Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas yang di diatur dalam UU No. 22 tahun 2009 terkait dengan persyaratan kelaikan jalan kendaraan, persyaratan pengemudi dan penerapan sistem manajemen keselamatan angkutan umum yang ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, meningkatkan keselamatan bagi konsumen, dan produktivitas bagi perusahaan. Studi para ahli menyatakan komitmen manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong kinerja keselamatan dan sebagai pondasi penerapan program keselamatan di suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen manajemen terhadap penerapan keselamatan di PT SAN Putra Sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori sikap dan perilaku untuk mendapat gambaran Identifikasi (jati diri), Penerimaan dan Loyalitas. Dari hasil penelitian di dapat bahwa penerimaan keselamatan manajemen menunjukkan tingkat sedang (moderat). Pengetahuan manajemen terhadap keselamatan mencapai tingkat tahu, paham, dan aplikasi. Partisipasi program keselamatan pada manajemen memiliki tingkat sedang (moderat). Partisipasi sumber daya (manusia, dana, sarana, dan SOP) yang disediakan perusahaan masih kurang. Kepatuhan manajemen terhadap UU LLAJ dan kepatuhan dalam melaksanakan program keselamatan menunjukkan tingkat sedang (moderat). Sehingga dapat disimpulkan komitmen manajemen terhadap keselamatan memiliki komitmen yang moderat (sedang). Kata Kunci: Komitmen, sistem manajemen Keselamatan, Angkutan Umum
Measures for the prevention of traffic accidents has been regulated in UU No. 22 year 2009 relating to the clearance requirements of vehicles, driver's requirements and the application of public transport safety management system aimed at preventing and reducing the risk of accidents, improve safety for consumers, and productivity for the company. Experts said the study of Management commitment is very important in driving performance and safety as the foundation of the application of the safety program in a company. The purpose of this study was to determine the picture's commitment to the implementation of safety management at PT SAN Putra Sejahtera. This study uses a qualitative approach to the theory of attitudes and behaviors to get the explanation of identification (identity), Acceptance and Loyalty. From the results of study on the safety management can demonstrate that the acceptance of moderate (moderate). Knowledge of management to safety achieve the level of to know, understand, and applications. Participation in safety management program has a medium level (moderate). Participation resources (human, funds, means of, and SOP) who are provided company is still less. Adherence to the law No. 22 year 2009 and compliance in implementing the safety program showed moderate (moderate). Therefore we can conclude management commitment to safety has a commitment to moderate (medium). Key Words: Commitment, Safety Management Systems, Public Transport
Latar Belakang : Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di masyarakat DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikas maupun tidak. Aktifitas fisik sehagai salah satu lilktor yang dapat mencegah hipertensi perlu mendapat perhatian yang lebih karena faktor ini termasuk: salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yang tidak terlaiu besar.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besar hubungan antara kejadian hipertensi dengan aktivitas fisik pada masyarakat di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional dan dianalisis secara kohort menggunakan data sekwtder dari survey faktor resiko PTM utama di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Kasus ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas fisik renda yang berjumlah 668 orang subyek dan non ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas tinggi sejumlah 668 orang. Perbandingan kasus ekspos dan non ekspos adalah 1:1, hingga jumlah keseluruhan subyek penelitian 1336 subyek. Hasil : Hasil penelitian mendapatkan proporsi hipertensi pada subyek yang beraktivitas rendah sebesar 65,5% dab pada subyek yang beraktivitas tinggi 58 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan secara signiflkan dengan kejadian hipertensi. Dengan nilai p (p value) = 0,0001, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan peketjaan didapat OR aktivitas tinggi 0,750 dengan 95% CI (0,601- 0,937) menunjukkan bahwa dengan beraktivitas dapat mengurangi risiko untuk menderita penyakit hipertensi sebesar 4 kali. Dalam penelitian ini variabel Jenis kelamin. umur, tingkat pendidilcan, status perkawinan, diaberes mellitus, hiperkolesterol, low HDL, IMT, dan pekerjaan semua mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (nilai p < α), sementara variabel merokok, hiper LDL dan kecukupen serat walaupun berhubungan tetapi hubungannya dengan hipertensi tidak signiflkan (nilai p > a). Kesimpulan : Aktivittas fisik tinggi dapat mengurangi resiko untuk terkena penyakit hipertensi, semakln sering kita me1akukan aktivitas fisik semakin rendah resiko untuk menderita penyakit. Subyek yang melakukan aktifitas fisik rendah lebih beresiko untuk terkena hipertensi 4 kali dibanding subyek yang melakukan aktifitas fisik tinggi.
