Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nurlina; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri
S-3282
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bina Diknakes, No.41, Okt. 2001, hal. 27-28, ( Cat. ada di bendel 1997 - 2002 )
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ade Nurlina; Pembimbing: I Made Djaja
S-2993
Depok : FKM UI, 2002
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dhiah Resti; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari; N. Nurlina Supartini; Eti Rohati
T-5271
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yosi Duwita Arinda; Pembimbing: Milla Herdayati, Besral; Penguji: Sudijanto Kamso, Andang Sari; Supartini, N. Nurlina
Abstrak:
Latar Belakang: Indonesia memasuki penuaan penduduk yang ditunjukkan dengan jumlah penduduk lansia yang telah mencapai lebih dari 7% dari jumlah penduduk. Peningkatan jumlah lansia menimbulkan masalah yang kompleks terutama kesehatan, semakin bertambahnya usia individu maka kondisi fisiknya semakin menurun sehingga rentan terhadap penyakit. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat jalan pada lansia di Nusa Tenggara Barat dan Yogyakarta, Indonesia. Metode: Studi cross sectional menggunakan data Susenas tahun 2020. Sampel lansia yang berusia ≥ 60 tahun, memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir yang dimasukkan dalam analisis. Analisis menggunakan regresi logistik untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan penggunaan layanan rawat jalan. Hasil: Sebesar 52,4% lansia yang memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di NTB dan 63,5% lansia yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan di DIY. Setelah dilakukan kontrol terhadap variabel lain, di NTB menunjukkan lansia yang hidup dengan pasangan (OR1,3: CI 95%: 1,05-1,73), lansia yang memiliki jaminan kesehatan (OR = 1,6: CI 95%: 1,22-2,08), dan lansia yang tidak merokok (OR = 1,4: CI 95%: 1,07-1,82), cenderung memiliki peluang yang lebih tinggi dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan. Di Yogyakarta menunjukkan lansia yang memiliki jaminan kesehatan (OR = 1,93: CI 95%: 1,29-2,92 ) dan lansia yang tidak merokok (OR = 1,88: CI 95% : 1,33-2,64), cenderung berpeluang lebih tinggi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan. Kesimpulan: Perlu upaya lebih untuk memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi lansia, terutama bagi mereka yang berstatus ekonomi rendah. Pemerintah diharapkan memperbanyak layanan dasar yang ramah lansia, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan lansia dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung lansia untuk mencapai penuaan sehat dan menua aktif.
Read More
T-6280
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ade Nurlina; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Nurhayati Adnan; Penguji: Victoria Indrawati, Nanang Ruhyana
Abstrak:
Perkembangan infeksi Human Imunodeficiency Virus (HIV) di dunia sangatprogresif. Sejak ditemukan di dunia tahun 1981 sampai dengan tahun 2016 jumlahpenderitanya telah mencapai puluhan juta jiwa. Jumlah penderita baru infeksi HIV diKabupaten Cirebon memiliki kecenderungan yang sama dengan kondisi dunia. Padatahun 2017 jumlah penderita baru meningkat 50% dibanding tahun 2009. PenyebaranInfeksi HIV masih terkonsentrasi pada populasi kunci dengan pola transmisi utamamelalui hubungan seks tidak aman. Upaya pencegahan primer yang dilakukan adalahdeteksi dini status HIV seseorang dan konseling terhadap faktor risiko yang dimilikimelalui kegiatan Voluntary Counselling And Testing (VCT). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui besarnya hubungan antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIVpada Klien VCT Di Kabupaten Cirebon.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional menggunakan data sekunderkegiatan VCT tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah klien yang berkunjung padakegiatan VCT, melakukan konseling pra test, tes HIV dan konseling pasca menerimahasil tes. Klien yang berkunjung terdiri dari terdiri dari populasi kunci (gay/LSL, ,penasun, penjaja seks (PS), pelanggan PS, waria, dan WBP) serta pasien TB danpasangan risti. Dilakukan analisis regresi logistik untuk mendapatkan estimasi besarhubungan antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIV setelah dikendalikanvariabel kovariat.Proporsi infeksi hiv pada klien VCT di Kabupaten Cirebon tahun 2017 sebesar3,0%, sedangkan proporsi perilaku seks berisiko sebesar 80,4%. Didapatkan besarhubungan (POR) antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIV pada klien VCT diKabupaten Cirebon sebesar 2,23 (95% CI ; 1,019-4,899) setelah dikendalikan jeniskelamin.Proporsi perilaku seks berisiko pada klien VCT sangat tinggi, klien VCT yangmelakukan perilaku seks berisiko berpeluang terinfeksi HIV sebesar 2,23 kalidibandingkan dengan klien VCT yang tidak melakukan perilaku seks berisiko.Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon agar dapatmeningkatkan kegiatan promotif dan preventif yang bertujuan untuk memberikanpengetahuan dan keterampilan pencegahan infeksi HIV kepada masyarakat , melakukanpelatihan petugas lapangan dalam hal tehnik advokasi dan regulasi, meningkatkanfrekuensi kegiatan VCT pada populasi kunci dan meningkatkan durasi serta kualitaskonseling dalam kegiatan VCT.Kata kunci:HIV, VCT, Perilaku seks berisiko, Kabupaten Cirebon
The progression of Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection in theworld is very progressive. Since found in 1981 until 2016 the number of cases hasreached tens of millions of lives. The number of new HIV infections in CirebonRegency has the same as the condition of the world. In 2017 the number of new casesincreased by 50% compared to 2009. The spread of HIV infection is still concentratedin the key population with the main transmission pattern through unsafe sex. Primaryprevention undertaken are early detection of a HIV status and counselling of riskfactors through Voluntary Counseling and Testing (VCT) activities. This study aims todetermine the magnitude of the association between risky sexual behavior with HIVinfection on VCT Clients in Cirebon Regency.This was cross sectional study using secondary data of VCT in 2017. Thepopulation is clients who visit VCT clinic, doing pre-test counselling, HIV test andpost-test counselling. Clients are key populations (gay / MSM, customer sex workers,IDUs, sex workers, transgender, and prisoners), TB patients and legaly sex partner.Logistic regression analysis was used to estimate association between risky sexbehavior and HIV infection after controlled covariate variables.Nearly 3.0%. (85/2,858) of tested clients were positif HIV and 80.4%(2,299/2.858) client had risky sexual behavior. There was a significant associationbetween risky sex behavior and HIV infection on VCT clients in Cirebon Regency(Adjusted POR=2.23 (1.019-4.899) after controlling to gender.The proportion of risky sex behaviors in VCT clients is very high, VCT clientswho engage in sex-risk behaviors had a risk of 2.23 times for HIV infection comparedto VCT clients who do not engage in risky sexual behavior. It is recommended to theCirebon Health Office to improve promotive and preventive programs to enhancingcommunity knowledge and skills in preventing HIV infection, conducting outreachtraining in terms of regulatory and advocacy techniques, increasing the frequency ofVCT and improving the duration and quality of counselling in VCT.Key words:HIV, VCT, Risky sexual behavior, Cirebon Regency.
Read More
The progression of Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection in theworld is very progressive. Since found in 1981 until 2016 the number of cases hasreached tens of millions of lives. The number of new HIV infections in CirebonRegency has the same as the condition of the world. In 2017 the number of new casesincreased by 50% compared to 2009. The spread of HIV infection is still concentratedin the key population with the main transmission pattern through unsafe sex. Primaryprevention undertaken are early detection of a HIV status and counselling of riskfactors through Voluntary Counseling and Testing (VCT) activities. This study aims todetermine the magnitude of the association between risky sexual behavior with HIVinfection on VCT Clients in Cirebon Regency.This was cross sectional study using secondary data of VCT in 2017. Thepopulation is clients who visit VCT clinic, doing pre-test counselling, HIV test andpost-test counselling. Clients are key populations (gay / MSM, customer sex workers,IDUs, sex workers, transgender, and prisoners), TB patients and legaly sex partner.Logistic regression analysis was used to estimate association between risky sexbehavior and HIV infection after controlled covariate variables.Nearly 3.0%. (85/2,858) of tested clients were positif HIV and 80.4%(2,299/2.858) client had risky sexual behavior. There was a significant associationbetween risky sex behavior and HIV infection on VCT clients in Cirebon Regency(Adjusted POR=2.23 (1.019-4.899) after controlling to gender.The proportion of risky sex behaviors in VCT clients is very high, VCT clientswho engage in sex-risk behaviors had a risk of 2.23 times for HIV infection comparedto VCT clients who do not engage in risky sexual behavior. It is recommended to theCirebon Health Office to improve promotive and preventive programs to enhancingcommunity knowledge and skills in preventing HIV infection, conducting outreachtraining in terms of regulatory and advocacy techniques, increasing the frequency ofVCT and improving the duration and quality of counselling in VCT.Key words:HIV, VCT, Risky sexual behavior, Cirebon Regency.
T-5137
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurlina; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Baiduri; Junghan
Abstrak:
Tesis ini mengambil tema mengenai tingkat kelelahan pada crew kapal Ferry Merak Bakauheni PT.X Banten dikarenakan berbagai variabel dan apakah tingkat kelelahan tersebut dapat berpengaruh. Kata kunci: Kelelahan, Crew Kapal Kelelahan merupakan perasaan lelah dan kewaspadaan yang berkurang yang berhubungan dengan kantuk, sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan tugas bahkan dapat berakibat celaka. Untuk mengetahui tingkat kelelahan salah satu metode menggunakan instrumen dari International Fatigue Research International dan skala Linckert agar dapat diketahui terjadinya pelemahan motivasi, kegiatan dan fisik pada crew Kapal Penyebrangan Merak Bakauheni Banten sebanyak 43 responden. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Penelitian mendapatkan hasil tingkat kelelahan ringan 27,9 % dan kelelahan sedang 72,1%. Tingkat kelelahan ringan dan sedang di hubungkan dengan variabel-variabel. Hasil uji Chi Square pada variabel tersebut mempunyai p value > 0,5, artinya tidak adanya hubungannya antara umur, jenis kelamin, masa kerja, status gizi, status kesehatan, shift/pola kerja kerja jabatan, kurang tidur dan lingkungan dengan tingkat kelelahan.Hanya variabel dukungan keluarga yang didapat p value 0,048 dengan alpha 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kelelahan.
Read More
T-4502
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Reni Nurlina; Pembimbing: Ella Nurleala Hadi; Penguji: Toha Muhaimin, Haryati Suparsih
S-6498
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
