the youngest child, the history of the pregnant complication of the birth assist plan, decision making to get health help, the community support to the mothers? health during pregnant and health book of mother and child owner, health communication provided by the husband during pregnant, the number of the family members and the family economic status. The result of the research showed that 57.7 per 100 of choosen mothers without health workers? help (including dukun, family, neighbour or without helper). The result of the statistical test showed that there is the relationship between birth plan helped by healthworkers after controlled by mothers? education, health book of mother and child owner, the number of the family members and the family economic status. Mothers who planned birth helped by health workers had more than twenty four times tendency to helped by health workers than the other who had no birth plan. Based on the above result, the writer assumes that health workers have vital role to assist mothers and the family enabling them to make birth plan during antenatal care consultancy and consulting to one of the ?desa siaga? activity handled by health workers i.e birth plan program and complication prevention (P4K). The latests push family and community roles to plan safety birth and prepare facing complication for pregnant mother.

Read More
T-3035
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pingkan Aprilia Widyadasari; Pembimbing: Sabarinah B. Prasetyo; Penguji: Pandu Riono, Nunik Kusumawardani
S-9885
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amala Rahmatia Putri; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Helda, Mularsih Restianingrum
S-9832
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haniena Diva; Pembimbing: Nurhayati; Penguji: Helda, Eti Rohati
Abstrak: Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang dilakukan selama kehamilan yang dimana tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, dan mampu mendeteksi dini komplikasi dan penyakit yang dialami ibu hamil. Namun, kunjungan ANC di 5 provinsi di Indonesia masih belum sesuai dengan rekomendasi WHO (minimal 4 kali dengan pola ideal 1-1-2). Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Sampel penelitian adalah wanita yang pernah melahirkan 5 tahun terakhir yang menjadi responden dalam SDKI 2012 di 5 Provinsi di Indonesia. Analisis bivariat digunakan regresi logistik sederhana dan analisis multivariabel digunakan regresi logistik berganda.

Hasil bivariat memperlihatkan bahwa ada tren peningkatan kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO pada pendidikan ibu (pvalue=0.0001), status ekonomi (pvalue=0.0001), dan pendidikan suami (pvalue= 0.0001). Hasil multivariabel memperlihatkan prediktor kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO adalah usia ibu saat hamil > 35 tahun, pendidikan ibu rendah, status ekonomi rendah, dan dukungan suami. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan pentingnya kunjungan ANC sesuai dengan rekomendasi WHO terutama pada ibu hamil usia > 35 tahun, pendidikan rendah, dan status ekomomi rendah, serta pemberdayaan suami.

Kata kunci: ANC rekomendasi WHO, SDKI 2012, pola ANC 1-1-2
Read More
S-8968
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Setya Purwanti; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Yovsyah, Bagus Satriya Budi, Felly P. Senewe
Abstrak:

Latar belakang: Kematian bayi dua pertiga nya terjadi pada periode neonatal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kes*hatan ibu dan janinnya yang terdiri dari pemeriksaan kehamilan dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, pemberian intervensi dasar, serta mendidik dan memotivasi ibu hamil agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya. Perawatan neonatal yang memadai diperlukan selain perawatan antenatal dan pertolongan persalinan yang adekuat dalam upaya menurunkan kematian bayi karena infeksi pasca lahir seperti tetanus neonatorum dan sepsis, hipotermia dan asfiksia. Tujuan: Diketahuinya kelangsungan hidup bayi selama 28 hari serta perbedaan kelangsungan hidup bayi selama 28 hari berdasarkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal. Metode: Desain kohort retrospektif dengan memanfaatkan data SDKJ tahun 20022003 berjumlah 13.240 sampel. Analisis data univariat, bivariat dan multivariat dengan interaksi. Hasil dan Diskusi: Kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal probabilitasnya secara keseluruhan sebesar 98,75% ; probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan kunjungan ANC yang baik sebesar 99,47% ; probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan perawatan postnatal yang baik sebesar 98,79% ; sedangkan probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal yang baik sebesar 98,15%. Kesimpulan dan Saran: Meningkatkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal karena akan memberikan probabilitas kelangsungan hidup bayi yang besar. Serta peningkatan jumlah dan kualitas serta pemerataan penempatan tenaga kesehatan dan juga meningkatxan akses masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.


 Background: Two third of infant mortality are occurred in neonatal period. Antenatal service is a service which is given to pregnant women periodically to maintain and improve the health status of pregnant women and their fetus. Antenatal service consist of checking the pregnancy and correcting any deviation found in the pregnancy, also giving health education and motivating the mother to keep on caring themselves and prepare for the delivery. Beside adequate antenatal care and delivery attendance, adequate neonatal care is also needed as part of effort to decrease neonatal mortality due to post-natal infection such as tetanus neonatorum and sepsis, hypothermia and asphyxia. Aims: To identity the neonatal survival and the difference of neonatal survival based on ANC visit and postnatal care. Design: Retrospective cohort design using DHS data in 2002-2003 which is consist of 13,240 samples. Methodology: The data are analyzed using univariate, bivariate, and multivariate with interaction. Results: The probability of infant survival in neonatal period is 98.75%; the probability of infant survival in neonatal period based on ANC visit is 99.47%; the probability of infant survival in neonatal period based on postnatal care is 98.79%; whereas the probability of infant survival in neonatal period based on ANC visit and posinatal care is 98.15%. Conclusion: ANC visit and post natal care should be increased since they will increase the probability of neonatal survival. Quantity, quality and distribution of health workers should be improved, and the accessibility of health facilities towards the community should also be increased.

Read More
T-2778
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elfianti; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Sabarinah Prasetyo, Mularsih, Nining
S-7511
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratu Nuraini Solihah; Pembimbing: Sudarti Kresna; Penguji: Artining Anggorodi, Anwar Hasan, Kodiat Juarsa
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas tentang pemilihan tempat persalinan di rumah oleh ibu dengan riwayat ANC lengkap di Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, pada tahun 2012. Pelayanan kesehatan, fasilitas dan informasi kesehatan sudah tersedia, pemanfaatan terhadap pelayanan ANC dan bidan sebagai penolong persalinan sudah tinggi namun belum sepenuhnya dapat mendorong masyarakat untuk memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menggunakan pendekatan Rapid Assesment Procedures (RAP). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sebagian dari masyarakat memilih rumah sebagai tempat persalinannya, namun sebagiannya lagi memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinannya. Penelitian ini juga menyarankan untuk meningkatkan peran lingkungan keluarga, masyarakat dan petugas dalam mendukung pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk persalinan.


This thesis discusses the selection of the delivery at home by mothers with a history of complete ANC in Cimanuk sub district, Pandeglang District, year 2012. Health services, facilities and health information is available, the utilization of the ANC and the midwife as a birth attendant is high but has not been fully able to encourage people to choose a health facility as a place of confinement. This research is a qualitative study, which uses the approach of Rapid Assessment Procedures (RAP). The results of this study found that the majority of people choosing a home as a place of confinement, but partly choosing health facility as a place of confinement. This study also suggested to increase the role of the family, the community and staff in supporting the utilization of health facilities for delivery.

Read More
T-3714
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lailatun Nazilah; Pembimnbing: Tris Eryando; Penguji: Besral, Nida Rohmawati, Enny Ekasari
Abstrak: Penelitian ini menggunkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2012. Bertujuan untuk mengetahui kontribusi faktor ibu, bayi danakses pelayanan kesehatan ANC dan persalinan terhadap kematian neonatal diIndonesia. Desain dalam penelitian ini Crossectional dengan populasinya bayiyang lahir hidup pada tahun 2007 sampai tahun 2012 anak terakhir dari wanitausia subur (15-49 tahun) di Indonesia dengan jumlah sampel 12.766. Hubunganditentukan dengan analisis multiple logistic regression. Hasil penelitian kontribusifaktor ibu kurang berisiko 2,6 kali dan faktor ibu buruk berisiko 2,5 kalidibandingkan faktor ibu baik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, statusekonomi, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal. Kontribusi faktor bayikurang berisiko 1,9 kali dan faktor bayi buruk berisiko 7,8 kali dibandingkanfaktor bayi baik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, status ekonomi, statuspekerjaan dan wilayah tempat tinggal. Kontribusi akses pelayanan kesehatan ANCdan persalinan kurang berisiko 1,8 kali dibandingkan akses pelayanan kesehatanbaik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, status ekonomi, status pekerjaandan wilayah tempat tinggal, akses pelayanan kesehatan buruk tidak ada pengaruhterhadap kematian neonatal. Menggerakkan continuum of care untuk calonpengantin, peningkatan program KB, dan peningkatan persalinan di fasilitaskesehatan.Kata kunci : faktor ibu, bayi, akses pelayanan kesehatan ANC dan persalinan,Indonesia, SDKI 2012.
This study uses Data Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2012.The aims of this study to determine contribution Factors of maternal, infant andhealth care access antenatal care and childbirth of the Neonatal Death inIndonesia. Designs in this study was population Crossectional of infant born alivein 2007 until 2012 the last son of a woman of childbearing age (15-49 years) inIndonesia with sample of 12 766. The relationship is determined by multiplelogistic regression analysis. Results of research contributing result less riskmaternal factors were 2.6 times and bad maternal risk factor of 2.5 timescompared to the maternal factors well after being controlled by the level ofeducation, economic status, employment status and region residence. Thecontribution factors babies less risk factor of 1.9 times and bad babies risk factorof 7.8 times compared to well after the baby factor controlled by the level ofeducation, economic status, employment status and region of residence. Thecontribution access to health services ANC and childbirth less risk than 1.8 timesbetter access to health care after being controlled by the level of education,economic status, employment status and region of residence, poor access to healthservices no effect on neonatal deaths. Moving the continuum of care for the bride,the increase in family planning programs, and an increase in childbirth in healthfacilities.Keywords: Maternal, Babies, Health Care Access Antenatal Care and Childbirth,Indonesia, IDHS 2012.
Read More
T-4820
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Nurul Triastuti; Pembimbing: Sudijanto Kamso
S-3735
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive