Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Charisma Destrikasari; Pemmbimbing: Evi Martha; Penguji: Ahmad Syafiq, Sandra Fikawati, Leny Jakaria , Yayu Mukaromah
Abstrak:

Indonesia memiliki populasi remaja besar (15,8% berusia 10–19 tahun), menjadikannya kelompok strategis dalam program kesehatan reproduksi. Namun, pengetahuan dan praktik terkait pubertas serta manajemen kebersihan menstruasi (MKM) masih rendah. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, UNICEF bersama PKBI meluncurkan aplikasi OKY sebagai media digital interaktif yang ramah remaja.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan edukasi pubertas dan MKM melalui aplikasi OKY menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Desain penelitian kualitatif studi kasus dilakukan di dua SMK di Jakarta: SMK Negeri 50 yang memiliki PIK-R aktif dan SMK Muara Indonesia yang tidak lagi memiliki PIK-R. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan penanggung jawab program, guru, kepala sekolah, serta focus group discussion (FGD) bersama siswa, dan diperkuat analisis dokumen.
Hasil menunjukkan bahwa aspek konteks relevan dengan kebutuhan remaja akan informasi kesehatan reproduksi yang mudah diakses. Pada input, kolaborasi PKBI dengan sekolah berjalan baik, dengan variasi dukungan: SMK Negeri 50 memiliki PIK-R yang membantu siswa lebih terbiasa membicarakan isu kesehatan reproduksi, meskipun jumlah guru BK masih terbatas. SMK Muara Indonesia menghadapi tantangan berupa keterbatasan guru, fasilitas, dan koordinasi program. Dari sisi proses, kedua sekolah menyesuaikan pelaksanaan dengan kondisi masing-masing, tetapi keterlibatan dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi masih minim. Pada produk, kedua sekolah menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja, dengan perubahan lebih nyata di SMK Negeri 50 berkat dukungan PIK-R, sementara di SMK Muara Indonesia peningkatan tetap terjadi tetapi lebih terbatas dan memerlukan pendampingan intensif.
Kesimpulannya, aplikasi OKY efektif sebagai media edukasi digital, namun keberlanjutan program memerlukan penguatan kapasitas guru, monitoring berbasis hasil, keterlibatan orang tua, dan dukungan kebijakan lintas sektor


Indonesia has a large adolescent population (15.8% aged 10–19 years), making them a strategic group in reproductive health programs. However, knowledge and practices related to puberty and menstrual hygiene management (MHM) remain limited. To address this gap, UNICEF and PKBI introduced OKY, an interactive digital application designed to provide adolescent-friendly menstrual information. This study aimed to evaluate the implementation of puberty and MHM education through the Oky application using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model. A qualitative case study design was conducted in two vocational schools in Jakarta: SMK Negeri 50, which has an active PIK-R, and SMK Muara Indonesia, which no longer has PIK-R. Data were collected through in-depth interviews with program officers, teachers, school principals, focus group discussions (FGDs) with students, and document reviews. Findings showed that the context aligned with adolescents’ need for accessible reproductive health information. Regarding input, collaboration between PKBI and schools was effective, though support varied: SMK Negeri 50 benefited from PIK-R in fostering openness, despite limited counseling teachers, while SMK Muara Indonesia faced challenges of limited staff, facilities, and coordination. In terms of process, both schools adjusted implementation to their conditions, but engagement in planning, monitoring, and evaluation remained limited. For product, both schools demonstrated improvements in knowledge, attitudes, and behaviors, with more significant changes at SMK Negeri 50 due to PIK-R support, whereas SMK Muara Indonesia showed progress but required stronger mentoring. In conclusion, Oky is effective as a digital education tool, yet program sustainability requires strengthened teacher capacity, results-based monitoring, parental involvement, and cross-sectoral policy support.

Read More
T-7454
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yayu Mukaromah; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Evi Martha, Rita Damayanti, Dhefi Ratnawati, Aline Ardhiani Diah
Abstrak: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan anak-anak di sekolah. Masyarakat termasuk insitusi pendidikan harus mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih jauh, mengurangi dampak wabah ini dan mendukung langkah-langkah untuk mengendalikan COVID-19. Salah satu program pencegahan COVID-19 yang telah dilakukan sepanjang 2020-2021 adalah “School of Five” yang merupakan sebuah pendekatan komunikasi perubahan perilaku kebersihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan diri siswa sekolah dasar untuk mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain Studi Kasus tentang evaluasi Program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Cigugur Tengah Kota Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan efektivitas program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada 7 informan terdiri dari pelaksana program di SDN Cigugur Tengah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan SNV Indonesia serta melalui diskusi kelompok kepada 18 siswa SDN Cigugur Tengah. Kerangka konsep menggunakan Logic Model dengan temuan bahwa dari sisi input, kepemimpinan guru UKS dan peran fasilitator lokal, dukungan anggaran dari mitra dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) serta kelengkapan media KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program School of Five di SDN Cigugur Tengah. Dari sisi aktivitas program, kegiatan pelatihan guru, pelatihan dokter kecil dan pelaksanaan sesi-sesi School of Five sudah dilakukan sesuai dengan tujuan dan dokumen perencanaan program. Dari sisi output program, 4 guru mendapatkan kapasitas tentang pencegahan COVID-19 dan dapat melaksanakan sesi-sesi School of Five kepada 289 siswa SDN Cigugur Tengah yang dibantu oleh 6 orang dokter kecil. Dari sisi oucome program, terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap positif siswa terkait pencegahan COVID-19, tetapi motivasi menurun karena siswa merasa bosan. Perubahan perilaku terjadi pada saat program masih berlangsung, akan tetapi menjadi tidak rutin dilakukan setelah program selesai karena tidak ada penguatan melalui diary kebersihan yang dipantau oleh guru dan orangtua.
The COVID-19 pandemic has affected all aspects of life including children's education in schools. The public including educational institutions must take action to prevent further transmission, reduce the impact of this outbreak and support measures to control COVID-19. One of the COVID-19 prevention programs that have been carried out throughout 2020-2021 is the "School of Five" which is a communication approach for changing hygiene behavior that aims to increase the knowledge, motivation, and self-efficacy of elementary school students to practice hand washing with soap and hygiene. environment. This research is a Qualitative Research with a case study design regarding the evaluation of the "School of Five" Program in School Health Efforts for the prevention of COVID-19 at the Cigugur Tengah Elementary School, Cimahi City. This study aims to evaluate the implementation and effectiveness of the “School of Five” program in School Health Efforts (UKS) for the prevention of COVID-19 in Cimahi City Elementary Schools. Data was collected through interviews with 7 informants consisting of program implementers at SDN Cigugur Tengah, Education Office, Health Office and SNV Indonesia as well as through group discussions with 18 students at SDN Cigugur Tengah. The conceptual framework used the Logic Model with the findings that from the input side, UKS teacher leadership and the role of local facilitators, budget support from partners and BOS (School Operational Assistance) and the completeness of IEC (Information, Education, Communication) material have supported the successful implementation of the School of Five program. In terms of program activities, teacher training activities, training for little doctors and the implementation of School of Five sessions have been carried out in accordance with the objectives and program planning documents. In terms of program output, 4 teachers gain capacity on COVID-19 prevention and can conduct School of Five sessions for 289 students at SDN Cigugur Tengah with support from 6 little doctors. In terms of program outcomes, there was an increase in students' knowledge and positive attitudes regarding COVID-19 prevention, but motivation decreased because of student bored to have COVID-19 preventive measeures. Behavior changes occur while the program is still in progress, but become not routinely carried out after the program is finished because there is no reinforcement using diary through supervision from teacher and parents.
Read More
T-6443
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive