Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sukma Rahayu; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Budi Utomo, Tris Eryando, Maria Gayatri, Riznawaty Imma Aryanty
Abstrak: Indonesia masih memiliki tantangan dalam upaya penurunan AKI untuk mencapai target SDGs tahun 2030. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program yang efektif untuk menurunkan AKI, namun selama satu dekade terakhir program KB mengalami stagnansi. Saat ini, program KB cenderung berfokus pada perempuan dan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana dinilai masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana pada tahun 2007, 2012 dan 2017, determinan sosial yang mempengaruhinya serta ketidakmerataan geografis dan sosial ekonomi.
Read More
T-6407
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiara Adella; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Martya Rahmaniati, Dien Anshari, Maria Gayatri, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Indonesia adalah negara dengan populasi terbanyak dalam 10 tahun di Asia Tenggara. Dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), pemerintah mempersiapkan program Keluarga Berencana dan salah satu sasaran program KB adalah remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada remeja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa tahun 2020. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Kuesioner yang digunakan Remaja Pria (RP) dan Wanita Usia Subur (WUS). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja belum kawin di Indonesia. Sampel berjumlah 7.843 responden. Analisis data meliputi analisis univariat (deskriptif), analisis bivariat (chi square) dan analisis multivariat (regresi logistik ganda). Hasil menunjukkan proporsi remaja yang berniat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa (73,7%) lebih banyak di banding remaja yang tidak berniat menggunakan kontrasepsi (26,3%). Hasil uji chi square terdapat hubungan antara kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa. Hasil regresi logistik ganda didapatkan tidak terdapat hubungan antara kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa setelah di kontrol jenis kelamin dan pengetahuan alat/cara KB serta interaksi kebutuhan pelayanan KB by jenis kelamin. Kesimpulan ada hubungan kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa tergantung atau berbeda menurut jenis kelamin. Diharapkan lembaga terkait dapat membuat strategi dalam memberikan pelayanan KB sesuai kebutuhan remaja belum kawin menurut jenis kelamin

Indonesia is the country with the most population in 10 years in Southeast Asia. In discussions arising from the issue of hearing rate (LPP), the government prepared a family planning program and one of the targets of the family planning program was adolescents. The research objective was to determine the relationship between the needs of family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood.This research is quantitative analytic with cross sectional approach. The questionnaire used by Adolescent Men (RP) and Women of Fertile Age (WUS). The population in this study were all unmarried adolescents in Indonesia. The sample was 18,464 respondents. The results show the proportion of adolescents who intend to use contraception in the future (82.6%). Chi square test results show a relationship between the need for family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood. The result of multivariate analysis shows that there is a relationship between the need for family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood after being controlled for confounding variables. Conclusion Unmarried male adolescents who do not need family planning services, aged 15-19 years, are not exposed to mass media, have knowledge of <4 methods / methods of family planning tend not to intend to use contraception in adulthood. Collaboration between the scientific field and the BKKBN is needed in making a Health Promotion strategy regarding family planning services that is in accordance with the needs of unmarried adolescents.

Read More
T-5912
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Neiza Rachma; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Dien Anshari, Chandra Rudyanto, Maria Gayatri
Abstrak:
Remaja merupakan bagian dari generasi penerus bangsa yang memiliki peran besar dalam kemajuan suatu bangsa. Karakteristik remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ingin diperhatikan diakui eksistensinya dan emosi yang belum stabil, mudah dipengaruhi oleh teman, mengutamakan solidaritas kelompok menyebabkan remaja rentan terhadap perilaku seksual pranikah berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah pranikah remaja usia 15-24 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel sebesar 12.903 responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden yang sedang atau pernah berpacaran yang menyatakan pernah melakukan perilaku seksual pranikah pranikah sebesar 44% dan responden yang memeiliki pengetahuan rendah sebesar 40,9%. Hasil analisis multivariat pengaruh pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah pranikah didapatkan responden yang mendapatkan memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi rendah berisiko melakukan perilaku seksual pranikah pranikah sebesar 0,8kali dibandingkan yang memiliki pengetahuan tinggi seteah di konrol oleh pengaruh teman sebaya.

Adolescents are part of the nation's next generation who have a big role in the progress of a nation. Characteristics of adolescents tend to have high curiosity, want to be recognized for their existence and unstable emotions, easily influenced by friends, prioritizing group solidarity, causing adolescents to be vulnerable to risky sexual behavior. This study aims to determine the effect of reproductive health knowledge on premarital sexual behavior of adolescents aged 15-24 years in Indonesia using the 2017 IDHS data. The design used in this study was cross sectional with a sample of 12,903 respondents who met the study inclusion criteria. The results showed that 44% of respondents who are currently or have been dating who have ever engaged in premarital sexual behavior and respondents who have low knowledge are 40.9%. The results of the multivariate analysis of the effect of knowledge of reproductive health on premarital sexual behavior found that respondents who had knowledge of low reproductive health had a risk of engaging in premarital sexual behavior by 0.8 times compared to those who had high knowledge after being controlled by peer influence.

Read More
T-5906
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nia Reni Adha; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Dina Bisara, Maria Gayatri
Abstrak:
Setelah melahirkan banyak wanita tidak menyadari kapan akan kembali masa subur, dan pada umumnya rata-rata wanita mengalami masa subur setelah terjadi menstruasi. Indonesia tren periode kembalinya menstruasi pertama pasca persalinan pada tahun 2007 adalah 3,1 bulan, pada tahun 2012 adalah 2,4 bulan, dan pada tahun 2017 menjadi 3 bulan. Kembalinya menstruasi terlalu dini dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), jarak melahirkan yang berikutnya terlalu pendek dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kembalinya mentruasi pasca persalinan adalah status tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status tempat tinggal dengan waktu kembalinya menstruasi pertama pasca persalinan berdasarkan SDKI 2017. Desain penelitian ini yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan populasi studi 3464 wanita. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Cox Regression, didapatkan adanya perbedaan secara signifikan untuk terjadinya kembali menstruasi pertama pasca persalinan antara wanita yang tinggal di urban dibandingkan wanita yang tinggal dirural. Wanita yang tinggal di urban akan lebih cepat 1,141 kali untuk kembali menstruasi pasca persalinanan dibandingkan wanita yang tinggal di rural

After giving birth many women do not realize when they will return to the fertility period, and at the same time women decide on the fertile period after menstruation occurs. The Indonesian trend for the period of the return of the first menstruation post partum in 2007 was 3.1 months, in 2012 it was 2.4 months, and in 2017 it became 3 months. Return of menstruation too early can be obtained unwanted (KTD), the distance to get the next one is also short can cause various health problems. One of the factors influencing the return of postpartum menstruation is the status of residence. This study aims to study the relationship of residence status with the time of the return of first menstruation after childbirth based on the 2017 IDHS. The design of this study was a retrospective cohort with 3464 study participants. The results of multivariate analysis using Cox Regression, obtained significant differences earlier to increase the return of first menstruation after childbirth among women who lived in urban areas compared to women who lived dirural. Women who live in urban areas will be 1,141 times faster to return to menstruation after women who live in rural areas.

Read More
T-5944
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suci Ratu Masyeni; Pembimbing: Rita Damayanti, Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Meiwita P. Budiharsana, Maria Gayatri, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Tesis ini membahas tentang hubungan kualitas informed choice dari tenaga kesehatan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Untuk metode kuantitatif peneliti menggunakan data sekunder yaitu data SDKI tahun 2017 dan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam. Sampel penelitian ini adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun dan menggunakan kontrasepsi modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (60,9%) wanita umur 15-49 tahun hanya mendapatkan satu informasi KB (informed choice). Hasil analisis multivariabel menunjukkan adanya hubungan informed choice dari tenaga kesehatan dengan pemilihan MKJP setelah dikontrol variabel umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, daerah tempat tinggal, pengetahuan tentang KB, jumlah anak dan kunjungan petugas KB. Direkomendasikan kepada BKKBN untuk meningkatkan promosi KB dengan lebih menarik, kreatif dan persuasif serta memberikan pelatihan softskill dalam rangka meningkatkan kualitas PLKB dalam mengubah sikap WUS terhadap pemakaian kontrasepsi

This thesis discusses the relationship between the choice of information quality of health workers with the selection of long-term contraceptive methods (MKJP) in Indonesia in 2017. This study was conducted using quantitative and qualitative methods. For quantitative research methods using secondary data that is IDHS data (2017) and qualitative research conducted with in-depth interviews. The sample of this research is WUS aged 15-49 years and using modern contraception. The results showed that MKJP users who got choice information with poor quality amounted to 46.2%. The results of multivariable analysis showed that there was a relationship between the choice of information from health workers and the selection of the MKJP after being controlled for age, education, occupation, economic status, area of residence, knowledge of family planning, number of children and family planning staff visits. It is recommended that the BKKBN increase family planning promotion more attractively, creatively and persuasively and provide soft skills training to improve the quality of PLKB in changing WUS attitudes towards contraceptive use.

Read More
T-5953
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Puspita Sindi Amaliasari; Pembimbing: Rita Damayanti, Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Meiwita P. Budiharsana, Maria Gayatri, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Latar Belakang: Tren penggunaan KB tradisional di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2017 saja pengguna KB tradisional pada wanita usia subur di Indonesia mencapai 6% yang berarti melebihi angka rata-rata dunia yang sebesar 5%. Pengguna KB tradisional di Indonesia banyak terjadi di kalangan wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi. Hal ini menjadi perhatian karena KB tradisional memiliki angka kegagalan yang tinggi, berisiko untuk mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Angka kehamilan yang tidak diinginkan pun juga banyak terjadi di kalangan wanita usia subur yang tinggal di perkotaan dan memiliki status ekonomi tinggi. Tujuan: untuk melihat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan klasifikasi tempat tinggal dan status ekonomi pada periode 2002-2003, 2007, 2012, dan 2017. Metode Penelitian: cross sectional dengan menggunakan data sekunder yakni SDKI. Hasil: terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan tempat tinggal pada periode 2007, 2012, dan 2017, serta terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan status ekonomi pada periode 2007, dan 2012. Kesimpulan: Terdapat peningkatan risiko penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi dimana variable pengetahuan tentang jenis KB adalah perancunya

Background: Trend of using traditional family planning in Indonesia is increasing from year to year. In 2017, traditional family planning users in women reproductive age in Indonesia reached 6%, which means more than world average of 5%. Traditional family planning users in Indonesia occur mostly among women reproductive age in urban and high economic status. Traditional family planning has a high failure rate, at the risk of causing unwanted pregnancies. The number of unwanted pregnancies is also common among women reproductive age who live in urban and have high economic status. Aim: see differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on the classification of residence and economic status in the 2002-2003, 2007, 2012, and 2017. Methods: cross sectional using secondary data, IDHS. Results: there are differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on place of residence in the 2007, 2012 and 2017, and based on economic status in the 2007 and 2012. Conclusion: There is an increased risk of using FP traditional in women reproductive age in urban and high economic status where the variable knowledge about types of family planning is the confounder.

Read More
T-5952
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lorensia Panselina Widowati; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Martya Rahmaniati, Evi Martha, Maria Gayatri, Rina Herartri
Abstrak: Tesis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kehamilan tidak diinginkan dengan perilaku perawatan kehamilan yang merupakan komposit dari kunjungan pertama antenatal, frekuensi pemeriksaan antenatal dan konsumsi zat besi. Metode yang digunakan adalah desain potong lintang dengan menggunakan data SDKI 2017. Analisis dilakukan dengan chi square dan regresi logistik model faktor risiko. Terdapat hubungan antara kehamilan tidak diinginkan dengan perilaku perawatan kehamilan (p value = 0.0001). Ibu dengan kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk melakukan perilaku perawatan kehamilan yang tidak baik 2.338 kali dibandingkan ibu yang kehamilannya diinginkan. Pengaruh KTD terhadap perilaku perawatan kehamilan tergantung atau berbeda menurut kelompok umur ibu berisiko, paritas dan tempat tinggal
This thesis aims to determine the relationship between unintended pregnancy and antenatal care behavior which is a composite of the first antenatal visit, the frequency of antenatal checks and iron consumption. The method used is a cross-sectional design using the 2017 IDHS data. Analysis was performed with chi square and logistic regression models of risk factors. There is a relationship between unintended pregnancy and antenatal care behavior (p value = 0.0001). Mothers with unintended pregnancies have an opportunity to perform poor antenatal care behavior 2,338 times compared to intended pregnancies. The effect of unintended pregnancy on antenatal care behavior depends or varies according to the group of risky maternal age, parity and type of residence.
Read More
T-5994
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adinda Tri Wulandari; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Maria Gayatri
Abstrak: Kejadian stunting pada anak balita di Indonesia masih menjadi permasalahan nasional bahkan di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan angka stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen pada tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu 14 persen tahun 2024 dan target dunia untuk mengakhiri segala jenis malnutrisi tahun 2030. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya usia ibu saat menikah. Tingginya kasus dispensasi pernikahan dini dari tahun ke tahun, bahkan melonjak tajam pada tahun 2020 sebesar tiga kali lipat menjadi 64.211 kasus, dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan prevalensi stunting di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pernikahan dini sebagai risiko stunting pada anak usia 0-59 bulan (Balita) menurut provinsi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Laporan Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) terintegrasi SUSENAS tahun 2019 dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Unit analisis pada penelitian ini merupakan setiap provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara pernikahan dini, indeks kesejahteraan rumah tangga kuintil 1 (terbawah) dan kuintil 2 (menengah kebawah), tingkat pendidikan wanita <SMA, wanita tidak bekerja, dan jumlah anggota rumah tangga >4 orang terhadap stunting dan hubungan yang negatif antara tidak ASI Eksklusif terhadap stunting. Setelah dikontrol variabel lain, terdapat hubungan negatif antara pernikahan dini dengan stunting
Read More
S-10913
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anida Fathiyah Muti`atunnisa; Pembimbing: Meiwita Paulina Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Maria Gayatri
Abstrak: Latar belakang: Provinsi Banten merupakan provinsi dengan persentase penggunaan MKJP pada wanita kawin terendah se-nasional (13%). Hal tersebut sangat disanyangkan mengingat Provinsi Banten termasuk provinsi penyangga program KB di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penggunaan MKJP pada WUS di Provinsi Banten. Metode: Analisis data sekunder dilakukan dengan menggunakan data SDKI tahun 2017. Uji chi-square dan regresi logistik dengan interval kepercayaan 95% digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan kekuatan hubungan antar variabel. Hasil: Cakupan penggunaan MKJP pada WUS di Provinsi Banten pada penelitian ini diestimasikan sebesar 13.3%. Hasil analisis multivariabel menunjukkan variabel yang memiliki hubungan secara statistik antara lain: (a) usia 36-49 tahun [AOR: 4.54; 95% CI: 1.03-20.10]; (b) tingkat pendidikan [AOR: 4.34;95% CI: 1.86-10.17]; (c) jumlah anak hidup [AOR: 2.47; 95% CI: 1.44-4.25]; (d) tempat tinggal [AOR: 2.81; 95% CI: 1.226.48]; (e) sumber layanan KB [AOR: 16.20; 95% CI: 7.44-35.25]. Kesimpulan: WUS yang menerima layanan KB di fasilitas publik memiliki peluang lebih tinggi untuk menggunakan MKJP. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian besar fasilitas kesehatan publik telah bekerja sama dengan program JKN. Oleh karena itu, dengan meningkatkan kemitraan antara fasilitas kesehatan swasta dengan program JKN diharapkan dapat memperluas aksesibiltas layanan KB terutama bagi peserta JKN
Read More
S-10920
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Naila Syifa Uttami; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Maria Gayatri
Abstrak: Perilaku seksual pranikah pada remaja wanita merupakan perilaku bermasalah yang dapat berdampak negatif pada kesehatan remaja. Terlebih remaja wanita menjadi kelompok berisiko jika harus mengalami kehamilan pada usia remaja. Presentase perilaku seksual pranikah remaja wanita baik pada daerah perdesaan maupun perkotaan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja wanita di perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini menggunakan sumber data dari data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dan dengan studi potong lintang. Populasi pada penelitian ini adalah remaja wanita usia 15-24 tahun yang belum menikah. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda usia, konsumsi alkohol, konsumsi narkoba, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, pengetahuan kesehatan reproduksi dan pengaruh teman sebaya berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perdesaan meliputi usia, pendidikan, status ekonomi, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, paparan media massa, perilaku merokok, konsumsi alkohol, pengalaman pacaran dan komunikasi kesehatan reproduksi dengan tenaga kesehatan. Variabel sikap terhadap perilaku seksual pranikah menjadi faktor yang berhubungan paling dominan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan maupun remaja wanita di perdesaan
Premarital sexual behavior in female adolescent is a problematic behavior that can affect negative impact on health. Female adolescent is a risk group if they get pregnant at young age. The percentage of premarital sexual behavior among female adolescents in both rural and urban areas has increased. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior among female adolescent adolescent in rural and urban areas. This research used secondary data from Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) 2017 with cross-sectional design. The population in this study were unmarried female adolescent aged 15-24 years. Based on the results of multiple logistic regression, age, alcohol consumption, drug consumption, attitudes towards premarital sexual behavior, knowledge of reproductive health, and peer influence are related to premarital sexual behavior of adolescent girls in urban areas. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior of teenage girls in rural areas are age, education, economic status, attitudes towards premarital sexual behavior, exposure to mass media, smoking behavior, alcohol consumption, dating experience, and reproductive health communication with health workers. The attitude variable towards premarital sexual behavior is the most dominant factor associated with the premarital sexual behavior of female adolescents in urban and rural areas
Read More
S-10933
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive