Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31149 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mulyadi; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Ratna Djuwita, Toni Wandra, M. Sugeng Hidayat
Abstrak: ABSTRAK
 Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang dialami seseorang, meliputi obesitas, rendahnya kadar HDL, tingginya trigliserida, kadar gula darah puasa tinggi, dan hipertensi yang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik di Puskesmas Bogor Timur, Kota Bogor Tahun 2013. Studi cross sectional ini berlangsung pada bulan Mei 2013, dengan jumlah sampel 301 orang yang merupakan anggota Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor Timur, Kota Bogor Tahun 2013, data yang dikumpulkan meliputi kadar kolesterol HDL, kadar trigliseride menggunakan alat rapid test lipid panel, data gula darah puasa, tekanan darah dan ukuran lingkar perut.
Untuk IMT menggunakan indeks BB/TB2. Data wawancara meliputi data umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, riwayat penyakit keluarga, IMT dan keluhan stress. Kemudian untuk data asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, dan asupan protein diperoleh menggunakan food recall 1 x 24 jam. Analisis data bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan cox regresi. Hasil studi menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 31.6%. Hasil analisis multivariat model kausalitas diperoleh ada hubungan antara aktifitas fisik ringan dengan kejadian sindrom metabolik dengan PR 2.0 (95% CI 1.31 - 3.18), setelah dikontrol variabel umur, indeks massa tubuh dan asupan energi. 

ABSTRACT
The metabolic syndrome is a constellation of metabolic disturbances experience by a person, includes obesity, low HDL, high triglycerides, elevated fasting glucose and raised bood pressure which increase the risk of developing cardiovascular disease. This study aims to determine the prevalence and of metabolic syndrome at Puskesmas East Bogor City in 2013. Cross sectional study took place in May 2013, with total sample of 301 people who are members of Posbindu in work area at Puskesmas East Bogor, Bogor City in 2013. The data collected inculude HDL Cholesrol, triglyceride concentration using rapid test of lipid panel, fasting glucose, blood presure and abdominal circumference. 
For BMI using index BB/TB2. Interview data includes data of age, sex, education, occupation, income, physical activity, smoking habits, family history, BMI and stress. The data energy intake, carbohydrate, fat, and protein intake were obtained using food recall 1x 24 hours. Analysis of bivarite data with chi square test and multivariate Cox regression. The results of study show prevalence of metabolic syndrome was 31.6%. Multivariate analysis models obtained with casuality relationship between light physical activity metabolic syndrome with PR 2.0 (95% CI 1.31 to 3.18), after controling age, body mass index and energy intake.
Read More
T-3791
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhany Yuliatmoko; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Yovsyah, Renti Mahkota, Hera Nurlita, Mulyadi
Abstrak: Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan konsumsi buah sayur dengan hipertensi dan estimasi besar risiko obesitas dan kurang konsumsi buah sayur terhadap kejadian hipertensi di Posbindu PTM Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Pasir Mulya Kota Bogor Tahun 2016 setelah dikontrol dengan variabel umur, jenis kelamin, merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik dan tempat tinggal. Penelitian ini merupakan pengolahan dan analisis lanjut data sekunder kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Pasir Mulya tahun 2016 (Bulan Januari s/d Desember Tahun 2016) dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah penduduk yang menjadi sasaran deteksi dini PTM kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Pasir Mulya tahun 2016, dengan sampel yang diperoleh sebanyak 927 responden. Analisis data bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan cox regresi. Hasil studi menunjukkan hubungan antara status gizi dengan hipertensi berinteraksi dengan tempat tinggal dan dikontrol variabel tempat tinggal dan konsumsi buah sayur, dengan nilai PR interaksi 2,7, artinya responden yang obesitas dan tinggal di perumahan berisiko 2,7 kali mengalami hipertensi. Hasil lainnya menunjukan hubungan antara konsumsi buah sayur dengan hipertensi setelah dikontrol variabel umur dan status gizi dengan nilai PR 1,4, artinya responden yang kurang konsumsi buah sayur berisiko 1,4 kali untuk mengalami hipertensi setelah dikontrol umur dan status gizi. Kata Kunci: Hipertensi, Status Gizi, Konsumsi Buah Sayur Hypertension or high blood pressure is a condition in which systolic blood pressure ≥140 mmHg and / or diastolic pressure ≥90 mmHg. This study aims to determine the relationship of nutritional status and consumption of fruit vegetables with hypertension and estimate the risk of obesity and less consumption of fruit vegetables to the incidence of hypertension in Posbindu PTM Puskesmas Tanah Sereal and Puskesmas Pasir Mulya Bogor City 2016 after controlled by variables age, sex, smoking, alcohol consumption, physical activity and residence. This research is the processing and further analysis of secondary data of Posbindu PTM at Puskesmas Tanah Sereal and Pasir Mulya in 2016 (January-December 2016) with Cross Sectional approach. The population of this research is the population that became the target of early detection of PTM Posbindu PTM activities in Puskesmas Tanah Sereal and Puskesmas Pasir Mulya in 2016, with samples obtained as many as 927 respondents. Analysis of bivariate data with chi square and multivariate test with cox regression. The result of the study shows the correlation between nutritional status with hypertension interaction with residence and controlled variable of residence and consumption of vegetable fruit, with interaction value of 2,7, mean that the respondent who is obese and stay in housing at risk 2,7 times have hypertension. Other results showed the relationship between consumption of fruits with hypertension after controlled variable age and nutritional status with PR value 1.4, meaning that respondents who consumed less vegetable fruit risk 1.4 times to experience hypertension after controlled age and nutritional status. Keywords: Hypertension, Nutritional Status, Consumption of Fruit Vegetables
Read More
T-4890
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andini Wisdhanorita; Pembimbing: Syahrizal, Putri Bungsu; Penguji: Dian Meutia
Abstrak: Prevalensi diabetes melitus di Indonesia meningkat sebanyak 23,2% dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Selain itu, perilaku merokok yang diduga sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes melitus juga mengalami peningkatan sebesar 6,14% dari 34,2 persen pada tahun 2007 menjadi 36,3 persen pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan diabetes melitus tipe 2 (Cho dkk, 2014; Sairenchi dkk, 2004; Shi dkk, 2013; Papier, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kecamatan Bogor Tengah. Desain penelitian menggunakan kohort retrospektif. Sampel terdiri dari 1804 responden yang berasal dari studi kohort faktor risiko PTM. Responden diamati selama 6 tahun. Insidens rate diabetes melitus adalah 4,13%.
Read More
T-5688
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puji Ambarsari; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Lindawati
Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia maupun Indonesia. Pada tahun 2002, PPOK menduduki peringkat ke5 sebagai penyebab kematian di dunia, dan diperkirakan pada tahun 2030 PPOK akan menempati peringkat ke-3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian serta faktor risiko kejadian PPOK pada penduduk usia ≥ 30 tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian sekunder menggunakan data Riskesdas 2013 dengan desain cross sectional. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil analisis univariat diperoleh proporsi PPOK berdasarkan gejala pada penduduk usia ≥ 30 tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 50,5 %. Berdasarkan analisis bivariat faktor individu dan lingkungan, yang menjadi faktor risiko seseorang mendapat PPOK adalah kelompok umur produktif (PR= 1,427; 95% CI= 1,243-1,638), berjenis kelamin perempuan (PR=1,093; 95% CI= 0,845-0,990), memiliki riwayat infeksi pernafasan (PR=1,213; 95% CI= 1,058-1,390), menggunakan obat nyamuk bakar (PR= 1,384; 95% CI= 1,258-1,522) dan melakukan penanganan sampah dengan cara dibakar (PR= 1,312; 95% CI= 1,212-1,420). Kata kunci : PPOK, COPD, lingkungan, penyakit paru, faktor risiko
Read More
S-9248
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titin Ekawati; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Krisnawati Bantas, Ratu Ayu Dewi Sartika, Nunuk Agustina, Nurjamil
T-3735
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Uswatun Hasanah; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji; Renti Mahkota, Yoan Hotnida Naomi
T-4522
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titi Indriyati; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Asri C. Adisasmita, Rustika, Edi Darma
T-4070
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tatik Srisahani; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Renti Mahkota, Lukas C. Hermawan, Dadang Mulyana
T-4697
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yoedi Ariyanto; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Tri Yunis Miko, Ella Nurlaela Hadi, Didik Supriyono, Calvin S. Wattimena
Abstrak:

Derajat kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar dan merupakan indikator status kesehatan di suatu negara sehingga sccara terus menurus perlu mendapat perhatian melalui upaya yang berkesinambungan. Salah sam indikator peming dalam menilai derajat kesehatan adalab Angka Kematian Balita (AKBa). Hasil Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 200l, Angka Kematian Balita akibat penyakit Sistim pemapasan adalah 4,9 per l.000 yang berarti ada sekitar 5 dari 1.000 balita yang meninggal setiap tahun akibat ISPA, atau rata-rata 1 anak Balita Indonesia akibat meninggal akibat ISPA setiap 5 menimya. Pengetahuan ibu dan keluarga tentang pengetahuan Infeksi Saluran Pemapasan Almt (ISPA) merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap upaya penurunan kesakitan dan kematian Balita, yaitu dengan mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kondisi kesehatannya Balita serta meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Citeureup Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor tahun 2008. Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal daxi pcnelitian yang dilakukan oieh peneliti pada bulan April tahun 2008 di Puskesmas Citeureup Kecamatan Ci1eureup Kabupaten Bogor tahun 2008. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah crass seclional (potong lintang). Populasi adalah scluruh ibu Balita yang terpilih menjadi subyek penelitian berdasarkan hasil survey di Puskesmas Citeureup Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor iahun 2008. Hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita, pada ibu yang berpengetahuan rendah mempunyai resiko sebesar 3,673 kali Lmtuk menderita ISPA pada balitanya dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan tinggi. Variabel lainnya yang mempengaruhi hubungan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita adalah variabel pendidikan (0R= 3,037 nilai p= 0,000 dan 95 % CI: l,738-5,309). Riwayat imunisasi campak (0R= 1,814 nilai p= 0,037 dan 95 % CI: 1,036-3,l77) dan status gizi balitanya (OR= 1.807 nilai p= 0,039 dan 95 % CI: 1,030-3,l69) serta status sosial ekonomi keluarga (0R= 1.323 nilai p= 0,333 dan 95 % Cl: 0,750-2,335). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan rcsponden dengan kejadian ISPA pada balita setelah dikontrol oleh variabcl pendidikan. Responden yang berpengetahuan rendah mempunyai kemungldnan 3,673 kali untuk meningkatkan resiko kejadian ISPA pada balitanya diban dingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi. Dampak pengetahuan terhadap kejadian ISPA pada balita cukup besar yaitu sebesar 72,4%, untuk itu perlu dilakukan penyuluhan yang lebih intensif dengan melibatlcan kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dan ibu-ibu penggerak PKK untuk rnaningkatkan pengetahuan ibu tentang faktor risiko kejadian ISPA pada balita dalam memberikan penyuluhan, meningkatkan kctrampilan petugas kesehatan dcngan membcrikan pelatihan konseling dan mempermudah akses masyarakat ke pelayanan kcsehatan.


The degree of health is one of the basic needs and an indicator of health status in a country such that it requires constant attention through a continuous effon. One ofthe important indicator when evaluating the degree of health if Child Mortality Rate (CMR). Findings from a domestic health survei “SKR'l"’ in the year of 2001 stated that the CMR due to diseases ofthe respiratory system was 4,9 per 1000, which means there is 5 deaths out of 1000 children under 5 years old attributed to URTI, or an average of 1 child’s death every 5 minutes. Mothers’ and families’ knowledge on Upper Respiratory Tract Infection (URTI) is the most influential factor in the effort to decrease morbidity and mortality of children under 5 years, that is by knowing the risk factors which influence the health conditions of children under 5 years and by increasing the accessibility to health services. The objective of this research was to determine the association between mothers’ knowledge on Upper Respiratory Tract Infection (URTI) and events of URTI in children under tive years in Citeureup Public Health Centre, Citeureup distrcit of Bogor region in the year of 2008. This study used primary data which originated from a study conducted by the researcher in April 2008 in Citeureup Public Health Centre, Citeureup distrcit of Bogor region The study design used was cross sectional. The population was all mothers having children under 5 years old who were selected to be study subjects based on a survey in Citeureup Public Health Centre, Citeureup distrcit of Bogor region in the year of 2008. Results from analysis fotmd that there were four variables which were significantly associated with URTI namely knowledge (OR= 3,673 nilai p= 0,000 dan 95 % Cl: 1,970-6,848), education (OR= 3,037 nilai p= 0,000 dan 95 % Cl: l,738- 5,309), measles variable (OR= l,8l4 nilai p= 0,037 dan 95 % Cl: l,036~3,l77) as well as nutrition (OR= l.807 nilai p= 0,039 dan 95 % Cl: 1,030-3,l69). Other variables namely occupation, social economy, birth weight, crowded residency, and presence of a smoker in one’s house, were not significantly associated with URTI events in children under 5 years. It can be concluded that there was a significant association between the subjects’ knowledge and URTI events in children under 5 years after controlling for education variable. Subjects with lower knowledge had a probability of 3,673 times of increasing the risk of URTI events in their children under 5 years when compared to subjects with higher knowledge. Impact on knowledge on URTI events in children under 5 years was quite huge, which was 72,4%. 'Therefore health education and promotion need to be conducted more intensively by involving "kader”, public figures, religious figures, and PKK ladies in order to increase mothers’ knowledge on risk factors of URTI events in children \mder 5 years. This was done through giving heath education and increasing health personals’ skills by conducting counseling training and making the publichan easier access to health services.

 

Read More
T-2776
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Hidayat; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Nunig MK Masjukri, Tri Yunis Miko, Marti Kusumaningsih, Adhi Sambodo
T-3246
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive