Ditemukan 39044 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
ABSTRAK
Kematian bayi di Kabupaten Garut tahun 2011 sebanyak 358 kasus, salahsatu penyebab adalah masalah laktasi sebanyak 10 kasus. Penelitian bertujuanmemperoleh informasi mendalam mengenai pengetahuan, persepsi danperilaku ibu serta pencatatan pelaporan terkait kematian bayi. Penelitianmenggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusikelompok terarah. Informan sebanyak 22 orang yaitu ibu dengan riwayatbayinya meninggal karena masalah laktasi, bidan, kepala puskesmas, kepalaseksi ibu-bayi dan petugas pencatatan pelaporan dinas kesehatan. Penelitianmenunjukkan pengetahuan tentang penyebab kematian bayi karena masalahlaktasi belum diketahui oleh ibu dan bidan. Masih ada mitos atau kepercayaantentang laktasi dan ibu masih mempercayai mitos atau kepercayaan tersebut.Perilaku ibu tentang pelayanan yang berhubungan dengan laktasi masihkurang sesuai. Beberapa bidan mendapat kesulitan dalam pengisianpencatatan pelaporan dan pembahasan Audit Maternal Perinatal tidakdilakukan dalam pertemuan khusus. Saran untuk dinas kesehatan diperlukanpengkatagorian yang lebih tepat penyebab kematian bayi yang berhubunganmasalah laktasi dan melaksanakan AMP sesuai dengan pedoman. Saran untukbidan adanya kegiatan supervisi oleh bidan koordinator dalam pengkatagorianpenyebab kematian bayi pada bidan desa, meningkatkan pengetahuan danketerampilan bidan tentang tugas utama bidan terkait manajemen laktasi danpenyuluhan dan KIE pada masyarakat agar mendukung ibu untuk menyusuidengan benar.
ABSTRACT
Infant mortality in Garut District in 2011 as many as 358 cases, one of the causesis the problem lactation 10 cases. The research aims to obtain in-depthinformation about the knowledge, perceptions and behaviors related to maternaland infant death records reporting. Research using qualitative methods through indepthinterviews and focus group discussions. Informants were 22 people,mothers with a history of baby died due to lactation, midwife, health center chief,section chief the mother-infant and health department officials reporting records.Research shows knowledge of the causes of infant deaths due to lactation is notknown by the mother and midwife. There are still myths or beliefs about lactationand mother still believe the myth or belief. Maternal behavior of lactation-relatedservices is still less appropriate. Some midwives have difficulty in filling thereporting and recording of Maternal Perinatal Audit the discussion was not in aspecial meeting. Suggestions for health departement needed more appropriatelycategorizing the causes of infant deaths related problems lactation and implementAMP lactation according to the guidelines. Advice to midwife the midwifecoordinator supervision activities by categorizing the causes of infant mortality inthe village midwife, increasing the knowledge and skills of midwives on the maintasks associated midwife lactation management and counseling and IEC in thecommunity to support mothers to breastfeed properly.
Maternal Mortality and Infant Mortality Rate constitutes one of health degree as social indicator. In Indonesian its still becomes a main priority in health development. On 2007, Health Department with JICA develops a Pregnant Mother Class's Program at 5 health centers in Garut District that has purpose as intervention binds with Books KIA. Base annual report on 2008 by Health Department in Garut District, find out that haven't all regions worked out with intervention success. This research constitutes study prevalence 2 populations, Cross Sectional Design with = |86 third trimester?s pregnant mothers whene 93 respondents got KIH and 93 respondents without KII-I. Acquired observational result 73 respondents with KH-I exists 78,5% mothers have positive behavior in birth preparedness and emergency readiness (p =0,000; OR=l6,899). Meanwhile the dominant variables that engaged with mother?s behavior besides mother class are occupation, husband and family support and society figure support.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Usia 0-12 bulan) di Wilayah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2009. Jenis rancangan penelitian Cross Sectional. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang memiliki balita usia 13-24 bulan sebanyak 250 ibu. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan perilaku ibu yaitu variabel umur, pekerjaan, sikap, dukungan petugas dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel yang paling dominan adalah variabel pekerjaan dengan p=0,000 dan OR = 11,537. Disarankan kepada masyarakat khususnya ibu yang tidak bekerja untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan rangsangan terhadap bayi apalagi kuantitas ibu dirumah lebih banyak dibanding ibu yang bekerja, karena frekuensi ibu di rumah ternyata tidak menjamin kualitas perilaku ibu dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
This thesis have propose to identified some factors that related with mother behavior on toddler's growth and development (age 0-12 months) at West Cikarang, Bekasi Regency in 2009. This research used Cross Sectional studies. The sample is 250 mothers who have toddler at age about 13-24 months. Data analysis encompassed univariate, bivariate and multivariate analysis. Multivariate analysis show that there is existing 5 variable which related with mother behavior as following age, occupation, attitude, support from related functionary and medical services access. Dominant variable is occupation variable with p=0,000 and OR= 11,537. It's recommended to the community, especially for mother without work, to increase their ability to give stimulus to their toddler. Even though they have more times rather than mother work but not guarantee that they have good behavior quality to support their toddler's growth and development.
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 yearsold) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infectedby HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards inprevention programs is HIV examination for pregnant women. West JavaProvince included in three largest provinces of HIV cases, primary health carecenter in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims ofthis study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectionaldesign with questionnaire measurement was used in this study. The result ofregretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factorresulting as most influencing factors in this study. Recommended to thedepartment of health and public health center is to improve the promotion of HIVusing electronic media to help the community.Keywords: Pregnant women, HIV, PMTCT, and Test.
Angka Kematian Bayi di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu 35 per l 000 kelahiran' hidup. Salah satu cam untuk menurunkannya adalah dengan memberikan Air Susu Ibu dalam satu jam setelah kelahiran. Proporsi pemberian Air Susu lbu dalam satu jam setelah kelahiran di Indonesia menurut Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia hanya 38,7%. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi pernberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran dan falctor-faktor yang berhubungan serta faktor poling dominan dengan pemberian AS!dalam satu jam setelah kelahiran di Jawa Barat dan Jawa Thnur pada tahun 2003 dengan menggunakan data sekunder ASUH 2003. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi studi adalah semua rumah tangga yang tinggal di 4 kabupaten di Jawa barat, yaotu: Cirebon, Cianjur, Ciamis dan Karawang serta di 4 kabupaten di propinsi Jawa Timur, yaitu: Kediri, Blitar, Mojokerto dan Pasuruan, pada tahun 2003. Sampel adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 12 bulan, yaitu sebanyak 2240 responden. Analisis data diolah secara statistik analisis univariat, bivariat menggunakan Chi Square dan multivariate dengen Multiple Regression Logistik. Hasil analisis menemukan proposi pemberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran bayi, sebesar 26,3%. Faktor yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran tersebut adalah niat Ibu, pengetahuan ibu dan tempat persalinan. Pada variabel ini didapatkan peluang ibu yang berniat memberikan ASI sebesar 9,387 kali dibandingkan ibu yang tidak bemiat memberikan AS!dalam satu jam setelah kelahiran (95% CI I,572-56,072). Sementara peluang ibu memberikan AS! sebesar 8,251 (95% CI 6,581-10,343) pada ibu yang berpengetahuan baik dibandingkan ibu yang bepengetahuan kurang tentang AS!dalam satu jam. Sementara tempat persali_nan pe!uangnya 0,758 (95% 0,613-0,939) pada tempat persalinan pelayanan kesehatan dibandingkan yang bukan tempat pelayanan kesehatan. Pada analisis muultivariat dikelahui faktor yang paling dominan adalah niat ibu untuk memberikan ASI dalam satu jam setelah kelalriran. Kesimpulannya pemberian AS!dalam satu jam kelahiran proporsinya masih rendah. Dengan adanya pengetahuan yang baik dan niat untuk memberiken ASI dalam satu jam diharapkan proporsi ibu yang akan melahirkan agar memberikan ASI dalam satu jam kelahiran akan meningkat. Pada pelayanan di tempat kesehatan diharapkan adanya peningkatan pemberian ASI dalam satu jam setetah kelahiran.
