Ditemukan 9040 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Indang Trihandini
MSK Vol.11, No.2
Depok : FKM UI, 2007
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indang Trihandini
MSK Vol.11, No.2
Depok : DRPM UI, 2007
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indang Trihandini; Promotor: Sudijanto Kamso; Ko-Promotor: Purwantyastuti; Penguji: Tri Budhi W Rahardjo, Dharmayati Lubis, Soewarta Kosen, Kusharisupeni
Abstrak:
Laporan Sidang Dunia Kedua tentang Lanjut Usia (2002) memperkirakan jumlah lansia di Indonesia menempati urutan ke empat terbesar di dunia dalam abad 21. SKRT 2001 menunjukan angka disabilitas 88,9% lansia, termasuk disabilitas ringan, yang merupakan masalah besar bagi Indonesia. Di Amerika layanan kesehatan telah menurunkan angka disabilitas lansia dari 22,1% pada tahun 1984 menjadi 16% pada tahun 2002 (DHHS, 2003). Studi menggunakan data Indonesian Family Life Survey (SAKERTI) yang didisain panel di 13 provinsi dari tahun 1993 - 2000, dengan tiga kali pengambilan data. Studi bertujuan membuktikan hubungan antara medical check-up dengan pemeliharaan aktifitas fisik dasar pada lansia. Populasi dan sampel adalah pra-lansia aktif (aktif fisik dasar lansia) yang berusia 55 tahun atau lebih pada tahun 1993. Analisis yang digunakan adalah regresi logitik multi-level. Hasil studi didapatkan bahwa dari 1541 pra-lansia (pada tahun 1993), 1464 (89,54%) lansia masih dapat melakukan aktifitas fisik dasar pada tahun 2000. Angka insiden kejadian limitasi aktifitas fisik dasar sebesar 3,2/tahun, yang berarti dari 100 lansia sekitar 3 - 4 lansia akan mengalami disabilitas (memiliki limitasi aktifitas fisik dasar) setiap tahunnya. Hasil analisis mendapatkan bahwa rasio odds peran medical check-up terhadap aktifitas fisik dasar sebesar 1,85 ( 95% CI= 1,64 - 2,13) berarti lansia yang tidak melakukan medical check-up teratur berisiko mengalami disabilitas 1,85 kali dibandingkan dengan lansia yang melakukan medical check-up dengan teratur.
The Effect of Medical Check-up and Basic Physical Activities Daily Living: Panel Study on among Indoesian Elderly 1993-2000. In the 21st Century, Indonesia becomes the fourth biggest ageing country in the World as reported by the Second World Assembly on Ageing (2002). The Indonesian Household Health Survey (2001) reported 88,9% of the elderly suffered from disability (including mild disability). In the US health services, medical check-up had significantly reduced disability from 22,1% in 1984 to 16% in 2002 (DHHS, 2003).The study has aims to confirm the relationship between medical check-up and basic physical activities daily living among elderly in Indonesia. Data used the Indonesian Family Life Survey. Those who were 55 years or older and active in 1993 were included for the study. In total, 1,541 were sampled. Multilevel logistic regression analyses were applied for modeling basic physical activities daily living. Among the sample, there were 1464 (89,54 %) in 2000 still active on basic physical activities daily living, and giving an incidence rate of 3.2% per year for limitation on basic physical activities daily living. This rate indicates that in a year, out of every 100 active elderly in Indonesia, between three and four elderly would have developed limited physical activity. The multivariate analysis showed that there were significant effects of medical check-up on maintaining in basic physical activities daily living among elderly (OR=1,85; 95% CI: 1,64 - 2,13). This suggests that elderly with routine medical check-up would have a chance to maintain their ability to perform daily activity almost twice compared to those who did not receive routine medical check-up.
Read More
D-210
Depok : FKM-UI, 2007
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Prita Hapsari Setiastuti; Pembimbing: M. Hafizurrachman; Penguji: Mieke Savitri, Wahyu Sulistiadi, Erlina P. Mahadewi
B-955
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
613.269 ADR p (RS)
[s.l.] :
Jakarta: Kencana, 2012, s.a.]
Kumpulan Daftar Isi Buku Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Citra Puspa Juwita; Promotor: Rita Damyanti; Kopromotor: Djohan Aras, Besral, Dian Ayubi, Sudijanto Kamso, Wahyuddin, Chandra Rudyanto, Muhammad Andry Usman
Abstrak:
Read More
Osteoartritis (OA) lutut merupakan penyakit sendi yang umumnya diderita oleh lansia, dimana lansia akan merasakan nyeri, kaku, dan gangguan fungsional, yang apabila tidak ditangani dengan tepat akan dapat memengaruhi kualitas hidup lansia. Salah satu penanganan OA adalah dengan kepatuhan melakukan latihan fisik, sehingga diperlukan edukasi latihan fisik OA berbasiskan efikasi diri. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan edukasi berbasiskan efikasi diri yang dapat memengaruhi perilaku aktivitas fisik pada lansia OA lutut. Metode penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre dan post edukasi. Pengembangan edukasi menerapkan Intervention Mapping (IM), melalui enam tahapan, yaitu menentukan masalah, menentukan tujuan program, mendesain program, merencanakan program, implementasi, dan evaluasi. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Jakarta Timur, yang melibatkan 20 Posyandu Lansia. Populasi adalah lansia dengan kondisi OA lutut, dengan jumlah subjek penelitian 195 lansia, dipilih cluster random sampling pada empat grup intervensi. OA lutut pada lansia didasarkan pada pemeriksaan rontgen. Pengumpulan data menggunakan instrumen Western Ontario and MacMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), instrumen self efficacy for exercise, kuesioner Self Reported Questioners (SRQ-20), dan self reported aktivitas fisik dengan log book. Analisis data yang dilakukan univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji Different in Different (DID) untuk melihat delta dari perubahan aktivitas fisik sebelum dan sesudah diberikan edukasi latihan fisik OA. Pengukuran dilakukan sebanyak empat kali yaitu sebelum intervensi, satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan sesudah intervensi. Hasil penelitian didapat bahwa edukasi latihan fisik berbasiskan efikasi diri pada lansia osteoarthritis lutut adalah latihan fisik yang terdiri dari pemanasan, enam gerak inti, pola berjalan, dan materi efikasi diri. Terdapat pengaruh edukasi latihan fisik OA sebesar 32% terhadap aktivitas fisik, dimana terlihat delta perbedaan efek intervensi pada grup berbasiskan efikasi diri lebih tinggi 0,6 hari dibandingkan grup tidak berbasiskan efikasi diri. Didapat pengaruh edukasi latihan fisik OA terhadap aktivitas fisik sebesar 22% pada metode edukasi, dimana terlihat perbedaan efek intervensi pada metode edukasi kelompok lebih tinggi 0,5 hari dibandingkan metode edukasi individu. Kepatuhan aktivitas fisik secara berurutan dari yang tinggi ke yang rendah adalah kelompok efikasi diri, individu efikasi diri, kelompok tidak efikasi diri, dan yang terakhir individu tidak efikasi diri. Disarankan agar Puskesmas dan Posyandu Lansia dapat menerapkan edukasi latihan fisik OA berbasiskan efikasi diri untuk mengatasi masalah OA lutut pada lansia. Peningkatan kapasitas kader Posyandu Lansia perlu terus dilakukan secara rutin, untuk dapat mengatasi masalah kesehatan pada lansia.
Osteoarthritis (OA) of the knee is a joint disease commonly suffered by the elderly, that causing pain, stiffness, and functional limitation, and will affect their quality of life if not treated properly. One of the treatment of OA is with adherence physical exercise, thus based-on-self-efficacy-physical-exercise education is needed. The purpose of this study is to develop based-on-self-efficacy education that can affect physical activity behavior in the elderly OA knee. This research method uses quasi-experimental design of pre and post education. Educational development implements Intervention Mapping (IM), through six stages, namely determining problems, determining program goals, designing programs, planning programs, implementation, and evaluation. The location of the study was conducted in the city of East Jakarta, which involved 20 Elderly Posyandu. The population is elderly with OA knee condition, with the number of study subjects 195 elderly, selected cluster random sampling in four intervention groups. Osteoarthritis conditions in subjects using X-ray examination of the knee. Data collection using Western Ontario and MacMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), self efficacy instrument for exercise, emotional mental health questionnaire (SRQ-20), and self reported physical activity with log book. Data analysis conducted univariate, bivariate, and multivariate with Different in Different (DID) test to see the delta of changes in physical activity before and after OA physical exercise education. Measurements were taken four times that consists before the intervention, one month, two months, and three months after the intervention. The results obtained that physical exercise education based on self-efficacy in the elderly osteoarthritis of the knee is a physical exercise consisting of warm-up, six core physical exercises, walking patterns, and induction of self-efficacy. There was a 32% effect of OA physical exercise education on physical activity, where the delta difference in the intervention effect in the self-efficacy based group was 0.6 days higher than the non-self-efficacy based group. Obtained the effect of OA physical exercise education method on physical activity by 22%, where the difference in the effect of intervention in the group was 0.5 days higher than individuals. The regularity of physical activity in order from high to low is the self-efficacy group, the self-efficacy individual, the non-self-efficacy group, and finally the non-self-efficacy individual. It is recommended that Puskesmas and Posyandu for the elderly can apply OA physical exercise education based on self-efficacy to minimalize knee OA problems in the elderly. Increasing the capacity of Elderly Posyandu cadres needs to be done regularly, to solve health problems in the elderly.
D-482
Depok : FKM-UI, 2023
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Juniastuti; Pembimbing: Purnawan Junadi
S-1821
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Aryanti Ruminggar; Pembimbing: Alex J. Papilaya
S-2359
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Buku II, Republika. hal : 51
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Koran Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Putri Nur Hanifah; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Agustin Kusumayati, Martya Rahmaniati Makful, Inda Torisia Hatang; Wildan
Abstrak:
Setiap pimpinan kantor dan/atau pengelola gedung diwajibkan untuk menyelenggarakan kesehatan dan keselamatan kerja perkantoran untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman, dan nyaman serta karyawan yang sehat, selamat, bugar, berkinerja, dan produktif. Pada Instansi Kementerian Kesehatan, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal ditugaskan untuk menyiapkan bahan koordinasi dan administrasi penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) berkala setiap tahunnya bagi pegawai, khususnya pejabat mengingat peranan strategisnya dalam organisasi. Namun dalam penyelenggaraanya, partisipasi pejabat untuk melaksanakan MCU belum optimal yang disebabkan prosedur penjadwalan yang masih manual pencatatan dan pelaporannya sehingga tidak efektif, data tidak akurat, keterlambatan informasi hasil MCU. Hal ini berdampak pada kualitas data yang kurang sehingga informasi tidak dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghilangkan kesalahan pencatatan dan pelaporan yang selama ini masih manual dalam penyelenggaraan MCU pejabat Kementerian Kesehatan melalui perancangan prototipe Aplikasi MCU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus melalui pengembangan sistem prototipe. Hasil luaran penelitian ini adalah rancangan prototipe aplikasi MCU Pejabat Kementerian Kesehatan berbasis mobile app. Disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan aplikasi MCU Pejabat Kementerian Kesehatan dapat menghilangkan kesalahan pencatatan dan pelaporan yang selama ini masih manual dalam penyelenggaraan MCU Pejabat Kementerian Kesehatan
Read More
T-6096
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
