Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nova Lestari
JKR Vol.3, No.2
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Moulanda Maksud, Yuyun Sri Kandi, Risti, Ika Martiningsih, Widiarti, Triwibowo Ambar Garjito
Vektora Vol.11, No.2
Salatiga : Balitbangkes Depkes RI, 2019
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lisma Ningsih; Pembimbing: Besral; Penguji: R.Sutiawan, Wenita Indrasari, EliWinardi
Abstrak:
Abstrak
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku berisiko tertular HIV pada pria potensial risti di Indonesia Tahun 2011. Metode: Desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) di Indonesia Tahun 2011. Sampel penelitian adalah pria potensial risti yang terpilih menjadi sampel penelitian STBP, dengan kriteria responden seseorang yang secara biologis laki-laki berumur ≥15 tahun. Besar sampel 4.895 responden. Analisis multivariat dilakukan untuk menguji model yang paling sesuai yang menggambarkan perilaku berisiko tertular HIV pada pria potensial risti dengan menggunakan aplikasi structural equation modeling. Hasil: Penelitian ini menunjukkan masih tingginya perilaku berisiko tertular HIV seperti hubungan seks dengan WPS (43%) dan wanita lain selain istri/pasangan tetap atau WPS (13%). Faktor yang berhubungan bermakna dengan perilaku berisiko tertular HIV adalah persepsi risiko tertular HIV (koeff path=0,30), demografi (koeff path=0,62), pengetahuan (koeff path=-0,20), ketersediaan sumber/fasilitas kesehatan (koeff path=0,74) dan dukungan sosial (koeff path=-0,25). Kesimpulan: Perilaku berisiko dapat diturunkan jika pengetahuannya baik, mendapat dukungan sosial yang memadai, persepsi yang salah tentang risiko tertular HIV dikurangi, dan ketersediaan sumber/fasilitas kesehatan dipenuhi. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota diharapkan bekerjasama dengan LSM dalam kegiatan penjangkauan dengan cara mendampingi, berdiskusi tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS dan mendorong untuk berperilaku aman.
Objective: to determine the determinants of HIV risk behaviors among potential high risk men in Indonesia in 2011. Methods: cross sectional study using secondary data Integrated Biological and Behavioral Survey (IBBS) in Indonesia in 2011. The sample was a man who elected as a potential high risk IBBS study sample, with a criterion is a person who is biologically male aged ≥ 15 years. The sample size was 4,895. Multivariate analyzes were performed to examine the most appropriate model that describes HIV risk behaviors among potential high risk men using structural equation modeling applications. Results: This study shows the high HIV risk behaviors such as sex with female sex workers (43%) and nonregular partner (13%). Factors significantly associated with HIV risk behavior is the perception of risk of HIV (koeff path = 0.30), demographics (koeff path = 0.62), knowledge (koeff path = -0.20), the availability of source / health facilities (koeff path = 0.74) and social support (koeff path = -0.25). Conclusion: Risk behavior can be reduced if knowledge is good, adequate social support, a false perception the risk of HIV is reduced, and the availability of resources / health facilities. Cooperation with NGOs in outreach activities by assisting, discuss ways of transmission and prevention of HIV / AIDS and encouraged to behave safely.
Read More
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku berisiko tertular HIV pada pria potensial risti di Indonesia Tahun 2011.
Objective: to determine the determinants of HIV risk behaviors among potential high risk men in Indonesia in 2011.
T-3781
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Elia Daini Zardi; Pebimbing: Sudarto Ronoalmodjo; Penguji: Ratna Djuwita Hatma, Sarikasih Harefa
Abstrak:
Lelaki Beresiko Tinggi membeli seks nomor dua setelah waria. Mereka merupakan jembatan penular infeksi HIV dari kelompok resiko tinggi kepada wanita resiko rendah. Penggunaan kondom yang tidak konsisten mempunyai peranan menjadi faktor resiko transmisi penularan infeksi HIV. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan konsistensi penggunaan kondom pada Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) di Indonesia yang merupakan analisis lanjut dari data STBP tahun 2015. Disain studi adalah cross-sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 1867 Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) yang pernah menggunakan kondom. Hasil penelitian didapatkan proporsi konsistensi penggunaan kondom sebesar 27% dan proporsi pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS sebesar 57,3%. Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan HIV dengan konsistensi penggunaan kondom dengan PR adjusted 1,190 [95% CI: (1.027-1,864)]. Kesimpulan studi ini adalah pengetahuan yang baik berpeluang 1,194 kali lebih konsisten menggunakan kondom dibandingkan yang pengetahuan kurang setelah dikontrol oleh kofounding persepsi resiko tertular HIV, pekerjaan, lama meninggalkan keluarga dan variabel interaksi pengetahuan dengan keterpaparan media informasi HIV.
Read More
T-5543
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
[s.l.] :
8, s.a.]
Buku / Monograf Publikasi Dosen Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Titis Risti Yulianti; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Mila Herdayati, Indra Supradewi
Abstrak:
Penggunaan kontrasepsi modern pria jauh lebih rendah dibandingkan wanita di Indonesia dan terdapat perbedaan cukup jauh jika dibandingkan dengan beberapa negara di Asia, karena penggunaan kontrasepsi modern pria tahun 2002-2012 di Indonesia selalu rendah (kurang dari 5%) akibat kurangnya pengetahuan KB dan adanya persepsi KB negatif pada pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pengetahuan dan persepsi KB terhadap penggunaan kontrasepsi modern pria di Indonesia tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan dianalisis secara sekunder menggunakan data SDKI 2017, serta subjek penelitian ini adalah pria kawin 15-54 tahun pada data SDKI 2017 di Indonesia. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi KB terhadap penggunaan kontrasepsi modern pria di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini adalah pria kawin yang menggunakan kontrasepsi modern (kondom dan vasektomi) adalah pria kawin yang memiliki pengetahuan KB baik dan persepsi KB positif yang ditemukan pada pria yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, dan sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Penelitian ini merekomendasikan adanya program KB khusus pria yang berisi kesetaraan gender dengan mengutamakan pemberian substansi pengetahuan dan persepsi KB yang khusus
Read More
S-10908
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rike Galina Prastia Risti; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Iwan Helwanti, Utami Roesli
Abstrak:
Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0- 17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif Kata Kunci : ASI eksklusif, Efikasi Diri Menyusui, Menyusui
Read More
T-4338
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Risti Anjar Wati; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dien Anshari, Deasy Martini
S-10366
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
