Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kabar Kesmas (IKM), Vol.II, No.6, Jan. 2003, hal. 12-13, ( cat. ada di bendel 2001/ 2004 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widyastuti Wibisana
KIK-Vol.2/No.6
Depok : LPKM-FKMUI, 2003
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widyastuti Wibisana
Abstrak: Kajian ini me-review perkembangan semua komponen yang ada upaya kesehatan masyarakat dalam lima tahun terakhir. review dilakukan mulai dari analisis situasi dari upaya pelayanan kesehatan, tantangan yang dihadapi, isu strategis, arah kebijakan pembangunan kesehatan dan usulan strategi yang direkomendasikan dari hasil kajian ini.
Read More
610.73 WID p
Jakarta : Kementerian PPN/Bappenas, 2019
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
S.L. Leimena, Umar Fahmi Achmadi, Widyastuti Wibisana
613.6 IND u
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1990
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Patricia Soetjipto; Pembimbing: Wiku Bak Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Ahari Achadi, Rohani Budi Prihatin, Widyastuti Wibisana
Abstrak:

Abstrak

Pembentukan kebijakan pengendalian dampak tembakau dipengaruhi oleh faktor diantaranya kesehatan, ekonomi, hukum dan politik. Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang saling mempengaruhi didalam membentuk kebijakan pengendalian dampak tembakau. Faktor Kesehatan merupakan faktor yang paling utama dalam pembentukan kebijakan ini. Tingginya prevalensi perokok di Indonesia, perokok dewasa pria maupun wanita, dan terutama perokok remaja dan anak-anak. Rokok menyebabkan sakit dan kematian. Faktor ekonomi tidak seluruhnya mempengaruhi, ekonomi yang terkait beban sakit dan mati saja yang merupakan faktor yang mempengaruhi bagi dibentukan kebijakan ini. Ekonomi terkait pertanian dan industri diatur dalam kebijakan yang berbeda dengan kebijakan pengendalian tembakau. Faktor hukum merupakan faktor yang harus ada dalam memberikan dasar hukum, payung hukum dan menjadi hukum positif yang ditaati dan melindungi kepentingan kesehatan masyarakat dari dampak buruk rokok. Sedangkan faktor politik merupakan faktor penentu dalam mewujudkan kebijakan pengendalian tembakau. Sedangkan faktor politik merupakan kunci bagi sebuah kebijakan untuk dapat diwujudkan menjadi hukum positif. Proses, persepsi dan komitmen dari pembentuk kebijakan merupakan faktor politik yang sangat mempengaruhi pembentukan kebijakan pengendalian dampak tembakau.


The making of policies on the control of Tobacco Effects on Health is affected by various factors, including health, economy, law and politics. Those four factors are mutually affecting in the making of policies on the control of tobacco effects. The health factor is the most dominant factor in this matter, including the high level of smokers? prevalence in Indonesia, adult male and female smokers, and especially teenage and child smokers. Cigarettes cause diseases and death. The economic factor does not entirely affect the policy making, only economic aspects which are related to the burden of illness and death are influential to the policy making. Economic aspects related to agriculture and industry are regulated by policies which are separated from the policies on tobacco control. The legal factor must exist in order to provide legal basis and legal umbrella, and will also become the positive law which must be complied with and will protect public health interest from the negative impacts of cigarettes. Whereas the political factor is a determining factor in realizing policies on tobacco control. The political factor is also a key factor for enabling a policy to become a positive law. The process, perception and commitment of the policy-makers constitute the political factors which greatly affect the making of policies on the control of tobacco effects.

Read More
T-3505
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kartika Anggun Dimar Setio; Pembimbing: Rita Damayanti, Iwan Ariawan; Penguji: Arman Nefi, Soewarta Kosen, Widyastuti Wibisana
T-3944
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asina Indira Indiriaty; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Widyastuti Wibisana
S-5006
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widyastuti Wibisana; Promotor: Amal C. Sjaaf; Ko-promotor: Hasbullah Thabrany; Penguji: Ascobat Gani, Soewarta Kosen, Purnawan Junadi, Sudijanto Kamso, Mardiati Nadjib
D-205
Depok : FKM-UI, 2007
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Masitoh; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Diah Utari Mulyawati, Widyastuti Wibisana
Abstrak: Prevalensi stunting di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 35.7%. Gizi kurang di Indonesia banyak terjadi di kalangan keluarga miskin (22.7%). Namun, prevalensi perokok justru lebih tinggi pada keluarga miskin (12%) daripada kelompok terkaya (7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran konsumsi rokok terhadap status gizi balita (stunting) pada keluarga miskin di Indonesia tahun 2010, mengunakan desain studi cross sectional pada 3562 rumah tangga miskin. Hasil penelitian menunjukkan balita dari keluarga dengan pengeluaran rokok pada kuintil 4-5 berisiko 1.2 kali lebih tinggi menderita stunting setelah dikontrol oleh variabel jumlah anggota rumah tangga, jumlah balita dan umur balita.
 

The prevalence of stunting in Indonesia is still high at 35.7%. Malnutrition in Indonesia is suffering commonly among poor families (22.7%). However, smoking prevalence is higher in poor families (12%) than the richest group (7%). This study aimed to determine the effect of cigarette consumption expenditure on stunting among toddlers in poor families in Indonesia in 2010, using a crosssectional study design in 3562 poor households. The result shows that toddlers from families with ciggarete expenditure at quintiles 4-5 have 1.2 times higher risk of suffering from stunting controlled by a variable number of household members, the number of infants and toddlers ages.
Read More
S-7926
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive