Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38184 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rosiana Ambarwati; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo
B-479
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Veenda Herlyna Pertiwi; Pembimbing: Pujianto
B-781
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yessy Susanti; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Surya Ede Darmawan, Amal Chalik Sjaaf, Naomi Dailami
B-1338
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Khrisna Silahartini; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Jaslis Ilyas, Vetty Yulianty Permanasari, Avriazar Beng Kiuk, Renyta Amelia
Abstrak: Latar belakang: RS Sultan Imanuddin adalah rumah sakit tipe B yang menerima rujukan berjenjang dari rumah sakit sekitarnya dan menjadi tumpuan pelayanan sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan berkualitas dan memuaskan. Terdapat 5 dimensi yang dapat digunakan dalam menilai kualitas pelayanan yaitu tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance. Angka kepuasan pelanggan yang tinggi mempengaruhi keputusan pasien untuk kembali menggunakan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Pengukuran loyalitas pelanggan dengan Nett Promoter Score (NPS) diawali pada tahun 2003 dan menggunakan jumlah pertanyaan lebih sedikit, NPS menghasilkan analisis yang lebih baik terhadap loyalitas pasien terhadap institusi kesehatan dan terdapat korelasi yang tinggi antara nilai NPS dengan tingkat kepuasan pasien. Tujuan: Menganalisis hubungan persepsi pasien terhadap kualitas layanan dengan loyalitas di RS Sultan Imanuddin. Mengetahui loyalitas pasien RS Sultan Imanuddin dengan NPS untuk melihat akseptibilitas masyarakat terhadap RSSI. Metode Penelitian: Penelitian mix method dengan pengambilan data kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan kualitatif. Penelitian dilakukan Desember 2020-Februari 2021 dengan jumlah responden sebanyak 203 orang pasien dan atau penunggu pasien di instalasi rawat inap Meranti dan manajemen RS Sultan Imanuddin. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat loyalitas terhadap RS diukur dengan Nett Promoter Score sebesar 68,4 dan loyalitas terhadap dokter 91,6. Variabel tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance berhubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap RS dengan nilai p<0,001. Variabel reliability dan responsiveness memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap dokter dengan p<0,001. Karakteristik pasien yang berpengaruh signifikan pada loyalitas pasien terhadap rumah sakit dan dokter adalah pendidikan. Faktor pendidikan mempengaruhi cara pasien berkomunikasi dengan dokter. Faktor jenis kelamin, usia, pekerjaan, cara pembiayaan, tempat tinggal, kelas perawatan, riwayat rawat inap sebelumnya, cara datang berobat, dokter yang merawat, jalur masuk rawat inap, jenis kasus bedah dan lama hari rawat tidak berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Kesimpulan: Penelitian di RS Sultan Imanuddin menunjukkan tingkat loyalitas pasien terhadap dokter lebih tinggi dibanding loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Variabel tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Variabel reliability dan responsiveness memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap dokter. Pasien yang berpikir untuk beralih layanan rumah sakit, mencari layanan kesehatan yang tidak antri, ruang rawat inap yang lebih nyaman, dan memperhatikan privasi. Pasien yang masih menginginkan layanan di tempat yang sama disebutkan karena faktor jarak yang dekat dan beda selisih pembiayaan bila pindah rumah sakit. Faktor yang membuat pasien loyal terhadap dokter adalah penanganan baik yang diberikan dan telah terbiasa sebelumnya. Hal yang membuat pasien beralih dokter adalah waktu yang diberikan dalam pelayanan dirasa kurang dan ketidakhadiran dokter saat pemeriksaan
Read More
B-2270
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Usri Suharyono; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf
B-459
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
May Hizrani;Penguji: Hafizurahman, H Adang Bachtiar, Yayuk Hartiyanti, H Muki Reksoprodjo, Emmy Salman
B-601
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jesslyn Bernadette; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Irene Girsang, Dini Handayani
Abstrak:

Latar Belakang : Waktu tunggu sering kali dijadikan indikator untuk menilai kualitas pelayanan rumah sakit oleh pasien. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah waktu tunggu untuk pemulangan pasien. Data RS Mitra Keluarga Bintaro tahun 2023 menunjukkan rata-rata waktu tunggu pasien adalah 87 menit dengan perbedaan yang cukup signifikan antara pasien dengan penjaminan pribadi (66 menit) dan penjaminan asuransi (121 menit). Data rata-rata waktu tunggu tersebut terhitung sejak dokter memberikan instruksi pulang hingga pasien melakukan billing akhir. Data tersebut belum terhitung hingga pasien meninggalkan ruang rawat inap. Standar pelayanan minimal waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap yang ditetapkan oleh Kemenkes yaitu kurang dari 120 menit. Pencapaian waktu tunggu pasien yang keluar dalam waktu ≤ 2 jam tercatat sebesar 88%, meskipun masih belum memenuhi target korporat yang ditetapkan sebesar 100%.
Metode : Penelitian ini mengadopsi desain operational research yang mengintegrasikan metode kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan total sampel sebanyak 38 pasien yang pulang setelah menjalani rawat inap. Pemilihan sampel didasarkan pada distribusi hari, jam kepulangan, dan jenis metode penjaminan yang telah ditetapkan.
Hasil : Hasil penelitian dengan pendekatan lean six sigma berhasil mengidentifikasi lead time pemulangan pasien rawat inap di RS Mitra Keluarga Bintaro sebesar 5 jam 10 menit 54 detik dimana 69% merupakan kegiatan non value added yang didominasi oleh waste tipe waiting sebesar 3 jam 14 menit 23 detik. Akar masalah dari memanjangnya waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap berada di fase III pada kegiatan menunggu pasien meninggalkan ruang rawat inap. Penerapan lean six sigma dalam proses pemulangan pasien rawat inap di RS Mitra Keluarga Bintaro berhasil mengurangi lead time sebesar 16%, dari 5 jam 10 menit 54 detik menjadi 4 jam 21 menit 25 detik. Pengurangan lead time ini diikuti dengan penurunan waste di seluruh tahapan pemulangan pasien, dengan penurunan waste terbesar terjadi pada fase I, yaitu sebesar 44%, dari 1 jam 3 menit 27 detik menjadi 35 menit 46 detik.
Kesimpulan : Terdapat penurunan waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap di RS Mitra Keluarga Bintaro setelah penerapan lean six sigma. Penurunan waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap masih diatas target standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Kemenkes.


Background                : Waiting time is often used as an indicator to assess the quality of hospital services by patients. One aspect of concern is the waiting time for patient discharge. Data from Mitra Keluarga Bintaro Hospital in 2023 showed that the average patient waiting time was 87 minutes with a significant difference between patients with personal guarantees (66 minutes) and insurance guarantees (121 minutes). The average waiting time data is calculated from when the doctor gives instructions to go home until the patient makes the final billing. The data does not include until the patient leaves the inpatient room. The minimum service standard for inpatient discharge waiting time set by the Ministry of Health is less than 120 minutes. The achievement of waiting time for patients who leave within ≤ 2 hours was recorded at 88%, although it still does not meet the corporate target set at 100%. Method                : This study adopted an operational research design that integrates quantitative and qualitative methods. The sampling technique used was simple random sampling, with a total sample of 38 patients who returned home after undergoing inpatient care. Sample selection was based on the distribution of days, hours of discharge, and types of guarantee methods that had been determined. Hasil                        : The results of the study using the lean six sigma approach successfully identified the lead time for inpatient discharge at Mitra Keluarga Bintaro Hospital of 5 hours 10 minutes 54 seconds, where 69% were non-value added activities dominated by waiting type waste of 3 hours 14 minutes 23 seconds. The root of the problem of the long waiting time for inpatient discharge is in phase III in the activity of waiting for the patient to leave the inpatient room. The application of lean six sigma in the inpatient discharge process at Mitra Keluarga Bintaro Hospital successfully reduced the lead time by 16%, from 5 hours 10 minutes 54 seconds to 4 hours 21 minutes 25 seconds. This reduction in lead time was followed by a decrease in waste in all stages of patient discharge, with the largest decrease in waste occurring in phase I, which was 44%, from 1 hour 3 minutes 27 seconds to 35 minutes 46 seconds. Kesimpulan                : There is a decrease in the waiting time for discharge of inpatients at Mitra Keluarga Bintaro Hospital after the implementation of lean six sigma. The decrease in the waiting time for discharge of inpatients is still above the minimum service standard target set by the Ministry of Health.

Read More
B-2507
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Linda Bahar; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amila Megraini, Ede Surya Darmawan, Y. Ambar Kelanawati
Abstrak: Kepuasan pasien merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang bermanfaat memberikan feed back bagi pihak manajemen. Latar belakang penelitian ini adalah perkembangan RS Budi Lestari yang jauh dari yang diharapkan, yang dapat dinilai dari kinerja rumah sakit dalam tahun terakhir, dimana BOR rata-rata dari tahun 2002-2005 adalah 52 %. Di sisi lain tingkat persaingan yang tinggi dengan rumah sakit sekitarnya yang menuntut rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik agar dapat bertahan dan bersaing dengan rumah sakit sekitar. Penelitian ini dilakukan pada instalasi rawat inap dan rawat jalan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien dan kualitas pelayanan rumah sakit serta karakteristik pasien yang mempengaruhi kepuasan dan persepsi terhadap kualitas pelayanan RS Budi Lestari dengan memanfaatkan angket yang telah sering dilakukan RS Budi Lestari namun hasil angket tersebut tidak pernah dianalisa. Dari sekian banyak pertanyaan dalam angket, studi ini membatasi pada kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, desain cross - sectional dengan jumlah angket 150 buah. Data yang terkumpul bersifat kategorikal.

Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, bivariat uji Chi-Square, dan multi variat regresi logistik. Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit dengan tingkat kepuasan pasien. Kualitas pelayanan berhubungan dengan tingkat kepuasan: Kualitas pelayanan yang dinilai secara keseluruhan terdiri dari 6 atribut. Dari semua atribut tersebut yang mempunyai nilai bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah fasilitas peralatan medis, kebersihan rumah sakit, keterampilan petugas dalam pemakaian medis, kecepatan pelayanan serta sikap dan perilaku petugas.

Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan koefisien determinasi sebesar 0.313 yang berarti fasilitas perawatan medis, kebersihan rumah sakit dan kecepatan pelayanan dapat menjelaskan kepuasan pasien sebesar 31,3%. Faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan keseluruhan adalah kecepatan pelayanan pasien, fasilitas medis dan kebersihan rumah sakit. HasiI uji statistik regresi logistik menunjukkan kualitas pelayanan yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pasien adalah kecepatan pelayanan pasien. Untuk meningkatkan kepuasan pasien maka disarankan untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanannya.

Disarankan sebelum melakukan questioner alangkah baiknya agar dilakukan kelengkapan instrumen, uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Survey kepuasan pasien hendaknya dilakukan secara rutin sebagai salah satu alat untuk memantau kualitas pelayanan.
Read More
B-994
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditya Toga Sumondang Saragih; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayunigtyas, M Ihsan Ramdani
Abstrak: Tesis ini membahas hubungan budaya keselamatan pasien terhadap kepatuhanpenerapan kewaspadaan universal/kewaspadaan standar oleh perawat dan bidan dirawat inap RS Budhi Asih Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitiandeskriptif analitis untuk melihat hubungan antara budaya keterbukaan, budayakeadilan, budaya pelaporan, budaya belajar dan budaya informasi dengankepatuhan akan penerapan kewaspadaan universal/standar menggunakan desainpotong lintang dengan self administered questionnaire. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kepatuhan akan penerapan kewaspadaan universal olehperawat dan bidan di rawat inap RS Budhi Asih sudah baik. Ditemukan adanyahubungan antara budaya keterbukaan dan budaya pelaporan dengan kepatuhanakan penerapan kewaspadaan universal/standar. Manajemen rumah sakit harusmengintegrasikan unsur keselamatan petugas dan pasien dalam setiap kebijakandan menciptakan iklim yang mendukung keterbukaan dan pelaporan insiden yangterjadi sebagai masukan bagi kemajuan rumah sakit di masa mendatang.
This thesis describes relationship between Patient Safety Culture and compliance inimplementation of Universal Precautions/Standard Precautions by Nurses and Midwivesat inpatient unit in Budhi Asih Hospital Jakarta 2015. The study was a descriptiveanalytical research on the relationship between open culture, just culture, reportingculture, learning culture and information culture with the compliance in implementationof universal precaution /standards precautions using cross sectional study design withself administered questionnaires. The results showed that compliance to theimplementation of universal precautions by nurses and midwives in Budhi Asih Hospitalinpatient is good. Found an association between open culture and reporting culture withcompliance in the implementation of universal precautions or standards precautions.Hospital management must integrate patient and officers safety aspects in every policyand create a favorable climate of openness and reporting incidents that occurred as inputfor the improvement of the hospital safety culture in the future.
Read More
B-1710
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trisna Budy Widjayanti; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Nina Rosyna, Sumijatun
Abstrak: Abstrak

Peraturan tentang praktik keperawatan mengharuskan perawat mendokumentasikan setiap pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan merupakan salah satu alat pembuktian atas tindakan perawat selama menjalankan tugas pelayanan keperawatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu, psikologis dan organisasi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit MH.Thamrin Purwakarta. Subjek penelitian ini menggunakan total populasi (perawat yang bertugas di unit rawat inap) yang terdiri dari 52 orang perawat.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa usia, tingkat pendidikan, lama kerja, status kepegawaian, motivasi, persepsi, imbalan, supervisi, dan desain kerja berhubungan dengan perilaku perawat dalam pendokumentasian asuhann keperawatan.


Regulation of nursing practice requires nurses to document any nursing care services provided to patients. Nursing documentation in the form of documents nursing care is one means of proof for the actions of nurses during duty nursing services.

This study aims to analyze the relationship of individual characteristics, psychological and organization of documentation of nursing care at the Hospital MH.Thamrin Purwakarta. The subject of this study using the total population (nurses who served in the inpatient unit) consisting of 52 nurses.

The results of this study showed that age, education level, length of employment, employment status, motivation, perception, remuneration, supervision, and design work associated with the behavior of nurses in nursing care documentation.

Read More
B-1381
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive