Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Anggia Larasati Hapsari; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Artha Prabawa, Siti Sugih Hartiningsih
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang konsumsi fast food dan minuman berpemanis karena tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia serta dengan variabel. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020 dengan total sampel sebanyak 256 sampel. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan pengeluaran per bulan dengan konsumsi fast food, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan konsumsi minuman berpemanis.
Read More
S-10555
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khalina Puspitasari; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Wahyu Septiono, Siti Sugih Hartiningsih
Abstrak:
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental paling umum di seluruh dunia yang dapat mengarah pada keinginan bunuh diri serta menimbulkan kerugian ekonomi. Kelompok dewasa muda memiliki prevalensi depresi tertinggi, namun paling sedikit mengakses layanan kesehatan mental. Wilayah perkotaan memiliki prevalensi depresi yang lebih tinggi dari perdesaan karena berbagai perbedaan antara kedua wilayah tempat tinggal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan depresi pada dewasa muda usia 18-24 tahun di Indonesia menurut wilayah perkotaan dan perdesaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi logistik. Hasil menunjukkan perempuan (OR=2,743; 95% CI=2,058 - 3,655), memiliki riwayat penyakit kronis (OR=4,252; 95% CI=2,651 - 6,818), dan mengonsumsi alkohol (OR=4,285; 95% CI=2,359 - 7,786) merupakan determinan depresi di perkotaan. Perempuan (OR=2,149; 95% CI=1,196 - 3,863), tidak bekerja (OR=2,260; 95% CI=1,274 - 4,008), dan tidak menikah (OR=1,980; 95% CI=1,161 - 3,377) merupakan determinan depresi di perdesaan. Program edukasi, konseling, dan skrining kesehatan jiwa perlu diutamakan bagi kelompok berisiko, serta diintegrasikan dengan promosi gaya hidup sehat.

Depression is the most common mental health disorder worldwide that can lead to suicidal ideation and economic loss. Young adults have the highest prevalence of depression, but the least to access mental health services. Urban areas have a higher prevalence of depression than rural areas due to various differences between the two areas of residence. Based on that, this study aims to determine the determinants of depression in young adults aged 18-24 years in Indonesia according to urban and rural areas. This study is a quantitative study using secondary data from the 2023 Indonesia Health Survey (IHS). Data analysis was carried out using the logistic regression analysis method. The results showed that women (OR = 2.743; 95% CI = 2.058 - 3.655), having a history of chronic disease (OR = 4.252; 95% CI = 2.651 - 6.818), and consuming alcohol (OR = 4.285; 95% CI = 2.359 - 7.786) are determinants of depression in urban areas. Female (OR=2.149; 95% CI=1.196 - 3.863), unemployed (OR=2.260; 95% CI=1.274 - 4.008), and unmarried (OR=1.980; 95% CI=1.161 - 3.377) are determinants of depression in rural areas. Mental health education, counseling, and screening programs need to be prioritized for at-risk groups, and integrated with healthy lifestyle promotion.
Read More
S-11902
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rista Yunanda; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Kartika Anggun Dimar Setio, Wahyu Septiono, Titeu Herawati, Siti Sugih Hartiningsih
Abstrak:
Kekerasan seksual pada remaja usia 13–17 tahun adalah tindakan seksual terhadap remaja yang berusia dibawah usia hukum dan belum matang secara psikososial, yang terjadi akibat eksploitasi kerentanan, dan tanpa persetujuan yang sah. Pelaporan kekerasan seksual pada remaja semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti determinan kekerasan seksual pada remaja di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori sosio-ekologi. Sumber data menggunakan data SNPHAR tahun 2021. Jumlah sampel sebanyak 4.903 remaja usia 13-17 tahun. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariabel. Temuan hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kekerasan seksual di wilayah perkotaan sebesar 6,09% dan di pedesaan sebesar 5,84%. Determinan kekerasan seksual di perkotaan mencakup jenis kelamin (AOR: 2,57 95% CI: 1,69-3,90), sikap terhadap gender (AOR : 1,52 95%CI: 1,02-2,27), pekerjaan (AOR : 1,78 95% CI: 1,12-2,86) dan dukungan keluarga (AOR: 2,68 95%CI : 1,89-3,81). Kemudian, determinan kekerasan seksual di pedesaan mencakup disabilitas (AOR: 2,55 95%CI: 1,22-5,31), jenis kelamin (AOR: 2,35 95%CI: 1,39-3,97), dukungan keluarga (AOR: 2,56 95%CI: 1,78-3,68), pekerjaan (AOR : 1,85 95%CI : 1,13-3,01) dan paparan informasi kesehatan reproduksi (AOR: 0,54 95%CI: 0,31-0,94). Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperlukan pencegahan primer, sekunder dan tersier agar kekerasan seksual pada remaja di Indonesia dapat ditangani.

Sexual violence against adolescents aged 13–17 years is a sexual act against adolescents who are under the legal age and psychosocially immature, which occurs as a result of exploitation of vulnerability and without true consent. Reports of sexual violence against adolescents are increasing every year. This study aims to investigate the determinants of sexual violence against adolescents in urban and rural areas of Indonesia. The study employs a socio-ecological theory. Data sources utilize the 2021 SNPHAR data. The sample size comprises 4,903 adolescents aged 13–17 years. The analyses employed include univariate, bivariate, and multivariable analyses. The findings of this study show that the prevalence of sexual violence in urban areas is 6.09% and in rural areas is 5.84%. Determinants of sexual violence in urban areas include gender (AOR: 2.57, 95% CI: 1.69-3.90), attitudes toward gender (AOR: 1.52, 95% CI: 1.02–2.27), occupation (AOR: 1.78, 95% CI: 1.12–2.86), and family support (AOR: 2.68, 95% CI: 1.89–3.81). Furthermore, determinants of sexual violence in rural areas include disability (AOR: 2.55, 95% CI: 1.22–5.31), gender (AOR: 2.35, 95% CI: 1.39–3.97), family support (AOR: 2.56, 95% CI: 1.78–3.68), occupation (AOR: 1.85, 95% CI: 1.13–3.01), and exposure to reproductive health information (AOR: 0.54, 95% CI: 0.31–0.94). Based on the results of this study, primary, secondary, and tertiary prevention measures are needed to address sexual violence among adolescents in Indonesia.
Read More
T-7243
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Sugih Hartiningsih; Promotor: Budi Utomo; Kopromotor: Rita Damayanti; Penguji: Sudijanto Kamso, Hadi Pratomo, Purnawan Junadi, Adang Bachtiar, Didi Turmudzi, Budi Djatmiko, Hendro Prabowo
D-335
Depok : FKM-UI, 2016
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive