Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 24274 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuyus Rusiawati, Erwien M.; Agus Suwandono
JEN Ed.1
Jakarta : [s.n.], 1995
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Uray Cindy Hafinur; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Adriadiannisa Yuniar Milasari, Donni Hendrawan
Abstrak:
Implementasi program JKN seharusnya dapat meningkatkan akses masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Namun pada kenyataannya, ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan masih banyak ditemui. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan status wilayah pada peserta JKN di Indonesia dari tahun 2019 hingga 2021 serta serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat inap pada peserta JKN di Indonesia Penelitian ini menggunakan data sekunder susenas 2019, 2020 dan 2021. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan metode Binary Regression menggunakan model logit. Secara statistik, status wilayah berhubungan secara signifikan (p-value 0,000 < 0,05) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN dari tahun 2019 hingga 2021. Responden yang tinggal di perkotaan pada tahun 2019 berpeluang memanfaatkan pelayanan rawat inap 1,141 kali, 1,127 kali pada 2020 dan 1,127 kali pada 2021 dibandingkan dengan responden yang tinggal di pedesaan. Usia, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, status ekonomi dan provinsi berhubungan secara signifikan (p-value 0,000 < 0,05) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN.
Implementation of the JKN program should be able to increase people's access to health services. However, disparities in health services still exist. The study aims to analyze the utilization of health services based on regional status for JKN participants in Indonesia from 2019 to 2021 and also examine the factors that influence the utilization of inpatient healthcare for JKN participants in Indonesia. This research uses Susenas secondary data for 2019, 2020 and 2021. Data were analyzed bivariately and multivariately using the Binary Regression method using a logit model. The results showed that regional status is significantly related (p-value 0.000 <0.05) to health utilization of JKN participants from 2019 to 2021. Respondents who live in urban areas in 2019 have 1,141 times, 1,127 times in 2020 and 1,127 times in 2021 higher odds ratio than respondents who live in rural areas. Age, gender, educational status, marital status, employment status, economic status and province are significantly related (p-value 0.000 <0.05) to the utilization of inpatient healthcare for JKN participants.
Read More
T-6597
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulianingsih; Pembimbing: Iwan Ariawan
S-2516
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruly Wahyuni; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Budi Hidayat, Pujiyanto, Upik Rukmini, Agus Marzuki Prihantoro
Abstrak: Pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh dalammeningkatkan status kesehatan lanjut usia. Jumlah lanjut usia di Indonesia tahun2012 merupakan nomor lima terbesar di dunia dan jika dibandingkan dengantahun 1990 jumlah tersebut diprediksikan akan meningkat 414% pada tahun 2025namun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia paling rendahdi antara tetangga di Asia Tenggara, sedangkan angka kesakitan lansia tahun 200529,98% dan tahun 2007 meningkat menjadi 31,11%..Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas tahun 2012 yangmerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional danmenggunakan uji chi square. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinanyang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rawat jalan(RJTP/RJTL) dan rawat inap pada lanjut usia di Indonesia. Unit analisis adalahlanjut usia berumur ≥ 60 tahun yang mengalami keluhan kesehatan.Hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yankes pada lansiamemang sangat rendah dengan masih banyaknya lansia dengan keluhan kesehatannamun tidak memanfaatkan yankes (unmet need), faktor yang berhubungandengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP):pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, variabel urban/rural, gangguanaktivitas; sedangkan di rawat jalan tingkat lanjut(RJTL) yaitu: status kawin,pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, urban/rural sertagangguan aktivitas; Serta di rawat inap(ranap): pendidikan, kepemilikan jamkes,status ekonomi, gangguan aktivitas.Saran dari studi ini adalah Untuk meningkatkan utilisasi/pemanfaatanpelayanan kesehatan di Puskesmas maka diharapkan adanya sosialisasi yangberkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaankesehatan lansia, meningkatkan akses informasi pelayanan kesehatan bagi lansia,mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memberi dukungan anggarandalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisilansia, diantaranya Home Care bagi lansia, menambah dan memperkuat sertapemerataan tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani lansia, memperluascakupan jaminan kesehatan yang menjamin seluruh biaya pengobatan para lansiatermasuk lansia dengan kasus multipatologis, mendorong Pemerintah Pusatmaupun Daerah untuk mensosialisasikan ke para dokter di pelayanan kesehatantingkat Pertama seperti Puskesmas, Dokter praktek Umum supaya lebihmemahami konsep dan penerapan SJSN.Kata Kunci:Pemanfaatan pelayanan kesehatan, unmet need, Susenas Panel 2012.
Utilization of health services have an influence in improving the healthstatus of the elderly. The number of elderly people in Indonesia in 2012 is the fifthlargest in the world and when compared with 1990 that number is projected to beincreased 414% by the year 2025, but the level of utilization of health services inthe Indonesian elderly is the lowest among Southeast Asian countries, while themorbidity of elderly in 2005 is 29.98% and increased in 2007 which reached31.11%.This study is a secondary data analysis of Susenas Panel in 2012 which isa quantitative study with cross-sectional design and the use of chi square test. Thisstudy aims to look at the determinant related to the utilization of health services inoutpatient (RJTP / RJTL) and hospitalization in the sick elderly in Indonesia. Theunit of analysis is the elderly aged ≥ 60 years who had health complaintsThe analysis showed that the utilization of health services is very low inthe sick elderly because still many elderly with health complaints but does notutilize health services (unmet need), factors related to the utilization of outpatienthealth services first level (RJTP): education, ownership health insurance,economic status, variable urban / rural, impaired activity; while in outpatientsettings (RJTL) ie: marital status, education, occupation, ownership healthinsurance, economic status, urban / rural and impaired activity; in the facility ofhospitalization (ranap): education, ownership health insurance, economic status,impaired activity.Suggestions of this study is to increase the utilization of health services atthe health center, it is expected that continuous socialization to the communityabout the importance of elderly health maintenance, improving access to healthcare information for the elderly, encourage the Central and Local Government toprovide budget support in providing health care facilities in accordance with theconditions of the elderly such as home care service, add and strengthend theequity of health personnel trained in handling elderly, expanding health insurancecoverage that ensures the entire cost of treatment of the elderly including elderlywith multipatologis case, encourage central and regional government to socializethe doctors at first level health services such as health centers, physician practices,so that the health personel at the first level better understand the concept andapplication of the Social Security System.Key words :Utilization of health services, unmet need, Susenas Panel 2012
Read More
T-4097
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marisa Aristiawati Hardigaloeh; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Budi Hidayat, Dian Ayubi, Harimat Hendarwan, Paulus Januar
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada penduduk Indonesia. Metode yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2007. Responden pada penelitian ini minimal berusia 12 tahun keatas (N = 725,966). Dari hasil analisis deskriptif didapatkan gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif dan preventif. Hasil uji regresi logistik memperlihatkan bahwa faktor predisposisi (umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan, pekerjaan utama, perilaku menggosok gigi), faktor pendukung (ketersediaan jaminan kesehatan, status ekonomi, wilayah domisili, rural/urban) dan faktor need (status kesehatan gigi dan mulut) berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif dan preventif. Status kesehatan gigi dan mulut serta ketersediaan asuransi kesehatan merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif dan preventif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif dan preventif di Indonesia berhubungan dengan faktor predisposisi, pendukung dan need. Kata kunci : pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, faktor, Indonesia


 The objective of this study was to analyze factors associated with  curative and preventive dental care utilization in Indonesian population. This study used secondary cross-sectional data from the Indonesian Basic Health Research 2007 and Indonesian National Socio-Economic Survey 2007. Respondent included individuals at least 12 years old (N = 725,966). Descriptive analyses was used to describe the curative and preventive dental care utilization. Multivariate logistic regression analyses showed that predisposing factors (age, gender, marital status, education, occupation, and toothbrushing behavior), enabling factors (health insurance, economic status, domicile, rural/urban) and need factor (dental health status) were associated with curative and preventive dental care utilization. Moreover also found that both dental health status and health insurance were the most associated variables with curative and preventive dental care utilization. This study concluded that curative and preventive dental care utilization in Indonesia were influenced by all the three predisposing, enabling, and need factors. Keywords : dental care utilization, factors, Indonesia

Read More
T-3350
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliawaty; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono
S-2926
Depok : FKM-UI, 2002
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Anastacia Ratu; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Popy Yuniar, Mieska Despitasari
Abstrak:
Kepemilikan jaminan kesehatan merupakan salah satu upaya yang terbukti efektif dalam mengurangi atau menurunkan hambatan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, khususnya dalam hal biaya pelayanan. Meskipun provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kepemilikan jaminan kesehatan tertinggi di Indonesia, pemanfaatan pelayanan kesehatan di DKI Jakarta belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jaminan kesehatan dengan pemanfaatan fasilitas rawat inap formal pada masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 3,3% masyarakat DKI Jakarta yang memanfaatkan layanan rawat inap. Berdasarkan karakteristiknya, kelompok yang paling banyak memanfaatkan layanan rawat inap adalah kelompok yang memiliki jaminan kesehatan ganda (8,2%), berusia lanjut (6,5%), berjenis kelamin perempuan (3,9%), memiliki tingkat pendidikan tinggi (3,5%), berstatus menikah (4,2%), dengan status pekerjaan tidak bekerja (3,9%), memiliki keluhan kesehatan (7,2%) dan bukan perokok (3,8%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemilikan jaminan kesehatan (p value = <0.001) dengan pemanfaatan layanan rawat inap, dengan kepemilikan jaminan kesehatan ganda dapat meningkatkan peluang pemanfaatan rawat inap sebanyak 7,2 kali dibandingkan kelompok yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan ganda dapat memberikan akses yang lebih luas dan lebih mudah terhadap pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini menyarankan agar pemerintah mendorong capaian UHC (Universal Health Coverage) dengan meningkatkan kepesertaan JKN, salah satunya dengan melakukan sosialisasi mengenai manfaat kepemilikan jaminan kesehatan, mekanisme penggunaan jaminan kesehatan dan manfaat yang diperoleh. Selain itu, perlu dilakukannya peningkatan kualitas pelayanan yang ada pada fasilitas kesehatan misalnya dengan memastikan ketersediaan obat, perlengkapan alat kesehatan, kepedulian tenaga kesehatan kepada pasien dan lain-lain. Pemerintah bersama BPJS Kesehatan juga perlu memastikan bahwa sasaran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada kelompok yang paling membutuhkan

Health insurance ownership is one of the efforts that has proven effective in reducing or lowering barriers to community access to health facilities, especially in terms of service costs. Although DKI Jakarta province is the province with the highest health insurance ownership in Indonesia, the utilization of health services in DKI Jakarta has not been maximized. The purpose of this study was to determine the relationship between health insurance and the utilization of formal inpatient facilities in the community in DKI Jakarta Province. This study is an observational study with a cross-sectional design and uses a quantitative approach. The data source used was the 2023 National Socio-Economic Survey (Susenas) data for DKI Jakarta Province. The results showed that only 3.3% of DKI Jakarta residents utilized inpatient services. Based on their characteristics, the group that utilized inpatient services the most was the group that had multiple health insurance (8.2%), was elderly (6.5%), female (3.9%), had a high level of education (3.5%), was married (4.2%), with a work status of not working (3.9%), had health complaints (7.2%) and was a non-smoker (3.8%). There was a significant association between health insurance ownership (p value = <0.001) and utilization of inpatient services, with having multiple health insurance coverage increased the odds of inpatient utilization by 7.2 times compared to the uninsured group. This suggests that having multiple health insurance coverage can provide wider and easier access to health services. The results of this study suggest that the government encourages the achievement of UHC (Universal Health Coverage) by increasing JKN membership, one of which is by conducting socialization about the benefits of health insurance ownership, the mechanism for using health insurance and the benefits obtained. In addition, it is necessary to improve the quality of existing services at health facilities, for example by ensuring the availability of drugs, medical equipment, health workers' concern for patients and others. The government and BPJS Kesehatan also need to ensure that the targeting of BPJS Beneficiary Contribution (PBI) participants is right on target so as to increase access to health services to the groups that need it most.
Read More
S-11651
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Apriliya Prihayati; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Prastuti Soewondo, Citra Jaya, Nana Tristiana
Abstrak:
Tingginya biaya pengobatan merupakan salah satu kendala dalam mengakses layanan kesehatan yang terjangkau bagi kelompok miskin dan rentan miskin, sehingga pemerintah Indonesia membuat program JKN melalui skema subsidi/bantuan iuran jaminan untuk menjamin kelompok tersebut dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan kesehatan tanpa kesulitan membayar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jaminan kesehatan terhadap pemanfaatan dan biaya pelayanan kesehatan (OOP) rawat jalan bagi peserta jaminan bersubsidi dan tidak bersubsidi. Desain studi ini adalah cross-sectional menggunakan data Susenas 2018 dengan sampel memenuhi kriteria inklusi sebanyak 66.132 responden. Hasil analisis menunjukan bahwa dengan adanya jaminan kesehatan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan bagi peserta asuransi jaminan bersubsidi sebesar 49% dan tidak berubsidi sebesar 48% serta dari hasil analisis masih terdapat OOP pada pelayanan kesehatan rawat jalan yang disebabkan peran ganda provider dan asimetrik informasi yang menyebabkan fenomena Supplier Induced Demand (SID). Oleh karena itu perlu dilakukan penegakan monitoring dan evaluasi terhadap fungsi kontrol BPJS Kesehatan sehingga tujuan jaminan kesehatan dapat memberikan perlindungan keuangan dapat terwujud.

The high cost of treatment is one of the obstacles in accessing affordable health services for the poor and vulnerable, so the Indonesian government created the JKN program through a guarantee scheme for contributions / subsidy assistance to ensure groups meet health care needs without difficulty paying. This study aims to determine the effect of health insurance on the utilization and cost of outpatient health services (OOP) for participants in subsidized and non-subsidized insurance. The study design was cross- sectional and quantitative approach of secondary data (data Susenas 2018) with the amount of research sampels which fit with inclusive criteria was 66,132 respondents. The analysis shows that the existence of health insurance can increase the utilization of outpatient health care services for subsidized is 49% and non-subsidized is 48% and from the results of the analysis there are still OOP in outpatient health services due to the dual role of providers and asymmetries. information that causes the supplier induced demand (SID). Therefore it is necessary to monitor and evaluate the BPJS Health control function so that the goal of health insurance can provide financial protection can be realized.
Read More
T-5943
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andre Yunianto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Felly Philipus Senewe, Mazda Novi Mukhlisa
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan mengetahui peran jaminan kesehatan dan determinan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penyandang disabilitas di Indonesia pada tahun 2021 menggunakan data Susenas Maret 2021. Variabel terikat penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di FKTP dan FKRTL. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan metode Binary Regression menggunakan model logit. Diketahui variabel kepemilikan jaminan kesehatan, pemanfaatan JKN, jenis disabilitas, tingkat keparahan disabilitas, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, status kawin, jumlah anggota rumah tangga, dan karakteristik tempat tinggal serta status ekonomi berpengaruh signifikan pada pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap (p-value 0,000 <0,005). Kepemilikan jaminan kesehatan non JKN atau kepemilikan jaminan kesehatan ganda (JKN dan non JKN) meningkatkan peluang pemanfaatan layanan baik rawat inap maupun rawat jalan. Terjadi penurunan kepemilikan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi penyandang disabilitas (propoor). Sebaliknya terjadi tren peningkatan pemanfaatan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi keluarga penyandang disabilitas (prorich).


 

This research aims to determine the role of health insurance and the determinants that influence the use of health services by people with disabilities in Indonesia in 2021 using Susenas data for March 2021. The dependent variable of this research is the use of outpatient and inpatient health services at FKTP and FKRTL. Data were analyzed bivariately and multivariately using the Binary Regression method using the logit model. It is known that the variables of ownership of health insurance, utilization of JKN, type of disability, severity of disability, gender, education, employment status, marital status, number of household members, and characteristics of residence and economic status have a significant effect on the utilization of outpatient and inpatient services ( p-value 0.000 <0.005). Ownership of non-JKN health insurance or ownership of dual health insurance (JKN and non-JKN) increases the chances of utilizing both inpatient and outpatient services. There has been a decrease in ownership of health insurance due to an increase in the economic status of people with disabilities (propoor). On the contrary, there is a trend of increasing use of health insurance towards increasing the economic status of families of people with disabilities (prorich).

Read More
T-7080
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supriyadi; Pembimbing: Habullah Thabrany
S-3774
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive