Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hotma Tiur Maida; Pembimbing: Sartika, Ratu Ayu Dewi
M-442
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rehani Fitrina; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Hendra, Doni Hikmat Ramdhan, Hotma Simanjuntak
Abstrak:

Upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas yang di diatur dalam UU No. 22 tahun 2009 terkait dengan persyaratan kelaikan jalan kendaraan, persyaratan pengemudi dan penerapan sistem manajemen keselamatan angkutan umum yang ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, meningkatkan keselamatan bagi konsumen, dan produktivitas bagi perusahaan. Studi para ahli menyatakan komitmen manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong kinerja keselamatan dan sebagai pondasi penerapan program keselamatan di suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen manajemen terhadap penerapan keselamatan di PT SAN Putra Sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori sikap dan perilaku untuk mendapat gambaran Identifikasi (jati diri), Penerimaan dan Loyalitas. Dari hasil penelitian di dapat bahwa penerimaan keselamatan manajemen menunjukkan tingkat sedang (moderat). Pengetahuan manajemen terhadap keselamatan mencapai tingkat tahu, paham, dan aplikasi. Partisipasi program keselamatan pada manajemen memiliki  tingkat sedang (moderat). Partisipasi sumber daya (manusia, dana, sarana, dan SOP) yang disediakan perusahaan masih kurang. Kepatuhan manajemen terhadap UU LLAJ dan kepatuhan dalam melaksanakan program keselamatan menunjukkan tingkat sedang (moderat). Sehingga dapat disimpulkan komitmen manajemen terhadap keselamatan memiliki komitmen yang moderat (sedang). Kata Kunci: Komitmen, sistem manajemen Keselamatan, Angkutan Umum


Measures for the prevention of traffic accidents has been regulated in UU No. 22 year 2009 relating to the clearance requirements of vehicles, driver's requirements and the application of public transport safety management system aimed at preventing and reducing the risk of accidents, improve safety for consumers, and productivity for the company. Experts said the study of Management commitment is very important in driving performance and safety as the foundation of the application of the safety program in a company. The purpose of this study was to determine the picture's commitment to the implementation of safety management at PT SAN Putra Sejahtera. This study uses a qualitative approach to the theory of attitudes and behaviors to get the explanation of identification (identity), Acceptance and Loyalty. From the results of study on the safety management can demonstrate that the acceptance of moderate (moderate). Knowledge of management to safety achieve the level of to know, understand, and applications. Participation in safety management program has a medium level (moderate). Participation resources (human, funds, means of, and SOP) who are provided company is still less. Adherence to the law No. 22 year 2009 and compliance in implementing the safety program showed moderate (moderate). Therefore we can conclude management commitment to safety has a commitment to moderate (medium). Key Words: Commitment, Safety Management Systems, Public Transport

Read More
T-3645
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Clarissa Ghani; Pembimbing: Tri Krianto Karjoso; Penguji:Caroline Endah Wuryaningsih, Evelyn Hotma Fransisca Tamba
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi kerentanan dan keparahan mereka terhadap COVID-19, bagaimana motivasi personal dan motivasi sosial mereka dalam melakukan physical distancing, serta bagaimana praktik perilaku physical distancing yang dilakukan mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode Rapid Assessment Procedure (RAP) dengan melakukan wawancara mendalam dan penelusuran melalui media sosial terhadap 9 informan yang merupakan masyarakat dewasa muda, serta wawancara mendalam terhadap orang terdekat seperti keluarga, sahabat, atau kekasih dari informan.
Read More
S-10755
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hotma Dumaris Lumbanraja; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Anhari Achadi, Amila Megraini, Eko Budi Santoso
B-1708
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hotma; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Zulkifli Djunaedi, Oka Aditya K.
S-6184
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evelina Hotma Baringin Tiurma Panggabean; Pembimbing : Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra; Mila Tejamaya, Masjuli, Elsye as Safira
Abstrak: Gangguan fungsi pendengaran pada pekerja industri merupakan penyakit akibat kerja yang sampai saat ini masih ada dijumpai. Gangguan fungsi pendengaran ini disebabkan oleh pajanan bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pajanan bising yang diterima dan fungsi pendengaran pada pekerja di PT.X. Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yaitu meneliti sekaligus variable independen, variable dependen dan variabel perancunya usia, masa kerja, merokok, penyakit HT, penyakit DM, Kebiasaan mendengar bising, pajanan vibrasi dalam waktu bersamaan. Analisis data adalah tabel dengan menggunakan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Didapatkan gambaran pajanan bising yang diterima pekerja > 85 dBA sebanyak 28 orang dan 11 diantaranya menderita gangguan fungsi pendengaran dan variable pajanan bising efektif, umur dan vibrasi memberi pengaruh terjadinya gangguan fungsi pendengaran pada pekerja di PT.X. Kata kunci : Pajanan bising, Gangguan fungsi pendengaran.
Read More
T-4824
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hotma P. Tampubolon; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amila Megraini, Kurnia Sari, Indrati Wahyuni
B-1205
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hotma Parulian Tambunan; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Nasrin Kodim, Ekowati Rahajeng, Endah Gina Faziah
Abstrak:

Latar Belakang : Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di masyarakat DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikas maupun tidak. Aktifitas fisik sehagai salah satu lilktor yang dapat mencegah hipertensi perlu mendapat perhatian yang lebih karena faktor ini termasuk: salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yang tidak terlaiu besar.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besar hubungan antara kejadian hipertensi dengan aktivitas fisik pada masyarakat di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional dan dianalisis secara kohort menggunakan data sekwtder dari survey faktor resiko PTM utama di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Kasus ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas fisik renda yang berjumlah 668 orang subyek dan non ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas tinggi sejumlah 668 orang. Perbandingan kasus ekspos dan non ekspos adalah 1:1, hingga jumlah keseluruhan subyek penelitian 1336 subyek. Hasil : Hasil penelitian mendapatkan proporsi hipertensi pada subyek yang beraktivitas rendah sebesar 65,5% dab pada subyek yang beraktivitas tinggi 58 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan secara signiflkan dengan kejadian hipertensi. Dengan nilai p (p value) = 0,0001, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan peketjaan didapat OR aktivitas tinggi 0,750 dengan 95% CI (0,601- 0,937) menunjukkan bahwa dengan beraktivitas dapat mengurangi risiko untuk menderita penyakit hipertensi sebesar 4 kali. Dalam penelitian ini variabel Jenis kelamin. umur, tingkat pendidilcan, status perkawinan, diaberes mellitus, hiperkolesterol, low HDL, IMT, dan pekerjaan semua mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (nilai p < α), sementara variabel merokok, hiper LDL dan kecukupen serat walaupun berhubungan tetapi hubungannya dengan hipertensi tidak signiflkan (nilai p > a). Kesimpulan : Aktivittas fisik tinggi dapat mengurangi resiko untuk terkena penyakit hipertensi, semakln sering kita me1akukan aktivitas fisik semakin rendah resiko untuk menderita penyakit. Subyek yang melakukan aktifitas fisik rendah lebih beresiko untuk terkena hipertensi 4 kali dibanding subyek yang melakukan aktifitas fisik tinggi.

Read More
T-2836
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hotma Martogi Lorensi Hutapea; Promotor: Mondastri Korib Sudaryo; Kopromotor: Tri Yunis Miko Wahyono, Arli Aditya Parikesit; Penguji: Besral, Ratna Djuwita, Trisari Anggondowati, Sunarno, Adi Yulandi, Radiyati Umi Partan
Abstrak:
Latar Belakang: Long COVID adalah kondisi pasca infeksi SARS-CoV-2 yang ditandai oleh gejala yang bertahan ≥2 bulan, dengan kelelahan sebagai keluhan utama. Di Indonesia, tercatat sekitar 1.400 kasus COVID-19 aktif, dan berpotensi mengalami long COVID. Meskipun kelelahan umum terjadi, faktor risiko dan biomarker yang mendasarinya, baik pada long COVID maupun COVID-19 secara umum, belum sepenuhnya dipahami. Interleukin-6 (IL-6) diduga berperan dalam mekanisme kelelahan, tetapi hubungan antara varian virus SARS-CoV-2, kadar IL-6, dan gejala kelelahan masih belum jelas. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort ambispektif yang melibatkan pasien dewasa yang dirawat inap ≥5 hari karena COVID-19. Data klinis, demografis, dan riwayat vaksinasi diperoleh dari rekam medis. Gejala kelelahan dinilai menggunakan kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS), sedangkan long COVID dinilai melalui kuesioner terstruktur. Analisis regresi Cox digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko. IL-6 diukur dengan metode ELISA, dan analisis in-silico dilakukan untuk menilai hubungan mutasi ssRNA terhadap binding affinity TLR8 dan kadar IL-6. Hasil: Sebanyak 257 pasien terlibat dalam penelitian, dengan 30 subjek diambil darahnya untuk pemeriksaan IL-6. Enam faktor risiko ditemukan terkait dengan long COVID, yaitu riwayat kelelahan akut saat dirawat, penyakit ginjal kronis, status PCR positif saat keluar RS, trombositosis, status vaksinasi, dan kebiasaan olahraga. Eritrositopenia dan terapi oksigen berkorelasi dengan kelelahan long COVID, sedangkan kelelahan akut dan kebiasaan olahraga memengaruhi kelelahan COVID-19 umum. Varian Delta meningkatkan risiko long COVID namun menurunkan risiko kelelahan, dan kadar IL-6 tinggi berhubungan dengan kelelahan setelah dikendalikan oleh variabel confounding. Selain itu, ditemukan secara in-silico perbedaan skor binding affinity yang disebabkan mutasi pada ssRNA memengaruhi kadar IL-6 subjek. Kesimpulan: Long COVID, kelelahan long COVID dan kelelahan COVID-19 umum dipengaruhi oleh kombinasi faktor klinis, perilaku, dan varian virus. IL-6 berperan penting dalam patogenesis kelelahan, dengan kemungkinan pengaruh mutasi virus terhadap disregulasi imun. Kata kunci: coronavirus disease 2019, faktor risiko, interleukin 6, long COVID, penyintas COVID-19.

Background: Long COVID is a post-infection condition following SARS-CoV-2 infection characterized by symptoms lasting ≥2 months, with fatigue being the major complaint. In Indonesia, around 1,400 active COVID-19 cases have been recorded. These individuals have the potential to develop long COVID. Although fatigue is common, the underlying risk factors and biomarkers both in long COVID and in COVID-19 generally are not yet fully understood. Interleukin-6 (IL-6) is suspected to play a role in the mechanism of fatigue, but the relationship between SARS-CoV-2 variants, IL-6 levels, and fatigue symptoms remains unclear. Methods: This was an ambispective cohort study involving adult patients hospitalized for ≥5 days due to COVID-19. Clinical, demographic, and vaccination history data were collected from medical records. Fatigue status was assessed using the Fatigue Assessment Scale (FAS), and long COVID was evaluated through a structured questionnaire. Cox regression analysis was used to identify risk factors. IL-6 was measured using ELISA, and in-silico analysis was performed to assess the relationship ssRNA mutations based its binding affinity to TLR8. The binding affinity score was compared to IL-6 levels. Results: A total of 257 patients participated in the study, with blood samples for IL-6 testing collected from 30 subjects. Six risk factors were found to be associated with long COVID: history of acute fatigue during hospitalization, chronic kidney disease, PCR-positive status at hospital discharge, thrombocytosis, vaccination status, and exercise habits. Erythrocytopenia and oxygen therapy were correlated with long COVID fatigue, while acute fatigue and exercise habits influenced general COVID-19-related fatigue. After controlling for confounding variables, the Delta variant increased the risk of long COVID but had the lower risk of fatigue, and high IL-6 levels were associated with fatigue. Additionally, in-silico findings showed that mutations in ssRNA altered TLR8 binding affinity scores, which influenced IL-6 levels in subjects. Conclusion: Long COVID, long COVID fatigue, and general COVID-19-related fatigue are influenced by a combination of clinical, behavioral, and viral variant factors. IL-6 plays an important role in the pathogenesis of fatigue, with possible viral mutation effects contributing to immune dysregulation. Keywords: coronavirus disease 2019, COVID-19 survivors, interleukin 6, long COVID, risk factors.
Read More
D-578
Depok : FKM-UI, 2025
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive