Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 14757 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.38, No.3, April 2011, Hal. 202-204. ( ket. ada di bendel 2011-2012)
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.39, No.9, Sept. 2012: hal. 669-671. ( ket. ada di bendel 2011-2012)
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.39, No.9, Sept. 2012: hal. 669-671. ( ket. ada di bendel maj. campuran No.21)
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.39, No.9, Sept. 2012: hal. 669-671. ( ket. ada di bendel maj. campuran No.21)
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nani; Pembimbing: Helda; Penguji: Nurhayati Adnan, Soewarta Kosen, Karmijono Pontjo Widianto
Abstrak:
Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi perhatian utama di seluruh dunia karena penyakit jantung koroner memberikan kontribusi signifikan terhadap tingkat morbiditas dan mortalitas. Penyakit jantung koroner (PJK) yang dialami oleh jemaah haji Indonesia, berada di urutan atas dari seluruh kasus penyakit kardiovaskular. Hipertensi merupakan penyakit penyerta yang paling sering ditemukan pada kalangan jemaah haji. Peningkatan tekanan darah secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap penyakit jantung koroner pada jemaah haji Indonesia tahun 2024. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain kasus kontrol menggunakan data sekunder dari Siskohatkes Pusat kesehatan Haji. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 310 jemaah haji. Outcome pada penelitian ini adalah penyakit jantung koroner dan variabel independen adalah hipertensi. Variabel kovariat adalah usia, jenis kelamin, dislipidemia, diabetes mellitus,  anemia dan obesitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil studi menunjukkan bahwa jemaah haji yang hipertensi berisiko 1,80 lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner  (95%CI: 1,01-3,19).  Tidak ada faktor kovariat yang mempengaruhi hubungan antara hipertensi dan penyakit jantung koroner pada studi ini.

Coronary heart disease (CHD) is a major global concern because it significantly contributes to morbidity and mortality rates. Among Indonesian Hajj pilgrims, coronary heart disease ranks at the top of all cardiovascular disease cases. Hypertension is the most common comorbidity found among Hajj pilgrims. A significant increase in blood pressure can raise the risk of coronary heart disease. This study aims to examine the effect of hypertension on coronary heart disease among Indonesian Hajj pilgrims in 2024. The research is an observational case-control study using secondary data from the Hajj Health Center's Siskohatkes system. The study sample consisted of 310 Hajj pilgrims. The outcome variable was coronary heart disease, and the independent variable was hypertension. Covariates included age, gender, dyslipidemia, diabetes mellitus, anemia, and obesity. Data analysis was performed using logistic regression. The study results showed that hypertensive Hajj pilgrims had a 1.80 times higher risk of developing coronary heart disease (95% CI: 1,01-3,19 ). There are no covariate factors influencing the relationship between hypertension and coronary heart disease in this study.
Read More
T-7241
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rimarky Oemar; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Lukman Hakim Tarigan, Nasrin Kodim, Mondastri Korib Sudaryo, Yusharmen D. Comm, Soedibio Supardi
Abstrak:

Penyakit infeksi saluran pernafasan di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan global yang sangat memerlukan penanganan khusus. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1986, morbiditas dan mortalitas infeksi saluran nafas menduduki urutan pertama, dan pada SKRT tahun 1992 dan 1995 morbiditasnya masih tetap di urutan pertama sedangkan mortalitasnya berada di urutan kedua. Hasil pelaporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan di Arab Saudi tahun 2000, dari jumlah kunjungan jemaah haji yang berobat ke Kloter dan BPHI 51,18% penderita infeksi saluran pernafasan, dan 35% diantaranya menderita penyakit common cold.Upaya untuk menanggulangi masalah penyakit common cold selama ini diberikan obat anti biotika. Teknik lain yang perlu diberikan untuk dapat meningkatkan daya immunologi yaitu imboost. Untuk mengetahui apakah pemberian obat (Obat anti influenza/Imboost) dapat meningkatkan daya tahan tubuh jemaah haji Indonesia selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi dilakukan penelitian ini. Studi ini menggunakan desain kohor retrospektif, yang mengevaluasi pemberian imboost dan membandingkan dengan yang tidak diberikan imboost. Jumlah sampel sebanyak 180 orang dan diobservasi selama 40 hari. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistematik random sampling . Hasil penelitian menunjukkan; secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian imboost memberikan manfaat pada jemaah haji untuk mencegah terjadinya common cold OR 0.16 kali dibandingkan yang tidak diberi imboost 95%CI (0,086-0.325). Variabel eksposure pada penelitian ini merupakan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian sakit common cold, sedangkan variabel independen lainnya ternyata tidak signifikan.


 

Relation exposure Imboost to common cold for Indonesia Hajj in Saudi Arabia on 2001 M / 1421 HRespiratory infection disease in Indonesia is still a general health problem, which is needs specially handling. The results of house hold healthy survey (SKRT) in 1986, morbidity and mortality of bronchus infection disease taking the first rater and also SKRT on 1992 and 1995. The performance of Hajj in Saudi Arabia actuated every year rules by regulation No. 17, 1999, about performance especially on health arrange, including health service on hajj pilgrimage that they can do the activity of hajj authentically, easily and perfect. The report from PPIH in Saudi Arabia 2000, the sum visited to BPIH 51, 18% was respiratory infection, and 35% between them suffered common cold.To be grow up the immunity from common cold disease, in 2001 has been trying to give the imboost. The unit of analysis is who has made the pilgrimage to Mecca in 2001. This research is cohort retrospective design and sampling method is systematic random sampling with sample of 180 people for 40 days observed. Some important results showed that only 33.3 percents of respondent have common cold, and 66.7 percents haven?t. Variables exposure is only variable significantly related with common cold disease, and interpretation of association OR= 0.16 95% CI (0.086-0.325) that imboost supplement can better protect from common cold than not. Meanwhile another independent of variables is not related to common cold.

Read More
T-1514
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roeberji; Pembimbing: Nasrin Kodim; Pnguji: Yovsyah, Renti Mahkota, Sri Diniharini, Hernowo Tri H
Abstrak:

ABSTRAK Tujuan Penelitian: Mengetahui pngaruh waktu tinggal terhadap kematian Calon Jemaah Haji Indonesia (CJHI) reguler periode Armina dan pasca Armina usia 40 tahun keatas pada tahun 1427 H. Metode Penelitian: Disain studi yang digunakan adalah desain studi analitik rancangan kohort retrospektif yaitu melakukan pengamatan obyek penelitian CJHI reguler usia 40 tahun keatas selama kurang lebih 68 hari mulai dari kedatanagan pertama kali (kloter pertama) di Arab Saudi (27 November 2006) hingga berakhirnya aktivitas jamaah haji pada tahun 1427 H (2 Februari 2007). Hasil penelitian: Walctu tinggal berpengaruh secara konsisten terhadap terjadinya kematian. Hasil uji rnenunjukkan konsistensi sesuai dengan Jose respons semakin singkat waktu tinggalnya semakin tinggi risiko untuk mengalami kematian. Dengan demikian CJHl yang memiliki waktu tinggal yang singkat berisiko terkena kematian seiring dengan tingkat kesingkatan waktu tinggalnya. Artinya kelompok jemaah yang haji tiba di tanah paling akhir adalah kelompok yang berisiko mengalami kematian paling tinggi. Mortality risk CJHI rcguler periode Armina dan pasca Armina usia 40 tahun ke atas pada tahun 1427 H sebesar 3.4%.

Read More
T-2731
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Parkan; Pembimbing: Buchari Lapau
S-184
Jakarta : FKM UI, 1984
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nursyahrain; Pembimbing: Ratna Djuwita Hatma
S-586
Depok : FKM UI, 1991
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endah Dwi Pratiwi; Pembimbing: Helda; Penguji: Asri C Adisasmita, Soewarta Kosen, Enny Nuryanti
Abstrak:
Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada jemaah haji Indonesia yang mengikuti haji setiap tahun. Penyakit komorbid terbanyak yang dimiliki oleh jemaah haji Indonesia salah satunya yaitu Diabetes Melitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PreDM dan DM dengan kejadian rawat inap akibat pneumonia di rumah sakit Arab Saudi. Desain penelitian kasus kontrol dengan menggunakan data sekunder dari Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan pada populasi jemaah haji Indonesia tahun 2024. Jemaah haji yang terdiagnosa pneumonia dipilih sebagai kasus. Kontrol dipilih secara acak dengan diagnosis bukan pneumonia di antara jemaah haji Indonesia yang dirawat pada rumah sakit yang sama dengan kasus di Arab Saudid dengan rasio 1 : 3. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Penelitian ini mengidentifikasi 175 kasus dan 525 kontrol. Jemaah haji dengan PreDM dan DM yang mengalami pneumonia sebesar 55,43% dan 54,86% tidak mengalami pneumonia, akan tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Hasil penelitian menunjukkan jemaah haji dengan kondisi PreDM dan DM berisiko 1,12 kali setelah dikontrol oleh variabel usia dan obesitas sentral untuk mengalami kejadian rawat inap akibat pneumonia di rumah sakit Arab Saudi (95% CI 0,78 - 1,59; p=0,517). Jemaah haji dengan kondisi PreDM dan DM berpotensi terjadi pneumonia saat beribadah haji sehingga diprioritaskan pencegahan dan pengelolaan penyakitnya agar dapat mengurangi angka morbiditas

Pneumonia is the main cause of morbidity and mortality in Indonesian hajj pilgrims who participate in the hajj every year. One of the most common comorbid diseases in Indonesian hajj pilgrims is Diabetes Mellitus (DM). This study aims to determine the relationship between Pre DM and DM with the incidence of hospitalization due to pneumonia in Saudi Arabian hospitals. The case-control study design used secondary data from the Siskohatkes Hajj Health Center of the Ministry of Health in the population of Indonesian hajj pilgrims in 2024. Hajj pilgrims diagnosed with pneumonia were selected as cases. Controls were randomly selected with a diagnosis of non-pneumonia among Indonesian hajj pilgrims treated at the same hospital as the cases in Saudi Arabia with a ratio of 1: 3. Multivariate analysis using logistic regression. This study identified 175 cases and 525 controls. Hajj pilgrims with Pre DM and DM who had pneumonia were 55.43% and 54.86% did not have pneumonia, but this difference was not significant. The results of the study showed that pilgrims with Pre DM and DM conditions were at risk of 1.12 times after being controlled by age and central obesity variables for hospitalization due to pneumonia in Saudi Arabian hospitals (95% CI 0.78 - 1.59; p = 0.517). Pilgrims with Pre DM and DM conditions have the potential to experience pneumonia during the Hajj so that prevention and management of the disease are prioritized to reduce morbidity and mortality rates.an mortalitas.

Read More
T-7339
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive