Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35163 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Samsul Rizal; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Budi Hartono, Ari Daniasri
Abstrak: Abstrak

Angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan sejak tiga tahun ke belakang di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah, memperlihatkan adanya penurunan pemanfaatan layanan ini. Menurunnya angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan ini sangat perlu untuk antisipasi dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya pelayanan rawat jalan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ulang pasien pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang). Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi sendiri oleh responden (self- administered questionnaire yaitu pasien instalasi rawat jalan). Populasi penelitian adalah semua pasien yang berkunjung ulang lebih dari satu kali ke instalasi rawat jalan RS Harapan Bunda Lampung tengah dengan besar sampel sebanyak 106 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah rendah. Faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna secara statistik dengan pemanfaatan ulang adalah persepsi responden terhadap tarif, fasilitas rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan SDM rumah sakit, waktu tempuh dan sumber pembiayaan.

Pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Peneliti menyarankan pihak manajemen rumah sakit untuk mendorong semua petugas rumah sakit baik medis maupun non medis memberikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien. Selain itu, pihak manajemen menerapkan sistem penghargaan dan sanksi disiplin untuk memotivasi petugas rumah sakit melayani dengan lebih optimal.


The number of re-utilization of outpatient since three years ago at Harapan Bunda Hospital Central Lampung, it shows that there is a decrease in the utilization of this service. The decreasing number of outpatient re-utilization was extremely need to be anticipated. It can be analyzed from the influence factors that caused the decrease this outpatient service.

The objective of this research was to investigate the influence factors of patient re-utilization in outpatient installation at Harapan Bunda Hospital, Central Lampung. This research used Quantitative approach with Cross Sectional Design. This research applied the Primer Data that was taken from the self-administered questionnaire. The population of the research was all patient who ever visited the Outpatient Installation at Harapan Bunda Hospital Central Lampung more than one time. There were 106 respondent involved in this research.

The result showed that most of all outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung is low. The factors that have a statistically significant relationship with re-utilization were respondents? perception toward the cost, hospital facilities, doctor care services, hospital human resources service, travelled distance and financial resources.

The outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung was depend on the quality service that given to the patient. The researcher suggested to the hospital management staff to encourage to the entire staff in the hospital, both medic and non-medic, to give service that oriented to the patient. In addition, the management introduced a system of reward and punishment discipline to motivate hospital staff to serve optimally.

Read More
B-1485
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herry Bhaktiar Koe; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Yuli Prapanca Satar, Siti Mardiyati Yuliningsih
Abstrak:

Pernbentukan kawasan perdagangan bebas oleh banyak negara, termasuk Indonesia, membuat pexsaingan makin ketat, termasuk induslri rumah sakit. Agar dapat bcrtahan, rumah sakit diharapkan dapat mcningkatkan pendapatan dan menekan biaya. Pendapatan lnstaiasi Farmasi RSAB HK hanya mempunyai ratio pcndapatun sebesar 28 - 29 % giari total pendapatan rumah sakit, sedangkan litcmtur menyatakan sekitar 40-50 %. Dineksi rumah sakit mengharapkan pcndapatan ditingkatkan menjadi 40 %. Dilakukan penelitian kualitatif selama 2 bulan pada bulan April dan Mei 2007 di Rumah Sakit Anak dan Bunda I-Iarapan Kita untuk mengctahui mengapa banyak resep keluar. Jumlah informan sebanyak 21 orang. Kesesuaian infonnasi didapatkan dari informan petugas Instalasi Farmasi dan petugas lain yang mcngetahui/berhubungan dengan aktivitas instalasi. Kecukupan informasi/inf`o|'man clilakukan dengan snow balling efécr. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan data/dokumen. Validitas data dijaga dcngan lriangulasi sumber, metode, dan data/analisis. Hasil penelitian menunjukkan harga obat mahal, obat tidak lengkap, dan waktu tunggu lama berhubungan dengan rendahnyn pcmanfaatan lnstalasi Farmasi RSAB HK. Peneiusuran lebih lanjut, empat faktor diatas disebabkan: Forrnularium yang out of date dan tidak ditaati; Pembayaran vendor dan petty cash yang terlambat, Kurangnya insentif untuk memotivasi pasien rnembeli opal di RS; Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang kurang tepat; Pengelolaan dan monitoring stok kurang optimum; SIRS yang tidak dapat digunakan memonitor stok; Skedul kerja petugas tanpa pcnjadwalan scsuai beban kcrjajam sibuk. Beberapa hal disarankan untuk mengatasi hal ini berdasarkan kemudahan melakukan, lama waktu pelaksanaan, penggunaan sumbcr daya, dan efektivitas: Koreksi hai-ga jual obat rajal scsuai aturan PPN; Mempcrccpal pembayaran vendor dan penggantian petty cash gudang farmasi; Menerapkan metode stok minimum dan maksimum pada pengelolaan persediaan; Sosialisasi peian lnstalasi Farmasi dalam memmjang aktivitas RS; Perbaikan SIRS schingga mampu mcmonitor stok dan melatih petugas menggunakan dengan benar; Mengatur jadwal masuk petugas sesuai jam sibuk; Membatalkan rencana penambahan depo ranap; Penentuan strategi harga dengan super value strategy (kualitas tinggi dan harga murah) untuk jangka pendek (misalnya 1 tahun) dan dilanjutkan dcngan high value strategy (kuaiilus tinggi dengan harga sedang) atau good value strategy (kualitas sedang harga dengan rendah) ditambah pengenaan margin lebih besar untuk obat pasien ranap kelas yang lebih linggi dan obat slow moving, serta perlakuan pembelian obat pasien rawat inap kelas 3 dan intensif sebagai pasien rawat map.


Free trade zone among countries, including Indonesia, create tight competitions in hospital industry. To survive, hospital has to increase revenues and decrease costs. As a government hospital, the ratio of pharmacy installation revenues compared to total revenues is 28 - 29 %. Some literatures indicate higher number reaching 40-50 % for industry average. The management of the hospital is targeting and demanding increased ratio to 40 %. A qualitative research was conducted in April and May 2007 at the Children and Women Hospital Harapan Kita to detemtine why many prescriptions failed to be used inside and were outside. 21 persons were used as informants. Informations appropriateness was got by using employees of Instalation and other persons who knew lnstalation activity. Snow balling effect in deciding the adequacy of the informants and information was used. Information and data collection was conducted using interviews, observation, and documents/data study. Triangulation of sources, methods and data/analysis were used to maintain the validity of data. The results of the study show that high price ofthe drugs/medicines, unavailability of some arrays of the medicines, and long queues are the prominent causes of internal prescription leakage. Further investigation reveal above problems were caused by: Outdated formularium; Dcllaycd payment lo vendor and reimbursement of the petty cash; Not enough incentives to motivate patient to buy inside; In-appropriate application of value added tax; Not optimized inventory management; Hospital Information system is unable to monitored drugs stocks; Evenly distributed staffs allocation, without considering the needs to assign more people at busy hours. Seven issues are suggested to solve the problems based on feasibility, effcetivity, duration of the afford, and usages of the resources: Price correction due to in-appropriate of value added tax; Expedite faster payment to vendors, and expedite reimbursement petty cash; Apply minimum and maximum stock system to inventory management; Sosialize the iinance role of thc instalation to Hospital activity; Upgrade computer program systems and train staffs in better using it; Reschedule work force so that more staffs are on duty at peak hours; Abort the plan to establish second In-patient depo; Rocalculating thc selling price in terms super value strategy (high quality low price) for I year, then to high value strategy (high quality normal price) for good value strategy (normal quality low price), higher margin for higher class of in-patient and slow moving drug, and sell medicine without VA tax to class 3 and intensive in-patient.

Read More
B-1041
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mayang Triasih; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji; Anhari Achadi, Nonoy Royanti
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawatinap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat InapRSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkintidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisisunivariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariatmenggunakan uji kai kuadrat.Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value =0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value =0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas, Rawat Inap
Daftar Pustaka: 48 (1975-2012).
This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that showindications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, wherethe patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was notsatisfied by the services provided. The purpose of this study to determine the relationship ofindependent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance andempathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB HarapanKita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequencydistribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty ofpatients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality,that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value =0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship ofpatient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, pvalue = 0.001.
Keywords : Quality Service, Loyalty, Inpatient
References : 48 (1975-2012)(xix + 118 pages + 27 tables + 4 figures + 2 graphs + 7 appendices)
Read More
S-7718
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Rejeki; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Vetty Yulianty Permansari, Emil Dinar Makotjo, Jati Berandini
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, yang dilakukan terhadap seluruh dokter sebagai responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisa univariat dan bivariat dengan disain cross sectional. Penilaian kinerja dokter dilakukan oleh pasien yang meliputi perilaku, kehadiran dan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumkital Dr. Mintohardjo Jakarta adalah faktor psikologis (kepuasan kerja), faktor organisasi (kepemimpinan) dan faktor organisasi (budaya organisasi).


 The research aims to find out the factors that relate to the performance of doctors in outpatient polyclinics Naval Hospital Dr. Mintohardjo, with the respondents of all doctors, using the questionnaire, analysis of univariate and bivariate by cross sectional design. Performance appraisal of doctor was performed by patients, which covers the behavior, presence and communication. The result showed that factors that influence the performance of doctors in outpatient polyclinic Naval Hospital Dr. Mintohardjo Jakarta are psychological factor (satisfaction work), the organization factor (leadership) and the organization factor (organization culture).

Read More
B-1411
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Tsany Saadi; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Adang Bachtiar, Masyitoh, Friana Asmely, Sandry Tri Sumarni
Abstrak:
Pertumbuhan rumah sakit yang pesat dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit perlu bertahan dan memiliki keunggulan kompetitif, salah satunya adalah dengan memenuhi ekspektasi pelanggan dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga dapat mengarah pada terjadinya kunjungan berulang. Tesis ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di RS Rawa Lumbu melalui pendekatan kuantitatif analitik observasional menggunakan uji statistik PLS-SEM, serta menggunakan consensus decision making group untuk memformulasikan strategi berbasis bukti untuk meningkatkan kunjungan ulang pasien rawat jalan. Hasil dari penilitian ini menunjukkan tingkat kepuasan pasien mencapai 98%, dengan dimensi SERVQUAL tangible dan reliability paling memengaruhi kepuasan. Analisis Theory of Planned Behavior (TPB) menunjukkan bahwa perceived behavioral control memiliki pengaruh terbesar terhadap minat kunjungan ulang, diikuti oleh attitude dan subjective norm. Kepuasan berkontribusi signifikan pada word of mouth positif dan skor Net Promoter Scale (NPS), meskipun tidak berhubungan langsung dengan minat kunjungan ulang. Akses menunjukkan pengaruh tidak langsung melalui perceived behavioral control. Penelitian ini merekomendasikan fokus pada peningkatan kepuasan di dimensi tangible dan reliability seperti modernisasi fasilitas rumah sakit, peningkatan kebersihan, serta reduksi waktu tunggu layanan dan waktu tunggu obat. Perbaikan layanan melalui konstruk TPB terutama pada penguatan konstruk perceived behavioral control seperti sistem penjadwalan pasien yang optimal, konstruk attitude melalui pemberian pelayanan yang berkualitas dan berkesan, dan subjective norm melalui peningkatan WOM positif untuk meningkatkan minat kunjungan ulang pasien. 

The rapid growth of hospitals in recent years has led to increasingly intense competition among healthcare facilities. Consequently, hospitals need to sustain themselves and achieve competitive advantages, one of which is by meeting customer expectations through the provision of high-quality healthcare services, thereby increasing repeat visits. This thesis examines the factors associated with outpatient repeat visit intentions at RS Rawa Lumbu using a quantitative, observational-analytic approach with PLS-SEM statistical testing, complemented by a consensus decision-making group to formulate evidence-based strategies to increase outpatient repeat visits. The study's findings reveal a patient satisfaction level of 98%, with the SERVQUAL dimensions of tangible and reliability having the most significant impact on satisfaction. The Theory of Planned Behavior (TPB) analysis indicates that perceived behavioral control exerts the greatest influence on repeat visit intentions, followed by attitude and subjective norm. Satisfaction contributes significantly to positive word of mouth and the Net Promoter Score (NPS) but is not directly related to repeat visit intentions. Access demonstrates an indirect effect through perceived behavioral control. This research recommends focusing on improving satisfaction in the tangible and reliability dimensions, such as modernizing hospital facilities, increasing cleanliness, and reducing service and medication waiting times. Service improvements through TPB constructs should prioritize strengthening perceived behavioral control, such as implementing an optimal patient scheduling system; enhancing attitude through the provision of high-quality and memorable services; and improving subjective norm through increased positive word of mouth to boost outpatient repeat visit intentions.
Read More
B-2499
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Putri Piandani; Pembimbing: Wiku Bhakti Bawono Adisasmito; Purnawan Junadi, Dumilah Ayuningtyas, Budi Hartono, Yuli P. Satar
B-1594
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qurrotu Ainy; Pembimbing Akademik: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Aryo Seto Isa
S-7056
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hendriyanto; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Wachyu Sulistiadi, Mieke Kaltarina
Abstrak:

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap warga negara maka pemenuhannya menjadi hal yang penting. Pelayanan kesehatan yang bermutu, terutama pelayanan kesehatan di bidang Perumahsakitan membutuhkan biaya yang tinggi, keterbatasan pembiayaan kesehatan yang berasal dari Pemerintah , menuntut adanya mobilisasi sumber dana dari masyarakat dan swasta. Salah satu cara yaitu melakukan kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan tarif pelayanan yang dibebankan pada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kemauan pasien membayar pelayanan kesehatan (WTP) di Instalasi rawat jalan RSD Ciawi serta hubungannya dengan karakteristik pasien, kemampuan membayar (ATP), persepsi pasien terhadap manfaat dan mutu pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional dengan pendekatan deskriptif-analitik. Pengumpulan data menggunakan cara wawancara terpimpin dengan panduan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada responden yang merupakan pasien atau pendampingnya.Pengukuran atas kemauan membayar menggunakan metode Contingent valuation method (CVM), dengan tehnik pengukuran menggunakan modifikasi dari tehnik bidding game, dengan pendekatan pada preferensi individu. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membayar pasien atas pelayanan kesehatan di poli rawat jalan RSD Ciawi rata-rata tinggi, namun kemauan membayar atas pelayanan yang dirasakan saat ini rendah, artinya pasien belum merasa puas atas pelayanan yang diterima, dan masih mengharapkan adanya peningkatan mutu layanan. Dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemauan membayar dipengarui oleh : tingkat pendapatan, pengalaman berobat, persepsi terhadap mutu layanan, dan kemampuan membayar. Oleh karena itu penelitian ini menyarankan perlu adanya peningkatan mutu layanan sehingga ada kesesuaian dengan tarif yang diberlakukan pada pasien. dan penetapan tarif yang berdasarkan analisis unit cost, harus benar-benar mempertimbangkan kemampuan dan kemauan membayar masyarakat, bukan keterpaksaan membayar (Forced to pay).


 

Health is one of human basic needs that have to be met by every citizen. Quality medical services, particularly medical treatments at a hospital, are relatively expensive for most Indonesian. Limited government budgets on health sector have resulted in a fund mobilization from government to community and private sectors. However, the community and private sectors demand quality health services at reasonable rates. Objectives of this research are twofold: (1) to obtain the information on the patients? willingness to pay for the health services provided by the Clinic of the Ciawi?s Regional Hospital (RSD Ciawi) and (2) to analyze the interrelationships among patients characteristics, their ability to pay and their perceptions on the benefits and quality of health services. The research is a crossectional research with the approach of descriptive analytic. The data was collected by a guidance interview with the guiding questions for the respondents as the patients or the companions. The measurement is based on the ability in paying with the contingent valuation method (CVM) the technique used the measurement which is a modified from the bidding game technique to the preference individual approach. The result of the research shows that the patients? ability in paying their obligation on the health service at the treatment?s installation in RSD Ciawi is averagely higher. While the payment based on the service today is lower than before. It means that the patients feel unsatisfied with the service and they still hope to get better improvement in service. The result of the research found that the patient?s ability in paying the finance obligation has influenced some factors : the patient's income, the experience in getting the treatment, the perception on service quality and the ability of payment. Therefore, the result of this research suggests that the improvement of the quality on service and the adjustment on the cost to the patients. The charge cost is based on the analysis unit cost so that it must be considered the ability and the people? willingness to pay and it is not the feeling of forced to pay.

Read More
B-1159
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kartika Desiany; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Kusumo Budiono, Hasri Dinirianty
Abstrak: Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi selisih tarif INACBGsdan tarif rumah sakit pada kasus rawat inap pneumonia di rumah sakit X tahun2014 dengan tujuan mengurangi defisit rumah sakit. Disain penelitian adalahkuantitatif korelasional menggunakan data sekunder dan catatan rekam medis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawat maximal 9 hari, penggunaanmaximal 11 jenis obat dengan maximal 4 jenis obat paten tidak menimbulkanselisih negatif tarif INACBGS dan tarif rumah sakit. Defisit dapat dikurangidengan memperpendek lama rawat, meningkatkan peresepan obat generik,mengatur penggunaan obat, dan meningkatkan kualitas resume medis.Kata kunci :Selisih tarif, INACBGs, Pneumonia.
This study concerns about factors that affect discrepancy between INACBGs andHospital Rates in pneumonia cases treated at X hospital in 2014 with the aim ofreducing hospital deficit. This study is a correlational quantitative research usingsecondary data and medical records. The results showed that maximum length ofstay of 9 days, maximum use of 11 kinds of pharmaceutical drugs with maximum4 kinds of brand name drugs do not cause hospital deficit due to discrepancy inrates. The deficit can then be reduced by shortening the length of stay, improvinggeneric drug use, regulating the use of pharmaceutical drugs, and improving thequality of medical resumes.Keywords :Rates Discrepancy, INACBGs, Pneumonia.
Read More
B-1766
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Purnamawati; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Hafizurrachman, Hendrianto Trisnowibowo, Erni Sawitri, Rini Rachmawati
Abstrak:

Rumah sakit merupakan institusi dalam pemberi pelayanan kesehatan di Indonesia mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan penderita. Kemampuan pemerintah untuk membiayai sektor kesehatan terbatas, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk lebih mendorong dengan perubahan status beberapa rumah sakit pemerintah dan pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN). Rumah Sakit Anak & Bersalin Harapan Kita adalah salah satu dari 13 Rumah Sakit Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 127 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 berubah status dari PNBP menjadi PERJAN. Dengan perubahan status ini diharapkan rumah sakit akan lebih mandiri dan mampu bersaing dengan kompetitor.Berdasarkan laporan kinerja layanan rawat inap khususnya rawat inap kebidanan BOR (Bed Ocupancy Rate) periode tahun 2000 dan 2001 cenderung turun 3,23 %, kunjungan rawat jalan kebidanan mengalami penurunan 25,42 % pada tahun 2001, kunjungan perneriksaan kandungan juga mengalami penurunan 12,78 % pada tahun 2001 dan kunjungan antenatal baru mengalami penurunan 17,20 % pada tahun 2001. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian lebih dalam lagi bagaimanakah karakteristik serta pilihan dari pasien antenatal terhadap pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan oleh pasien antenatal. Lingkup penelitian ini dibatasi pada karakteristik pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan dan yang tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan dan bagaimana pilihannya terhadap pelayanan kesehatan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - analitik dengan design "Cross Sectional". Populasi penelitian adalah data-data sekunder dari medical record pasien antenatal trimester III periode Desember 2001 dan data primer pasien antenatal yang melahirkan di RSAB Harapan Kita dan tidak melahirkan di RSAB Harapan Kita.Dari 90 catatan medik pasien antenatal yang diteliti, diperoleh 70 % dari pasien antenatal yang memanfaatkan pelayanan rawat inap kebidanan melahirkan di RSAB Harapan Kita dan 30 % pasien antenatal tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan.Dari 8 variabel bebas yang diteliti, ternyata hanya 1 variabel yang terbukti menunjukkan hubungan bermakna dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Sedangkan 7 variabel lainnya tidak dapat dibuktikan berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Dari 8 variabel bebas yang diteliti terdapat 5 variabel menunjukkan hubungan bermakna terhadap pilihan responden memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan di RSAB Harapan Kita.Karakteristik pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan melahirkan adalah usia ibu terbanyak usia produktif dengan tingkat pendidikan tinggi, pekerjaan suami pedagang/ swasta, jarak tempat tinggal dekat dari RSAB Harapan Kita, dan membayar sendiri, diagnosa normal, sistem perjanjian, jumlah anak sedikit.Karakteristik pasien antenatal yang tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan pada dasarnya sama dengan pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan. Hanya faktor diagnosa ibu yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan melahirkan. Alasan pilihan responder terhadap pemanfaatan layanan rawat inap melahirkan adalah kekhususan RSAB Harapan Kita, kualitas pelayanan medis, peralatan medis yang lengkap, mempunyai fasilitas ruang perawatan sesuai kelas perawatan dan tarif pantas.Mempertahankan pelanggan yang sudah ada yaitu pasien antenatal dengan cara-cara antara lain membuat paket melahirkan bekerjasama dengan Program Parent Education, kerjasama dengan Bank-Bank yang berlokasi di RSAB Harapan Kita. Memberikan sarana yang lengkap kepada para dokter dan perawat berupa ruang khusus yang nyaman agar dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan pelayanan.

The Factors What Related To Utilization Of Mother's Room Care In Rumah Sakit Anak Dan Bersalin Harapan Kita On 2001 - 2002 By Antenatal PatientsIn Indonesia hospital is health care services institution what have functions is curing and recovering patients. Because of government limited prosperity in financing health sector, the administration had made prudence for urging change of hospital corporate, from Public Company on existence Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) to be Division Company or Perusahaan Jawatan (PERJAN). Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita has been being Division Company (Perjan) at 12 December 2000 under government regulation number 127 and year of 2000. This alteration was be able expect to be independent company what be capable compete with others.Under report performance of room care, especially in mother's room care on period 2000 -2001 had been inclined decrease of bed occupancy rate (BOR) about 3,23% and on mother ambulatory care, the trend was being about 25.42%. Meanwhile, on examination of womb had been happened too, about 12,78%. Whereas of prenatal visit, the decreased was being on last year 2001, about 17,20%. So that, researcher interested to engage study about characteristic and background of patient in utilization mothers room care. The objective for this research was be able to get information about factors what influence the patient to give birth on RSAB Harapan Kita, and spend the night at mother's room care. Stand on those reason, researcher had limited the research with the character of antenatal patients who using mothers room care and of antenatal patients who didn't use mothers room care and how theirs made decision for choosing its.This research was descriptive with "cross sectional" design. Population of research were secondary data from medical record of antenatal patient in trimester III on December 2001 and primary data from patient who give birth at RSAB Harapan Kita and from patient who didn't give birth on this hospital.From 90 medical record of patient who researched, were been obtained about 70% patient has gave birth on this hospital and their spend the night in mothers room care, but 30% patient didn't use those facilities.There was one independent variable what significant correlation with utilization of room care and other's (seven variables) were not. Besides that, from eight independent-variable, only five variable what significant correlation with reasons of choosing hospital facility for stay night after giving birth.The characteristic of patients who used hospital facility were related with age of patient (=they were on productivity age), were educated, and their husband worked as trade or worked on private company, children number, agreement system and pregnant diagnosis, in addition, distance between hospital and patient residence were being influence too. There were not different characters for patient who didn't use hospital facility.Pregnancy diagnosis was the only one factors what influence patient to give birth on RSAB Harapan Kita. The reason of respondent to choose its were stressing on specific services of hospital, quality of medical services, fully equipped medical, and effective cost for appropriate room care facilities.To maintenance those customers. RSAB Harapan Kita should has to have good plan, such as using the whole of source hospital optimally, for example co-operation with Parent Education Program to make package to give birth to, co-operation with many bank what on location. Finally, for doctor, nurse and other staffs. RSAB Harapan Kita has to supply tools and infrastructure sufficiently, but the important one is giving opportunity to grow effectively and efficiently.

Read More
B-607
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive