Ditemukan 751 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ii Solihah; Pembimbing: Hadi Pratomo, Iwan Ariawan; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Ubaidillah Syathory
T-2828
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Retno Maharsi; Pemb. Tri Krianto, Trini Sudiarti; Peng. Dian Ayubi, Masni Asbudin, Resty Kiantini
T-2575
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Delri Soni; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Anwar Hasan, Luknis Sabri, Abdurrahman
T-2737
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ubaidilah; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Anwar Hasan, Ismoyowati, Yulita Evarini
T-2745
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pad Yadipa Nasrul Khatab; Pembimbing: Sudarti Kresno, Rina Artining Anggorodi; Penguji: Nasrin Kodim, Felly Philipus Senewe, Riris Nainggolan
Abstrak:
Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan virus Hepatitis B, menduduki peringkat kedua di dunia sebagai agent penyebab kanker pada manusia setelah tembakau sedang di Indonesia peringkat ketiga terbesar di dunia dengan prevalensi 2,50%-36,17%. Angka cakupan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 adalah 42,2%, di Kabupaten Padang Pariaman 23,86% dan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung mencapai 1,07% dari 80% target Nasional.
Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mendalam tentang perilaku ibu dan faktor yang menunjang dan menghambat dalam pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi 0-7 hari di Puskesmas Lubuk Alung. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci (seorang Kasie P2M, seorang Wasor Imunisasi, seorang Kepala Puskesmas, seorang Juru Imunisasi, tiga bidan, tiga kader posyandu dan dua dukun bersalin) dan informan (enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B pada umur 0-7 hari, enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B di atas tujuh hari dan tujuh ibu yang bayinya belum diimunisasi Hepatitis B).
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik (umur dan paritas), pengalaman masa lalu, tempat persalinan, penolong persalinan, media infomasi dan dukungan keluargalmasyarakat sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Selain itu pengetahuan semua informan ibu masih kurang tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. llmumnya intorman hersikap positif terhadap pemberian imunisasi. Adanya kepercayaan masyarakat setempat kalau bayi yang berumur dibawah umur 40 hari tidak botch dibawa keluar rumah karena dipercaya bayi bisa terkena Palasik. Pengalaman imunisasi ibu, persepsi terhadap jarak tempat pelayanan imunisasi dan biaya imunisasi tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Dari hasil penelitian disarankan perlunya pembinaan terhadap bidan balk yang ada di puskesmas maupun di desa serta koordinasi dengan 113I, 1DAI dan POGI yang berperan sebagai orang yang kontak pertama terhadap bayi barn lahir, meningkatkan sosialisasi pentingnya melaksanakan KNI, meningkatkan advokasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Pemda untuk memperoleh dukungan politis, bantuan teknis dalam pencarian dana yang mendukung kelangsungan program imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, melaksanakan pelatihan imunisasi Hepatitis B kepada petugas kesehatan dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua pihak terutama masyarakat melalui televisi dan poster.
Hepatitis B is a liver inflammatory disease that caused by Hepatitis B virus, which sat in world second rank as agent that cause cancer on human after tobacco, while Indonesia sat as world third rank with prevalence 2,50% - 36,17%. Range number of Hepatitis B immunization 0-7 days in West Sumatra Province year 2005 is 42,2%, in Padang Pariaman Regency 23,86% and in Lubuk Alung Puskesmas working area reach 1,07% from 80% National target.
Research objective is getting circumstantial information toward mother behavior and factor that supporting and pursuing in giving Hepatitis B immunization to 0-7 days baby in Lubuk Aiung Puskesmas. This research is Qualitative research using circumstantial interview toward key informants (a P2M Kasie, a Immunization Wasor, a Puskesmas Chief, a Immunization Worker, three midwife, three posyandu cadre and two give birth shaman) and informants (six mother with baby that Hepatitis B immunized in 0-7 day's, six mother with 0-7 day's baby that not yet Hepatitis B immunized).
Research result shows characteristic (age and parity), past experience, give birth place, give birth helper, information media and public/family support that was very influencing mother behavior toward giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
Commonly, informant act positively toward giving immunization. The existence of local public believe that baby under 40 days age should not brought out from home because believed that the baby could got Palasik. Mother immunization experience, perception toward immunization service distance, and immunization cost not affecting mother behavior in giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
From research result, suggest improvement toward midwife whether in Puskesmas and in village and coordination with IBI, IDAI, and POGI that role as first person do contact with newborn baby, to improve the importance of socialization KN1 conducted, improving advocate from Health Agency of Padang Pariaman Regency and Pemda to get political support, technical support in searching fund that support Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby occurrence, do Hepatitis B immunization training to health officer and spreading information toward Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby by improving perception and knowledge of all people thorough television and poster.
Read More
Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mendalam tentang perilaku ibu dan faktor yang menunjang dan menghambat dalam pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi 0-7 hari di Puskesmas Lubuk Alung. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci (seorang Kasie P2M, seorang Wasor Imunisasi, seorang Kepala Puskesmas, seorang Juru Imunisasi, tiga bidan, tiga kader posyandu dan dua dukun bersalin) dan informan (enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B pada umur 0-7 hari, enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B di atas tujuh hari dan tujuh ibu yang bayinya belum diimunisasi Hepatitis B).
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik (umur dan paritas), pengalaman masa lalu, tempat persalinan, penolong persalinan, media infomasi dan dukungan keluargalmasyarakat sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Selain itu pengetahuan semua informan ibu masih kurang tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. llmumnya intorman hersikap positif terhadap pemberian imunisasi. Adanya kepercayaan masyarakat setempat kalau bayi yang berumur dibawah umur 40 hari tidak botch dibawa keluar rumah karena dipercaya bayi bisa terkena Palasik. Pengalaman imunisasi ibu, persepsi terhadap jarak tempat pelayanan imunisasi dan biaya imunisasi tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Dari hasil penelitian disarankan perlunya pembinaan terhadap bidan balk yang ada di puskesmas maupun di desa serta koordinasi dengan 113I, 1DAI dan POGI yang berperan sebagai orang yang kontak pertama terhadap bayi barn lahir, meningkatkan sosialisasi pentingnya melaksanakan KNI, meningkatkan advokasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Pemda untuk memperoleh dukungan politis, bantuan teknis dalam pencarian dana yang mendukung kelangsungan program imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, melaksanakan pelatihan imunisasi Hepatitis B kepada petugas kesehatan dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua pihak terutama masyarakat melalui televisi dan poster.
Hepatitis B is a liver inflammatory disease that caused by Hepatitis B virus, which sat in world second rank as agent that cause cancer on human after tobacco, while Indonesia sat as world third rank with prevalence 2,50% - 36,17%. Range number of Hepatitis B immunization 0-7 days in West Sumatra Province year 2005 is 42,2%, in Padang Pariaman Regency 23,86% and in Lubuk Alung Puskesmas working area reach 1,07% from 80% National target.
Research objective is getting circumstantial information toward mother behavior and factor that supporting and pursuing in giving Hepatitis B immunization to 0-7 days baby in Lubuk Aiung Puskesmas. This research is Qualitative research using circumstantial interview toward key informants (a P2M Kasie, a Immunization Wasor, a Puskesmas Chief, a Immunization Worker, three midwife, three posyandu cadre and two give birth shaman) and informants (six mother with baby that Hepatitis B immunized in 0-7 day's, six mother with 0-7 day's baby that not yet Hepatitis B immunized).
Research result shows characteristic (age and parity), past experience, give birth place, give birth helper, information media and public/family support that was very influencing mother behavior toward giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
Commonly, informant act positively toward giving immunization. The existence of local public believe that baby under 40 days age should not brought out from home because believed that the baby could got Palasik. Mother immunization experience, perception toward immunization service distance, and immunization cost not affecting mother behavior in giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
From research result, suggest improvement toward midwife whether in Puskesmas and in village and coordination with IBI, IDAI, and POGI that role as first person do contact with newborn baby, to improve the importance of socialization KN1 conducted, improving advocate from Health Agency of Padang Pariaman Regency and Pemda to get political support, technical support in searching fund that support Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby occurrence, do Hepatitis B immunization training to health officer and spreading information toward Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby by improving perception and knowledge of all people thorough television and poster.
T-2271
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
F.R. Habsari Eko Prapti; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih, Elizabeth Kristi Poerwandari
T-1835
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nusli Imansyah; Pembimbing: Tris Eryando, Indang Trihandini
T-1986
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Iqbal Ridzi Fahdri Elyazar; Pembimbing: Sudijanto Kamso, Indang Trihandini
T-1983
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Yahya Hamid; Pembimbing: Sudarti Kresno, Jaslis Ilyas
Abstrak:
Pelayanan keperawatan yang berkualitas adalah jaminan kepuasan bagi klien yang menerima jasa pelayanan. Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit tidak terlepas dari upaya peningkatan kinerja rumah sakit, semua hal tersebut berada dalam pengaturan manajemen rumah sakit. Agar hal tersebut dapat dicapai diperlukan kinerja petugas sebagai sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan produktivitas rumah sakit.
Sebagaimana diketahui bahwa pelayanan keperawatan di rumah sakit menduduki porsi yang sangat besar, dimana perawat berada selama 24 jam disisi pasien (Bed side nursing) dengan memberikan pelayanan keperawatan secara terus menerus, oleh sebab itu perawat perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan secara professional dalam memberikan asuhan keperawatan, baik secara individu maupun secara tine.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kinerja perawat khususnya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Instalasi Non Bedah Dewasa Rurnah Sakit Umum Mohammad Hoesin Palembang, dan hal-hai apa saja yang menyebabkan masih belum baik kinerja tenaga perawat tersebut.. Ruang lingkup pembahasan adalah dari karakteristik individu yang melipuli umur, tingkat penddikan, masa kerja dan jumlah anak, serta karakteristik organisasi vaitu sarana. supervise dan imbalan. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam dengan mempergunakan kerangka konsep Gibson yang dimodifikasi sebagai acuannya.
Hasil penelitian ini diperoleh garnbaran kinerja perawat yang masih belum balk khususnya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Instalasi Non Bedah Dewasa RSMH. Hal ini disebabkan oleh karma perawat senior dan junior kurang memahami secara konseptual tentang standar asuhan keperawatan dan kaitannya dengan profesionlisme dalam memberikan pelayanan keperawatan, Disamping itu masih kurangnya peralalatan medis dan non medis serta tenaga keperawatan bila dibandingkan dengan tempat tidur yang tersedia atau jumlah pasien yang dirawat.
Saran yang diajukan adalah agar pihak rumah sakit selalu melakukan evaluasi secararutin tentang pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan menindak lanjuti pelaksanaan kegiatan tersebut dan memberikan sanksi bagi perawat yang lalai dalam penerapan SAK serta memberikan reward bagi perawat yang disiplin dalam penerapan SAK. Selain itu selalu ber-upaya untuk meningkatkan kinerja perawat dengan jalan mengadakan pelatihan atau bimbingan teknis dan pengawasan terliadap sistim pelaporan, sehingga dari tahap awal (pengkajian keperawatan) perawat sudah memperhatikan pentingnya data dasar dari setiap penderita yang dirawat di RSMH Palembang.
Analysis On Nurse Performance In Internist Ward Of Adult Non-Surgical Instalation Of Mohammad Hoesin Hospital Palembang Year 2003 Quality nursing care is assurance to client satisfaction received the service improving nursing care in hospital is closely related to the improvement of hospital performance, all under the hospital management arrangement. To achieve that, quality personnel performance as human resources plays important role as to improve hospital productivity.
It is known that nursing care in hospital places huge portion of the overall care in hospital, where nurse is available for 24 hours (bed side nursing), providing nursing care continuously, thus nurses should improve their ability and skill professionally in providing nursing care both as an individual or as a team.
The aim of this study is to obtain information on nurse performance particularly that work in internist ward non-surgical installation of Mohammad Hoesin Palembang, as well as factors related to nurse performance. The scope of this study is individual characteristics including age, education level, length of work, and number of child and organizational characteristics including facilities, supervision, and reward. Design of this study is qualitative study using observation technique and in-depth interview framed by modified Gibson conceptual framework.
Result of this study showed that nurse performance was not good. This was caused by poor understanding among nurses about nursing care standard concept and its relation to professionalism in providing nursing care. Besides, lack of medical and non-medical facilities and lack of nurse personnel compare to number of bed or number of patient was obvious.
It is suggested to the hospital to routinely conduct evaluation on implementation of nursing care standard (SAK) and to follow up that implementation by giving sanction to nurses who are unable to implement SAK and providing reward to those nurses who are discipline to implement SAK. Other effort to improve nurse performance such as training, technical assistance, and monitoring the reporting system should be embarked as to being considerate about the importance of basic data of each patient entering the RSMH Palembang since the earliest stage (nursing review).
Read More
Sebagaimana diketahui bahwa pelayanan keperawatan di rumah sakit menduduki porsi yang sangat besar, dimana perawat berada selama 24 jam disisi pasien (Bed side nursing) dengan memberikan pelayanan keperawatan secara terus menerus, oleh sebab itu perawat perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan secara professional dalam memberikan asuhan keperawatan, baik secara individu maupun secara tine.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kinerja perawat khususnya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Instalasi Non Bedah Dewasa Rurnah Sakit Umum Mohammad Hoesin Palembang, dan hal-hai apa saja yang menyebabkan masih belum baik kinerja tenaga perawat tersebut.. Ruang lingkup pembahasan adalah dari karakteristik individu yang melipuli umur, tingkat penddikan, masa kerja dan jumlah anak, serta karakteristik organisasi vaitu sarana. supervise dan imbalan. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam dengan mempergunakan kerangka konsep Gibson yang dimodifikasi sebagai acuannya.
Hasil penelitian ini diperoleh garnbaran kinerja perawat yang masih belum balk khususnya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Instalasi Non Bedah Dewasa RSMH. Hal ini disebabkan oleh karma perawat senior dan junior kurang memahami secara konseptual tentang standar asuhan keperawatan dan kaitannya dengan profesionlisme dalam memberikan pelayanan keperawatan, Disamping itu masih kurangnya peralalatan medis dan non medis serta tenaga keperawatan bila dibandingkan dengan tempat tidur yang tersedia atau jumlah pasien yang dirawat.
Saran yang diajukan adalah agar pihak rumah sakit selalu melakukan evaluasi secararutin tentang pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan menindak lanjuti pelaksanaan kegiatan tersebut dan memberikan sanksi bagi perawat yang lalai dalam penerapan SAK serta memberikan reward bagi perawat yang disiplin dalam penerapan SAK. Selain itu selalu ber-upaya untuk meningkatkan kinerja perawat dengan jalan mengadakan pelatihan atau bimbingan teknis dan pengawasan terliadap sistim pelaporan, sehingga dari tahap awal (pengkajian keperawatan) perawat sudah memperhatikan pentingnya data dasar dari setiap penderita yang dirawat di RSMH Palembang.
Analysis On Nurse Performance In Internist Ward Of Adult Non-Surgical Instalation Of Mohammad Hoesin Hospital Palembang Year 2003 Quality nursing care is assurance to client satisfaction received the service improving nursing care in hospital is closely related to the improvement of hospital performance, all under the hospital management arrangement. To achieve that, quality personnel performance as human resources plays important role as to improve hospital productivity.
It is known that nursing care in hospital places huge portion of the overall care in hospital, where nurse is available for 24 hours (bed side nursing), providing nursing care continuously, thus nurses should improve their ability and skill professionally in providing nursing care both as an individual or as a team.
The aim of this study is to obtain information on nurse performance particularly that work in internist ward non-surgical installation of Mohammad Hoesin Palembang, as well as factors related to nurse performance. The scope of this study is individual characteristics including age, education level, length of work, and number of child and organizational characteristics including facilities, supervision, and reward. Design of this study is qualitative study using observation technique and in-depth interview framed by modified Gibson conceptual framework.
Result of this study showed that nurse performance was not good. This was caused by poor understanding among nurses about nursing care standard concept and its relation to professionalism in providing nursing care. Besides, lack of medical and non-medical facilities and lack of nurse personnel compare to number of bed or number of patient was obvious.
It is suggested to the hospital to routinely conduct evaluation on implementation of nursing care standard (SAK) and to follow up that implementation by giving sanction to nurses who are unable to implement SAK and providing reward to those nurses who are discipline to implement SAK. Other effort to improve nurse performance such as training, technical assistance, and monitoring the reporting system should be embarked as to being considerate about the importance of basic data of each patient entering the RSMH Palembang since the earliest stage (nursing review).
T-1662
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Heru Suparno; Pembimbing: Tri Krianto, Sutanto Priyo Hastono
T-1668
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉