Ditemukan 31744 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
ABSTRAK Tesis ini membahas tentang kelayakan rujukan oleh bidan Puskesmas Poned Kota di RSUD Pirngadi Medan Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kasus rujukan yang dirujuk ke RSUD Pirngadi berjumlah 136 kasus rujukan, dan dilengkapi dengan informasi dari 17 orang bidan di 6 Puskesmas Poned. Data primer diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner, daftar ceklist dan data sekunder menggunakan data rekam medis RSUD Pirngadi Medan. Ada 75,7% kasus rujukan persalinan yang layak dirujuk dan 24,3% kasus rujukan persalinan yang tidak layak dirujuk. ABSTRACT This study analyzed the referral feasibility by Poned Health Centres midwives in Pirngadi Medan Hospital in 2012. This is a quantitative research using cross sectional design. Sample in this study are all referral cases referred to Pirngadi Hospital 136 cases and supplemented by information from 17 midwives in 6 Poned Health Centre. Data used a questionnaire, checklist, and medical record. There were 75,7% of the cases referred to decent referral and 24,3% of cases referral is not feasible referenced.
Abstrak
Cakupan K4 menggambarkan tingkat perlindungan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil. Pencapaian cakupan K4 di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2012 sebesar 84,17%, ini jauh dibawah target. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi cakupan K4 oleh bidan di desa di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel adalah seluruh bidan di desa di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel yang berpengaruh adalah lama kerja, pembinaan kelompok KIA, dan sarana. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program KIA perlu ditingkatkan kualitasnya. Bidan perlu dibekali alat yang lengkap dan sesuai standar.
Coverage of K4 describes the performance of midwives at the village level. Achievement of K4 coverage in South Bengkulu in 2012 was 84,17 %. Below the target. This study is aiming at determining the factors that effect the coverage of K4 by a midwife in South Bengkulu. This cross sectional study covered all midwives in South Bengkulu as samples.
The study revealed that length of employment, coaching for MCH groups and equipment were significantcy related to the K4 achivement. Implementation of the monitoring and evaluation of MCH programs need to be improved. Midwives need to be equipped with a complete set of tools and standards.
Abstrak
Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lambur Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru mencapai 68,75 %. Angka ini masih jauh dari target nasional yaitu 90%. Lima desa dalam wilayah kerja Puskesmas Lambur telah ditempatkan masing-masing satu orang bidan, sementara jumlah dukun bayi yang masih aktif sebanyak 13 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penolong persalinan oleh ibu bersalin dalam rentang Januari 2012 sampai dengan April 2013. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah responden 94 orang dan data dianalisis secara univariat, bivariat dengan pendekatan chi square, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan lima variabel yang ada hubungan signifikan dengan pemilihan penolong persalinan yaitu kepercayaan (p=0,021), pengetahuan (p=0,02), sikap (0,003), ketersediaan tenaga (0,03), dan dukungan keluarga (0,000). Faktor yang paling dominan adalah dukungan keluarga dengan Odds Ratio 8,253 dan CI 2,623-25,961. Diharapkan kepada dinas kesehatan dan puskesmas untuk meningkatkan advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan serta menerapkan reward and punishment kepada bidan yang melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak di desa.
Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia sudah menurun, tetapi kalau dibanding dengan Negara tetangga masih jauh lebih tinggi. Sepertiga kernatian bayi teljadi dalam bulan pertarna (neonatal), 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertarna. Berarti masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera sesudahnya. Tahun 2006, kematian Neonatal di Kabupaten So1ok sebanyak 47 kematian dan 7 kematian ibu dari 8.250 kelahiran hidup. Pada periode yang sama teijadi 23 kematian neonatal dan 1 kematian ibu dari 1,091 kelahiran hidup yang terjadi di Kecamatan Lembah Gumanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek atau tindakan yang dilakukan o1eh bidan di wilayah keija Puskesmas Alahan Panjang terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi baru lahir 7 hari (minggu pertarna) pasca persalinan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap hal yang diperkirakan menunjang pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Inforrnan dalam penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang, ibu bersalin yang persalinannya ditolong oleh inforrnan bidan tersebut, dan inforrnan kunci adalah pimpinan dan koordinator program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Pengambilan data dilakukan dengan cara Diskusi Kelompok Terarah (DKT) kepada 18 bidan, kemudian dilanjutkan dengan Wawancara Mendalam (WM) kepada 4 (empat) orang bidan dari peserta DKT. Untuk konfurnasi, dilakukan WM pada 17 (tujuh) orang ibu bersalin yang dilayani bidan tersebut. Selain itu, juga dilakukan WM kepada Pimpinan dan Koordinator Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Selanjutnya juga dilakukan satu kali pengamatan (rekaman video proses persalinan sarnpai 24 jam pasca persalinan) dan pengamatan praktek atau tidakan bidan sewaktu kunjungan neonatal serta melakukan telah dokumen. Analisa yang dilakukan dengan memasukan data kedalam matrik, kemudian dilakukan analisa isi (content analysis). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang pada buian Marer sampai awai lviei 2007. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan masih ada praktek atau tindakan bidan, terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi bam lahir 0 - 7 hari, yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan menurut Depkes, (2003). Terutama dalam melakukan penyuluhan kepada ibu bersalin. Selain itu, juga ditemui bahwa supervisi yang dilakukan Pimpinan dan Koordinator Program KIA Puskesmas Alahan Panjang masih kurang. Selanjutnya, masih sedildtnya bidan yang pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan fungsi bidan dalam pelayananan KIA dan kurangnya sarana yang mendukung praktek atau tindakan bidan dalam pelayanan KIA. Berdasarkanj hasil penelitian, disarankan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dan Puskesmas Alahan Panjang untuk peningkatan profesionalisme bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dengan peningkatan supervisi, pelatihan dan penyediaan sarana bidan. Untuk bidan, agar meningkatkan profesionalisme dlam bekerja. Selain itu, juga menyarankan peningkatan kuantitas dan kualitas penyuluhan KIA, serta mendorong jorong/desa untuk menjadi jorong/desa siaga.
In Indonesia both the Maternal and Infant Mortality Rate (MMR & IMR) has significantly reduced. However, these two figures were still higher than that of the ASEAN countries. About a third of the infant deaths took place in the neonatal period, while 80% of the neonatal deaths happened during the first week of life. This was partly caused by both low accessibility and quality of care during that period. During 2006, in District of Solok there were I 0I infant deaths (?) and 7 maternal deaths reported from the 8,250 live births. During the same pdod, at the sub-district of Lembah Gunanti, 47 infant deaths and I maternal death took place form the reported I ,091 live births. The objective of this study was to assess the midwives' practice during the provision of services in the post partum and early neonatal period. In addition, this study at Puskesrnas Aiahan Panjang was also aimed to identify supporting factors in delivering the above services. The design of this study was qualitative research design. The methods of data collection were focus group discussions (FGD), in-depth interview and observation. The number of informants of midwives who took part in both FGD and in-depth interview was 18 persons. In addition, 7 postpartum mothers who were attended by some of the midwives on their delivery were also interviewed. Observation using video camera was made at one of the deliveries (24 hour recording). Both midwife coordinator and chief of the Puskesmas Alohan Panjang were also interviewed. The cont nt analysis technique was used to analyze the qualitative data.Results of the study showed that there were many practices of the midwives during postpartum and early neonatal period which did not follow the standard midwifery care by the Ministry of Health (Depkes, 2003). Health education was not properly implemented and quite often it did not take place. Supervision from the Puskesmas chief or midwife responsible for Materoal and Child Health (MCH) services was insufficient There were very few of the midwives who ever joined training in improving their midwifery skills. From the esults of histuly, it is urgel that both District Health Office (Dinkes) of Solok and Puskesmas Alahan Panjang improve the competency of the midwives through appropriate training, supervision and provision of equipment and. facilities.In addition, strengthening of the midwives in conducting effective health education program is also strongly recommended. In line with this effort, socialization of recent MCH programs and support for the development of "jorong" (Desa Si11ga) is also of utmost importance.
