Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Reynie Purnama Raya; Pembimbing: Syarizal Syarief; Penguji: Yovsyah, Bagus Satriya Budi, Enung Hasanah
Abstrak:

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu istilah baru yang digunakan untuk pemberian ASI satu jam pertama setelah melahirkan. Bila pemberian ASI satu jam pertama tidak memberikan kesempatan pada bayi untuk mencari sumber makanannya sendiri, tata laksana IMD memungkinkan bayi untuk merangkak diatas dada ibunya dan berusaha mencapai puting susu ibunya sendiri. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI 1 jam setelah melahirkan adalah pengetahuan ibu, pelayanan kesehatan pada waktu hamil, dan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Sedangkan faktor yang dominan adalah penolong persalinan dan tenaga periksa hamil. Ketidakberdayaan ibu melahirkan menjadikan ibu berperilaku pasif terhadap apa yang dilakukan padanya dan bayinya sesaat setelah melahirkan membuat bidan sebagai tenaga penolong pesalinan mempunyai peranan penting dalam memberikan dukungan pada ibu untuk melaksanakan IMD. Namun hingga saat ini belum tersedia informasi akurat dari faktor tenaga kesehatan pemeriksa kehamilan maupun penolong persalinan?dalam hal ini bidan?yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan IMD oleh ibu melahirkan dan bayi yang dilahirkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap bidan terhadap IMD. Triagulasi metode digunakan dalam penelitian ini, dimana dipakai dua jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Enam informan diwawancara untuk penelitian kualitatif dan 162 responden disurvei dalam penelitian kuantitatif. Dari penelitian kualitatif didapatkan informasi bahwa sebagian besar informan mendukung pelaksanaan IMD dan berpendapat bahwa IMD penting dan bermanfaat bagi ibu dan bayi. Dari penelitian kuantitatif, didapatkan persentase bidan yang kurang mendukung pelaksanaan IMD (54,4%) lebih tinggi dibandingkan yang mendukung pelaksanaan IMD (45,6%). Faktor yang berhubungan dengan sikap bidan terhadap IMD adalah dukungan rekan kerja bidan pada pelaksananaan IMD.


Initiation of Breasfeeding (IBF) is a term that is used for giving breastmilk within one hour after delivery. In the early detachment, a baby wasn?t given any chance to find his own source of food, but in IBF, the baby had the opportunity to crawl on his mother's chest and find his mother?s nipple by himself. Factors that related with breastfeeding within one hour after delivery are mother's knowledge, ante natal care, and delivery helped by health care workers. Moreover, the dominant factors are birth attendant and ante natal care attendant. Physical tiredness after birth makes the mother become very passive to everything done to her and her baby. This situation makes midwife, as birth attendant has big role to support the mother and the baby to do IBF. But until recently, there is no information avalaible about birth attendant and ante natal attendant midwife which can support the successful of IBF. This study was done to determine the midwives attitude towards IBF. Triagulation method was used in this study. Six informen was interviewed in the qualitative method and 162 respondents filled self administered questioners in the quantitative method. Base on the indepth interview, most of the informen show positive attitude towards IBF and claimed that IBF was important and had advantages for both the mother and the baby. Moreover, the survey showed 54,4% respondents had the negative attitude towards IBF and there was significant relationship between peer support for midwife to their attitude towards IBF (p value=0,018).

Read More
T-2983
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rostini; Pembimbing: Sudarti Kresno; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Anwar Hassan, Hartiah Haroen, Reynie Purnama Raya
Abstrak:

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Bandung melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan data primer di empat puskesmas (Salam, Kopo, Pasundan, dan Ibrahim Adji/Kiaracondong) di Kota Bandung pada bulan Oktober - Nopember 2010. Hasil penelitian didapatkan 59.6% petugas puskesmas bersikap positif terhadap ODHA. Faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap ODHA adalah pengalaman menolong ODHA dengan nilai p=0.016 (OR: 4.827, 95%CI: 1.343-17.349). Artinya, petugas puskesmas yang pernah menolong ODHA akan memberi sikap positif terhadap ODHA sebesar 4.8 kali lebih tinggi dibandingkan petugas puskesmas yang belum pernah menolong ODHA setelah dikontrol variabel dukungan rekan kerja. Hasil penelitian kualitatif ditemukan informasi tentang sikap negatif petugas Puskesmas terhadap ODHA dan mutasi petugas Puskesmas yang mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan HIV-AIDS di Puskesmas.


 The study was designed to explore the relationship of the factors of health center providers attitude toward People Living with HIV-AIDS (PLWH) in HIV-AIDS Care, through quantitative and qualitative approach using primary data in four health centers (Ibrahim Adjie/Kiaracondong, Kopo, Pasundan, and Salam) in Bandung in October - November 2010. The result showed 59.6% health center providers had positive attitude toward PLWH. Only one factor was significant related to attitude of health center providers toward PLWH with p=0.16 (OR: 4.827, 95% CI: 1.343-17.349). Meaning, there was 4.8 chance for health center providers who had helped PLWH having positive attitude toward PLWH compared with those who never helped PLWH. The qualitative study found negative attitude of health centre providers toward PLWH and mutation of health centre providers was the problem in HIV-AIDS care at health centers in Bandung.

Read More
T-3274
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive