Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Restu Adya Cahyani; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Agus Triwinarto
S-10106
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Restu Adya Cahyani; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono8/11/2025 Penguji: Besral, Popy Yuniar, Istiqomatul Fajriyah Yuliati, Anistyas Hayanti
Abstrak:

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) masih menjadi tantangan serius dalam isu kesehatan reproduksi di Indonesia. Berbagai faktor telah diidentifikasi berperan dalam meningkatnya risiko KTD, termasuk faktor sosial, ekonomi, dan akses terhadap layanan kontrasepsi. Namun, aspek hubungan interpersonal dalam rumah tangga, seperti konflik domestik, masih jarang dikaji secara mendalam sebagai faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik domestik dan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur (WUS) yang sudah menikah di Indonesia, serta menganalisis faktor-faktor lain yang turut memengaruhi kejadian KTD.
Studi ini merupakan analisis kuantitatif menggunakan data sekunder yang bersumber dari Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Desain yang digunakan adalah cross-sectional, dengan sampel sebanyak 91.895 WUS yang sedang hamil dan memiliki data lengkap. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah KTD, sedangkan variabel independen utama adalah konflik domestik. Analisis menggunakan complex sample dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda model faktor risiko.
Hasil analisis menunjukkan sebanyak 14,8% WUS mengalami kehamilan tidak diinginkan. Proporsi KTD lebih tinggi pada perempuan yang mengalami konflik domestik (20,9%) dibandingkan yang tidak (14,7%), dengan OR 1,533 (95% CI: 1,248 – 1,884). Setelah dilakukan uji interaksi dan konfounding, konflik domestik tetap menjadi faktor yang signifikan terhadap KTD, dengan AOR sebesar 1,533 (95% CI: 1,248 – 1,884). Dengan demikian, konflik domestik merupakan salah satu faktor risiko independen terhadap kehamilan tidak diinginkan. Intervensi kebijakan kesehatan reproduksi perlu mempertimbangkan dinamika relasi dalam rumah tangga dan meningkatkan layanan konseling serta akses kontrasepsi yang aman, terutama bagi perempuan yang hidup dalam situasi rumah tangga yang penuh konflik.


Unintended pregnancy remains a significant challenge in the domain of reproductive health in Indonesia. Numerous factors have been identified as contributing to the risk of unintended pregnancy, including social, economic, and access-related determinants of contraceptive use. However, interpersonal dynamics within the household, particularly domestic conflict, have received limited attention as potential risk factors. This study aims to examine the association between domestic conflict and unintended pregnancy among married women of reproductive age in Indonesia, while also analyzing other contributing factors. This research employed a quantitative approach using secondary data from the Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 conducted by the Ministry of Population and Family Development (Kemendukbangga)/BKKBN. The study utilized a cross-sectional design and included a total sample of 91.895 women of reproductive age who currently pregnant with complete data. The dependent variable was unintended pregnancy, while the primary independent variable was domestic conflict. The analysis was conducted with complex sample through univariate, bivariate methods using the chi-square test, and followed by multivariate analysis logistic regression based on the risk factor model. The results revealed that 14,8% of women of reproductive age experienced unintended pregnancy. The proportion of unintended pregnancy was higher among those reporting domestic conflict (20,9%) compared to those who did not (14,7%), with an odds ratio (OR) of 1,533 (95% CI: 1,248 – 1,884). Following interaction and confounding tests, domestic conflict remained a significant factor associated with unintended pregnancy, with an adjusted odds ratio (AOR) of 1,533 (95% CI: 1,248 – 1,884). These findings underscore that domestic conflict is an independent risk factor for unintended pregnancy. Reproductive health interventions and policies should account for relational dynamics within households and strengthen access to counseling services and safe contraceptive options, particularly for women living in conflict-affected domestic settings.

Read More
T-7410
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive